You are on page 1of 23

Arteriosklerosis

Kelompok 3 Ahmad wardani Mimi amaludin Nurdiantini Yayan purwanti

Anatomi fisiologi

Pembuluh drah = sarana jln bagi aliran drah k seluruh tbuh. Sirkulasi darah dibagi menjadi dua yaitu arteri dan vena, serta terdiri dari 3 lapisan yaitu, Tunika intima (interna), Tunika media, dan Tunika eksterna (adventitia).

Fungsional sirkulasi bagian-bagian yang berperan dalam sirkulasi adalah : 1. Arteri 2. Arteriola 3. Kapiler 4. Venula 5. Vena

Secara anatomis sistem vaskular terdiri atas sistem-sistem yaitu :


Sistem Distribusi

Arteri dan arteriola berfungsi sebagai pentranspor dan penyalur darah ke semua organ, jaringan, dan sel tubuh, serta mengatur alirannya kebagian tubuh yang membutuhkan.
Sistem Difusi

memungkinkan terjadinya proses difusi bahan di dalamnya seperti karbondioksida, oksigen, zat gizi, dan sisa metabolisme sehingga sel darah dapat melaluinya.
Sistem Pengumpul

Berfungsi mengumpulkan darah dari kapiler dan pembuluh limfe langsung dari system vena yang berfungsi mengalirkan darah kembali ke jntung

pengertian
arteroskleresis merupakan penyakit yang disebabkan oleh pembuluh darah akibat timbunan lemak yang meningkat di dinding pembuluh darah sehingga aliran darah tersumbat.

Penyebab
Aterosklerosis bermula ketika sel drah putih yg disebut monosit, pindah dr aliran darah k dlm dinding arteri n diubah menjadi sel2 yg mengumpulkn bahan2 lemak. Pd saatnya, monosit yang terisi lemak ini akan terkumpul, menyebabkan bercak penebalan di lapisan dlm arteri. Setiap daerah penebalan yg biasa disebut plak aterosklerotik/ateroma, terisi dg bahan yg terutama kolesterol, sel2otot polos dan sel2 jaringan ikat. Arteri yg terkena aterosklerosis akn kehilangan kelenturannya dan karena ateroma terus tumbuh, maka arteri akan menyempit. Lama2 ateroma mengumpulkan endapan kalsium, sehingga ateroma menjadi rapuh dan bisa pecah. n kemudian darah bisa masuk k dalam ateroma yang telah pecah, sehingga ateroma akan menjadi lebih bsar n lebih mempersempit arteri. Ateroma yang pecah juga bisa menumpahkan kandungan lemaknya dan memicu pembentukan bekuan darah/trombus. Selanjutnya bekuan in akan mempersempit bahkan menyumbat arteri,n bekuan drah tersebut akan terlepas dan mengalir bersama aliran darah sehingga menyebabkan sumbatan di tempat lain (emboli).

Ada 2 faktor yang mempengaruhi resiko terjadinya aterosklerosis, yaitu:


Yang tidak dapat diubah Usia Jenis kelamin Riwayat keluarga Yang dapat diubah dibagi menjadi 2, yaitu: Mayor Peningkatan lipid serum Hipertensi Merokok Gangguan toleransi glukosa Diet tinggi lemak jenuh, kolesterol dan kalori Minor Gaya hidup yang kurang bergerak Stress psikologik Tipe kepribadian

Manifestasi Klinik atau gejala


Manifestasi klinik dari proses aterosklerosis kompleks adalah PJK, stroke bahkan kematian. Sebelum terjadinya penyempitan atau penyumbatan mendadak, Gejalanya tergantung dari lokasi terbentuknya, sehingga bisa berupa gejala jantung, otak, tungkai atau tempat lainnya. Jika aterosklerosis menyebabkan penyempitan arteri yang sangat berat, maka bagian tubuh yang diperdarahinya tidak akan mendapatkan darah dalam jumlah yang memadai, yang mengangkut oksigen ke jaringan. Gejala awal dari penyempitan arteri bisa berupa nyeri atau kram yang terjadi pada saat aliran darah tidak dapat mencukupi kebutuhan oksigen.

