You are on page 1of 21

Rancangan Usaha Agribisnis AGB08213

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MODUL PERKULIAHAN
PENGEMBANGAN IDE BISNIS: MENANGKAP PELUANG MELALUI INSPIRASI DAN KREATIVITAS
Dipersiapkan sebagai materi perkuliahan oleh: Tatiek Koerniawati A.,SP.MP.

Modul

PENGEMBANGAN IDE BISNIS

DESKRIPSI MODUL
Modul ini disusun sebagai materi pembelajaran untuk memberikan pola dasar (framework), pengembangan ide agribisnis yang direncanakan mahasiswa serta review pengetahuan pendukung yang relevan. Setiap orang memiliki ide dan peluang yang tidak terbatas, namun tidak semua ide dan peluang tersebut dikembangkan dengan baik. Untuk itu perlu dilakukan pendekatan formal melalui proses pembelajaran agar ide-ide bisnis yang kreatif memperoleh kesempatan dikembangkan lebih dini. Eksplorasi ide bisnis merupakan dasar keberhasilan, sementara peluang adalah kerja keras. Sinergi antara ide dan peluang akan menjamin keberlanjutan usaha.

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Aspek kognitif: a. Memahami teori ketidaksempurnaan dalam proses rancang bangun suatu ide agribisnis b. Mengetahui tahapan proses kreatif untuk menemukenali peluang agribisnis 2. Aspek afektif: a. Timbulnya minat untuk mengeksplorasi ide kreatif usaha agribisnis b. Menghargai perbedaan pendapat sebagai proses kreatif c. Peka dan cermat mengenali peluang agribisnis 3.Aspek psikomotorik: Mampu menghimpun informasi tentang unit usaha agribisnis acuan yang dikunjungi Mampu mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan kendala pengembangan unit usaha agribisnis acuan Mampu menghimpun dan mengolah informasi yang diperlukan untuk menyusun draft rancangan ide agribisnis secara berkelompok Mampu mengomunikasikan gagasan kreatif ide bisnis dengan anggota kelompok Mampu bekerja sama dalam tim untuk menyusun gagasan awal rancangan ide agribisnis

MATERI PEMBELAJARAN
3 IN 1 INSPIRASI UNTUK MEMBANGUN IDE BISNIS
Untuk memulai bisnis yang baik dibutuhkan sebuah konsep. Jika perlu konsep yang dibuat berbeda dan lebih baik dibandingkan bisnis sejenis yang telah ada. Membuat konsep bisnis memerlukan
MAKE IT THE BEST YOU CAN!

kejelian calon pebisnis dalam melihat persaingan pasar. Tak perlu ide yang rumit, buatlah konsep dengan pendekatan-pendekatan sederhana namun langsung menuju pada pemecahan masalah, sehingga produk atau jasa mudah diterima pasar. Tidak sedikit calon pengusaha yang tidak dapat segera mengambil keputusan berbisnis, karena belum memiliki ide bisnis yang akan dibangun. Dari www.jumadisubur.wordpress.com dipaparkan 188 bisnis pilihan yang dapat dijadikan rujukan sebagai berikut: Bisnis Makanan dan Minuman 1. Warung makan 2. Warung sate 3. Restoran 4. Kafe 5. Berjualan dengan mobil toko 6. Katering 7. Makanan kesehatan, untuk vegetarian, atau diet khusus 8. Es krim 9. Sirup 10. Manisan buah-buahan atau asinan sayuran 11. Air isi ulang dan air dalam kemasan 12. Masakan goreng-gorengan/bakar-bakaran 13. Kerupuk/keripik 14. Kue tradisional (serabi, dsb) 15. Makanan khas daerah (pecel, dll) 16. Depot es 17. Kue kering, tart, roti, coklat, dll 18. Bumbu masak 19. Makanan instant (mie, soup, bubur, dll) 20. Minuman kesehatan (herbal, jamu, dll) 21. Minuman dalam kemasan (jus, susu, makanan bayi, biskuit) 22. Aneka snack Bisnis Rumahan 1. Salon kecantikan 2. Salon mobil 3. Penitipan anak 4. Penitipan hewan 5. Penitipan barang 6. Layanan perawatan orang tua 7. Perhisan, cendera mata, keramik, dll 8. Membuat dan menerbitkan buku masak 9. Bahan perawatan kesehatan atau kecantikan 10. Boneka, kandang burung, meja belajar, dan sebagainya 11. Sepatu 12. Bunga kering 13. Bunga segar 14. Bingkisan, kado, parcel 15. Perpustakaan anak 16. Barang anyaman 17. Balon 18. Penata dan Pemangkas rambut Bisnis Pakaian

Adalah usaha-usaha yang berhubungan dengan pakaian. Secara makro industri pakaian merupakan industri terbesar setelah industri makanan. 1. Butik 2. Kaos kaki, sarung tangan 3. Sapu tangan 4. Topi 5. Jilbab 6. Aksesoris pakaian: kancing, peniti, payet, dll 7. Keperluan menjahit : meter, kain kertas, kapur jahit, dll 8. Pembuat pola pakaian 9. Laundry pakaian dewasa dan anak 10. Bordir 11. Garmen 12. Pakaian dalam 13. Peralatan sholat, baju muslim, haji 14. Permak jins/jas 15. Pakaian pengantin 16. Kostum panggung 17. Perangkat hantaran/lamaran 18. Pakaian seragam khusus (pramugari, perawat, baby siter, dokter, karyawan, dll) 19. Pakaian tidur 20. Pemasar produk pakaian Bisnis Kosmetika 1. Parfum 2. Alat-alat kosmetik (sikat, spon, dll) 3. SPA/salon kecantikan 4. Perawatan sebelum dan sesudah melahirkan 5. Peralatan salon 6. Produksi toiletries : sabun, shampo, dll 7. Produk tata rias & kosmetik 8. Produk perawatan wajah dan tubuh (lulur, masker, krim wajah) Bisnis Percetakan 1. Percetakan barang promosi (brosur, kalender, paying, dll) 2. Kartu lebaran, kartu nama 3. Foto copy dan jilid 4. Percetakan buku 5. Penjilidan dan penggandaan 6. Percetakan poster-poster 7. Jasa print digital 8. Percetakan permainan 9. Percetakan label untuk packaging 10. Sticker Bisnis Handycraft / Kerajinan Tangan 1. Bahan daur ulang / antik 2. Sulaman 3. Kerajinan tangan etnik/tradisional/khas daerah 4. Asesoris/perhiasan dari manikmanik 5. Hiasan rumah 6. Frame/pigura 7. Lampu pajang
4

