You are on page 1of 7

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KEMUDI, REM DAN SUSPENSI

RODA GIGI KEMUDI TIPE WORM AND PIN DAN WORM AND ROLLER

Disusun Oleh :

Faris Abdullah Ariza Eka Dharma S Putu Desna A P Lalu M Ary Madya Zidni Nurol Fahmi

11504241006 11504241007 11504241008 11504241009 11504241010

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF KKT FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SISTEM KEMUDI, REM DAN SUSPENSI Sem. III RODA GIGI KEMUDI TIPE WORM AND PIN
DAN WORM AND ROLLER

100 menit

No. JTS/OTO/313/1

Revisi : 01

Tgl. : 22 Oktober 2012

I. Tujuan Setelah selesai praktikum mahasiswa diharapkan dapat : 1. Mengidentifikasi roda gigi kemudi dan komponen-komponennya. 2. Melepas dan memasang roda gigi kemudi dengan cara yang benar. 3. Menjelaskan cara kerja roda gigi kemudi dan komponen-komponennya. 4. Melakukan pemeriksaan, pengukuran, dan mengidentifikasi gangguan dalam sistem dan cara mengatasinya.

II.

Alat dan Bahan 1. Roda gigi kemudi tipe Worm and Pin dan Worm and Roller 2. Tool Box. 3. Alat-alat ukur yang diperlukan.

III. Keselamatan dan Kesehatan Kerja 1. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya. 2. Bekerja dengan hati-hati dan teliti.

IV. Dasar Teori Sistem kemudi pada kendaraan dirancang untuk memudahkan pengemudi menggerakkan roda-roda depan ke kiri atau ke kanan.sistem kemudi berfungsi untuk merubah arah gerak kendaraan melalui roda depan, dengan cara memutar roda kemudi. Bila roda kemudi diputar, kolom kemudi meneruskan putaran ke roda gigi kemudi. Roda gigi kemudi ini memperbesar momen putar, sehingga menghasilkan tenaga yang lebih besar untuk menggerakkan roda depan melalui sambungan-sambungan kemudi (steering linkage).

Komponen-komponen Sistem Kemudi : 1. Steering Wheel Berfungsi sebagai media penggerak sistem kemudi oleh pengemudi. Ukuran steering wheel berpengaruh terhadap tenaga yang diperlukan untuk memutar steering wheel. 2. Steering Column Kolom kemudi terdiri atas main shaft yang meneruskan putaran roda kemudi ke roda gigi kemudi, dan kolom kemudi yang mengikat main shaft ke bodi. Ujung atas dari main shaft dibuat meruncing dan bergigi. Di ujung inilah roda kemudi diikat dengan sebuah mur. 3. Steering Gear Box Steering gear tidak hanya berfungsi untuk mengarahkan roda depan, tetapi dalam waktu yang bersamaan juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan momen agar kemudi menjadi ringan. Untuk itu diperlukan perbandingan reduksi yang disebut juga perbandingan steering gear. Biasanya perbandingan steering gear antara 18-20 : 1. Perbandingan semakin besar akan menyebabkan kemudi menjadi semakin ringan akan tetapi jumlah putaran akan bertambah banyak, untuk sudut belok yang sama.

Ada beberapa macam tipe steering gear antara lain : a. Model rack dan pinion b. Model peluruc. Model screw dan nut d. Model screw pin e. Model worm dan sector Cara Kerja : gerak putar roda kemudi dirubah menjadi gerak ayun pada lengan pitman dan, melalui roda gigi cacing rol.

Roda gigi rol dibuat miring terhadap poros roda gigi cacing untuk mendapatkan kontak gigi yang besar. Steering gear box tipe ini memiliki keuntungan : Ringan (bobot massanya) Sederhana

Kerugian : Berat (dalam bekerja) Produksi gigi cacing mahal Sudut belok relative kecil

4. Steering Linkage Steering linkage terdiri dari rod dan arm yang meneruskan tenaga gerak dari steering gear ke roda depan. Walaupun mobil bergerak naik turun, gerakan roda kemudi harus diteruskan keroda-roda depan dengan sangat tepat (akurat) setiap saat.

