You are on page 1of 23

ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL CARE GESTASI 43 MINGGU 1 HARI DENGAN MASALAH SEROTINUS PADA NY S DI RUMAH SAKIT UMUM DAYA

MAKASSAR TANGGAL 23 SEPTEMBER 2010 No. Register Tanggal Masuk Tanggal Partus Tanggal Pengkajian Nama Pengkaji : 60298 : 23 September 2010, Pukul 00.50 WITA : 23 September 2010, Pukul 05.50 WITA : 23 September 2010, Pukul 01.00 WITA : Rahmidah

A. IDENTIFIKASI DATA DASAR a. Nama Umur Nikah/ Lamanya Suku Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat b. Data Biologis dengan pelepasan lendir dan darah. 2. Riwayat keluhan utama a. Mulai dirasakan sejak tanggal 22 September 2010, Pukul 21.00 Wita b. Lokasi keluhan mulai daerah perut sampai kebelakang. c. Keluhan lain tidak ada. d. Usaha klien mengatasi keluhan yaitu dengan mengurut daerah pinggang disertai menarik nafas panjang bila ada nyeri. Identitas Ibu/ Suami : Ny S / Tn S : 25 Tahun / 28 Tahun : 1 kali / 5 Tahun : Makassar / Bugis : Islam / Islam : SMP / SMP : IRT / Wiraswasta : Jl. Rahmatullah

1. Keluhan utama : Ibu merasa nyeri perut tembus kebelakang disertai

3. Tinjauan ANC a. Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua dan tidak pernah keguguran ( GII PI A0 ) b. HPHT tanggal 28-11-2009 c. HTP tanggal 4-9-2010 d. Tinjauan ANC sebanyak 4 kali diRSU. Daya Makassar. e. Ibu mengatakan umur kehamilannya telah lewat bulan. 4. Riwayat persalinan lalu Tahun kehamila n 2008 spontan Bidan Baik 3000 gr/ 4 bulan 47 cm 5. Riwayat kesehatan yang lalu a. Ibu tidak pernah menderita suatu penyakit yang serius yang harus diopname atau dioperasi. b. Ibu tidak ada riwayat keluarga yang menderita penyakit menular seperti HIV, malaria. c. Tidak ada riwayat alergi makanan dan minuman. d. Tidak ada riwayat ketergantungan. 6. Riwayat Obstetri Riwayat haid Manarche Siklus haid Lamanya Dismenorea : 14 tahun : 28-30 hari : 6-7 hari : tidak ada Jenis persalinan Penolong KU Jenis kelamin BBL/PBL Lamanya menyusui

7. Riwayat keluarga berencana Ibu tidak pernah menjadi akseptor KB. 8. Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar a. Kebutuhan nutrisi sebelum hamil - pola makan : Nasi, sayur, ikan, tahu, tempe, buah. - Frekuensi makan dan minum: 2 X sehari dan minum 7 gelas/ hari

Selama hamil - Pola makan : Nasi, sayur, ikan, tahu, tempe, buah. - Frekuensi makan dan minum: 3 X sehari, 7-8 gelas/ hari. b. Pola eliminasi sebelum hamil - Frekuensi BAB/ BAK - Warna BAB / BAK Selama hamil - Frekuensi BAB/ BAK - Warna BAB / BAK - Mandi dan keramas - Sikat gigi 2 X sehari. - Ganti pakaian tiap kali habis mandi. d. Kebutuhan istirahat sebelum inpartu Kebutuhan istirahat selama inpartu C. Data psikologis, ekonomi dan spiritual - Ibu merasa cemas dengan persalinannya. - Suami dan keluarga menunggu selama persalinan. - Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami. - Penghasilan cukup untuk membiayai kebutuhan sehari-hari. - Selama peralinan ibu selalu berdoa kepada Tuhan YME. D. Pemeriksaan Fisik 1. Kesadaran composmentis, ibu dapat berkomunikasi dengan baik. 2. Tanda-tanda vital TD : 120/80 mmHg N : 80 X/ menit 3. Kepala dan rambut Inspeksi : kulit kepala bersih, rambut tidak rontok. Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan benjolan. P : 20 X/ menit S : 36,5 C : teratur : tidak teratur : 2 x sehari / 3-4 x sehari. : kuning kecoklatan/ kuning. : 2 x sehari / 3 x sehari. : kuning kecoklatan/ kuning.