8. Lukisan Jasa Pendidikan 1. Kursus mengemudi 2. Kursus mengetik 3. Kursus menjahit 4. Bimbingan belejar 5. TK dan Play Group 6. Event Organizer : seminar, training, workshop 7. Kursus wirausaha 8. Kursus bahasa : inggris, Jepang, Mandarin, Arab, dll 9. Kursus seni 10. Baby school 11. Klub kreativitas 12. Klub Petualangan 13. Privat 14. Kursus matematika 15. Pengembangan otak 16. Mengaji 17. Bimbingan belajar anak bermasalah 18. Out Bond Jasa Pengiriman 1. Pengiriman surat 2. Jasa pengantaran barang 3. Jasa pengiriman makanan restoran Jasa Olahraga dan Kebugaran 1. Senam/aerobik/fitness 2. Produksi peralatan olah raga 3. Penyedia tempat olah raga (lapangan tenis, kolam renang, lapangan basket, dll) 4. Konsultan olah raga dan kebugaran 5. Event organizer pertandingan olah raga 6. Membuat klub pecinta olah raga tertentu (klub basket, soft ball dll.) 7. Peralatan renang 8. Pakaian renang muslim/muslimah 9. Kursus/privat olah raga (renang , golf, dll) 10. Jasa reparasi / bengkel skate board, sepatu roda 11. Peralatan olah raga lainnya 12. Panti pijat Jasa Perbaikan 1. Perbaikan rumah 2. Perbaikan kendaraan bermotor (bengkel) 3. Perbaikan peralatan rumah tangga 4. Perbaikan barang elektronik Jasa Penyewaan/Rental 1. Warnet (Warung Internet) 2. Wartel (Warung Telekomunikasi) 3. CD/VCD/DVD Islami, dll 4. Komputer dan pengetikan
5

5. Mobil 6. Sepeda Motor 7. Alat pesta 8. Pakaian pengantin 9. Alat fotografi/kamera 10. Ruang usaha 11. Penyewaan alat-alat olah raga (sepeda, septum roda, dll) 12. Penyewaan alat-alat bermain anak-anak 13. Buku/perpustakaan 14. Penyewaan lokasi untuk BTS 15. Rental peralatan proyek 16. Rental ruang kantor mini untuk waktu seminggu/sebulan 17. Rental peralatan presentasi (Laptop, Infocus, Proyektor, screen, dll) Jasa Kebersihan 1. Pembersihan rumah dan apartemen 2. Pembersihan kaca gedung 3. Pembersihan kolam renang 4. Pembersihan kantor atau bangunan 5. Jasa mencuci karpet / kursi / jok 6. Salon mobil 7. Sedot WC Usaha Berbasis Intelektual 1. Menulis buku dan karya sastra 2. Biro periklanan dan public relation 3. Production House 4. Biro desain 5. Biro hukum 6. Biro penterjemah 7. Biro penulisan kreatif (skenario, skip, biografi, dll) 8. Perusahaan animasi 9. Jasa riset atau penelitian 10. Notaris 11. Balai pengobatan 12. Perencana dan konsultan perkawinan 13. Konseling psikologi 14. Konsultan manajemen 15. Konsultan marketing 16. Designer packaging, interior rumah, dll 17. Konsultan teknik 18. Konsultan bisnis 19. Head hunter dan konsultan SDM 20. Konsultan pendidikan anak 21. Konsultan / perencana keuangan 22. konsultan pengembangan diri 23. Konsultan diet/nutrisi 24. Rancang taman 25. Konsultan perawatan kebun/taman 26. Bisnis informasi internet 27. Video editing, video production Usaha Perdagangan dan Distribusi 1. Minimarket / supermarket
6

2. Toko grosir 3. Distributor/agen 4. Toko / kios / warung 5. Counter (HP, dll) 6. Pemasaran jaringan (MLM, MultiLevel Marketing) 7. Transfer pulsa prabayar Usaha Properti 1. Jual beli rumah, tanah 2. Sewa rumah 3. Sewa tempat usaha 4. Sewa kantor bersama 5. Tempat kost pelajar/ mahasiswa 6. Penyewaan tanah untuk usaha nurseri/bunga taman Cukup banyak jenis bisnis yang telah berkembang selama ini. Dari 188 jenis bisnis yang telah disebutkan di atas, dipastikan Anda masih dapat menemukan keragaman dalam bisnis yang sama. Misalnya bisnis warung sate, pada bisnis ini sudah lama dikenal aneka jenis produk seperti sate ayam, sate Padang, sate kambing, sate kelinci, sate bekicot,sate manis, sate lilit dan sebagainya. Di masa mendatang masih terbuka luas munculnya pebisnis warung sate yang mampu menjual sate alternatif lainnya. Menurut Mario Teguh, tak ada ide bisnis yang salah namun yang kemudian menjadikan bisnis tersebut gagal adalah karena ide bisnis ternyata tidak sesuai dengan pasar atau pribadi yang menjalankannya. Banyak pengusaha muda yang kurang tepat memulai posisi bisnisnya sebab belum memahami karakter bisnis yang sesuai dengan kekuatan karakter atau kepribadiannya. Untuk itu Hendro dan Candra (2006) menjelaskannya melalui tiga konsep utama ide bisnis berorientasi karakter (inspirasi AKU) yaitu teori ketidaksempurnaan, prinsip dasar berpikir kreatif dan insting serta institusi sebagaimana digambarkan di bawah ini.

