You are on page 1of 19

APAKAH PERILAKU ORGANISASI ITU ?

MAKALAH DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN TUGAS MATA KULIAH TEORI ORGANISASI UMUM

Disusun Oleh :
1. Fitri Retrialisca 2. Norman Bhaskara 3. Kefas Wilfred N. S. 4. Maratus Sholihah 5. M. Fikrie Ramadhan 6. Aldo Demario 7. Abdul Latif 8. Agustinus Kurniawan 9. Furqan Daniel A.T 10. Bagus Fery Yanto 11. Arifika Primada M (081116001) (081116002) (081116010) (081116013) (081116015) (081116017) (081116021) (081116032) (081116041) (081116055) (081116065)

S1 SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA 2012

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Apakah Perilaku Organisasi Itu ? ini. Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Teori Organisasi Umum. Dengan adanya tugas penulisan makalah ini penulis dapat menambah wawasan tentang ilmu pengantar menejemen umum. Penulis berharap makalah ini bisa dijadikan wawasan baru bagi yang membacanya dan untuk kemajuan ilmu penegtahuan dan teknologi. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada: 1. Nasyatul Farida, selaku dosen mata kuliah Teori Organisasi Umum 2. Serta segenap pihak yang telah membantu kami dalam proses penyelesaian malakah ini yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu. Tak ada sesuatu di dunia ini yang sempurna kecuali Allah azzawajalla. Begitu pun dengan makalah ini yang masih memiliki banyak kekurangan. Oleh kartena itu, diharapkan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Sekian dari kami, mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan banyak manfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.

Surabaya, 13 Maret 2012

Tim Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 1.3 Tujuan .............................................................................................................. 1.4 Manfaat ............................................................................................................. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Individu................................. 2.2 Perilaku dan Kepribadian Individu................................................................ BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengaruh antara Perilaku Individu dalam Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan ............................................................................................ 3.2 Cara Mengelola Individu dalam Organisasi .................................................. 3.3 Faktor- Faktor yang Paling Menentukan dalam Implementasi Rencana Organisai ........................................................................................... BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 4.2 Saran .................................................................................................................. DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah Perencanaan dan pengelolaan sumber daya manusia menjadi faktor penting dalam menghadapi kemajuan teknologi dan tantangan bisnis yang menuntut untuk dapat berkompetisi secara ketat. Sumber daya manusia dalam hal ini karyawan, merupakan aset bagi perusahaan dan harus dikelolah dengan baik karena merupakan pemegang kendali bagi kinerja perusahaan. Hal ini sesuai dengan pernyataan sosiologi kondang E.F Schumacer bahwa pembanngunan tidak dimulai dari modal ataupun kekayaan alam lainnya, tetapi dari orang-orang yang dimiliki. Pengelolaan sumber daya manusia dalam konteks organisasi berarti mengelolah sumber daya manusia untuk lebih efektif dan efisien sehingga dapat mencapai tujuan organisasi. Sebuah perusahaan yang memiliki kuantitas besar mempunyai tujuan pemesanan yang tepat waktu dan tepat mutu kepada para pelanggan yang semakin bertambah. Kualitas hubungan timbal balik antar supervisor dan karyawan di sebuah perusaahan yang buruk dan kinerja karyawan yang harus dibenahi, misalnya, sehari karyawan tidak mampu memproduksi barang sesuai target yang ditetapkan. Selain itu hubungan kerja antar karyawan yang kurang kondusif juga mengakibatkan situasi kerja yang tidak kondusif. Hal ini mengakibatkan perilaku kinerja tidak berjalan dengan baik. Dalam upaya hal tersebut terlebih dahulu adalah bagaimana menciptakan performasi yang prima dari para karyawannya. Performasi ini meliputi kinerja, sikap dan prilaku karyawan. Dalam pengelolaahn sumber daya produksi inilah peran individu sangat dibutuhkan. Keberadan sumber daya manusia dalam sebuah organisasi, baik individu maupun keolmpok mempunyai sifat dan karakteristik yang

