You are on page 1of 22

K E N D A R I , 1 AGUSTUS 2008

KONDISI UMUM KOTA KENDARI


KENDARI CITY IN GENERAL

KONDISI UMUM KOTA KENDARI


GENERAL CONDITION OF KENDARY CITY

ALOKASI APBD TAHUN 2008/ GOVERNMENT BUDGET YEAR 2008


APBD TAHUN 2008
Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung

(2008 BUDGET)
DIRECT EXPENSES INDIRECT EXPENSES

= Rp. 472.855.863.784,= Rp. 84.902.754.822 (39%) = Rp. 287.953.108.962 (61%)

KONDISI EKONOMI MAKRO KOTA KENDARI/


MACRO ECONOMICS CONDITIONS OF KENDARI CITY
- Pertumbuhan Ekonomi 2006 - PDRB Perkapita Tahun 2006 Atas Harga Berlaku - Pemberi Konstribusi Terbesar Terhadap PDRB Berasal dari 3 Sektor yang terdiri dari : - Sektor Pengangkutan dan Komunikasi - Sektor Pedagangan,Hotel dan Restoran - Sektor Pertanian
4

Economic growth 2006 Pdrb percapita year 2006 based on current price Biggest contributors to pdrb: - Transportation and communication sector
- trading, hotel and restaurant sector

= 7.64% = Rp. 10.151.277,64-

= 24.52% = 19.07% = 18.28%

- Agricultural sector

MASALAH UMUM KOTA KENDARI /


GENERALLY IDENTIFIED PROBLEMS IN KENDARI CITY
Berdasarkan hasil pengamatan walikotadan wakil walikota terpilih / BASED ON CONDITIONS OBSERVED BY THE ELECTED MAYOR AND VICE MAYOR OF KENDARI CITY Ir h Asrun M.Eng.Sc H Musaddar Mappasomba SP MP 1. MASALAH MORAL, AKHLAK DAN DISIPLIN 1. PROBLEMS OF MORALE, BEHAVIOUR AND DISCIPLINE

2. MASALAH INFRASTRUKTUR DAN 2. PROBLEMS OF INFRASTRUCTURE AND URBAN ENVIRONEMENTS LINGKUNGAN KOTA 3. MASALAH SOSIAL EKONOMI 3. PROBLEMS OF SOCIAL AND ECONOMICS

Hal diatas dituangkan dalam perda no. 16 tahun 2008 tentang rencana jangka menengah daerah kota kendari tahun 2008-2012 / THE ABOVE OBSERVATION IS IMPLEMENTED AS PERDA NO 16 YEAR 2008 ABOUT THE KENDARI CITY MIDTERM PLANNING YEAR 2008-2012
5

MASALAH / PROBLEMS : MORAL, AKHLAK DAN DISIPLIN / MORALE, BEHAVIOUR DAN DISCIPLINE
MINIMNYA KETELADANAN SEMAKIN SEMARAKNYA GAYA HIDUP MATERIALISTIS DAN HEDONIS LACK OF LEADERSHIP DAN PARENTAL ROLE MATERIALISTIC LIFESTYLE AND HEDONISMS INCREASING USE OF DRUGS AND ALCOHOL CONSUMPTION LOW LEVEL OF MOTIVATION, CREATIVITY AND INNOVATION FROM CIVIL SERVANT AND THE SOCIETY IN GENERAL INDIVIDUAL AND GROUP'S NEEDS DOMINATE THE NEEDS OF THE GENERAL SOCIETY LOW LEVEL OF CIVIL SERVANT PROFESSIONALISMS AND THE OF THE GENERAL SOCIETY INEFFICIENCY OF BUDGET USE

MASIH MARAKNYA MIRAS DAN NARKOBA


RENDAHNYA MOTIVASI, KREATIVITAS, INOVASI APARAT DAN MASYARAKAT KEPENTINGAN PERORANGAN/GOLONGAN lebih mendomonasi ketimbang kepentingan umum Profesionalisme aparat dan masyarakat masih lemah Inefisiensi penggunaan anggaran

