You are on page 1of 10

FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA

I.

DATA UMUM 1. Nama Keluarga (KK) : Ny. M (80th) 2. Alamat dan Telepon : Cipondoh Makmur Jl. Maulana Hasanudin rt 02/03 3. Komposisi Keluarga No Nama Jenis Hub TTL/Umur Pendidikan Kelamin dengan KK 1. Tn. K Laki-laki Suami 85 th SMP 2. Ny. M Perempuan Kepala 80 th SD keluarga 3. Ny. L Perempuan Anak 55 th SMA 4. Tn. O Laki-laki Anak 40 SMA Genogram

Keterangan :
Laki-laki perempuan pasien

4. Tipe Keluarga : Ny. M adalah keluarga dengan tipe single parent dengan pertahap kembangan keluarga lansia, dimana dalam keluarga, suami dari Ny. M telah meninggal dunia 6 bulan yang lalu

II.

III.

5. Suku : Keluarga Ny. M adalah suka Betawi, dimana kebiasaannya adalah apabila ada yang sakit langsung membeli obat di warung sesuai yang ia ketahui saja. 6. Agama : Keluarga Ny. M menganut agama Islam, dan menjalankan kewajiban Sholat 5 waktu, semua aktivitas yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama islam. 7. Status Sosial Ekonomi : Ny. M mengatakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya ditanggung oleh anak-anaknya. Setiap bulan anak-anaknya tidak menentu memberikan uang, dalam sebulan Ny. M mendapatkan uang dari anak-anaknya 500.000, apabila ada pengeluaran yang berlebihan yang tidak dapat dipenuhi keluarga Ny. M hanya mengandalkan simpanan dari sisa uang sebelumnya. 8. Aktivitas Rekreasi Keluarga : Keluarga Ny. M tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi keluar kota. Ny. M dalam memenuhi kebutuhan kerekreasi dan hiburan biasanya dengan menonton tv, berkunjung kerumah anaknya. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA 1. Tahap perkembangan keluarga saat ini : Keluarga Ny. M merupakan keluarga dengan tahap perkembangan lansia, dimana sudah ditinggal suami 6 bulan lalu dan termasuk tipe keluarga single parent. 2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : untuk sampai saat ini, Ny. M tinggal sendiri di rumah. Ny. M menceritakan sering sedih dan merasa kesepian dan mengekspresikannya dengan menangis sendiri dikamar. Dan Ny. M menceritakan bahwa tidak tahu tugas perkembangan apa yang harus dilakukan sebelumnya. 3. Riwayat keluarga inti : Ny. M mengatakan waktu berusia 15 tahun, dia dijodohkan oleh orangtuanya dengan suaminya lalu menikah. 4. Riwayat keluarga sebelumnya : riwayat orang tua dan pihak suami/istri tidak memiliki kebiasaan kawin cerai, pemabuk, ataupun berjudi. Serta tidak memiliki penyakit yang menular. LINGKUNGAN 1. Karakteristik rumah : rumah yang ditempati keluarga Ny. M milik suaminya dengan luas rumah 6x3 m. Rumah terdiri atas 1 lantai, yang beralas keramik dengan keadaan bersih. Penataan peralatan rumah tangga tertata rapi, ventilasi dan pencahayaan rumah baik. Keluarga memiliki 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, ruang tamu, dapur, dan jamban sendiri, keadaan bersih sumber air berasal dari PAM untuk air minum dan pompa listrik untuk kebutuhan mandi dan masak. Air tidak terasa, tidak berbau dan dalam keadaan bersih. Pada 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi, pencahayaan dan ventilasi baik. Cahaya matahari dapat masuk terutama di bagian kamar depan.
Kamar mandi dapur Ruang tamu Kamar tidur

Kamar tidur

Pintu

IV.

V.