TEORI KETIDAK SEMPURNAAN

INSTING DAN INTUISI INSPIRASI AKU


PRINSIPPRINSIP DASAR BERPIKIR KREATIF

Gambar 3.1. Tri Tunggal (3 in 1) Inspirasi untuk Membangun Ide Bisnis Diadaptasi dari : Hendro dan Candra (2006)

Teori Ketidaksempurnaan
Menurut Waspada,I.(2004) pada dasarnya ide dan peluang dapat tumbuh di mana saja, kapan saja oleh siapa saja. Semakin banyak ide yang muncul semakin kreatif manusia meraih peluang. Semakin luas peluang semakin banyak pelaku usaha dapat meraih keberhasilan. Ide kreatif untuk memulai suatu bisnis dapat berasal dari: 1. Ilham 2. Proses belajar: diskusi 3. Proses berlatih 4. Pengalaman 5. Keterpaksaan dan kondisi krisis yang menekan Peluang bisnis dan krisis bagaikan dua sisi sekeping uang logam. Dengan demikian bagaimana perspektif atau cara pandang seseoranglah yang akan menentukan apakah sebuah krisis dapat berubah menjadi peluang. Sebagai ilustrasi, saat di Indonesia terjadi krisis ekonomi pada tahun 1997-1998, di mana kondisi perekonomian tereduksi dan banyak perusahaan-perusahaan besar jatuh bangkrut ternyata cukup banyak eksportir kerajinan etnis yang justru memperoleh manfaat dari jatuhnya harga rupiah. Pengrajin mebel dengan bahan baku serat pisang dan eceng gondok, penyuling minyak nilam, pengrajin bordir dan sulaman tangan merupakan sebagian dari pelaku bisnis yang diuntungkan pada masa itu. Untuk setiap unit produk yang mereka jual dalam nilai tukar dollar Amerika, keuntungan yang diperoleh dapat meningkat tiga kali lipat dari keuntungan sebelum masa krisis. Rata-rata orang melihat masalah sebagai krisis, namun cikal bakal dari seorang pebisnis ulung akan mampu melampaui cara pikir ini dan membaca bayang-bayang kesulitan sebagai suatu peluang (Hendro dan Candra, 2006). Cara pikir inilah yang mendasari teori ketidaksempurnaan. Perspektif seorang pebisnis seharusnya selalu skeptis dan tidak puas pada hal-hal yang telah mapan. Cara pandang tersebut mendorong mereka untuk terus mencoba ide-ide baru yang lebih baik. Tidak pernah ada kata sempurna. Sebab kesempurnaan identik dengan kemapanan dan rasa puas, sementara rasa puas akan menghentikan proses perubahan, pertumbuhan dan perkembangan.

Prinsip-Prinsip Berpikir Kreatif


THE BASIC OF CREATIVE THINKING! From Nothing to Something Bila biji adalah enterpreneur, maka lembaga adalah inspirasi yang menghidupi cikal bakal enterpreneur. Selanjutnya tergantung pada tanah mana Anda menanam biji tersebut! Kunci utama untuk mengambil keputusan menjadi enterpreneur adalah proses berpikir kreatif. Pola pikir kreatif diawali dari teori ketidaksempurnaan. Menurut Hendro dan Candra (2006) ada tujuh prinsip dalam pola pikir kreatif yaitu: 1. Think differently with opposite position a. Start from different position b. Jangan pernah mengikuti pola pikir orang banyak atau mengikuti kebiasaan: para kreativator umumnya sangat jeli mengikuti pola pikir orang banyak untuk dimanfaatkan sebagai obyek iklan melalui pengulangan pesan. Mereka berpikir dengan cara yang berseberangan dengan kebanyakan orang sehingga dapat memberikan pengaruhnya. Contoh: dalam iklan kosmetik selalu dilakukan pengulangan pesan bahwa putih itu cantik. Iklan ini ternyata sangat efektif mendongkrak penjualan sabun dan krim whitening. Padahal, perempuan berkulit
8

putih tidak selalu cantik, terbukti seorang Naomi Campbel model berdarah Afrika justru menjadi top model internasional. Perhatikanlah, bahwa seorang kreator tidak menempatkan dirinya sebagai obyek iklan, sasaran pesan iklan, namun sebaliknya menjadi pengirim pesan yang mengendalikan pasar. c. Hindari jebakan logika Anda: orang kreatif tidak menyukai rutinitas, selalu mencari hal-hal baru, sesuatu yang berbeda, sesuatu yang lebih memuaskan imajinasi mereka. Contoh: selama musim liburan sebagian besar masyarakat kita selalu berwisata ke daerah pantai dan puncak. Intensitas kepadatan berlalu lintas saat itu sangat tinggi.Terkadang karena jalanan macet, banyak pelancong justru lebih banyak menghabiskan waktu liburnya di jalan bukan di daerah tujuan wisata. Mengapa tidak menawarkan hal-hal baru seperti one stop entertainment di bengkel mobil yang sekaligus menyediakan jasa cuci mobil, pom bensin, mushola, pusat jajan serba ada termasuk pusat oleh-oleh, tempat bermain, penyewaan kamar per jam untuk istirahat, pijat shiatsu, atau salon spa, tempat bermain anak-anak, dan theater keluarga dengan sistem drive inn, tak lupa dilengkapi dengan hot spot dan pusat ATM. Jika one stop entertainment ini dirancang dengan nuansa taman tropis yang mewakili keindahan alam pegunungan bukankah jenis bisnis semacam ini dapat membajak sebagian wisatawan potensial di tengah perjalanan mereka?
2. Teori inovasi: dasar pemikiran inovasi adalah menjadikan hal-hal yang tidak mungkin

3.

4. 5.

6.