c. Personal Hygiene sebelum dan selama hamil

4. Wajah Inspeksi : tidak ada oedema dan cloasma gravidarum. 5. Mata Inspeksi : konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterus. 6. Gigi dan mulut Inspeksi: bibir tampak lembab, mulut bersih, gigi tidak ada caries. 7. Leher Palpasi: tidak ada pembesaran kalenjar limfe, tyroid dan vena jugularis 8. Payudara Inspeksi: Payudara simetris kiri dan kanan, puting susu terbentuk, hiperpigmentasi pada areola mammae. Palpasi: kolostrum ada bila di pencet, tidak ada massa atau benjolan pada payudara. 9. Abdomen Inspeksi : tonus otot perut tegang, tampak linea nigra dan striae livida, pembesaran perut sesuai umur kehamilan. Palpasi : Leopold I Leopold II Leopold III Leopold IV TBJ : 37 cm (2 jrbpx) : Punggung kanan : kepala : BDP (Divergen) : TFU X LP 37 cm x 107 cm = 3959 gr Kontraksi uterus adekuat dengan frekuensi 4 x 10 menit, durasi 30-35 detik. Auskultasi DJJ 140 x/ menit, jelas dan teratur. 10. Ekstremitas atas dan bawah Ekstremitas atas Ekstremitas bawah 11. Genitalia Inspeksi : tampak pelepasan lendir dan darah, tidak ada varices, perineum kaku, tidak ada bekasluka jahitan. : simetris kiri dan kanan. : tidak ada oedema dan varices.

Pemeriksaan dalam pukul 00.30 Wita Keadaan vulva dan vagina : Normal Portio Pembukaan Ketuban Presentase Posisi Moulage Penurunan Kesan panggul Pelepasan Hb : 11,6 gr% : Tebal : 4 cm : Utuh : Kepala : UUK kiri depan : tidak ada : Hodge I : Normal : Lendir dan darah Reduksi : (-)

12. Pemeriksaan Laboratorium Albumin : (-) 13. Pemeriksaan Penunjang USG : janin lewat bulan, situs memanjang (kepala), gravid II, tunggal, hidup, umur kehamilan 43 minggu 1 hari, cairan amnion cukup B. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL Diagnosa : GII PI A0, Gestasi 43 minggu 1 hari, letak memanjang, PUKA, presentase kepala, tunggal, hidup, inpartu kala I fase aktif, keadaan ibu dan janin baik. a. DS DO GII PI A0 :Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua dan tidak pernah mengalami keguguran. : Tampak linea nigra dan striae livida. Analisis dan interpretasi data Dari hasil pengkajian ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua dan terdapat striae livida yang menandakan ibu pernah hamil. b. DS Gestasi 43 minggu 1 hari : Ibu mengatakan HPHT tanggal 28-11-2009

DO

: HTP tanggal 4-9-2010 Tanggal partus 23-9-2010

Analisa dan interpretasi data Untuk menentukan tuanya kehamilan dapat dihitung dari terakhir dari HPHT 28-11-2009 sampai tanggal tanggal haid -

pengkajian 23 sptember 2010. Kehamilan postterm disebut juga kehamilan serotinus, kehamilan lewat waktu, kehamilan lewat bulan atau pascamaturitas yaitu kehamilan yang berlangsung sampai 42 minggu (294 hari) atau lebih, dihitung dari HPHT menurut rumus Neagle dengan siklus haid rata-rata 28 hari (WHO 1977, FIGO 1986). Fungsi plasenta menurun pada usia kehamilan 38 sampai 40 minggu kemudian menurun setelah 42 minggu, terlihat dari menurunnya kadar estrogen dan plasenta lactogen. Rendahnya fungsi plasenta berakibat terjadinya gawat janin (Sarwono, 2002). c. DS DO Letak memanjang dengan punggung kanan : Ibu merasakan pergerakan janin terutama pada bagian perut sebelah kanan bawah. : Leopold I Leopold II : 37 cm (2jrbpx) : Punggung kanan