berbeda- beda. Penting sekali bagi pemimpin atau atasannya untuk mengerti secara sepesifik tentang sikap dan perilaku bawahannya. Peran pemimpin disini adalah bagaimana pemimpin tersebut dapat mengembangkan hubungan antara atasan dan bawahan secara efektif. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Yukl (1998), bahwa, hubungan yang efektif antara atasan dan bawahan data diindikasikan dengan adannya kepuasan kerja, komitmen karyawan, dan perilaku- perilaku ekstra peran sebagi keunggulan bersaing. Hubungan antara atasan dan bawahan yang heterogen dimana hubungan tersebut terkandung dalam unit kerja yang berbeda dan setiap hubungan interpersonal anatar atasan bawahan merupkan hubungan yang unik atau khusus dalam suatu struktur organisasi merupakan teori leadermember exchange (Dansereau,Graen dan Haga, 1975, dalam Lee, 2000).

1.2

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas terdapat beberapa masalah yang dirumuskan sebagai berikut : 1. Apa tugas seorang Manajer ? 2. Apa yang dimaksud perilaku organisasi itu ? 3. Bagaimana tantangan dan peluang untuk perilaku organisasi ? 4. Bagaimana mengembangkan model perilaku organisasi?

1.3

Tujuan Tujuan dari penyusunan karya tulis ini adalah sebagai berikut : 1) Mengetahui tugas seorang Manajer. 2) Mengetahui maksud dari perilaku organisasi. 3) Mengetahui tantangan dan peluang untuk perilaku organisasi. 4) Mengetahui perkembangan model perilaku organisasi.

1.4

Manfaat Adapun manfaat yang dapat diproleh dari karya tulis ini adalah : 1. Bagi Perusahaan

Dapat memberikan tambahan informasi dan masukan bagi pihak perusahaan di dalam mengetahui perilaku dalam organisasi dengan kinerja karyawan. 2. Bagi Pihak Lain Dapat digunakan dalam menambah pengetahuan sebagai bahan perbadingan dan pertimbangan dalam memecahkan masalah serupa.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Organisasi Organisasi dalam pandangan beberapa pakar seolah-olah menjadi suatu binatang yang berwujud banyak, namun tetap memiliki kesamaan konseptual. Atau dengan kata lain, rumusan mengenai organisasi sangat tergantung kepada konteks dan perspektif tertentu dari seseorang yang merumuskan tersebut. Dari beberapa definisi atau pembatasan mengenai organisasi ini, dapat dikemukakan sebagai berikut : 1. Organisasi merupakan suatu pola kerja sama antara orang-orang yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Wexlwy and Yulk (dalam Kasim, 1993 : 1). 2. Organisasi adalah sekelompok orang yang terbiasa mematuhi perintah para pemimpinnya dan yang tertarik pada kelanjutan dominasi partisipasi mereka dan keuntungan yang dihasilkan, yang membagi diantara mereka praktekpraktek dari fungsi tersebut yang siap melayani untuk praktek mereka (Max Weber, dalam Miftah Thoha, 1988). 3. Organisasi dapat didefinisikan sebagai struktur hubungan kekuasaan dan kebiasaan orang-orang dalam suatu sistem administrasi (Dwight Waldo, dalam Thoha, 1988). 4. Organisasi adalah suatu sistem dari aktivita-aktivita orang yang

terkoordinasikan secara sadar, atau kekuatan-kekuatan yang terdiri dari dua orang atau lebih (Chester Barnard, dalam Thoha, 1992). 5. Organisasi adalah lembaga sosial dengan ciri-ciri khusus : secara sadar dibentuk pada suatu waktu tertentu, para pendirinya mencanangkan tujuan yang biasanya digunakan sebagai simbol legitimasi, hubungan antara anggotanya dan sumber kekuasaan formal ditentukan secara relatif jelas walaupun seringkali pokok pembicaraan dan perencanaan diubah oleh para anggota-anggotanya yang membutuhkan koordinasi atau pengawasan (Silverman, dalam Thoha, 1988).

