You are on page 1of 13

Tentang Kelompok dan Organisasi Groupthink Theory

(Teori Pemikiran Kelompok)

Irving Janis

Groupthink Theory
Kelompok yang memiliki kohesivitas tinggi seringkali gagal untuk mempertimbangkan alternatif-alternatif dari tindakan yang mereka ambil. Ketika anggota kelompok berfikir sama dan tidak memiliki pemikiran yang berlawanan, mereka juga memiliki sedikit kemungkinan untuk menyatakan ideide yang tidak populer atau tidak serupa dengan anggota kelompok lainnya.

Asumsi Groupthink
Groupthink merupakan teori yang diasosiasikan dengan komunikasi kelompok kecil. Tiga asumsi penting yang menuntut teori ini :

a. Terdapat kondisi-kondisi di dalam kelompok yang mempromosikan kohesivitas tinggi b. Pemecahan masalah kelompok pada intinya merupakan proses yang menyatu. c. Kelompok dan pengambilan keputusan oleh kelompok seringkali bersifat kompleks.

Penjelasan Asumsi
a. Kohesivitas
Kohesivitas adalah batasan dimana anggotaanggota kelompok bersedia untuk bekerja sama. Kohesivitas dapat menuntun pada terjadinya groupthink karena kohesi berbeda dari satu kelompok dengan kelompok lainnya. Ernest Bormann; kelompok seringkali memiliki perasaan yang sama/ investasi emosional, sebagai akibatnya mereka cenderung untuk mempertahankan identitas kelompok.

b. Pemecahan masalah kelompok merupakan proses yang menyatu.

pada intinya

Maksudnya, orang tidak dengan sengaja mengganggu jalannya pengambilan keputusan dalam kelompok kecil. Para anggota biasanya berusaha untuk dapat bergaul dengan baik. Dennis Gouran : kelompok rentan terhadap batasan afiliatif, anggota kelompok lebih memilih untuk menahan masukan mereka daripada mengambil resika ditolak.

c.Kelompok dan pengambilan keputusan oleh kelompok seringkali bersifat kompleks. Clark McCauley; kelompok yang anggotanya serupa satu sama lain adalah kelompok yang kondusif terhadap groupthink, kemiripan dalam kelompok ini sebagai homogenitas (kemiripan kelompok).

Terjadinya Groupthink
Menurut Janis ada tiga kondisi terjadinya groupthink : 1. Kohesivitas Kelompok Kohesivitas juga merupakan kondisi pendahulu. Kohesivitas dapat menuntun pada terjadinya groupthink karena kohesi berbeda dari satu kelompok dengan kelompok lainnya, dan tingkat kohesi yang berbeda juga menimbulkan hasil yang berbeda.

2. Faktor Struktural Karakteristik struktural yang spesifik atau kesalahan, mendorong terjadinya groupthink. Faktor-faktor ini juga termasuk isolasi kelompok, kurangnya kepemimpinan prosedur yang jelas dalam mengambil keputusan, dan homogenitas latar belakang anggota kelompok.

3. Tekanan Kelompok Kondisi ini berhubungan dengan karakteristik eksternal dan internal yang dapat menimbulkan tekanan dari situasi yang ada.

Gejala Groupthink
Terdapat tiga kategori gejala : 1. Penilaian Berlebihan Terhadap Kelompok

Penilaian berlebihan terhadap kelompok mencakup prilaku-prilaku yang menunjukan semua kelompok ini yakin dirinya yang sebenarnya.

2. Ketertutupan Pikiran Ketika suatu kelompok memiliki pikiran tertutup, kelompok ini tidak mengindahkan pengaruh-pengaruh dari luar terhadap kelompok.

3. Tekanan Untuk Mencapai Keseragaman

Kelompok yang berusaha untuk menjaga hubungan baik antar anggota memiliki kemungkinan untuk terlibat didalam groupthink.

SEKIAN TERIMA KASIH

You might also like