Professional Documents
Culture Documents
70 % fraktur oral dan maksilofasial melibatkan rahang bawah. Fraktur mandibula adalah putusnya kontinuitas tulang mandibula. Mandibula rentan karena posisinya yang menonjol dan terpisah dari cranium. Etiologi kecelakaan lalu lintas, kekerasan rumah tangga, kecelakaan kerja, akibat olahraga, dan kekerasan tembakan. Diagnosis rasa sakit,pembengkakan, nyeri tekan,maloklusi, patahnya gigi,tidak simetrisnya arkus dentalis,adanya laserasi intraoral,gigi longgar Evaluasi pemeriksaan radiografi. Penanganan cara tertutup yaitu perawatan konservatif dan cara terbuka yang ditempuh dengan cara pembedahan.
Fraktur
Adalah deformitas linear atau terjadinya diskontinuitas tulang yang disebabkan oleh rudapaksa. Akibat trauma atau karena proses patologis. Fraktur akibat trauma dapat terjadi akibat perkelahian, kecelakaan lalulintas, kecelakaan kerja, luka tembak, jatuh ataupun trauma saat pencabutan gigi. Fraktur patologisdapat terjadi karena kekuatan tulang berkurang akibat adanya kista, tumor jinak atau ganas rahang, osteogenesis imperfecta, osteomyelitis, osteomalacia, atrofi tulang secara menyeluruh atau osteoporosis nekrosis atau metabolic bone disease. Akibatnya fraktur dapat terjadi secara spontan seperti waktu bicara, makan atau mengunyah.
Fraktur Mandibula
Garis fraktur pada mandibula biasa terjadi pada area lemah dari mandibula tergantung mekanisme trauma yang terjadi. Garis fraktur subkondilar umumnya dibawah leher prosesus kondiloideus akibat perkelahian dan berbentuk hampir vertikal. Garis fraktur terjadi dekat dengan kaput kondilus akibat kecelakaan, garis fraktur yang terjadi berbentuk oblique. Garis fraktur pada regio angulus umumnya dibawah atau dibelakang regio molarr III kearah angulus mandibula. Garis fraktur corpus mandibula tidak selalu paralel dengan sumbu gigi, seringkali garis fraktur berbentuk oblique. Garis fraktur dimulai pada regio alveolar kaninus dan insisivus berjalan oblique ke arah midline.
Fraktur Mandibula
Mandibula merupakan tulang yang kuat, tetapi pada beberapa tempat dijumpai adanya bagian yang lemah. Daerah korpus mandibula terutama terdiri dari tulang kortikal yang padat dengan sedikit substansi spongiosa sebagai tempat lewatnya pembuluh darah dan pembuluh limfe. Daerah yang tipis pada mandibula adalah angulus dan sub condylus sehingga bagian ini termasuk bagian yang lemah dari mandibula. Selain itu titik lemah juga didapatkan pada foramen mentale, angulus mandibula tempat gigi molar III terutama yang erupsinya sedikit, kolum kondilus mandibula terutama bila trauma dari depan langsung mengenai dagu maka gayanya akan diteruskan kearah belakang.
Fraktur Mandibula
Pada fraktur mendibula, fragmen yang fraktur mengalami displaced akibat tarikan otot-otot mastikasi, oleh karena itu maka reduksi dan fiksasi pada fraktur mendibula harus menggunakan splinting untuk melawan tarikan dari otot-otot mastikasi. Beberapa faktor yang mempengaruhi displacement fraktur mandibula antara lain; arah dan kekuatan trauma arah dan sudut garis fraktur, ada atau tidaknya gigi pada fragmen, arah lepasnya otot luasnya kerusakan jaringan lunak.
DAN
KEMUDAHAN
UNTUK
Nb: favourable apabila arah fragmen memudahkan untuk mereduksi tulang waktu reposisi sedangkan unfavourable bila garis fraktur menyulitkan untuk reposisi.
Pemeriksaan Penunjang
Foto Rontgen CT Scan MRI