You are on page 1of 4

Hubungan Tingkat Kedisiplinan Penggunaan APD Dengan Keselamatan Pekerja Bagian Produksi PT Multiyasa Swadaya Di Cibitung Tahun 2012

BAB I
1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Kedisiplinan sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari, karena disiplin untuk bisa mencapai apa yang kita inginkan lebih mudah. Untuk itu disiplin harus kita terapkan sejak dini agar kita terbiasa untuk hidup berdisiplin. Disiplin sangat berguna untuk memantapkan apa yang kita tuju dalam hidup. Kedisiplinan apapun itu haruslah melekat dalam diri kita. Dalam dunia kerja harus dan sangatlah ada dalam diri kita, untuk bagian produksi, disiplin waktu dan disiplin dalam menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) itu sangatlah penting, guna mencapai kesehatan dan keselamatan untuk para pekerja.. Sampai saat ini masih saja terjadi kecelakaan kerja yang disebabkan kurangnya kedisiplinan dalam menggunakan APD dibagian-bagian produksi perusahaan. Maka dalam menjalani aktifitas bekerja dibagian produksi harus selalu memperhatikan aturan-aturan dalam iklan yang telah dibuat safety office demi kelancaran bekerja. Yang terpenting adalah kerjasama antara para pekerja dibagian produksi dengan safety office. Dengan adannya undang-undang yang memberlakukan para pekerja harus menggunakan APD di setiap masing-masing bagian kerjanya sesuai tingkat standar yang sudah ditetapkan. Pengusaha harus memberikan APD dengan cuma-cuma demi kesehatan serta keselamatan para pekerja sesuai bidang serta bagian kerjaannya masing-masing. Begitu juga bagi para pekerja yang wajib menggunakannya untuk keselamatannya sendiri. Peraturan serta iklaniklan dalam perusahaan haruslah disertakan dalam kegiatan kerja di masing-masing bagian tersebut yang dibuat oleh safety office dan harus diperhatikan serta dilakukan sesuai yang tertulis di bagian produksinya itu demi kelancaran dalam kegiatan memproduksi barangbarang perusahaan.

PREVALENSI Keselamatan dan perlindungan tenaga kerja di Indonesia ternyata masih minim. Ini terlihat dari banyaknya jumlah kecelakaan kerja di 2011 dengan jumlah 96.400 kecelakaan. Ada 96.400 kecelakaan kerja yang terjadi di tahun 2011 akibat tragedi kecelakaan kerja yang sering terjadi. Dari 96.400 kecelakaan kerja yang terjadi, sebanyak 2.144 diantaranya tercatat meninggal dunia dan 42 lainnya cacat. Muhaimin mengakui sampai dengan September 2012 angka kecelakaan kerja masih tinggi yaitu pada kisaran 80.000 kasus kecelakaan kerja. Sampai September 2012, sekitar 80.000 kasus kecelakaan. Data Internasional Labor Organization (ILO) seperti dipaparkan Muhaimin, dalam rentan waktu rata-rata per tahun terdapat 99.000 kasus kecelakaan kerja dan 70% di antaranya berakibat fatal yaitu kematian dan cacat seumur hidup. Total kerugian sangat banyak, yaitu Rp 280 triliun. "Rata-rata per tahun total kerugian mencapai Rp 280 triliun," tuturnya. Muhaimin mengajak semua perusahaan untuk melakukan pengamanan pada sektor tenaga kerja dengan menambah anggaran keselamatan kerja para tenaga kerjanya dan penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang selama ini masih dipandang lemah. Yang paling banyak menelan korban itu adalah pekerjaan konstruksi, kenyamanan, dan pengamanan para tenaga kerja itu penting, salah satu yang harus dilakukan adalah menambah anggaran di setiap perusahaan agar keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bisa dijalankan secara optimal. Belum diketahui dengan pasti bahwa sudah ada penelitian mengenai tingkat kedisiplinan penggunaan APD di PT. Multiyasa Swadaya tersebut. 1.2 Rumusan Masalah

Sampai saat ini masih saja terjadi kecelakaan kerja yang disebabkan kurangnya kedisiplinan dalam menggunakan APD dibagian-bagian produksi perusahaan. Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini, adalah : 1. Bagaimanakah hubungan tingkat kedisiplinan para pekerja bagian produksi PT.