Leopold III : Kepala Leopold IV : BDP DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur pada kuadran kanan bawah dengan frekuensi 140 X/ menit. Analisa dan interpretasi data Pada palpasi leopold II teraba seperti papan, keras, lebar pada bagian kanan perut ibu dan disebelah kiri abdomen teraba bagian kecil janin menandakan punggung kanan. Pada palpasi leopold I ditemukan bokong pada fundus dan palpasi leopold III terdapat kepala yang menandakan sumbu panjang

janin memanjang terhadap sumbu ibu. (Obstetri fisiologi, Padjajaran, hal 165). d. DS Presentase kepala, BDP : DO Ibu mengatakan pergerakan janinnya kuat terutama pada bagian perut sebelah kanan. Ibu mengatakan umur kehamilannya 10 bulan. : Leopold III teraba bundar, keras dan melenting yang berarti presentase kepala. : Leopold IV : BDP Analisa dan interpretasi data Leopold III untuk menentukan apa yang terdapat dibagian bawah, apakah bagian janin sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul (Sastrawinata, Obstetri fisiologi. Hal 165). e. DS DO Pada palpasi leopold IV, kepala tidak mudah digerakkan Intra uteri : ibu mengatakan tidak pernah nyeri perut yang hebat selama hamil : Leopold I Leopold II : 37 cm (2 jrbpx) : Punggung kanan dan kedua tangan tidak bertemu lagi, berarti kepala janin BDP.

Leopold III : Kepala Leopold IV : BDP Tidak ada nyeri tekan saat palpasi. Analisa dan interpretasi data Tanda-tanda bahwa anak tumbuh diluar rahim, antara lain: pergerakan anak nyeri dirasakan ibu. Pada saat palpasi tidak menimbulkan nyeri pada perut, berarti intra uteri (Sastrawinaja, Obstetri fisiologi, hal 196). Pada kehamilan, corpus uteri berfungsi sebagai tempat utama bayi untuk hidup dan berkembang tanpa menimbulkan rasa nyeri. (Mochtar, Sinopsis obstetri. Hal 9).

Corpus uteri adalah bagian uterus yang terbesar pada

kehamilan, corpus mempunyai fungsi utama sebagai tempat janin berkembang tanpa menyebabkan rasa nyeri (Prawirohardjo, Ilmu kebidanan. Hal 36). f. DS DO Tunggal : Ibu mengatakan pergerakan janinnya disebelah kiri perut ibu. : Pembesaran perut sesuai umur kehamilan Leopold I Leopold II : 37 cm (2 jrbpx) : Punggung kanan Leopold III Leopold IV : Kepala : BDP

DJJ terdengar jelas di kuadran kanan perut ibu pada satu tempat dengan frekuensi 140 x/ menit. Analisa dan interpretasi data Tanda janin kembar antara lain teraba 3 bagian besar atau lebih, teraba 2 bagian dari 1 punggung menandakan terabanya 1 kepala, satu bokong dan 11 punggung yang menandakan janin tunggal (Mochtar, Sinopsis Obstetri. Hal 265). Pemeriksaan pada kehamilan ganda menunjukkan teraba 2 ballotemen atau lebih, teraba 3 bagian janin, terdengar 2 denyut jantung. Dengan terabanya 1 kepala, 1 bokong dan 1 punggung menandakan g. DS DO Hidup : Ibu mengatakan janinnya bergerak kuat. : DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur pada kuadran kanan bawah dengan frekuensi 140 X/menit. Analisa dan interpretasi data Dengan terdengarnya DJJ yang jelas, kuat dan teratur yaitu 140 x/menit menandakan janin dalam keadaan hidup dan jantung berfungsi dengan baik. (Obstetri fisiologi. UNFAD. Hal 17). janin tunggal. (Saifuddin, Buku acuan Nasional pelayanan kesehatan neonatal. Hal 312).