6. Organisasi adalah suatu kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasikan, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan (Stephen P. Robbins). 7. Organisasi sebagai suatu kesatuan sosial dari kelompok manusia, yang saling berinteraksi menurut suatu pola tertentu sehingga setiap anggota organisasi memilikifungsi dan tugasnya masing-masing, yang sebagai suatu kesatuan mempunyai tujuan tertentu dan mempunyai batas-batas yang jelas, sehingga bisa dipisahkan secara tegas dari lingkungannya (Hary Lubis dan Martani Huseini, 1987 : 1) 8. Organisasi merupakan suatu alat untuk pencapaian tujuan dari orangorang yang berada diluar organisasi tersebut, sebagai suatu alat untuk pencapaian tujuan. Untuk itu organisasi harus dibuat rasional dalam arti kata harus disusun dan beroperasi berdasarkan ketentuan-ketentuan formal dan perhitungan-perhitungan efisiensi (Azhar Kasim, 1989 : 1). Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi sesungguhnya merupakan kumpulan manusia yang diintegrasikan dalam suatu wadah kerjasama untuk menjamin tercapainya tujuan-tujuan yang ditentukan. Atau menurut Sudarsono Hardjosoekarto, pengertian yang dapat menyamakan persepsi tentang organisasi adalah bahwa organisasi merupakan jalinan kontrak (a nexus of contracts). Dan oleh karena organisasi merupakan jalinan kontrak, maka faktor penting bagi keberadaan organisasi adalah sejauhmana organisasi tersebut mampu mengadakan kontrak dengan pihak lain. Sedangkan hal yang membedakan organisasi yang satu dengan organisasi lainnya dalam kerangka teori Mc. Kinsey, adalah structure,strategy, style (leadership), skill, staff, share value, dan system. Dalam hal struktur, beberapa organisasi lebih senang memilih tipe garis atau lini, sementara organisasi lain memilih tipe garis dan staf, tipe kepanitian, atau tipe fungsional. Dalam aspek strategi, dapat ditemukan perbedaan mengenai pencapaian tujuan organisasi dalam jangka panjang dan jangka pendek. Kemudian dalam aspek gaya kepemimpinan

atau style, ada pemimpin organisasi yang menonjolkan sifat-sifat karismatik, otoriter, partisipatif demokratik, dan sebagainya. Selanjutnya dalam aspek keahlian, jelas bahwa setiap organisasi akan membutuhkan keahlian yang spesifik sesuai dengan misi dan tujuan yang akan diraihnya. Begitu juga dalam aspek staff, organisasi yang bergerak dibidang pengantaran (delivery) misalnya, akan sangat berbeda kualifikasi staff-nya dibanding dengan organisasi konsultansi. Sedangkan aspek share value artinya bahwa seluruh aspek yang telah disebutkan diatas, pada akhirnya difokuskan kepada superordinate goals, atau tujuan organisasi yang lebih tinggi. Dalam kaitan ini, jelas bahwa tujuan yang lebih tinggi dari setiap organisasi akan berbeda-beda pula. Adapun aspek sistem, antar organisasi juga cenderung berbeda, baik mengenai pemanfaatan sistem informasinya, penerapan sistem perencanaan dan pengawasannya, dan sebagainya.