MASALAH : INFRASTRUKTUR DAN LINGKUNGAN KOTA / PROBLEMS OF


INFRASTRUCTURE AND URBAN ENVIRONMENT
INFRASTRUKTUR ( Jalan, Jembatan, Terminal dan Pelabuhan ) PENDANGKALAN TELUK KENDARI ( Jati Diri Kota Kendari ) AIR BERSIH STREET VENDORS MARAKNYA PKL DAN PASAR TUMPAH HOUSING DAN SETTLEMENT PEMUKIMAN DAN PERUMAHAN FLOOD AND DRAINAGE BANJIR DAN DRAINASE KOTA CLEANNESS OF THE CITY KEBERSIHAN KOTA ELECTRICITY (REGULAR POWER OUTAGE) LISTRIK ( Pemadaman di gilir 3 hari sekali ) URBAN MANAGEMENT PENATAAN KOTA RUSAKNYA LINGKUNGAN DAN HUTAN KOTA DESTRUCTION OF THE ENVIRONMENT AND CITY FOREST INFRASTRUCTURE (ROAD, BRIDGE, TERMINAL DAN PORTS) SEDIMENTATION OF GULF OF KENDARI (THE ICON OF KENDARI CITY) SUPPLY OF CLEAN WATER

MASALAH :

MASALAH EKONOMI DAN SOSIAL /economic and social problems


KEMISKINAN ( Rumah Tangga Miskin = 33, 8 % ) Lebih tinggi dibandingkan Angka Nasional sebesar 16, 7% / PELAYANAN KESEHATAN YANG BELUM OPTIMAL / PENDIDIKAN (Tamat Akademi/PT 11,3%) EDUCATION(LEVEL OF ACADEMICS AND UNIVERSITY GRADUATES = 11.3%) SHORTAGE OF WORKPLACE POVERTY (POOR HOUSEHOLD = 33.8%), HIGHER THAN NATIONAL LEVEL = 16.7% HEALTH SERVICE THAT IS NOT OPTIMAL

LAPANGAN KERJA YANG SEMAKIN SULIT PENGANGGURAN MENINGKAT (Dari 14,7% tahun 2002 20,6% tahun 2004) RENDAHNYA PARTISIPASI MASYARAKAT NILAI EKSPOR YANG MENURUN DRASTIS

INCREASE OF UNEMPLOYMENT (FROM 14.7% IN 2002 TO BE 20.6% IN 2004)

LACK OF COMMUNITY PARTICIPATION


VALUE OF EKSPORT THAT DECREASES SHARPLY

VISI /VISION
VISI JANGKA PANJANG (PERDA) KOTA KENDARI NOMOR 10 TAHUN 2001: LONG TERM VISION VISI JANGKA PANJANG (PERDA) KOTA KENDARI NOMOR 10 TAHUN 2001:

MEWUJUDKAN KOTA KENDARI TAHUN 2020 SEBAGAI KOTA DALAM TAMAN YANG BERTAQWA, MAJU, DEMOKTRATIS DAN SEJAHTERA.
VISI WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA TERPILIH: Ir. H. Asrun, M.Eng.Sc dan H. Musaddar Mappasomba,SP, MP

MEWUJUDKAN KOTA KENDARI TAHUN 2020 SEBAGAI KOTA DALAM TAMAN YANG BERTAQWA, MAJU, DEMOKTRATIS DAN SEJAHTERA.
VISI WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA TERPILIH: Ir. H. Asrun, M.Eng.Sc dan H. Musaddar Mappasomba,SP, MP

TERWUJUDNYA KOTA KENDARI YANG BERAKHLAK, ADIL, MAJU DAN SEJAHTERA TAHUN 2012

TERWUJUDNYA KOTA KENDARI YANG BERAKHLAK, ADIL, MAJU DAN SEJAHTERA TAHUN 2012

VISI
VISI JANGKA PANJANG (PERDA) KOTA KENDARI NOMOR 10 TAHUN 2001:

MEWUJUDKAN KOTA KENDARI TAHUN 2020 SEBAGAI KOTA DALAM TAMAN YANG BERTAQWA, MAJU, DEMOKTRATIS DAN SEJAHTERA.
VISI WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA TERPILIH: Ir. H. Asrun, M.Eng.Sc dan H. Musaddar Mappasomba,SP, MP

TERWUJUDNYA KOTA KENDARI YANG BERAKHLAK, ADIL, MAJU DAN SEJAHTERA TAHUN 2012
10

VISI (penjelasan)
Kota Berakhlak adalah orientasi Fokus dari Kota BERTAKWA, Kota Bertaqwa, adalah merupkan harapan utama yang dituju dalam pembangunan yang menggambarkan secara menyeluruh kondisi kehidupan masyarakat Kota Kendari yang agamis, patuh dan taat menjalankan perintah serta menjauhi laranganNya menurut agama serta kepercayaannya masing-masing.