7.

menjadi mungkin. Semua penemu di dunia, selalu mendasarkan pola pikirnya pada teori inovasi. Think more detail: dalam teori inovasi terkandung konsep berpikir lebih detail yang dapat dijelaskan sebagai berikut a. Ubahlah pola kebiasaan Anda, jika biasanya Anda melihat sesuatu dari depan cobalah melihat dari belakang, samping, atas dan bawah. Dalam proses mengamati, jangan hanya melakukan secara visual, lihat pula detailnya. Contoh: bila mengamati lukisan jangan hanya mengamati sekilas namun cobalah mencermati detail warna, guratan coretan, sapuan kuas dan pesan yang ingin disampaikan pelukisnya b. Bila Anda mengkaji suatu proses, cobalah melihat dari awal hingga akhir seluruh proses pengerjaan, metode dan sebagainya c. Ketika Anda melihat produk, lihatlah dari sisi produksinya, komposisi bahan baku dan pengerjaannya. Misal bila anda melihat film jangan hanya menikmati jalan cerita film dan tokohnya, cobalah mempelajari aspek editing, sudut pengambilan kamera, teknik shooting, penulisan skrip dan seterusnya. d. Kunjungilah toko, pameran dagang, eksebisi dan even-even promo dan pada saat melakukannya jangan hanya melihat keramaian atau banyaknya pengunjung. Amatilah produk apa saja yang dipamerkan, industri mana yang menawarkan produk-produk inovatif, peluang pasar baru, harga produk-produk yang dijual, persaingan antar unit bisnis dan aspek-aspek menarik lainnya. Have a perfect result : prinsip ini akan mendorong Anda untuk bekerja lebih keras dan tidak mudah puas. Pastikan ada solusi: beberapa tips dan trik untuk berpikir solutif antara lain a. Mengganti kata tetapi dengan dan, misalnya saya ingin makan cemilan, tapi saya harus diet. Sekarang jika kalimat tersebut saya ganti menjadi saya ingin makan cemilan dan saya harus diet solusi apa kira-kira yang dapat Anda pikirkan? b. Amatilah kesulitan Anda dan masalah yang terjadi, lalu tempatkan diri Anda sebagai penonton. Perspektif apa yang Anda dapatkan. Setelah itu kembalilah sebagai diri Anda sendiri. Dengan mencoba sudut pandang orang lain, biasanya kita mengetahui jawaban atas masalah yang kita alami. Kesulitan dan inspirasi lekat satu sama lain: a. Selalu bertanya mengapa b. Selalu berpikir tak ada yang tak mungkin c. Membalik cara pikir: tidak sebagai subyek namun sebagai obyek masalah d. Selalu berpikir tentang kendala-kendala yang ada dan aturan yang belum dibuat untuk menciptakan inspirasi dan peluang Knowledge only 1%, Imagination 99%:
9

a. Mulai belajar membuat sketsa masalah, merenungkan, dan berimajinasi b. Apa impian Anda selama ini?

INSIPIRASI : ANTARA INSTING DAN INTUISI? Pengertian Inspirasi


Salah satu kunci sukses dalam memulai usaha atau menjadi seorang enterpreneur adalah orisinalitas inspirasi. Dua faktor utama yang mendorong timbulnya inspirasi adalah insting dan intuisi. Menurut Hendro dan Candra (2006), kedua hal ini tampak sama yaitu naluri atau kepekaan untuk membaca situasi tetapi berasal dari sumber yang berbeda. Insting adalah kepekaan menganalisis suatu kejadian yang pernah dialami seseorang untuk memprediksi kejadian yang akan datang. Intuisi merupakan kepekaan untuk memprediksi hal-hal yang akan terjadi berdasarkan indera ke enam. Keduanya diperlukan dalam membangun sebuah bisnis. Umumnya insting digunakan untuk menghindar, bertahan atau survive sementara intuisi digunakan untuk melangkah maju dan bertumbuh. Jadi menjadi terinspirasi adalah langkah awal untuk membangun konsep bisnis dan mengambil keputusan untuk memulainya. Inspirasi diawali dengan pola pikir kreatif yang sangat mengandalkan otak kanan Anda. Selanjutnya otak kiri Anda akan menganalisis semua peluang yang Anda miliki untuk mewujudkan inspirasi atau mimpi Anda. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, inspirasi lekat pada krisis, kesulitan, hambatan, masalah, tantangan, kebutuhan dan cobaan yang tak ada habisnya. Cobalah menggali inspirasi dari apa yang ada pada diri Anda, misalnya pengalaman Anda bekerja, hobi yang Anda sukai, rutinitas keseharian yang Anda jalani, kebiasaan, keahlian dan pengetahuan yang Anda miliki. Masihkah Anda mengingat pelajaran pada perkuliahan pertama mengenai kunci enterpreunership? Konsep 3 in 1 membangun inspirasi, merupakan kepala kunci di mana Anda masih membangun spirit enterpreunership Anda. Untuk itu, setelah ada menemukan gagasan atau ide bisnis dan terinspirasi untuk memulainya pertimbangkan beberapa hal ini dalam format uji coba (riset dan trial peluang): 1. Pasar: apakah inspirasi Anda mampu diserap pasar? Seberapa besar daya serapnya? Seberapa lama keberlanjutannya? 2. Persaingan: apakah inspirasi tersebut mudah ditiru oleh orang lain? Apakah trend perubahannya sangat cepat? Apakah faktor modal sangat menentukan keberhasilan peluang tersebut untuk tetap bertahan? Apakah Anda akan mampu mengatasi kelemahankelemahan peluang tersebut? 3. Individu: apakah Anda mampu mewujudkan inspirasi dan ide bisnis Anda? Apakah Anda mampu memenuhi faktor-faktor di atas? Galilah semua kelemahan dan keunggulan yang Anda miliki untuk mewujudkan peluang itu.

10

Gambar 2. The Key of Enterpreunership Dikutip dari : Hendro dan Candra (2006)

DARI MANA ANDA MENDAPATKAN PELUANG?