h. DS DO

Inpartu kala I fase aktif : Ibu mengatakan sakit perut tembus kebelakang disertai pelepasan lendir dan darah. : HIS 3x dalam 10 menit dengan durasi 30-35 detik, pemeriksaan dalam pukul 00.30 Wita. Keadaan vulva dan vagina : Normal Portio Pembukaan Ketuban Presentase Posisi Moulage Penurunan Kesan panggul Pelepasan : Tebal : 4 cm : Utuh : Kepala : UUK kiri depan : tidak ada : Hodge I : Normal : Lendir dan darah

Analisa dan interpretasi data His menyebabkan pembukaan dan penipisan disamping tekanan air ketuban, permulaan kala I dan selanjutnya oleh kepala janin yang makin masuk kerongga panggul dan sebagai benda keras yang mengadakan tekanan pada serviks sehingga pembukaan menjadi lengkap (Sarwono Prawirohardjo, Ilmu kebidanan. Hal 290). Dari pembukaan 4 cm menandakan ibu dalam keadaan inpartu kala I fase aktif yang dimulai dari pembukaan 4-10 cm, his minimal 2x dalam 10 menit yang makin lama makin kuat adalah pertanda inpartu (Hanifa, 2000). i. DS Keadaan ibu baik :Ibu mengatakan tidak pernah menderita suatu penyakit yang serius dan tidak merasa pusing. Ibu tidak pernah merasakan nyeri perut yang hebat selama hamil. DO : Keadaan umum ibu baik

TTV dalam batas normal TD : 120/80 mmHg N : 80 X/ menit Analisa dan interpretasi data Tidak ada oedema pada wajah dan tungkai, TTV dalam batas normal dan kesadaran composmentis menandakan ibu dalam keadaan baik. Tekanan darah pada wanita hamil tidak boleh mencapai 140 sistole dan 90 diastole. Apabila TTV dalam batas normal berarti ibu dalam keadaan baik (Mochtar, Sinopsis obstetri, hal 158). j. DS DO Keadaan janin baik : Ibu mengatakan janinnya bergerak kuat pada bagian perut sebelah kiri. : DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur pada kuadran kanan bawah perut ibu dengan frekuensi 140/menit. Analisa dan interpretasi data Terdengarnya DJJ dan adanya gerakan janin menandakan Batas normal DJJ adalah 120-160 x/menit dan harus janin dalam keadaan baik (Mochtar, Sinopsis obstetri, hal 58). dibedakan dengan denyut nadi ibu. C. ANTISIPASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL Masalah potensial DS DO : Antisipasi terjadinya gawat janin : ibu mengatakan kehamilannya lewat bulan dari HPHT 28-11-2009, gerakan janin dirasakan 1-2 kali/ jam. : Umur kehamilan 43 minggu 1 hari, DJJ 140 X/ menit Analisa dan interpretasi data Fungsi plasenta mencapai puncak pada kehamilan 38 minggu dan kemudian menurun terutama setelah 42 minggu, dapat dibuktikan dengan penurunan kadar estriol dan plasental laktogen. Rendahnya fungsi plasenta berkaitan P : 20 X/ menit S : 36,5 C

Tidak ada oedema pada wajah dan tungkai.