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Lab Kolesterol Total <200 mg/dl atau 5,2 mmol/L, HDL (HighDensity Lipoprotein) / kolesterol baik, di atas 40 mg/dl, TG (Trigliserida) lemak dalam darah <150 mg/dl (1,7 mmol/L) CRP (C-reactive protein) Fibrinogen Homosisten. Leukosit Homoglobindan hematokrit (Ht) Enzim Hepar Elektrolit Oksimetri Nadi BUN, kreatinin Albumin/transferin serum Kecepatan Sedimentasi (ESR)

Pemeriksaan Diagnostik ABI (ankle-brachial index) pemeriksaan doppler di daerah yang terkena , skening ultrasonik duplex, CT scan di daerah yang terkena, arteriografi resonansi magnetik, arteriografi di daerah yang terkena, IVUS (intravascular ultrasound). EKG Sonogram (Ekokardium, Ekokardiogram dopple Skan Jantung: (Multigated acquisition MUGA) Katerisasi Jantung Rontgen Dada

Penatalaksanaan Medik
Obat-obatan yang membantu dalam menurunkan kadar lemak dan kolesterol dalam darah antara lain : Kolestiramin Kolestipol Asam nikotinat Gemfibrozil Probukol dan Lovastatin Untuk mengurangi resiko terbentuknya bekuan darah, dapat diberikan obat-obatan seperti antara lain : Aspirin Ticlopidine dan Clopidogrel atau anti-koagulan

Berbagai pembedahan yang dilakukan untuk mengatasi aterosklerosis yaitu : Angioplasti balon dilakukan untuk meratakan plak dan meningkatkan aliran darah yang melalui endapan lemak. Enarterektomi merupakan suatu pembedahan untuk mengangkat endapan. Pembedahan bypass merupakan prosedur yang sangat invasif, dimana arteri atau vena yang normal dari penderita digunakan untuk membuat jembatan guna menghindari arteri yang tersumbat. Berbagai teknik sinar X yang dianjurkan pada prosedur pembedahanyaitu : Angioplasti laser adalah tekhnik dimana gelombang cahaya yang kuat disalurkan melalui kateter serat optik. Alat arteknomi rotasional dapat mengangkat lesi dengan mengabrasi plak yang telah menyumbat arteri secara total.

Asuhan keperawatan
Pengkajian (Marilyn E.Doenges,2000) Aktivitas dan istirahat. Kelemahan, kelelahan,ketidakmampuan untuk tidur (mungkin di dapatkan Tacycardia dan dispnea pada saat beristirahat atau pada saat beraktivitas). Sirkulasi Mempunyai riwayat IMA, Penyakit jantung koroner, CHF, Tekanan darah tinggi, diabetes melitus. Tekanan darah mungkin normal atau meningkat, nadi mungkin normal atau terlambatnnya capilary refill time, distritmia. Suara jantung, suara jantung tambahan S3 atau S4 mungkin mencerminkan terjadinya kegagalan jantung atau ventrikel kehilangan kontraktilitasnya. Heaet rate munkin meningkat atau mengalami penurunan (tachy bradi cardia ). Ama jantung mungkin ireguler atau juga normaI. Edama:Jugular vena distension,odema anasarka,crackles mungkin juga timbul dengaan gagal jantung. Warna kulit mungkin pucat baik bibir dan di kuku. Eliminasi Bising usus mungkin meningkat atau juga normal. Nutrisi Mual, kehilangan nafsu makan, penurunan turgor kulit, berkeringat banyak, muntah dan perubahan barat badan. Hygiene perseorangan Dispnea atau nyeri dada atau dada berdebar-debar padasaat melakukan aktivitas.