1. Mulailah dengan teori ketidaksempurnaan. Ketidaksempurnaan memberikan Anda peluang untuk menyempurnakannya melalui bisnis baru yang akan Anda bangun. 2. Gunakanlah inspirasi bahwa peluang itu dapat berarti:
a. Merebut pasar dari para pesaing (intersection) b. Menggantikan posisi yang ada dari pesaing (replacement) c.

Mengisi kekosongan dari celah persaingan (filter)

d. Menghancurkan market leader (destroyer) e. Melengkapi ketidaksempurnaan pasar (compatible hulu ke hilir)

3. Setelah Anda berhasil menemukan beberapa alternatif peluang segera buatlah daftar peluang itu. 4. Pilihlah peluang yang paling berpotensi bagi Anda untuk Anda ciptakan, kemudian pilih yang kedua dan ketiga 5. Pasanglah peluang pertama sebagai peluang emas bagi Anda

11

6. Buatlah spanduk, coretan di kertas ukuran besar dengan kertas karton atau manila atau kain di mana peluang tersebut Anda tuliskan. Pasanglah di tempat di mana Anda dapat selalu membacanya, bahkan ketika Anda akan tidur 7. Tambahkan kata-kata yang memotivasi Anda, seperti visi dan motto hidup Anda
8. Mulailah mengambil keputusan yang smart

tanpa menjadi seorang risk taker.

Jadilah

manager bagi diri Anda sendiri 9. Jangan takut untuk mencoba dan teruslah mencoba. Ketakutan adalah mitos yang salah dan menghantui langkah sukses Anda 10. Ciptakan kesuksesan kecil dulu untuk meningkatkan rasa percaya diri, kemudian teruslah berkreasi, berinovasi dan bertahan, maka sukses bagi Anda hanya tingggal menunggu waktu saja

MEMAHAMI KARAKTERISTIK BISNIS ANDA: SEBUAH CATATAN


Menurut Hendro dan Candra (2006) berdasarkana cara berkomunikasi, manusia digolongkan menjadi dua kelompok yaitu extrovert dan introvert. Seorang extrovert cenderung suka berbicara (telling and assertiveness), sedangkan seorang introvert cenderung senang mendengar saja (thinking acceptiveness). Berdasarkan pola pikir dan respon terhadap pembicaraan, manusia juga dikelompokkan menjadi dua yaitu tipe logic yang cenderung berpikir responsif dan empatik dan tipe receptive yang cenderung lebih menggunakan perasaan dalam merespon komunikasi. Dari dua pendekatan ini Hendro dan Candra (2006) mengelompokkan karakter manusia sebagai berikut:
lo g ik k o n tro le r a n a litik

e k s tro v e rt

in tro v e rt

a d v o c a to r fe e lin g

fa s ilita to r

Implementasi karakter kontroler, analitik, advocator dan fasilitator dalam dunia bisnis akan menghasilkan empat personality enterpreneur sebagai berikut :

12

d o m in an d er (lea ) k o n tro ler an alitik

p o p u ler : p en ju al da n p eke rja k eras

ko n ven sion:al sp es ialis (ten a g a ah/li p eke rja )

ad vo c ato r kreato r

fas ilitator

Adapun ciri-ciri keempat kepribadian di atas dapat dicermati sebagai berikut: 1. Kontroler: a. Pembawaannya kuat, mendominasi, sistem dan aturan yang dianutnya jelas b. Populer: ambisius, suka bervariasi dan mudah bosan c. Sangat berorientasi pada hasil, memiliki kemauan keras d. Menyukai tantangan, tidak banyak bicara, cepat dan praktis e. Dalam melihat resiko bersifat spekulatif 2. Analitik: a. Konvensional, pemikir, formal b. Teliti, hati-hati, dan bimbang c. Sulit bersosialisasi, membatasi diri, perenung d. Pendiam, pemikir dan perfeksionis e. Dalam melihat resiko cenderung kalkulatif 3. Fasilitator: a. Bekerja karena menginginkan pengakuan b. Kurang cermat dengan hasil akhir c. Mencari pengaruh d. Tenaga ahli pekerja keras e. Dalam melihat resiko cenderung avoid the risk 4. Advocator: a. Memiliki relationship yang kuat b. Ekstrovert c. Pandai bergaul d. Tidak berambisi kuat e. Easy going dan pemimpi (semau gue) f. Ramah dan simpatik g. Konsultan yang kuat h. Dalam melihat resiko cenderung konsultatif (menentukan keputusan setelah mempertimbangkan masukan orang dekat) Dalam dunia bisnis, karakter kuat yang dimiliki seseorang dalam memandang dan menilai suatu resiko dan tantangan merupakan faktor penting untuk memulai suatu bisnis. Hendro dan Candra (2006) mengklasifikasikan empat jenis karakter kombinasi yaitu: 1. controller-advocator 2. analitic-facilitator 3. advocator-facilitator 4. controler-analitic Dengan mengetahui karakter diri Anda , akan lebih mudah bagi Anda untuk memilih jenis bisnis apa yang paling sesuai sebagaimana diilustrasikan pada tabel berikut:
13

Tipe Karakter Tipe 1 Explosive

Personality Controlleradvocator

Strength Goal oriented, pekerja keras, dominan

Jobs Skill Penjual, pemesan, leader

Tipe 2 Perfectionist

Analitic- facilitator

Tenang dan calm,organizer, relationship, emotion

Manager, motivator, pengarah, supervisi, controller, mediator PR, service manager, konsultan, R&D

Tipe 3 Popularity

Advocatorfacilitator

Penuh ide, kreatif, extrovert, publikasi, relationship, populer Dominasi, introvert, pemikir, detail, perfeksionis, teliti, hati-hati

Tipe 4 Leader

Controller- analitic

Pemimpin, supervisi, strategic thinker, perencana, pengatur

Jenis Bisnis Distribusi, agen, toko, EO, broker, bengkel dan otomotif, jasa yang tidak membutuhkan ketelitian tinggi Farm, EO, Agro, jasa konsultan, jasa servis, pelatihan, olahraga, distribusi, retail, toko Promosi, iklan, PR, bisnis konsultan, jasa desain, produksi, entertainment, music, art Produksi, perencanaan, finance, design, hobbies, resto, teknologi informasi