Kota Yang Maju, adalah harapan bahwa Kota Kendari harus dapat berkembang dan sejajar dengan kota-kota lainnya. Dalam aspek sosial-budaya dicirikan sebagai masyarakat yang terbuka dan partisipatif; ketersediaan sarana dan prasarana kota yang memadai, keterjangkauan informasi dan transportasi; serta sistem pelayanan yang cepat, murah, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Kota Yang Adil dan Demokratis, adalah ekspresi kesetaraan semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat dalam mengelola pembangunan kota. Dengan kata lain pengelolaan pembangunan kota hendaknya merupakan produk keputusan dari partisipasi yang setara oleh seluruh kompenen masyarakat, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan dan evaluasi. Kota Yang Sejahtera, merupakan kondisi akhir yang dituju, yang menggambarkan secara menyeluruh kondisi kehidupan masyarakat Kota Kendari baik lahir maupun batin. Kota yang sejahtera adalah kota yang berkelanjutan dalam suasana alam yang sejuk, indah dan sehat serta suasana kehidupan masyarakat yang aman, rukun, harmonis, makmur dan berkeadilan.

11

MISI
1. MISI LINGKUNGAN (Mempertahankan dan meningkatkan kualitas, keseimbangan dan keserasian lingkungan kota yang indah sejuk sehat dan lestari) 2. MISI SOSIAL KEMASYARAKATAN (Kemasyarakatan, mendukung penciptaan suasana kehidupan masyarakat kota yang agamis, aman, rukun, damai dan harmonis serta mendorong pemberdayaan lembaga kemasyarakatan untuk semakin berperan dalam pembangunan kota) 3. MISI PELAYANAN (mengembangkan sistem pelayanan yang prima bagi masyarakat secara adil, cepat, dan transparan, terjangkau (layak harga), mandiri dan dapat dipertanggungjawabkan (accountable)) 4. MISI PEREKONOMIAN (mendorong pertumbuhan perekonomian kota yang berbasis pada ekonomi kerakyatan serta menciptakan iklim yang kondusif bagi pelaksanaan investasi sesuai potensi daerah.) 5. MISI PROFESIONALISME APARAT (mengembangkan kualitas sumberdaya aparat yang profesional, bermoral dan berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugas dan pelayanan.) 6. MISI KEPEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE) (menciptakan tatanan pemerintahan yang bersih,demokrasi, berwibawa dan bertanggungjawab)
12

STRATEGI PEMBANGUNAN 3-4-5 /


DEVELOPMENT STRATEGY OF 3-4-5

suatu strategi pendekatan pembangunan yang komprehensif dan berjenjang, dengan memfokuskan manusia sebagai pusat dan awal dari orientasi pembangunan (3),

kemudian dilanjutkan dengan pembangunan dan pengembangan kelembagaan di tingkat lingkungan (4)
dan selanjutnya harapan sasaran di tingkat kota (5).

13

STRATEGI PEMBANGUNAN 3-4-5


TIGA ASPEK KUALITAS MANUSIA (TRIPLE H) EMPAT MISI UTAMA (GRAND MISION) CATUR BINA SASARAN UTAMA TERWUJUDNYA DAYA SAING KOTA

HEART / ZIKIR (HATI) HEAD / PIKIR (AKAL) HAND / UKIR (KETERAMPILAN)

BINA SPIRITUAL/ ROHANI BINA SOSEK BINA FISIK/LINGK. BINA KAMTIBMAS

1. ETHICS AND ENFORCEMENT 2. EMPLOYMENT/ ECONOMY 3. ENVIRONMENT/ ECOLOGY 4. EQUITY


(DEMOCRATIZATION) (PARTICIPATION)

5. ENGAGEMENT

14

STRATEGI PEMBANGUNAN 3-4-5 (lanjutan)


Strategi pengembangan sumberdaya manusia Strategi pengembangan sumberdaya manusia berpijak pada pengembangan Aspek 3, yakni pendekatan pembangunan manusia paripurna, yang mengembangkan tiga dimensi potensi manusia, yakni (1) potensi akal dan ilmu pengetahuan (kognitif/head), (2) potensi moral/etik (afektif/hearth) dan (3) potensi keterampilan dan gerakan (psikomotorik/hand).

Lebih jauh, strategi ini dimaksudkan untuk - menciptakan pemerataan kualitas manusia, - serta memberi ruang yang cukup bagi tumbuhnya partisipasi masyarakat pada berbagai bidang pembangunan, - yang bertujuan mewujudkan pemberdayaan SDM sesuai peran dan fungsinya dalam kelompok masyarakat dan lembaga pemerintah.

