Professional Documents
Culture Documents
KEPPRES NO. 80 TAHUN 2003 tentang PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA INSTANSI PEMERINTAH
Maksud diberlakukannya Keputusan Presiden ini adalah untuk mengatur pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang sebagian atau seluruhnya dibiayai dari APBN/APBD.
KEPPRES NO. 80 TAHUN 2003 tentang PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA INSTANSI PEMERINTAH
Tujuan diberlakukannya Keputusan Presiden ini adalah agar pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang sebagian atau seluruhnya dibiayai APBN/APBD dilakukan secara efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adil/tidak diskriminatif, dan akuntabel.
KEPPRES NO. 80 TAHUN 2003 tentang PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA INSTANSI PEMERINTAH efisien, berarti pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu sesingkatsingkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan;
KEPPRES NO. 80 TAHUN 2003 tentang PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA INSTANSI PEMERINTAH efektif, berarti pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesarbesarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan;
KEPPRES NO. 80 TAHUN 2003 tentang PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA INSTANSI PEMERINTAH terbuka dan bersaing, berarti pengadaan barang/jasa harus terbuka bagi penyedia barang/jasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barang/jasa yang setara dan memenuhi syarat/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan;
KEPPRES NO. 80 TAHUN 2003 tentang PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA INSTANSI PEMERINTAH
transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barang/jasa, termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon penyedia barang/jasa, sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barang/jasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya;
KEPPRES NO. 80 TAHUN 2003 tentang PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA INSTANSI PEMERINTAH
memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barang/jasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu, dengan cara dan atau alasan apapun;
KEPPRES NO. 80 TAHUN 2003 tentang PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA INSTANSI PEMERINTAH
KEPPRES NO. 80 TAHUN 2003 tentang PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA INSTANSI PEMERINTAH
Ruang lingkup berlakunya Keputusan Presiden ini adalah :
pengadaan barang/jasa yang pembiayaannya sebagian atau seluruhnya dibebankan pada APBN/APBD; pengadaan barang/jasa yang sebagian atau seluruhnya dibiayai dari pinjaman/hibah luar negeri (PHLN) yang sesuai atau tidak bertentangan dengan pedoman dan ketentuan pengadaan barang/jasa dari pemberi pinjaman/hibah bersangkutan; pengadaan barang/jasa untuk investasi di lingkungan BI, BHMN, BUMN, BUMD, yang pembiayaannya sebagian atau seluruhnya dibebankan pada APBN/APBD.
PERATURAN PEMERINTAH RI. NO. 29 TAHUN 2000 dan NO. 30 TAHUN 2000 tentang PENYELENGGARAAN dan PEMBINAAN JASA KONSTRUKSI Pengaturan jasa konstruksi berlandaskan pada asa kejujuran dan keadilan, manfaat, keserasian, keseimbangan, kemandirian, keterbukaan, kemitraan, keamanan dan keselamatan demi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara
PERATURAN PEMERINTAH RI. NO. 29 TAHUN 2000 dan NO. 30 TAHUN 2000 tentang PENYELENGGARAAN dan PEMBINAAN JASA KONSTRUKSI
Tujuan dari pengaturan jasa konstruksi : memberikan arah pertumbuhan dan perkembangan jasa konstruksi untuk mewujudkan struktur usaha yang kokoh, andal, berdaya saing tinggi dan hasil pekerjaan konstruksi yang berkualitas; mewujudkan tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi yang menjamin kesetaraan kedudukan antara pengguna jasa dan penyedia jasa dalam hak dan kewajiban, serta meningkatkan kepatuhan pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; serta untuk mewujudkan peningkatan masyarakat di bidang jasa konstruksi.
PERATURAN PEMERINTAH RI. NO. 29 TAHUN 2000 dan NO. 30 TAHUN 2000 tentang PENYELENGGARAAN dan PEMBINAAN JASA KONSTRUKSI Lingkup pengaturan penyelenggaraan pekerjaan konstruksi meliputi tata cara pemilihan/pelelangan, kontrak kerja konstruksi, penyelenggaraan pekerjaan konstruksi, kegagalan bangunan, penyelesaian sengketa, larangan persekongkolan, dan sanksi administratif.
PERATURAN PEMERINTAH RI. NO. 29 TAHUN 2000 dan NO. 30 TAHUN 2000 tentang PENYELENGGARAAN dan PEMBINAAN JASA KONSTRUKSI Kontrak kerja konstruksi :
Kontrak kerja konstruksi pada dasarnya dibuat secara terpisah sesuai tahapan dalam pekerjaan konstuksi yang terdiri dari kontrak kerja konstruksi untuk pekerjaan perencanaan, kontrak kerja konstruksi untuk pekerjaan pelaksanaan, dan kontrak kerja konstruksi untuk pekerjaan pengawasan.
PERATURAN PEMERINTAH RI. NO. 29 TAHUN 2000 dan NO. 30 TAHUN 2000 tentang PENYELENGGARAAN dan PEMBINAAN JASA KONSTRUKSI Kontrak kerja konstruksi sebagaimana dimaksud dibedakan berdasarkan :
Bentuk imbalan yang terdiri dari :
Lump Sum; kontrak jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam jangka waktu tertentu dengan jumlah harga yang pasti dan tetap serta semua risiko yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan yang sepenuhnya ditanggung oleh penyedia jasa sepanjang gambar dan spesifikasi tidak berubah
PERATURAN PEMERINTAH RI. NO. 29 TAHUN 2000 dan NO. 30 TAHUN 2000 tentang PENYELENGGARAAN dan PEMBINAAN JASA KONSTRUKSI