dengan peningkatan gawat janin. Akibat dari penuaan plasenta, pemasokan makanan dan oksigen akan menurun yang juga akan menyebabkan gawat janin. (Ilmu Kebidanan, Sarwono Prawirohardjo. 2008, hal.691). D. TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI Kolaborasi dengan dokter yaitu 1. Rasional Pasang infus RL (28 tetes/ menit) : pemasangan infus bertujuan sebagai sarana dalam memberikan tambahan cairan baik kepada ibu maupun bayinya. 2. Rasional Drips oksitocin 0,5 ampul : bila serviks telah matang, dilakukan induksi persalinan dan dilakukan pengawasan intrapartum terhadap jalannya persalinan dan keadaan janin. Induksi pada serviks yang telah matang akan menurunkan resiko kegagalan ataupun persalinan tindakan. (Ilmu Kebidanan, Sarwono Prawirohardjo. 2008, hal. 694). E. RENCANA TINDAKAN / INTERVENSI a. Tujuan b. Kriteria Pembukaan lengkap paling lambat 4 jam kemudian. Penurunan Hodge IV jam 05.00 Wita His berangsur-angsur dan teratur, frekuensi sering 5x10 / TTV: TD: Sistole : 110-130 mmHg Diastole : 60-90 mmHg N : 70-90 x/menit P : 18 24 x/menit S : 36,5 C-37,5C Kala I persalinan berlangsung normal. Kondisi ibu dan janin baik, tidak terjadi gawat janin. Ibu dapat beradaptasi terhadap nyeri akibat kontraksi.

menit dengan durasi 40-50 detik.

c. 1.

Keluarga mendampingi ibu selama proses persalinan dan Ibu dapat beradaptasi dengan nyeri. Sampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dan

memberi dukungan. Rencana tindakan keluarganya. Rasional : dengan menyampaikan hasil pemeriksaan, maka ibu dan keluarga dapat mengetahui kemajuan persalinannya dan ibu tidak merasa cemas. 2. Anjurkan kepada ibu teknik relaksasi yaitu dengan cara menarik nafas panjang melalui hidung dan mengeluarkan melalui mulut saat his datang. Rasional : Teknik relaksasi merupakan salah satu cara untuk mengurangi rasa nyeri dengan memberikan aliran oksigen yang cukup ke janin. 3. Rasional 4. Rasional 5. Rasional 6. Rasional 7. Rasional Observasi TTV tiap 4 jam (kecuali nadi tiap 30 menit). : Untuk memastikan ibu dalam keadaan baik. Lakukan VT tiap 4 jam atau ada indikasi. : Untuk memantau kemajuan persalinan. observasi DJJ dan his tiap 30 menit. : Menilai kemajuan persalinan dan keadaan janin. anjurkan kepada keluarga untuk memberi nutrisi : Untuk memberikan tenaga tambahan kepada ibu untuk mengedan. Dokumentasikan dalam partograf. : Sebagai lembar pertanggung jawaban dokter ataupun bidan.

makanan dan minum diantara his.

F. IMPLEMENTASI Tanggal 23 september 2010 1. keluarga. 2. 3. TD : 120/80 mmHg N : 80 X/ menit 4. Melakukan VT VT I Tanggal 23 September 2010, Pukul 00.30 Wita Keadaan vulva dan vagina : Normal Portio Pembukaan Ketuban Presentase Posisi Moulage Penurunan Kesan panggul Pelepasan : Tebal, lunak : 4 cm : Utuh : Kepala : UUK kiri depan : tidak ada : Hodge I : Normal : Lendir dan darah Menganjurkan teknik relaksasi yaitu menarik nafas Mengobservasi TTV tiap 4 jam. P : 20 X/ menit S : 36,5 C panjang melalui hidung dan menghembuskan lewat mulut jika his timbul. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dan

VT II Tanggal 23 September 2010, Pukul 03.30 Wita Keadaan vulva dan vagina : Normal Portio Pembukaan Ketuban Presentase Posisi Moulage Penurunan : Tipis, lunak : 6 cm : Utuh : Kepala : UUK kiri depan : tidak ada : Hodge II

Kesan panggul Pelepasan 5.