15

STRATEGI PEMBANGUNAN 3-4-5 (lanjutan)


Strategi pengembangan kelembagaan masyarakat
Strategi pengembangan kelembagaan masyarakat diarahkan untuk memperkuat kelembagaan sosial masyarakat dalam aspek ekonomi dan politik serta memperluas peranserta partisipasi masyarakat baik dalam pengambilan keputusan kebijakan publik, maupun dalam tahap implementasi dan evaluasi. Bertolak dari semangat tersebut maka pilihan pendekatannya adalah dengan 4 (catur) Bina, yakni: 1. Bina Spritual : Yakni sebuah pendekatan pembangunan peningkatan keimanan, mental dan spritual untuk keluarga dan warga dan keluarga. Bina spritual juga mencakup pemantapan kelembagaan agama sebagai sarana penguatan keimanan, persaudaraan bahkan untuk penguatan perekonomian masyarakat. 2. Bina Sosial Ekonomi : Yakni sebuah pendekatan penguatan kelembagaan masyarakat yang bermuara pada perluasan kesempatan kelembagaan ekonomi dan sosial masyarakat untuk barpartisipasi dalam kegiatan pembangunan. Secara khusus bina ekonomi adalah penguatan kelembagaan ekonomi masyarakat agar dapat berfungsi baik untuk pemenuhan kebutuhan dasar maupun yang bersifat pengembangan produksi dan pemasaran. Sedangkan bina sosial adalah penguatan lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan baik dalam fungsinya sebagai media persatuan dan komunikasi antar anggota, maupun penguatan fungsi sebagai wadah perwakilan dan penyaluran kepentingan dan aspirasi masyarakat. 3. Bina Fisik/Lingkungan : Yakni pendekatan peningkatan kesadaran dan peranserta masyarakat dalam dalam perbaikan, pemeliharaan, peningkatan dan pelestarian lingkungan fisik (buatan) maupun alam. 4. Bina Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) : Yakni pendekatan peningkatan peranserta masyarakat dalam pemeliharaan keamanan lingkungan dan ketertiban masyarakat.
16

STRATEGI PEMBANGUNAN 3-4-5 (lanjutan)


Strategi pengembangan sektor-sektor strategis
Strategi pertumbuhan sektor-sektor strategis adalah mendorong pengembangan sektor-sektor, masing-masing untuk bidang ekonomi adalah sektor yang secara signifikan memberikan efek ganda (multiplier effect) bagi perekonomian masyarakat, sedangkan untuk bidang sosial budaya adalah sektor-sektor yang berfungsi meningkatkan kapasitas dasar manusia seperti pendidikan, kesehatan dan keterampilan. Secara khusus sasaran-sasaran dari sektor strategis ini adalah bermuara pada 5 sasaran pokok yakni: Penegakkan peraturan (Enforcement) : Bahwa seluruh warga masyarakat mempunyai kedudukan dan perlakuan yang sama di depan hukum. Peraturan dan perundangan yang telah ada harus dapat dilaksanakan tanpa pilih kasih. Meskipun demikian, peraturan-peraturan yang telah ada harus dapat ditinjau kembali, dengan memperhatikan prinsip prinsip keadilan, efisiensi dan partisipatif. Pengembangan Perekonomian Masyarakat (Economy) : Bahwa sektor-sektor usaha yang akan didorong adalah sektor-sektor yang mempunyai efek pengganda yang besar dalam hal menggerakan perekonomian masyarakat dan penyerapan tenaga kerja. Selanjutnya, pertumbuhan perekonomian yang terjadi, diharapkan dapat memberikan dampak yang seluasluasnya bagi seluruh komponen masyarakat. Pelestarian Lingkungan (Environment) : Bahwa implikasi pembangunan fisik dalam pembangunan, seharusnya memperhatikan daya dukung lingkungan. Prinsip-prinsip pelestarian alam dan pembangunan yang berkelanjutan, menjadi landasan pelaksanaan fisik pembangunan. Proporsi ruang terbuka hijau dan terbangun, sebagai persyaratan mewujudkan visi Kota dalam Taman, menjadi landasan dalam pemanfaatan ruang.

Keadilan yang setara (Equity) : Bahwa seluruh langkah dan gerak pembangunan baik dalam pelaksanaan dan pemanfaatannya harus mempertimbangkan prinsip keadilan yang setara. Bahwa setiap warga masyarakat berhak mendapatkan pelayanan, penghargaan dan manfaat yang setara dan proporsional.
Peranserta Masyarakat (Engagement) : Bahwa pemerintah kota akan mengedepankan prinsip-prinsip keterbukaan dan partisipatif dalam pengambilan keputusan kebijakan publik. Peranserta masyarakat dimungkinkan untuk semua tahapan pembangunan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi. 17

8 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH


1. 2. MENINGKATKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN YANG BERKELANJUTAN (Environment) MENINGKATKAN FUNGSI KOTA KENDARI SEAGAI KOTA PELAYANAN SKALA REGIONAL DAN TERPENUHINYA TINGKAT KEBUTUHAN MASYARAKAT (Environment, Employment, Engagement)

3.

MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT SESUAI DENGAN VISI INDONESIA SEHAT 2010 (Equity, Engagement)

4. MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH SERTA PELESTARIAN NILAI-NILAI BUDAYA (Ethic, Employment dan Equity). 5. 6. 7. MENINGKATKAN RASA AMAN, SIKAP HIDUP YANG TERTIB DAN DISIPLIN BAGI SELURUH WARGA MASYARAKAT (Ethic, Engagement) MENEGAKKAN PRINSIP-PRINSIP KEPEMERINTAHAN YANG BAIK (good governance) DAN PENEGAKKAN SUPREMASI HUKUM (Ethic, Equity dan Engagement). MENINGKATKAN IKLIM USAHA YANG KONDUSIF DAN ADIL BAGI SEMUA PELAKU USAHA DALAM MENGEMBANGKAN PEREKONOMIAN KOTA YANG BERBASIS PADA EKONOMI KERAKYATAN, PENGENTASAN KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN (Enviroment, Employment, Engagement dan Equity) MENINGKATKAN KAPASITAS KELEMBAGAAN DAN APARAT DAERAH (Ethic dan Engagement)

8.

18

KEBIJAKAN KHUSUS PENANGGULANGAN KEMISKINAN


1. Badan layanan umum daerah (BLUD) : pemberian bantuan kepada anggota kelompok diberikan secara bertahap kepada dua orang anggota dari 5 orang anggota dalam 1 klp dan kepada anggota lainnya dapat diberikan setelah 80% pinjaman dikembalikan oleh anggota klp yang lain, dan dst.

Alasan menerapkan pola blud yaitu:

A. tingginya angka kemiskinan warga kota kendari


B. banyaknya pedagang/pengusaha kecil yang mengambil modal dari lembaga keuangan/oknum-oknum tertentu dengan bunga tinggi C. masyarakat/pedagang/pengusaha kecil sulit meminjam modal di bank mengapa blud diperlukan oleh pemerintah kota : A. DAPAT meningkatkan pelayanan kepada masyarakat b. efisiensi anggaran pemerintah daerah c. anggaran pemerintah daerah akan berfokus pada pelayanan publik (public goods) d. meningkatkan citra pemerintah daerah dimata publik (dunia usaha) khususnya dalam aspek pelayanan yang lebih cepat, tepat, biaya yang realistis. 2. PELAYANAN KESEHATAN GRATIS A. Pelayanan Dasar di Puskesmas oleh Pemkot. Kendari B. Pelayanan Rawat Inap Kelas III oleh Pemprov. Sultra C. Askeskin oleh Pemerintah Pusat
19

KEBIJAKAN KHUSUS PENANGGULANGAN KEMISKINAN


3. PERSAUDARAAN MADANI Program ini didisain berdasarkan hasil perenungan pasangan walikota-wakil walikota kendari, bapak Ir H Asrun M.Eng.Sc dan H Musaddar Mappasomba, SP, MP yang diilhami oleh penafsiran allah swt dalam surat al-Quran Surat Al-Maun (QS 107 : 1-3). Tahun ini direncanakan 100 keluarga mampu dan 100 keluarga kurang mampu dipersaudarakan. 4. BEASISWA (Bagi Siswa dari Keluarga Miskin yang Berprestasi)

5.

KAWASAN PKL / PASAR TUMPAH dengan pertimbangan :


A. Lokasi yang Mudah di Akses/Strategis (Memanusiakan PKL) B. Memberi Kemudahan Modal Usaha ( Kredit Mikro ) C. Kemudahan Tempat Usaha ( Lapak ditempati Gratis )

D. Didesain agar kedepan tidak kumuh (Dibuat dalam bentuk Hall) Sesuai Dengan Tata Ruang Kota

20

KEBIJAKAN KHUSUS PENANGGULANGAN KEMISKINAN (LANJUTAN)


6. PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN LANJUTAN : A. PNPM Mandiri ( Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat ) B. NUSSP ( Neigborhood Upgrading Shelter Sector Project/ Peningkatan Kualitas Lingkungan Pemukiman ) C. P2MK ( Program Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan/Kelurahan ) 7. PROGRAM DANA BLOCK GRANT DARI PEMPROV. SULTRA 100 Juta/Kelurahan ) PENYALURAN : A. Penyaluran Tahap I = 40% B. Penyaluran Tahap II = 40% C. Penyaluran Tahap III = 20% ( Sebesar Rp.

21

TERIMA KASIH

22

You might also like