Neoru sensori Nyeri kepala yang hebat, Changes mentation. Kenyamanan Timbulnya nyeri dada yang tiba-tiba yang tidak hilang dengan beristirahat atau dengan dengan nitrogliserin. Lokasi nyeri dada bagian depan substerbnal yang mungkin menyebar sampai ke lengan, rahang dan wajah. Karakteristik nyeri dapat di katakan sebagai rasa nyeri yang pernah dialami.Sebagai akibat nyeri tersebut mungkin di dapatkan wajah yang menyeringai, perubahan postur tubuh, menangis, penurunan kontak mata ,perubahan irama jantung, ECG, tekanan darah, respirasi dan warna kulit serta tingkat kesadaran. Respirasi Dispnea dengan atau tanpa aktifitas, batuk produktif, riwayat perokok dengan penyakit pernafasan kronis.Pada pemeriksaan mungkin di dapatkan peningkatan respirasi, pucat atau cyanisis, suara nafas crakcles atau wheezes atau juga vesukuler.Sputum jernih atau juga merah muda/pink tinged. Interaksi sosial Stress,kesulitan dalam beradaptasi dengan stresor, emosi yang tidak terkontrol. Pengetahuan Riwayat di dalam keluarga ada yang menderita penyakit jantung, diabetes, stroke, hipertensi, perokok.

Diagnosa keperawatan
Perfusi jaringan, kerusakan, perifer b.d penurunan aliran darah/stasis vena (obstruksi vena sebagian/penuh) Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan iskemia jarinngan (miorkardium) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar), mengenai kondisi, rencana pengobatan berhubungan dengan kurang pengetahuan/daya ingat

Rencana Keperawatan
a. Perfusi jaringan, kerusakan, perifer b.d penurunan aliran darah/stasis vena (obstruksi vena sebagian/penuh) Lihat ekstremitas untuk warna kulit dan perubahan suhu, juga edema (dari paha sampai telapak kaki). Catat simetrisitas beti; ukur dancatat lingkar betis. Laporkan kemajuan proksimal proses inflamasi, penyebaran nyeri. Kaji ekstremitas untuk penonjolan vena yang jelas. Palpasi (perlahan) untuk tegangan jarinngan lokal, regangan kulit, ikatan/tonjolan vena. Kaji pengisisan kapiler dan periksa tanda Homan Tingkatan tirah baring selama fase akut Tinggikan kaki bila di tempat tidur atau duduk, sesuai indikasi. Secara peiodik inggikan kaki dan telapak kaki di atas tinggi jantung.

Lakukan tindakan aktif atau pasif sementara di tempat tidur Peringatkan pasien untuk menghindari menyilang kaki atau hiperfleksi lutut (posisi duduk dengan kaki menggantung atau berbaring dengan posisi menyilang). Anjurkan pasien untuk menghindari pijatan/urut pada ekstremitas yang sakit Dorong latihan napas dalam Tingkatkan pemasukan cairan sampai sedikitnya 2000 ml/hari dalam toleransi jantung Kolaborasi Lakukan kompres hangat, basah atau panas pada ekstremitas yang sakit bila diindikasikan. Berikan antikoagulan Pantau pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi: masa protrombin (PT), masa tromboplastin parsial (PTT), masa tromboplastinteraktifitas parsial (APTT), daerah lengkap Lakukan/atur stoking penekan bertahap, penekan pneumatic untuk menghindari efek torniket.

b. Gangguan rasa nyaman:nyeri b.d iskemia jaringan ( miokardium) Kaji tingkat nyeri dada dan abdomen Observasi atau pantau adanya cemas atau gelisah Catat atau pantau TTV Berikan posisi nyaman dan ajarkan tehnik relaksasi Bantu perawatan diri Identifikasi atau dorong penggunaan prilaku adaptif Kolaborasi: berikan obat anti nyeri sesuai indikasi

c. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum Kaji respon pasien terhadap aktivitas, perhatikan frekuensi nadi lebih dari 20 kali per menit di atas frekuensi istirahat; peningkatan TD yang nyata selama/sesudah aktivitas (tekanan sistolik meningkat 20 mmhg); dispnea atau nyeri dada; keletihan dan kelemahan yang berlebihan; diaforesis; pusing atau pingsan. Intsruksikan pasien tentang teknik penghematan energi, misalnya menggunakan kursi saat mandi, duduk menyisir rambut atau menyikat gigi, dan melakukan aktivitas dengan perlahan. Berikan dorongan untuk melakukan aktivitas/perawatan diri bertahap jika dapat ditoleransi. Berikan bantuan sesuai kebutuhan.

d. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar), mengenai kondisi, rencana pengobatan berhubungan dengan kurang pengetahuan/daya ingat Kaji kesiapan dan hambatan dalam belajar. Termasuk orang terdekat. Tetapkan dan nyatakan batas TD normal. jelaskan tentang hipertensi dan efeknya pada jantung, pembuluh darah, ginjal dan otak. Hindari mengatakan TD normal dan gunakan istilah terkontrol dengan baik saat menggambarkan TD pasien dalam batas yang diinginkan. Bantu pasien dalam mengidenfikasi faktor-faktor resiko kardivaskuler yang dapat diubah, misalnya obesitas, diet tinggi lemak jenuh dan kolesterol, pola menonton, merokok dan minum alcohol (lebih dari 60cc/hari dengan teratur), pola hidup penuh stress. Atasi masalah dengan pasien untuk mengidenfikasi cara di mana perubahan gaya hidup yang tepat dapat dibuat untuk mengurangi faktor-faktor di atas.

Bahas pentingnya menghentikan merokok dan bantu pasien dalam membuat rencana untuk berhenti merokok. Jelaskan tentang obat yang diresep bersamaan engan rasional, dosis, efek samping yang dierkirakan serta efek yang merugikan dan idiosinkrasi. ukur dan cata berat badan pada jawal teratur Hindari/batasi masukan alcohol Beritahu doter bila tak dapat mentoleransi makanan atau cairan. Antihipertensi: Minum dosis yang diresepkan pada jadwal teratur, hindari melalaikan dosis, mengubah atau melebihi dosis dan jangan menghentikan tanpa memberitahu pemberi asuhan kesehatan, bangun dengan perlahan dari berbaring ke posisi berdiri, duduk untuk beberapa menit sebelum berdiri. Tidur dengan kepala agak ditinggikan. Sarankan untuk sering mengubah posisi, olah raga kaki saat bebaring. Rekomendasikan untuk menghindari mandi air panas, ruang penguapan dan penggunaan alkoho; yang berlebihan. Anjurkan pasien untuk berkonsultasi dengan pemberi perawatan sebelum menggunakan obat-obatan yang diresepkan atau tidak diresepkan.

Implementasi Keperawatan
Berikut ini metode dan langkah persiapan untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan yang dapat dilakukan oleh perawat : Memahami rencana keperawatan yang telah ditentukan Menyiapkan tenaga dan alat yang diperlukan Menyiapkan lingkungan terapeutik Membantu dalam melakukan aktivitas kehidupan seharihari Memberikan asuhan keperawatan langsung Mengkonsulkan dan memberi penyuluhan pada klien dan keluarganya.

Evaluasi
Perfusi jaringan, kerusakan, perifer b.d penurunan aliran darah/stasis vena (obstruksi vena sebagian/penuh) Menunjukkan perbaikan perfusi yang dibuktikan oleh adanya nadi perifer/sama, warna kulit dan suhu normal, tak ada edema Peningkatan perilaku/tindakan yang meningkatkan perfusi jaringan Menunjukkan peningkatan toleransi terhadap aktivitas Gangguan rasa nyaman:nyeri b.d iskemia jaringan ( miokardium) Nyeri/ketidaknyamanan hilang/terkontrol Menunjukkan tindakan rileks, mampu tidur/istirahat dan meningkatkan aktivitas yang diinginkan Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum Melaporkan/menunjukkan peningkatan yang dapat diukur dalam toleransi aktivitas Mendemonstrasikan penurunan tanda fisiologis intoleransi Mengungkapkan pemahaman tentang pembatasan terapeutik yang diperlukan Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar), mengenai kondisi, rencana pengobatan berhubungan dengan kurang pengetahuan/daya ingat Menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan regimen pengobatan Mengidentifikasi efek samping obat dan kemungkinan komplikasi yang perlu diperhatikan Mempertahankan TD dalam parameter normal.

You might also like