: Normal : Lendir dan darah

Mengobservasi DJJ, his tiap 30 menit 01.00 wita, his 3x10 menit, durasi 30-35 detik, DJJ 138x/mnt 01.30 wita, his 4x10 menit, durasi 30-35 detik, DJJ 132x/mnt 02.00 wita, his 4x10 menit, durasi 30-35 detik, DJJ 138x/mnt 02.30 wita, his 4x10 menit, durasi 30-35 detik, DJJ 138x/mnt 03.00 wita, his 4x10 menit, durasi 40-45 detik, DJJ 136x/mnt 03.30 wita, his 5x10 menit, durasi 40-45 detik, DJJ 132x/mnt 04.00 wita, his 5x10 menit, durasi 40-45 detik, DJJ 138x/mnt 04.30 wita, his 5x10 menit, durasi 45-50 detik, DJJ 132x/mnt 05.00 wita, his 5x10 menit, durasi 45-50 detik, DJJ 138x/mnt

Hasil : Pukul 00.30 wita, his 3x10 menit, durasi 30-35 detik, DJJ 140x/mnt.

6. Menganjurkan kepada keluarga untuk memberi makan dan minum pada ibu. 7. Memasang infus RL kemudian drips oksitosin 1 ampul. 8. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan dalam partograf. G. EVALUASI Tanggal 23 September 2010 a. b. c. Ibu dapat beradaptasi dengan nyeri. Kontraksi uterus berangsur-angsur dan adekuat 5 X 10 menit, Ibu dan janin dalam keadaan baik ditandai TTV dalam batas normal P : 20 X/ menit S : 36,5 C

durasi 45 50 detik. dan DJJ dalam batas normal. TTV : TD : 120/80 mmHg N : 80 X/ menit DJJ : 132 X/ menit. d. Portio VT pada tanggal 23 September 2010, Pukul 05.00 Wita. : Melesap Keadaan vulva dan vagina : Normal

Pembukaan Ketuban Presentase Posisi Moulage Penurunan Kesan panggul Pelepasan e.

: 10 cm : Jernih : Kepala : UUK kiri depan : tidak ada : Hodge IV : Normal : Lendir dan darah

Fase aktif kala I tidak lebih dari 4 jam yaitu dari pembukaan 4 cm

ke pembukaan 6 cm 4 jam dan dari pembukaan 6 cm ke pembukaan 10 cm 2 jam.

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN GESTASI 43 MINGGU 1 HARI DENGAN MASALAH SEROTINUS PADA NY S DI RUMAH SAKIT UMUM DAYA MAKASSAR TANGGAL 23 SEPTEMBER 2010 No. Register Tanggal Masuk Tanggal Partus Tanggal Pengkajian Nama Pengkaji KALA I Data Subjektif (S) 1. Identitas Ibu/ Suami Nama Umur Nikah/ Lamanya Suku Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat 2. Ibu mengatakan Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua dan tidak pernah mengalami keguguran. HPHT tanggal 28-11-2009. HTP 4-9-2010 Kehamilannya lewat dari 9 bulan Ibu mengeluh sakit perut tembus kebelakang. : Ny S / Tn S : 25 Tahun / 28 Tahun : 1 kali / 5 Tahun : Makassar / Bugis : Islam / Islam : SMP / SMP : IRT / Wiraswasta : Jl. Rahmatullah : 60298 : 23 September 2010, Pukul 00.50 WITA : 23 September 2010, Pukul 05.50 WITA : 23 September 2010, Pukul 01.00 WITA : Novi Hervina

Ada pelepasan lendir dan darah. Pergerakan janin kuat. TTV : TD : 120/80 mmHg N : 80 X/ menit P : 20 X/ menit S : 36,5 C

Data Objektif (O)

DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur pada kuadran kanan bawah dengan frekuensi 140 X/menit. Kontraksi uterus 3x dalam 10 menit dengan durasi 30-35 detik. Hasil VT pukul 00.30 wita Keadaan vulva dan vagina : Normal Portio Pembukaan Ketuban Presentase Posisi Moulage Penurunan Kesan panggul Pelepasan : Tipis, lunak : 6 cm : Utuh : Kepala : UUK kiri depan : tidak ada : Hodge II : Normal : Lendir dan darah