V. Langkah kerja Pembongkaran : 1. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Lepas mur pengikat penyetel poros sector. 3. Lepas tutup rumah sector, putar baut penyetel poros sector seaarah jarum jam sampai tutup sector terlepas. Perhatikan paking jangan sampai rusak. 4. Atur roda gigi rol sector ditengah-tengah roda gigi cacing, keluarkan rol poros sector dari rumahnya. 5. Kendorkan mur pengikat baut penyetel ketegangan batang kemudi. 6. Lepas O ring atau sil. 7. Keluarkan bantalan depan roda gigi cacing. 8. Lepas batang kemudi dan roda gigi cacing. 9. Keluarkan bantalan belakang roda gigi cacing. 10. Bersihkan semua bagian-bagian yang dibongkar. Pemeriksaan : 11. Periksa bantalan rol sector, macet atay rusak. 12. Kondisi roda gigi rol sector, aus atau cacat. 13. Periksa kekocakan atau keausan busing dengan poso sector. Celah standar : 0,005 0,1 mm. 14. Periksa celah baut penyetel sector dengan poros sector, celah maksimum 0,05 mm. 15. Kondisi alur gigi sector yang berhubungan dengan lengan pitman, aus atau rusak. 16. Periksa permukaan dan kondisi roda gigi cacing, aus atau cacat. 17. Periksa permukaan bantalan peluru, aus atau cacat. 18. Kondisi alur gigi yang berhubungan dengan roda gigi kemudi, aus atau rusak. Pemasangan : 19. Ber vet sedikit pada bagian-bagian bantalan peluru, busing dan poros sector, roda gigi cacing dan rol sector. 20. Pasang bantalan belakang roda gigi cacing. 21. Pasang roda gigi cacing dan O ring atau sil.

22. Kencangkan mur pengikat baut penyetel ketegangan batang kemudi. 23. Pasang rol poros sector di tengah-tengah roda gigi cacing. 24. Ganti paking dengan yang baru dan pasang tutup rumah sector beserta baut penyetelnya. 25. Kencangkan mur pengikat penyetel poros sector.

VII. Hasil Pemeriksaan dan Pengamatan Berdasarkan analisis hasil pemeriksaan di atas, maka terdapat beberapa komponen yang sudah mengalami kerusakan, yaitu : Worm and Pin : 1. Bearing sudah aus dan berkarat. 2. Gasket tutup worm sudah jelek. 3. Karena ketidak lengkapan baut pengencang, kami melengkapinya dnegan tambahan 3 buah baut.

VIII. Analisa dan Pembahasan 1. Konstruksi Steeering gear

Pada steering gear tipe worm and rol ini, steering column disambungkan pada input shaft worm gear. Sedangkan pada poros sectornya dihubungkan pada pitman arm, tie rod, track rod, idler arm, ball joint, dan steering arm. Steering linkage pada worm and rol ini hampir sama konstruksinya dengan steering linkage pada steering gear box tipe recirculating ball.

2. Cara Kerja Saat berbelok : Input shaft worm gear berputar sehingga menggerakkan roller ke kanan atau ke kiri. Gerakan tersebut diteruskan ke pitman arm menjadi gerakan tarik dan dorong pada kedua tie rod yang gerakannya akan dilanjutkan oleh sambungan berkelanjutan lainnya. Sehingga saat roller bergerak, pitman arm akan menarik tie rod ke arah pengendaraan yang diinginkan. IX. Kesimpulan Berdasarkan analisis dari praktek yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan, yaitu : 1. Kondisi dari steering gear box yang digunakan untuk praktek sudah aus ,rusak dan tidak lengkap sehingga tidak dimungkinkan untuk digunakan kembali, serta diperlukan perbaikan dan penggantian komponen. 2. Steering Gear Box tipe worm and pin ini memiliki turning ratio sebesar 20. 3. Steering Gear Box tipe worm and pin mumunya digunakan pada kendaraan yang tahun pembuatannya lama. Sekarang sudah jarang atau mungkin tidak digunakan lagi. 4. Cara penyetalan backlash pada steering gear box tipe worm and pin adalah dengan menyetel baut penyetel pada pin, sehingga pin akan bergerak mendekati atau menjauhi worm.

You might also like