You are on page 1of 20

SELAMAT DATANG PARA UNDANGAN

PADA ACARA SOSIALISAI PEMILU KDH/WA KDH PROV SU THN 2008


Diselenggarakan Oleh K PU PROV SU
Balairung Pemkab Deli Serdang, 17 Desember 2008

PERAN MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DEMOKRASI DI ERA PEMILIHAN LANGSUNG


Oleh : Drs. MOHD. YUSRI M Si (Ketua KPU Deli Serdang) Disampaikan pada acara Sosialisasi Pemilu KDH/WAKDH Prov SU thn 2008 di Balairung DS, 17 Des 2008

Pendahuluan

Semangat reformasi yang bergulir sejak tahun 1998 telah mengilhami hampir semua aspek kehidupan, termasuk kehidupan kita dalam proses demokrasi. Bahkan lajunya perkembangan demokrasi ini hampir mengalahkan lajunya perkembangan sektor lain termasuk ekonomi. Ini menunjukkan sebenarnya apa yang diraih saat ini juga belum merupakan hal yang final, karena memang proses demokrasi di tanah air masih perlu penyempurnaan penyempurnaan.

Penyempurnaan penyempurnaan itu ditandai dengan terus berubahnya berbagai perangkat per undang undangan tentang pemilu, yang sebenarnya merupakan implementasi kehendak dari sebagaian besar masyarakat. Arah dari perubahan itu diharapkan akan menjadi proses perjalanan panjang bangsa dalam pembangunan bidang politik, sehingga out cam nya adalah pendewasaan

masyarakat dalam partisipasi berpolitik.

Ada dua istilah penting dalam materi hari ini

A. Soal participation /Pemberdayaan, dan B. Democraci Ada baiknya kedua istilah ini saya kemukakan konsep/theori sekaligus menjadi alur fikir materi yang disajikan pada hari ini.

a. Model Pemberdayaan/Partisipasi (Pre empowerment models of Participation)

Tahun1950 an, Kurt Levin menyumbangkan teori bidang (field theory aproach) untuk menguji perilaku individu di tempat kerja. Satu aspek penting dari teori ini adalah bila individu di ijinkan

berpartisipasi dalam pengambilan keputusan maka mitivasi dan produksi mereka meningkat.

Douglas Mc Gregor mengajukan teori Y kepada management yang menegaskan bahwa Individu adalah makhluk yang berfikir

positif dan mampu, yang jikalau diberi dorongan akan menghasilkan kerja yang lebih baik Fredrich Herzberg menghasilkan data untuk mengusulkan agar individu dimotivasi oleh prestasi, pengakuan,tanggung jawab muatan kerja dan kesempatan untuk maju

b.Pengertian Demokrasi

Secara klasik bahwa demokrasi mengandung arti dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat Dalam istilah lain dari bahasa Yunanidemos = rakyat dan cratos=kekuasaan.Jadi demokrasi berarti kekuasaan ada ditangan rakyat.Penentuan penentuan siapa yang akan ber kuasa adalah ditentukan oleh rakyat.Di Indonesia tentunya diatur dalam UUD 1945. Demokrasi sebenarnya bukan sekedar tujuan, tetapi demokrsai merupakan cara yang paling ampuh untuk melawan dua cara yang paradok yaitu otoritarianisme dan totalitarianismeuntuk mencapai tujuan kebebasan, kesejahteraan dan keadilan. Dalam perkembangan demokrasi modern di tanah air kata demokrasi dapat diartikan sebagai sebuah proses, dimana proses itu meliputi : predectible process un predectible result, artinya sebagai proses suksesi kekuasaan baik legislatif (DPR, DPRD, DPD), Presiden dan Wakil Presiden serta Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, dimana proses proses penyelenggaraannya diketahui oleh publik secara transparan, akuntabilitas, jujur, adil, namun hasil yang akan diperoleh belum dapat dipastikan siapa yang jadi pemenang.