Assesment (A) Diagnosa : GII PI A0, Gestasi 43 minggu 1 hari, letak memanjang, PUKA, presentase kepala, tunggal, hidup, inpartu kala I fase aktif, keadaan ibu dan janin baik. Planning (P) Tanggal 23 September 2010 1. keluarga. 2. Menganjurkan teknik relaksasi yaitu menarik nafas panjang melalui hidung dan menghembuskan lewat mulut jika his timbul. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dan

3. TD : 120/80 mmHg N : 80 X/ menit

Mengobservasi TTV tiap 4 jam. P : 20 X/ menit S : 36,5 C

4. Melakukan VT tiap 4 jam atau ada indikasi Tanggal 23 september 2010 Penilaian VT I (00.30 wita) Keadaan vulva Normal dan vagina Portio Pembukaan Ketuban Presentase Posisi Tebal, lunak 4 cm Utuh Kepala UUK kiri depan VT II (03.30 wita) Normal Tipis, lunak 6 cm Utuh kepala UUK kiri depan VT III (05.00 wita) Normal Melesap 10 cm (-) bercampur mekonium Kepala UUK dibawah simphisis Tidak ada Hodge IV Normal Lendir dan darah

Moulage Tidak ada Tidak ada Penurunan Hodge I Hodge II Kesan panggul Normal Normal Pelepasan Lendir dan darah Lendir dan darah 5. Mengobservasi DJJ, his tiap 30 menit.

Hasil : Pukul 00.30 wita, his 3x10 menit, durasi 30-35 detik, DJJ 140x/mnt. 01.00 wita, his 3x10 menit, durasi 30-35 detik, DJJ 138x/mnt 01.30 wita, his 4x10 menit, durasi 30-35 detik, DJJ 132x/mnt 02.00 wita, his 4x10 menit, durasi 30-35 detik, DJJ 138x/mnt 02.30 wita, his 4x10 menit, durasi 30-35 detik, DJJ 138x/mnt 03.00 wita, his 4x10 menit, durasi 40-45 detik, DJJ 136x/mnt 03.30 wita, his 5x10 menit, durasi 40-45 detik, DJJ 132x/mnt 04.00 wita, his 5x10 menit, durasi 40-45 detik, DJJ 138x/mnt 04.30 wita, his 5x10 menit, durasi 45-50 detik, DJJ 132x/mnt 05.00 wita, his 5x10 menit, durasi 45-50 detik, DJJ 138x/mnt 6. Menganjurkan kepada keluarga untuk memberi makan dan minum pada ibu. 7. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan dalam partograf.

KALA II Data Subjektif (S) a. Ibu merasa ingin BAB. b. Ibu merasa nyeri semakin bertambah c. Ibu merasakan ada dorongan kuat untuk meneran. Data Objektif (O) 1. Jam 05.00 Wita dilakukan VT Keadaan vulva dan vagina : Normal Portio Pembukaan Ketuban Presentase Posisi Moulage Penurunan Kesan panggul Pelepasan : melesap : 10 cm : (-) bercampur mekonium : Kepala : UUK di bawah symphisis : tidak ada : Hodge IV : Normal : Lendir dan darah bertambah banyak

2. Perineum menonjol, vulva dan anus membuka 3. kontraksi uterus 5 x dalam 10 menit, durasi 45-50 detik. 4. DJJ terdengar jelas dan teratur, frekuensi 132 x/ menit. 5. TTV dalam batas normal TD : 120/80 mmHg N : 80 X/ menit Assesment (A) Inpartu kala II P : 20 X/ menit S : 36,5 C