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Tugas Seorang Manajer Perilaku organisasi adalah menyelidiki adanya pengaruh individu, kelompok, dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi demi mencapai keefektifan dari suatu organisasi. Untuk itu diperlukan adanya Manajer. Tugas dari seorang Manajer yaitu : 1. Menyelesaikan tugasnya melalui orang lain dengan membuat keputusan, mengalokasikan sumber daya, serta mengatur kegiatan bawahannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan 2. Memimpin dan bertanggung jawab atas pekerjaannya dalam suatu organisasi. 3. Memadukan dan menyeimbangkan tujuan- tujuan yang saling bertentangan dan menetapkan prioritas- prioritas. Setiap Manajer akan menghadapi sejumah tujuan, masalah dan kebutuhan organisasional yang semuanya bersaing untuk memperebutkan sumberdaya- sumberdaya organisasi (manusia, material atau bahkan waktu Manajer). Karena berbagai sumber daya tersebut selalu terbatas, Manajer harus menjaga keseimbangan diantara berbagai tujuan dan kebutuhan organisasional. 4. Berpikir secara analisis dan konseptual. Untuk menjadi pemikir yang analisis, Manajer harus mampu merinci dan memisah- misahkan suatu masalah menjadi komponen- komponen masalah, menganalisa komponen- komponen tersebut, dan kemudian mencari penyelesaian yang layak dengan akurat. 5. Sebagai Mediator dalam organisasi. Organisasi terdiri dari orang-orang, dan kadang-kadang mereka saling tidak bersetuju atau saling bertentangan. Bila hal itu terjadi dalam suatu unit kerja atau organisasi, maka bisa menurukan semangat kerja dan produktivitas, atau bisa merusak suasana kerja, atau bahkan para karyawan yang cakap bisa meninggalkan organisasi. Kejadian-kejadian seperti ini menuntut peranan manajer sebagai mediator (penengah).

6. Mengambil keputusan- keputusan sulit. Organisasi selalu menghadapi banyak masalah (misalnya, kesulitan financial, masalah personalia, dan sebagainya). Manajer adalah seorang yang diharapkan dapat menemukan pemecahan berbagai masalah sulit dan mengambil keputusan yang akurat. Keenam hal tersebut disebut juga sebagai manajemen, fungsi manajemen adalah sebagai berikut: 1 Planning yaitu proses yang meliputi : Mendefinisikan tujuan dari organisasi Menentukan strategi secara keseluruhan Pengembangan serangkaian rencana komprehensif untuk menggabung dan mengkoordinasi berbagai aktifitas 2 Organizing yaitu proses yang meliputi : 3 4 Penentuan tujuan dari setiap tugas Siapa yang mengerjakan tugas Bagaimana melakukan pengelompokan tugas Bagaimana jalur kewenangannya Kapan keputusan harus dibuat

Leading yaitu proses yang meliputi : Pemberian motivasi Mengatur orang-orang yang terlibat Pemilihan saluran komunikasi yang efektif Menyelesaikan konflik

Controlling yaitu proses yang meliputi : Memantau semua aktivitas untuk dapat mengetahui ada tidaknya penyimpangan dari yang direncanakannya

3.2

Peran manajemen 3.2.1 Peran Antarpersonal Berperan sebagai tokoh utama, seperti seorang pemandu tur pabrik untuk sekelompok murid. Peran lainnya yaitu peran kepemimpinan, mencakup perekrutan, pelatihan, pemberian motivasi, dan pendisiplinan.

Peran selanjutnya yaitu peran penghubung, peran ini sebagai hubungan dengan individu luar yang memberikan informasi kepada Manajer tersebut. Individu luar tersebut mungkin adalah salah satu dari individu atau kelompok di dalam atau di luar organisasi. 3.2.2 Peran informasional Semua Manajer, sampai pada tingkat tertentu, mengumpulkan informasi dari organisasi-organisasi dan institusi luar. Mintzberg menyebut hal ini sebagai peran pemantau, yaitu mempelajari perubahan selera masyarakat melalui berbagai media. Peran penyebar yaitu meneruskan informasi kepada anggota organnisasional. Peran selanjutnya yaitu sebagai juru bicara yaitu mewakili organisasi dihadapan pihak luar. 3.2.3 Peran pengambilan keputusan Peran kewirausahaan, Manajer memulai dan mengawasi proyekproyek baru yang akan meningkatkan kinerja organisasi. Sebagai penyelasai masalah, Manajer melakukan tindakan korektif untuk menyelesaikan berbagai masalah yang tidak terduga. Sebagai pengalokasi sumber daya, Manajer bertanggung jawab menyediakan sumber daya manusia fisik dan moneter. Manajer sebagai peran negosiator, di mana mereka mendiskusikan berbagai persoalan dan tawar- menawar dengan unit- unit lain demi keuntungan unit mereka sendiri. 3.2.4 Keahlian manajemen Keahlian teknis meliputi kemampuan untuk menerapkan