Catatan: baca Hendro dan Candra (2006:155-170)

KEGAGALAN SEBUAH PELUANG


Banyak orang ingin memulai bisnis dan sudah mengambil keputusan namun ketika peluang sudah di depan mata, kembali dipikirkan, dihitung, terus dipelajari, diotak-atik. Semua orang sudah berlari kencang mendahuluinya. Peluangpun gagal didapat. Umumnya kegagalan semacam ini bersumber dari beberapa hal, antara lain: 1. 2. 3. 4. 5. Tidak segera mengambil keputusa Waktunya sudah lewat dan tidak efektif lagi Survei yang dilakukan tidak akurat Peluang diambil orang lain Tidak memiliki kejelasan konsep dan strategi

14

RANCANGAN TUGAS
Tujuan Tugas :
1. Mampu mengidentifikasi karakter bisnis individu dan kelompok 2. Mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan unit bisnis acuan dari perspektif teori ketidaksempurnaan 3. Dapat mengimplementasikan konsep 3 in 1 Inspirasi AKU dalam rancang bangun ide agribisnis, khususnya prinsip-prinsip dasar berpikir kreatif 4. Meningkatkan kepekaan insting dan intuisi berkenaan dengan rencana bisnis yang akan diajukan

Uraian Tugas:
Obyek garapan: Mengidentifikasi karakteristik bisnis individu. Masing-masing anggota kelompok menyusun karangan pendek yang merupakan refleksi diri tentang analisis karakter bisnis mereka. Selanjutnya karangan pendek individual ini didiskusikan untuk memperoleh masukan dan penilaian dari anggota kelompok lain. Diskusi kelompok dimaksudkan untuk menyepakati karakter bisnis kelompok yang akan dibangun terutama dalam kaitannya dengan pembagian tugas dan struktur organisasi. b. Melakukan riset dan trial ide bisnis melalui pengamatan lapang pada unit bisnis acuan sebagaimana telah disepakati. Pengamatan dan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan instrumen yang telah disiapkan. 2. Batasan tugas: a. Identifikasi karakteristik bisnis individu akan lebih mudah dilakukan bila mahasiswa terlebih dahulu membaca modul yang dapat diunduh hari Rabu, 17 Maret 2010. Tugas dapat dikerjakan secara mandiri sebelum perkuliahan tanggal 19 Maret 2010. Pendalaman materi modul diperoleh melalui perkuliahan dan diskusi kelas di bawah bimbingan dosen pengasuh. b. Tugas individu ditulis tangan pada kertas folio bergaris tanpa outline (karangan bebas) namun karangan reflektif tersebut harus menyertakan referensi biografis, rutinitas keseharian, hobi, pengalaman organisasi dan refleksi evaluatif untuk mengidentifikasi kecenderungan karakter Anda. Jumlah maksimal halaman karangan Anda tidak dibatasi tetapi minimal panjang karangan adalah 200 kalimat. c. Pengamatan lapang dilakukan sesuai agenda kegiatan pembelajaran secara formal dengan ijin resmi dari Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian UB
1.

a.

3.

Metodologi dan acuan tugas: a. Untuk tugas individu, baca modul elektronik yang dapat diunduh di http://www.lecture.brawijaya.ac.id/tatiek sejak hari Rabu 17 Maret 2010. Anda dapat mulai membuat karangan refleksi diri dan mempersiapkannya sebelum perkuliahan hari Jumat tanggal 19 Maret 2010. Setelah perkuliahan Anda diberi kesempatan berdiskusi kelompok untuk mengidentifikasi karakter bisnis kelompok sesuai dengan karakter bisnis masing-masing anggota yang telah diidentifikasi sebelumnya. Setengah jam sebelum perkuliahan berakhir, tugas individu dan kelompok untuk mengidentifikasi karakter bisnis harus dikumpulkan. b. Tugas pengamatan lapang telah dimulai dari kegiatan menentukan industri (unit bisnis) acuan ke asisten dosen yang telah selesai dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2010. Selanjutnya wakil kelompok dapat mengambil surat ijin ke TU Sosek tanggal 17 Maret 2010 dan mengantarnya ke perusahaan/industri/unit bisnis acuan.
15

Pada saat mengantarkan surat ijin pengamatan lapang, pastikan skedul pengamatan sebagaimana diatur oleh pihak perusahaan. Jangan lupa meminta nomor kontak person yang dapat dihubungi sesewaktu bila ada hal-hal yang bersifat mendesak. d. Persiapan pengamatan lapang dilakukan di kelas usai perkuliahan yaitu pk.09.15 untuk mendiskusikan instrumen pengamatan lapang e. Mahasiswa di bawah koordinasi asisten kelas diberangkatkan untuk pengamatan lapang Jumat 19 Maret 2010 f. Laporan hasil pengamatan lapang dikumpulkan pada Asisten Dosen pada hari Senin 22 Maret 2010. g. Outline laporan pengamatan lapang adalah sebagai berikut: Halaman Judul Pendahuluan: Latar Belakang, Tujuan dan Manfaat Metode Pengamatan Lapang Hasil Pengamatan Lapang dan Pembahasan: Profil Perusahaan dan Uraian Hasil Wawancara. Pembahasan merupakan upaya mengintegrasikan rencana bisnis kelompok Anda dengan hasil pengamatan yang telah Anda peroleh dari unit bisnis acuan. Kesimpulan dan Saran Daftar Pustaka Lampiran: berupa dokumentasi hasil wawancara yang telah disusun ulang (boleh tulisan tangan) dan dapat disertai foto Standar pengetikan: Arial (11), spasi 1,5, margin kiri 3 cm, kanan, atas dan bawah @2,5 cm.
c.