Planning (P) Tanggal 23 september 2010 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Melihat tanda dan gejala kala II (Doran, Teknus, Perjol, Vulka). Memastikan kelengkapan alat partus termasuk mematahkan ampul Memakai celemek. Mencuci tangan Memakai handscoen pada tangan kanan. mengisi spoit dengan oksitosin 10 unit. membersihkan vulva dan perineum dengan kapas savlon. Melakukan VT Portio Pembukaan Ketuban Presentase Posisi Moulage Penurunan Kesan panggul Pelepasan 9. 10. 11. 12. 13. 14. dalam keadaan terbalik. Memeriksa DJJ, memastikan keadaan janin baik. Hasil DJJ 132 memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap. Meminta keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan kuat memasang handuk bersih diatas perut ibu. x/menit. : melesap : 10 cm : (-) bercampur mekonium : Kepala : UUK di bawah symphisis : tidak ada : Hodge IV : Normal : Lendir dan darah bertambah banyak

oksitosin dan masukkan spoit 3 cc dalam partus set.

Hasil : Keadaan vulva dan vagina : Normal

Mencelupkan handscoen dalam larutan chlorin 0,5 %, rendam

untuk meneran.

15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.

Memasang kain bersih, lipat 1/3 bagian dan letakkan di bawah membuka bak partus. Memakai handscoen. Melindungi perineum dan menahan puncak kepala saat sub Membersihkan jalan nafas dengan kasa steril. mengecek lilitan tali pusat. Menunggu putaran paksi luar secara spontan. Memegang kepala secara biparietal untuk melahirkan bahu depan Sanggah kepala, leher dan bahu janin. Menyusuri punggung ke arah bokong dan tungkai bawah untuk Menilai bayi dan diletakkan diatas perut ibu dengan posisi kepala

bokong ibu.

occiput di bawah simphisys.

dan belakang.

melahirkan badan. lebih rendah dari badan. Hasil : A/S : 8/10 26. bayi. KALA III Data Subjektif (S) Ibu merasakan nyeri perut bagian bawah. Data Objektif (O) 1. Bayi lahir tanggal 23 September 2010, pukul 05.00 wita, dengan BBL 3700 gr, PBL 48 cm, Jenis kelamin Perempuan. 2. TFU setinggi pusat. 3. Adanya semburan darah. 4. Tali pusat bertambah panjang. 5. Kandung kemih kosong. Mengeringkan bayi, bungkus kepala dan badan kecuali tangan

Assesment (A) Perlangsungan Kala III Planning (P) Tanggal 23 September 2010 27. 28. 29. 30. kedua. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. KALA IV Data Subjektif (S) Ibu merasakan nyeri pada jalan lahir. Data Objektif (O) 1. Plasenta lahir lengkap, pukul 05.10 Wita. 2. Kontraksi uterus baik. 3. TFU setinggi pusat. 4. Perdarahan 100 cc. Memotong tali pusat dengan perlindungan tangan kiri. Melakukan inisiasi menyusui dini. Memindahkan klem hingga berjarak 5-10 cm dari vulva. Meletakkan tangan kiri di atas symhisis menahan bagian uterus Melakukan PTT. Melahirkan plasenta dan memutar searah jarum jam. Melakukan massase fundus uteri. Memeriksa kelengkapan selaput ketuban dan plasenta. Mengecek robekan jalan lahir. Memeriksa TFU untuk memastikan kehamilan tunggal. Memberi tahu ibu akan disuntik. Menyuntikkan oksitocin 10 unit IM pada lateral paha ibu. Menjepit tali pusat 3 cm dari umbilikus bayi dan 2 cm dari klem

kearah dorso cranial sementara tangan kanan memegang tali pusat.

Assesment (A) Perlangsungan Kala IV

Planning (P) Jam ke 1 Waktu 05.15 05.30 05.45 06.00 2. 06.30 07.00 110/70 TD 110/70 Nadi Suhu 84 82 84 84 82 84 36,7 c 36,7 c TFU 1 1 1 Kontraksi Kandun uterus Baik Baik Baik g kemih Kosong Kosong Kosong Kosong Kosong kosong 10 cc Perdarahan 100 cc

jrbpst Baik jrbpst Baik jrbpst Baik

You might also like