pengetahuan atau keahlian khusus. Ketika memiliki keahlian yang dimiliki oleh para professional, professional tidak memonopoli keahlian teknis, dan tidak semua keahlian teknis harus dipelajari di sekolah-sekolah atau programprogram pelatihan formal. Semua pekerjaan menuntut sejumlah keahlian khusus. Keahlian personal adalah kemampuan untuk bekerja sama, memahami dan memotivasi individual, baik secara individual maupun dalam kelompok. Keahlian Konseptual merupakan kemampuan untuk menganalisis

situasi-situasi yang rumit. Pembuatan keputusan, misalnya, mengharusakan para Manajer untuk mengidentifikasi masalah mengembangakan solusi alternative untuk memperbaiki masalah- masalah tersebut, mengevaluasi sousi- solusi alternatif tersebut dan memilih solusi terbaik.

3.3 Perilaku Organisasi Perilaku organisasi adalah bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang dimiliki oleh individu kelompok dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi, yang bertujuan menerapkan ilmu pengetahuan semacam ini guna meningkatkan keefektifan suatu organisasi. Perilaku organisasi sangat berhubungan dengan situasi- situasi yang berkaitan dengan pekerjaan, hal ini menekankan perilaku yang bersangkutan dengan pekerjaan, kerja, ketidak adilan, perputaran karyawan, produktivitas, kinerja manusia dan manajemen. 3.3.1 Disiplin Ilmu yang mendukung perilaku organisasi a. Psikologi Ilmu pengetahuan yang berusaha mengukur, menjelaskan dan terkadang mengubah perilaku manusia dan makhluk lain. Ilmu ini difokuskan untuk mempelajari dan berupaya memahami perilaku individual. Kontribusi- kontribusi para Psikolog mencakup pengetahuan, persepsi, kepribadian, emosi, pelatihan, keefektifan kepemimpinan, kebutuhan dan kekuatan motivasional, kepuasan kerja, proses pembuatana keputasan, penghargaan kinerja, ukuran sikap, teknik seleksi karyawan, rancangan kerja, dan stres pekerjaan. b. Psikologi Sosial Psikologi sosial berfokus pada seseorang terhadap individu lain. Satu bidang utama yang banyak diteliti oleh psikolog sosial adalah perubahan cara menerapkan dan cara mengurangi terhadap penerimanya. c. Sosiologi Sosiologi mempelajari manusia dalam kaitanya dengan lingkungan sosial dan kultur mereka. Para Sosiolog telah memberikan kontribusi Perilaku Organisasi melalui studi mereka mengenai perilaku kelompok dalam

organisasi terutama organisasi formal dan komplek. d. Antropologi Antropologi adalah studi pemasyarakatan untuk mempelajari manusia dan aktivitas- aktivitas mereka. Sebagai contoh kerja para antropolog dalam kultur dan lingkungan telah membantu memahami perbedaan dalam nilainilai fundamental, sikap, dan perilaku diantara individu di Negara dan dalam organisasi yang berbeda- beda.