Ventilasi menurut keluarga berasal dari kaca nako yang dapat dibuka dan dari pintu, sehingga sirkulasi udara dapat terganti. Penerangan terang dengan neon. Air yang dipakai dapat mencukupi kebutuhan keluarga. 2. karakteristik tetangga dan komunitas RW : Rt 02/03 berpenduduk padat khusus tetangga keluarga Ny. M sebagian besar pedagang nasi uduk walaupun ada juga yang bekerja sebagai pegawai dan guru. Keluarga Ny. M tinggal di suatu gang, dimana terdapat 15 rumah, dan sebagian besar masih berstatus saudara dan berasal dari budaya yang sama. Kehidupan antar keluarga terjalin akrab dan saling mengunjungi. 3. Mobilitas geografis keluarga : keluarga Ny. M dari pertama kali menikah sudah tinggal di Cipondoh Makmur. Dan sampai sekarang belum pernah berpindah tempat. 4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : Ny. M aktif dalam kegiatan pengajian mingguan di mesjid dekat rumah. Ny. M mengatakan dengan mengikuti pengajian dapat mengurangi rasa kesepiannya dan menambah ilmu kerohaniannya. 5. Sistem pendukung keluarga : keluarga Ny. M tinggal sendiri di rumah. Semenjak kematian suaminya 6 bulan yang lalu, Ny. M lebih tinggal sendiri di rumah karena tidak ingin merepotkan anak-anaknya. STRUKTUR KELUARGA 1. pola komunikasi keluarga Bahasa komunikasi yang digunakan dalam keluarga dan masyarakat adalah bahasa indonesia.komunikasi antara keluarga jarang hanya 1 3 kali dalam satu bulan. 2. struktur kekuatan keluarga Klien tidak tahu tugas perkembangan apa yang harus dilakukan selanjutnya,karena Ny.M merasa sudah tua jadi Ny.M hanya akan mengabiskan sisa hidupnya. 3. strukstur peran Ny.M menceritakan bahwa dia merasa sangat kesepian dan sedih setelah ditinggal meninggal dunia suaminya 6 bulan yang lalu.Ny.M merasa hidupnya sepi karena anak dan cucunya jarang menjenguk,sedangkan Ny.M tinggal dirumahnya sendiri 4. Nilai dan norma budaya Keluarga belum mampu menciptakan komunikasi efektif dengan keluarga FUNGSI KELUARGA 1. Fungsi efektif : keluarga Ny. M saling menyayangi dengan anak-anaknya. Tempat tinggal Ny. M dengan saudara-saudaranya saling berdekatan. Apabila ada yang sakit mereka saling membantu. Salah satu anak dari Ny.

VI.

M tinggal tidak jauh dari rumah Ny. M sehingga apabila ada kesusahan anaknya dapat membantu. 2. Fungsi Sosialisasi : keluarga Ny. M menekan perlunya berhubungan dengan orang lain, karena dapat membantu dalam segala hal. Keluarga Ny. M membiasakan sering mengobrol pada sore hari dengan tetangganya. 3. Fungsi keperawatan kesehatan keluarga : Ny. M mengatakan sering pusing, untuk saat ini pusing terjadi hanya 1x sehari. Ny. M juga mengatakan merasa tenang karena tidak ada keluhan lain selain pusing. Dan tidak perlu berobat, karena dengan membeli obat warung saja, rasa pusing dapat teratasi. Ny. M mengatakan dia pernah diajak oleh anaknya untuk diperiksakan keluhannya kerumah sakit, tetapi Ny. M menolak karena Ny. M menganggap ini hanya penyakit biasa. Ny. M mengatakan sudah cepat lelah jika bergerak terlalu jauh, pandangan matanya rabun, oleh karena itu Ny. M tidak terlalu banyak keluar rumah dan mengerjakan aktivitas yang berat. Selain itu, Ny. M mengatakan merasa kesepian karena anak cucunya jarang menjenguk, hanya 1-3 x dalam sebulan. Sedangkan dia hanya tinggal sendiri dirumah, Ny. M masih sering sedih jika mengingat suaminya, dia jarang mengungkapkan kesedihannya ke anakanaknya. Dia hanya mengekspresikan kesedihannya dengan menangis sendiri di dalam kamar. Anak-anaknya Ny. M menginginkan Ny. M mau tinggal dengan salah satu dari anaknya, dan berharap yang terbaik bagi Ny. M. 4. Fungsi Reproduksi : Ny. M mengatakan tidak memiliki perencanaan untuk berkeluarga lagi, kerana dia merasa sudah tua. 5. Fungsi ekonomi : Ny. M mengatakan bahwa pemasukan dari kedua anaknya dapat memenuhi kebutuhannya kehidupannya sehari-hari. STRESS DAN KOPING KELUARGA 1. Stressor jangka panjang dan jangka pendek : Stessor jangka pendek : Ny.M merasa sepi karena anak dan cucuya jarang menjenguk,sedangkan Ny.M sekarang tinggal dirumahnya sendiri Stressor jangka panjang : Ny.M menceritakan bahwa merasa sangat kesepian dan sedih setelah ditinggal meninggal dunia suaminya 6 bulan yang lalu 2. kemampuan keluarga berespon terhadap masalah Untuk mengatasi rasa sedih yang dihadapi Ny.M biasanya mengalihkan rasa sedihnya dengan berinteraksi dengan anak,cucu dan tetangganya untuk mengatasi stressor jangka panjang yang di alami Ny.M.anakanaknya Ny.M Menginginkan Ny.M mau tinggal dengan salah satu anaknya dan berharap yang terbaik bagi Ny.M 3. Strategi koping yang digunakan Ny.M jarang mengungkapkan perasaan sedihnya dan mengekpresikanya hanya dengan bersedih dan menangis sendiri jika mengingat suaminya 4. strategi adaptasi disfungsional

Dari hasil pengkajian keluarga Ny.M tidak memiliki perencanaan karena Ny.M merasa sudah tua jadi Ny.M hanya akan menghabiskan sisa hidupnya.

VII.

HARAPAN KELUARGA Keluarga Ny. M sangat senang dengan kehadiran perawat dan berharap sangat membantu memecahkan permasalahan yang terjadi di keluarga Ny. M

VIII.

PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan fisik

Ny. M

Kepala TTV

BB, TB Mata Hidung Mulut Leher Dada Abdomen Tangan Kaki ANALISA DATA DATA DS : - Ny. M belum pernah mendapatkan informasi perawatan masa lansia - Ny. M mengatakan bahwa ia tidak tahu tugas apa

Rambut jarang, tipis, berwarna hitam beruban, N : 88x/menit RR : 18x/menit Suhu : 37 c TD : 100/70 mmHg BB : 50 kg TB : 156 cm Tidak anemis Tidak bersekret Mukosa lembab, tidak ada kesulitan menelan, tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran keleanjar limfe Bunyi jantung dan paru normal Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan Sering cepat lelah

ETIOLOGI Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan

MASALAH Resiko tinggi kehilangan berdukacita

yang harus dilakukan selanjutnya Ny. M mengatakan tidak mengetahui tentang pengertian Kehilangan berdukacita Ny. M mengatakan tidak mengetahui tentang tandatanda dan gejala kehilangan berduka cita Ny. M mengatakan tidak memiliki perencanaan untuk hidupnya karena merasa sudah tua Ny. M mengatakan hanya memendam rasa sedihnya sendiri Ny. M terlihat bingung saat dilakukan pengkajian Ny. M terlihat banyak bertanya mengenai masalah perkembangan lansia dan masalah tentang kehilangan berduka cita Ny. M sangat kooperatif dengan perawat Ny. M terlihat sedih ketika menceritakan tentang kematian

DO : -

suaminya 6 bulan lalu DS : Ny. M Ketidakmampuan mengatakan sudah mengetahui keluarga mengambil keputusan tentang arti dari kesepian Ny. M mengatakan sudah mengetahui tentang tandatanda kesepian Ny. M mengatakan merasa kesepian semenjak ditinggal mati oleh suaminya 6 bulan lalu Ny. M mengatakan hidupnya terasa sepi karena anak dan cucunya jarang menjenguk Ny. M mengatakan tidak mampu mengambil keputusan untuk tinggal bersama anaknya karena takut merepotkan anak-anaknya Ny. M mengatakan tidak mampu menceritakan masalahnya kepada anak dan cucunya karena merasa malu dan takut merepotkan Anak-anak dari Ny. M menginginkan Ny. M mau tinggal bersama salah satu

Resiko kesepian

diantara mereka dan berharap yang terbaik untuk Ny. M DO : Ny. M tampak kooperatif dengan perawat Ny. M tampak sedih ketika bercerita tentang suaminya yang sudah meninggal 6 bulan lalu Ny. M tampak merasa kesepian tidak ada yang menemaninya dirumah Ny. M tampak bertanya tentang pengambilan keputusan yang benar Ny. M hanya mengekspresikan rasa sedihnya dengan menangis sendiri di dalam kamar

SKORING DX : resiko kehilangan dukacita pada keluarga Ny. M khususnya Ny. M b.d ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kehilangan yang dirasakan Ny. M No. Kriteria 1. Sifat masalah resiko Nilai 2/3x1=2/3 Bobot 1 Pembenaran Resiko kehilangan pada Ny. M sudah dapat terlihat dari sikap yang selalu bersedih. Dan dapat berdampak pada

2.

Kemungkinan masalah 2/2 x 2 = 2 yang dapat diubah mudah

3.

Potensi masalah yang 1/3x1=1/3 dapat dicegah rendah

4.

Masalah menonjol diatasi

yang 2/2 x 1=1 segera

kesehatan Ny. M Ny. M cukup mengerti dengan penjelasan perawat, Karena dalam keluarga Ny. M tidak adanya supporting efektif dalam mengatasi masalah kehilangan Ny. M Masalah kehilangan dirasakan oleh Ny. M dan harus segera ditangani

Total

DX : Resiko kesepian pada keluarga Ny. M khususnya Ny. M b.d ketidakmampuan keluarga dalam mengambil keputusan untuk mengatasi masalah yang dirasakan oleh Ny. M : resiko kesepian. No 1. Kriteria Sifat Resiko Nilai masalah 2/3 x 1= 2/3 Bobot 1 Pembenaran Resiko kesepian pada Ny. M sudah terlihat sejak kematiannya suaminya, dan apabila tidak diatasi berdampak pada kesehatannya. Ny. M cukup mengerti dengan

2.

Kemungkinan 2/2 x 2=2 masalah yang dapat diubah mudah

3.

Potensi masalah 2/3 x 1=2/3 yang dapat dicegah cukup

4.

Menonjolnya 2/2 x 1 = 1 masalah segera di atasi

penjelasan perawat, Masalah masih dapat dicegah agar tidak berlanjut, mengingat resiko kesepian mudah untuk ditangani, tetapi Ny. M masih ragu untuk menceritakan masalahnya kepada anak dan cucunya Masalah resiko kesepian pada Ny.M dapat dirasakan dan masalah ingin segera diatasi.

Total

13/3

You might also like