Kegiatan
A. Perkuliahan

Waktu
Jumat, 19 Maret 2010 Pk. 07.30 09.10

Tempat Kegiatan
Ruang kelas masingmasing sesuai jadual

Keterangan
Materi: Ide Bisnis Modul 3 (dapat diunduh Rabu, 17 Maret 2010) Konsultasikan dengan asisten dan dosen tutor

B. Pengamatan Lapang 1. Menentukan Industri acuan ke asisten dosen 2. Mengambil surat ijin pengamatan lapang ke TU Sosek 3. Mengantar surat ijin ke industri/unit usaha acuan 4. Persiapan pengamatan lapang 5. Presensi kegiatan lapang 6. Pelaporan hasil pengamatan lapang dan deskripsi ide bisnis

Jumat, 12 Maret 2010- Senin, 15 Maret 2010 Rabu, 17 Maret 2010 Rabu, 17 Maret 2010 Kamis, 18 Maret 2010 Jumat, 19 Maret 2010 pk. 09.15-10.55 Jumat, 19 Maret 2010 pk. 13.00 Senin, 22 Maret 2010

Menyesuaikan Kantor TU Sosek FP UB Menyesuaikan Ruang kelas masingmasing sesuai jadual Ruang kelas masingmasing sesuai jadual Menyesuaikan

Diskusi, konsultasi perihal instrumen data Koordinasi dengan asisten dosen Asisten dosen

4.

Keluaran tugas: a. Lima dokumen lembar kerja pribadi dan satu dokumen lembar kerja kelompok tentang identifikasi karakteristik bisnis b. Laporan pengamatan lapang kelompok yang dikumpulkan hari Senin tanggal 22 Maret 2010

16

Kriteria Penilaian:
1. Ketepatan penyimpulan reflektif karakter bisnis 2. Kebenaran dan kelengkapan informasi

rekonstruksi pengalaman unit bisnis/perusahaan/industri acuan yang menjadi nara sumber dalam laporan survei lapang

DAFTAR PUSTAKA
Austin, J.A., 1992, Agroindustrial Project Analysis, The Johns Hopkins University Press, Baltimore dan London Badan Agribisnis, 1997, Rumusan Pemikiran Pembangunan Pertanian Masa Depan, Departemen Pertanian RI. Depdiknas, 2006, Pengembangan Rencana Bisnis, Jakarta Hendro dan Candra, 2006, Be a Smart and Good Enterpreneur, CLA Publishing, Bekasi Zubir, Z., 2006,Kelayakan Studi Usaha, Lembaga Penerbitan FE UI, Jakarta

17

LAMPIRAN
INSTRUMEN PENGAMATAN LAPANG: CEKLIST PERTANYAAN PENTING
I. Faktor Pemasaran: A. Analisis Konsumen:

1. Siapa konsumen potensial untuk produk yang dihasilkan (sesuai kategori produk yang ada): a. karakteristik ekonomi konsumen potensial: level pendapatan, keragaman status ekonomi b. karakteristik sosiokultural: etnik, bahasa, latar belakang pendidikan dan kelas sosial c. karakteristik demografis: lokasi domisili, urban vs rural, jenis kelamin, umur d. segmen pasar untuk masing-masing produk e. alternatif bentuk produk olahan yang diinginkan konsumen f. posisi produk padasetiap segmen pasar

g. implikasi segmen pasar pada perencanaan pemasaran 2. Mengapa konsumen harus membeli produk tersebut: a. Kebutuhan dan keinginan konsumen dari aspek psikologi, sosiologi dan fisiologi mana yang dapat dipenuhi oleh produk b. Apa alasan konsumen untuk membeli produk: ketertarikan sesaat, kebutuhan rutin, kenyamanan, dst c. Adakah hubungan antara kebutuhan konsumen dan alasan pembelian? Jelaskan! d. Implikasi alasan pembelian konsumen pada perencanaan pemasaran produk 3. Bagaimana konsumen membeli produk tersebut: a. Siapa pengambil keputusan pembelian produk dan bagaimana pengaruhnya pada konsumen? b. Apa cara yang paling sesuai untuk menginformasikan produk pada unit pengambil keputusan pembelian produk? c. Apakah pembelian produk ini terencana, atau hanya bersifat spontan? d. Apakah pembelian sering dilakukan atau hanya jarang-jarang (musiman)? e. Di mana pembelian dilakukan? f. Implikasi informasi tersebut pada perencanaan pemasaran
18

B. 1.

Analisis Lingkungan Kompetitif: Apa struktur pasar dari produk yang dihasilkan: a. siapa kompetitor yang dihadapi pad level lokal, regional, nasional atau internasional? Pelaku baru atau lama? b. Seberapa besar peluang pendatang baru untuk menggantikan produk Anda?
c.

Seberapa besar peluang pemasok bahan baku Anda untuk mengintegrasikan pasokannya ke industri lain (forward integration) dan distributor Anda untuk mengintegrasikan rantai pemasarannya ke industri kompetitor Anda (backward integration)

d. Seberapa banyak perusahaan kompetitor yang bermain dalam industri yang sama? Omset penjualan, harga produk, pangsa pasar, aset dan perubahan posisi pasar dalam lingkungan yang kompetitif?
e. Adakah hambatan untuk memasuki jenis bisnis yang sama? Apakah

hambatan itu berupa skala usaha, keunggulan komparatif, kontrol sistem produksi vertikal, brand franchise atau tingginya biaya berganti produk? f. Apa yang menjadi dasar persaingan dalam industri? Apakah struktur biaya, atau inovasi produk?

g. Bagaimana cara mengontrol biaya produksi dan pemasaran? h. Adakah pengaruh lokasi unit produksi pada efisiensi biaya produksi dan pemasaran?
i.

Apakah konsumen peka terhadap perubahan harga, kualitas produk atau brand name? Apakah unit bisnis peka terhadap perubahan tingkat bunga bank?

j.

k. Apakah produk memungkinkan untuk melakukan diferensiasi? Berapa biayanya? l. Bonus apa yang Anda berikan pada distributor dan pengecer?

m. Di manakah posisi produk Anda pada product life cycle? 2.