Multiyasa Swadaya di Cibitung? 2. Bagaimanakah peran safety office dalam meningkatkan kedisiplinan para

pekerja bagian produksi di PT. Multiyasa Swadaya di Cibitung? 3. Faktor apa saja yang menyebabkan para pekerja di bagian produksi PT.

Multiyasa Swadaya disiplin dalam menggunakan APD secara teratur dalam kegiatan kerja?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan tingkat kedisiplinan penggunaan APD dengan keselamatan pekerja bagian produksi PT Multiyasa Swadaya di Cibitung tahun 2012 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mengetahui gambaran tingkat kedisiplinan penggunaan APD dengan keselamatan pekerja bagian produksi PT. Multiyasa Swadaya di Cibitung tahun 2012. 2.Mengetahui gambaran kualitas APD yang digunakan para pekerja bagian produksi di PT. Multiyasa Swadaya tersebut. 3. Mengetahui gambaran APD apa saja yang digunakan para pekerja bagian produksi di PT. Multiyasa Swadaya dalam kegiatan kerja.

1.4

Manfaat 1.4.1 untuk penulis

Untuk lebih paham mengembangkan tulisan dalam masalah yang dituliskan hubungan tingkat kedisiplinan dalam penggunaan APD bagi para pekerja bagian produksi di PT. Multiyasa Swadaya sehingga tercapainya keselamatan kerja dalam kegiatan kerja di perusahaan tersebut. 1.4.2 Untuk Perusahaan PT. Multiyasa Swadaya

Manfaat untuk perusahaan adalah supaya terwujudnya suatu keselarasan antara para pekerja bagian produksi dengan perusahaan untuk tercapainya tujuan yang diinginkan bersama dalam membuat bahan-bahan yang akan diproduksinya. 1.4.3 Untuk para pekerja bagian produksi

Untuk terbiasa selalu disiplin dalam menggunakan APD dalam kegiatan kerja di PT. Multiyasa Swadaya guna tercapainya keselamatan dalam bekerja.

1.5

Ruang Lingkup Penelitian mengenai hubungan tingkat kedisiplinan penggunaan APD dengan

keselamatan pekerja bagian produksi ini dilaksanakan di PT. Multiyasa Swadaya Cibitung,Bekasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktoer tahun 2012 dengan populasi penelitian adalah para pekerja bagian produksi di PT. Multiyasa Swadaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional, dimana pengukuran tingkat variabel independen (tingkat kedisiplinan) dan variabel dependen (keselamatan kerja) di ukur secara bersamaan. Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan wawancara kepada responden.

BAB II
2. Tinjauan Pustaka 2.1 Kedisiplinan 2.1.1 2.1.2 2.1.3 2.1.4 2.1.5 2.1.6 2.1.7 2.1.8 Definisi Disiplin Klasifikasi Disiplin Ciri-ciri Disiplin Faktor-faktor Disiplin Definisi Disiplin Kerja Klasifikasi Disiplin Kerja Ciri-ciri Disiplin Kerja Faktor-faktor Disiplin Kerja

2.2

Keselamatan Kerja 2.2.1 2.2.2 2.2.3 2.2.4 Definisi Keselamatan Kerja Klasifikasi Keselamatan Kerja Ciri-ciri Keselamatan Kerja Faktor-faktor Keselamatan Kerja

2.3

Kecelakaan Kerja 2.3.1 2.3.2 2.3.3 2.3.4 Definisi Kecelakaan Kerja Klasifikasi Kecelakaan Kerja Jenis-jenis kecelakaan Kerja Faktor-faktor Kecelakaan Kerja

2.4

APD (Alat Pelindung Diri) 2.4.1 2.4.2 2.4.3 2.4.4 Definisi APD Klasifikasi APD Jenis-jenis APD Beserta Fungsinya Undang-undang APD Dalam Kegiatan Kerja

2.5

Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja 2.5.1 2.5.2 2.5.3 2.5.4 Definisi Manajemen K3 Klasifikasi Manajemen K3 Ciri-ciri Manajemen K3 Undang-undang Manajemen K3

You might also like