3.4 Tantangan dan Peluang untuk Perilaku Organisasi Bagi para Manajer, memahami PO hal yang sangat penting sebagai contoh, karyawan biasa menjadi lebih tua; semakin banyak wanita dan orang kulit berwarna berada di lingkungan kerja; pengecilan ukuran perusahaan dan penggunaan pekerja temporer yang begitu banyak melemahkan ikatan kesetiaan yang dulunya mempererat karyawan dengan para pemberi kerja mereka; serta kompetisi global yang mengharuskan karyawan lebih fleksibel dan belajar menanggulangi perubahan yang cepat. 3.4.1 Merespon Globalisasi Contoh-contoh ini mengilustrasikan bahwa dunia telah menjadi sebuah desa global. Dalam prosesnya pekerjaan manajer mengalami perubahan A. Penugasan luar negeri yang meningkat Sebagai contoh seorang manajer, kemungkinan besar semakin sering mendapatkan penugasan luar negeri, ditransfer ke divisi atau cabang operasi pemberi kerja di negara lain. Setelah sampai sana, harus mengatur angkatan kerja yang kemungkinan besar mempunyai kebutuhan, aspirasi, dan sikap yang sangat berbeda dari yang biasa ditemui di negara asal. B. Bekerja dengan individu-individu dari kultur berbeda Untuk bekerja secara efektif dan individu dari kultur yang berbeda, harus mengerti bagaimana kultur, geografi, dan agama yang telah membentuk menyesuaikan karakter gaya seseorang manajemen atau suatu komunitas dan

dengan

perbedaan-perbedaan

mereka. C. Menanggulangi reaksi anti-kapitalisme Praktek-praktek manajemen harus diubah guna mencerminkan nilainilai dari negara berbeda dimana suatu organisasi beroperasi. D. Memantau perpindahan pekerjaan ke negara-negara yang mempunyai tenaga kerja berbiaya rendah Dalam perekonomian global, pekerjaan-pekerjaan cenderung

mengalir ke tempat-tempat dimana biaya rendah memberi perusahaan bisnis suatu keuntungan yang komparatif. Namun, praktik-praktik seperti ini acap kali mendatangkan kecaman keras dari kelompok tenaga kerja, politikus, pemimpin masyarakat lokal, dan individu lain yang menganggap pengeksporan pekerjaan sebagai pengurangan pasar pekerjaan di negara-negara maju. Para manajer harus menghadapi tugas sulit untuk menyeimbangkan kepentingan

organisasi mereka dengan tanggung jawab terhadap masyarakat dimana mereka beroperasi. E. Mengatur individu selama perang melawan terror berlangsung. Semakin lama organisasi harus mencari cara untuk menanggulangi kepanikan karyawan tentang tindakan pencegahan keamanan dan penugasan luar negeri. 3.4.2 Mengelola keragaman angkatan kerja Keragaman angkatan kerja bahwa organisasi menjadi semakin heterogen dalam hal gender, usia, ras, etnik, dan orientasi seksual. Sebuah angkatan kerja yang berbeda, misalnya, mencakup para wanita, orang-orang kulit berwarna, orang-orang cacat jasmani, warga negara senior, serta kaum homoseksual. A. Menerima keragaman biasanya kita menggunakan pendekatan melebur untuk menangani perbedaan organisasi, dengan asumsi bahwa individu yang berbeda pada akhirnya akan bersedia untuk berasimilasi. Tetapi, kita sekarang tahu bahwa karyawan tidak mengesampingkan nilai-nilai cultural, pilihan gaya hidup, dan perbedaan ketika mereka bekerja. Oleh karena itu,