Apa pengaruh kebijakan pemerintah terhadap lingkungan kompetitif ini: a. b. Apakah kebijakan ekspor atau kuota mempengaruhi lingkungan kompetitif? Apakah kebijakan moneter mempengaruhi lingkungan kompetitif? Rencana Pemasaran: Apakah produk didesain dengan baik? Apakah strategi harga telah ditetapkan? Apakah strategi promosi telah diformulasikan? Adakah sistem distribusi telah dengan baik menghubungkan unit produksi dan pasar
19

C. 1. 2. 3. 4.

5.

Apakah elemen marketing mix telah terintegrasi dengan baik pada rencana pemasaran?

II.

Faktor Produksi: A. 1. total? Kecukupan jumlah pasokan bahan baku Level produksi dan pola produksi

2. Bagaimana pola tanam bahan baku pertanian utama? Potensi panen dan tingkat harga 3. pasokan bahan baku? 4. baku pada produksi ? Adakah dampak bioteknologi pada Seberapa sensitif perubahan bahan

5. Apakah bahan baku yang Anda gunakan juga merupakan bahan baku utama agroindustri lain? 6. utama untuk produk agroindustri Anda? Adakah alternatif lain bahan baku

7. Berapa persen produk pertanian yang menjadi bahan baku agroindustri Anda dikonsumsi sendiri oleh rumahtangga pertanian? 8. Bagaimana bahan baku tersebut digunakan? Apakah masih harus diproses dulu, digunakan dalam proporsi tertentu atau dapat disubstitusikan dengan bahan baku lain? 9. Bagaimana persaingan penggunaan bahan baku antara industri dan pakan ternak atau bahan pangan primer? 10. Bagaimana pengaruh bahan baku akibat penanganan dan pengolahan hasil pertanian?
B.

kehilangan

Standar kualitas bahan baku: Bagaimana kualitas produk yang disyaratkan pasar? 2. Bagaimana kualitas pasokan bahan baku pertanian yang digunakan? Kualitas penangangan dan pengolahan hasil pertanian yang digunakan? Apakah penggudangan berpengaruh pada kualitas produk? 3. standar grading dan seleksi produk? 4. dapat meningkatkan kontrol kualitas? Adakah pemerintah telah menetapkan Input produksi dan jasa apa yang

Penjadualan pasokan bahan baku: pola panen, fasilitas musiman yang diperlukan, apakah produk mudah rusak, fasilitas apa yang diperlukan agar bahan baku tidak cepat rusak, kapan dan seberapa lama bahan baku pertanian ini tersedia?
C.
20

Rasionalisasi pembiayaan untuk pembelian bahan baku: bagaimana permintaan dan penawaran mempengaruhi biaya bahan baku, apakah petani memiliki biaya oportunitas, faktor struktural apa saja yang mempengaruhi biaya (margin pemasaran, biaya transaksi, dsb), bagaimana ketersediaan biaya logistik, subsidi input, dsb? Apakah pembelian sistem kontrak lebih menguntungkan?
D.

Organisasi dan sistem pengadaan bahan baku: apakah petani pemasok bahan baku menggunakan cropping mix? Bagaimana status penguasaan lahan petani?Apakah ada hubungan kemitraan antara agroindustri dan petani penghasil bahan baku? Apakah agroindustri perlu diintegrasikan ke depan atau ke belakang?
E.

III.

Manajemen Produksi dan Operasi: Seleksi teknologi proses produksi: apakah teknologi produksi konsisten dengan persyaratan kualitas yang dituntut pasar? Berapakah biaya produksi akan meningkat bila unit bisnis menetapkan standar mutu produk yang lebih tinggi? Mana yang lebih menguntungkan dalam jangka pendek atau jangka panjang? Apa efek teknologi produksi pada kualitas nutrisi produk? Dan apakah teknologi yang digunakan sesuai dengan keterampilan teknis dan manajerial SDM pendukungnya?
A.

Lokasi unit produksi:seberapa lama bahan baku dapat bertahan dari kerusakan dalam kaitannya dengan jarak tempuh bahan baku dari pemasok ke unit produksi? Apakah proses produksi akan meningkatkan atau menyusutkan bahan baku? Apakah biaya transportasi yang harus ditanggung rasional? Adakah suplai SDM yang memadai di lokasi unit produksi? Bagaimana dengan saranaprasarana dan infrastruktur yang ada (PLN, air bersih, akses ke jalan raya, dsb)? Berapa harga lahan di lokasi unit produksi? Apakah investasi pada aset berupa lahan dan bangunan akan menguntungkan pada jangka panjang?
B.

Manajemen inventori: berapa kapasitas daya simpan yang sesuai dengan kapasitas produksi, bagaimana keterkaitan jadual produksi dan pengadaan bahan baku? Bahan baku apa saja yang dapat disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama? Apa saja resiko penyimpanan bahan baku?
C.

Pengemasan dan pengolahan input : apakah pengemasan akan dapat melindungi kualitas produk, nyaman bagi konsumen, meningkatkan citra produk , apakah kemasan cukup informatif, dan berapa biaya pengemasan tersebut? Apakah diferensiasi kemasan akan menambah nilai produk? Bagaimana desain kemasan dirancang, apakah sudah cukup menarik?
D.

Programasi proses produksi dan kontrol: adakah perusahaan/unit bisnis menerapkan perencanaan implementasi yang sistematis (SOP, Standar Operational Procedures, CPM, Critical Path Method, atau PERT, Project Evaluation and Review Technique) untuk setiap proses produksi baik teknis maupun manajerial?
E.

IV.

Faktor Finansial: sumber permodalan, kredit, modal swadaya, bagaimana unit bisnis mengambil keputusan untuk kredit, dampaknya pada pengembangan usaha, proses pengajuan kredit, dsb Manajemen Sumberdaya Manusia: berapa karyawan yang dipekerjakan, bagaimana status dan sistem pengupahan yang diterapkan, fasilitas (hak-hak) yang diperoleh karyawan, jam kerja, hari libur dst.

V.

21

You might also like