tantangan berorganisasi adalah membuat mereka sendiri lebih akomodatif terrhadap kelompok individu yang berbeda-beda dengan mengenali gaya hidup, kebutuhan keluarga, dan gaya kerja mereka. Asumsi melting pot atau melebur diganti oleh sebuah asumsi yang mengakui dan menghargai perbedaan. B. Perubahan pada demografis AS Sebagian besar perubahan yang signifikan dalam angkatan kerja AS selama paruh terakhir abad ke-20 ini adalah peningkatan yang cepat dalam jumlah pekerja wanita. Pada tahun 1950, misalnya, presentase angkatan kerja wanita hanya 29,6%. Pada tahun 2003, presentasenya adalah 46,7%. Jadi, angkatan kerja yang ada saat ini mendekati keseimbangan gender dengan cepat. C. Implikasi Para manajer harus merubah filosofi mereka dari memperlakukan semua individu dengan sama menjadi mengakui perbedaan dan merespon perbedaan tersebut dalam cara-cara yang memastikan pemeliharaan karyawan dan produktifitas yang lebih besar, dan pada saat yang sama, tidak mendiskriminasi. Perubahan ini mencakup, misalnya pemberian latihan keragaman dan pengubahan program tunjangan untuk mengakomodasi kebutuhan yang berbeda dari karyawan yang juga berbeda-beda. Keragaman, apabila dilakukan secara positif, bisa meningkatkan kreatifitas dan inovasi dalam organisasi sekaligus meningkatkan pembuatan keputusan dengan memberikan perspektif yang berbeda-beda mengenai berbagai masalah. Ketika perbedaan tidak diperlakukan dengan baik, terdapat potensial perputaran karyawan yang lebih tinggi, komunikasi yang lebih sulit, dan konflik antar-personal yang lebih banyak.

3.5 Mengembangkan model perilaku organisasi 3.5.1. Tinjauan luas Model adalah abstraksi kenyataan, gambaran sederhana dari

beberapa fenomena nyata dunia. Demikian pula dengan rumus akuntan: asset + kewajiban = ekuitas pemilik. Dikemukakan adanya tiga tingkat analisis dalam PO dan ketika berpindah dari tingkat individual menuju tingkat system organisasi, secara sistematis menambah pemahaman mengenai perilaku dalam organisasi. Tiga tingkatan dasar tersebut yaitu tingkat individual, tingkat kelompok,, tingkat sistem organisasi. 3.5.2 Variabel dependen Variabel dependen adalah factor utama yang ingin dijelaskan atau prediksikan dan dipengaruhi oleh beberapa factor lain. 3.5.3 Variabel independen Variabel independen adalah sebab yang diperkirakan dari beberapa perubahan dalam variabel independen. Konsisten dengan keyakinan bahwa PO paling baik dipahami ketika dipandang sebagai serangkaian blok pembentuk bangunan yang semakin rumit, dasar atau tingkat pertama model terletak pada pemahaman individual.

BAB IV PENUTUP

4.1

Kesimpulan 1. Tugas dari seorang Manajer yaitu : a. Menyelesaikan tugasnya melalui orang lain dengan membuat keputusan, mengalokasikan sumber daya, serta mengatur kegiatan bawahannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan b. Memimpin dan bertanggung jawab atas pekerjaannya dalam suatu organisasi. 2. Perilaku organisasi adalah menyelidiki adanya pengaruh individu, kelompok, dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi demi mencapai keefektifan dari suatu organisasi. Untuk itu diperlukan adanya Manajer. 3. Model adalah abstraksi kenyataan, gambaran sederhana dari beberapa fenomena nyata dunia. Dikemukakan adanya tiga tingkat analisis dalam PO dan ketika berpindah dari tingkat individual menuju tingkat system organisasi, secara sistematis menambah pemahaman mengenai perilaku dalam organisasi. Tiga tingkatan dasar tersebut yaitu tingkat individual, tingkat kelompok,, tingkat sistem organisasi.

4.2

Saran 1. Untuk Perusahaan Perusahaan perlu memahami lebih jauh mengenai karakteristik individu tersebut, termasuk sikap dan perilaku dari setiap individu di perusahaan katena implementasi dari rencana organisasi sangat bergantung kepada karakteristik individu yang terdapat dalam organisasi.

DAFTAR PUSTAKA
Stephen P.Robbins-Timothy A. Judge.2007.Perilaku Ornganisasi.Jakarta:

Salemba Empat Group. Google Serch.13-03-2012. www.ooks.google.com/books/.../Perilaku_Organisasi.

You might also like