Perkembangan Terkini Menyangkut R UU Bidang Politik

Saat ini tengah didprosesnya suatu perubahan UU bidang politik antara lain: 1. UU tentang partai politik, dimana issu atau wacana yang bakal berubah dari beberapa klausul sebelumnya antara lain, persyaratan pendirian partai politik baru seperti jumlah nominal anggota bagi pendirian parpol, adanya jaminan sejumlah dana awal partai,soal azas dan ciri, keterwakilan perempuan serta persebaran pengurus ditingkat provinsi. 2. UU tentang Pemilu DPR, DPD, DPRD PROVINSI serta DPRD Kab/Kota, dimana wacana yang akan mengalami perobahan adalah tentang sistem pemilu , pada tahun 2009 dimana penetapan calon terpilih tidak terpengaruh oleh cara penyusunan daftar calon dengan nomor urut.Dengan sistem proporsional terbuka terbatas, jika tidak ada yang mencapai persentase tertentu dari BPP penetapan calon terpilih didasarkan nomor urut, pengaturan sisa suara serta electoral threshold serta jumlah kursi untuk tiap daerah pemilihan. (Kompas, 23 Nov. 2007).

Perkembangan lanjutan.

Sementara soal revisi UU Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Serta UU no 32 Tahun2004 tentang Pemerintahan Daerah yang sedang dibahas saat ini muncul ide gagasan soal persyaratan ijazah calon, dapat atau tidaknya perseorangan menjadi capres serta menjadi KDH/WA KDH. Kesemua itu merupakan implementasi kepedulian masyarakat melalui perwakilannya untuk bagaimana proses demokratisasi kita berjalan sesuai keinginan.

Beberapa Persyaratan Figur Yang Dikehendaki di Era Pemilihan Langsung

Ada beberapa persyaratan bagi seorang calon, baik calon angg DPR, DPD, DPRD, Presiden dan Wk Presiden maupun KDH WA KDH dalam merealisasikan goalnya, diluar persyaratan administratif, al : 1.Benar benar dikenal oleh masyarakatnya khususnya pemilih, baik perilaku, integritas moral,dll. 2. Visioner, artinya mempunyai kemampuan menterjemahkan kebutuhan kebutuhan masyarakat yang segera direalisasikan ketika sudah terpilih.

Beberapa lanjutan.

3. Kontrak sosial lebih dikedepankan daripada kontrak politik, artinya buatlah kebaikan kebaikan di tengah tengah masyarakat, baik sebelum maupun sesudah terpilih. 4. Memiliki kemampuan leadership dan managemen secara profesional.Betapa tidak untuk mengurus organisasi kecil seperti rumah tangga pun perlu leadership dan managemen yang baik, apalagi memimpin sebuah Negara,Prov, Kab/Kota dst. 5. Dan lain sebagainya.

Typologi Pemilih di Era Pemilihan Langsung


1. Type pemilih yang emosional, artinya pemilih ini memilih figur yang dikehendaki karena kedekatan, kekerabatan, big family, kedaerahan. 2. Type Pemilih yang idealis, artinya pemilih ini memilih figurnya yang harus memenuhi persyaratan persyaratan yang dikehendakinya, yang memenuhi norma dan ketentuan. 3.Type Populair, artinya pemilih ini memilih figur yang dikehendakinya karena kesohor, terkenal, ketampanannya, tanpa melihat sarat sarat lainnya. Di Negara negara maju seperti Amerika dan Negara bagiannya banyak typologi kombinasi 2 dan 3. Sementara di banyak negara berkembang typologi 1 dan 3 mungkin yang lebih banyak diterapkan oleh pemilih.

Prinsip op, of, ov dalam Pemilu Merupakan Wujud Partisipasi Politik Masyarakat

Prinsip one person (op), one fote (of) dan one value (ov) merupakan hak yang harus dinikmati oleh masing masing pemilih, dimana satu orang memliki satu suara dan mempunyai nilai yang sama.

Artinya bahwa kepuasan pelanggan dalam sistem demokrasi saat ini benar benar diberikan dalam menentukan siapa yang bakal menjadi pemimpin tanpa ada perbedaan perbedaan bagi setiap orang. Berbeda ketika era pemilihan yang dilakukan DPR untuk memilih kepala daerah misalnya yang hanya dilakukan oleh anggota dewan saja, dan belum tentu pilihan nya sesuai dengan kehendak rakyat. Oleh karena itu persoalan memberikan suara pada pemilu bukan sebatas kewajiban sebagai warga negara tetapi menyangkut hak warga negara yang tak boleh di abaikan.

Prinsip lanjutan.

Hak warga negara yang tak boleh diabaikan ini tentunya memiliki suatu spirit atau semangat yang tinggi untuk ikut serta secara sukarela dalam event event pemilu, sekalipun berbagai kesibukan kesibukan yang dihadapi oleh masyarakat. Sementara itu kontrol dari semua fihak dalam proses demokratisasi saat ini menunjukkan angka yang signifikan, sehingga proses proses diharapkan tidak terjadi penyimangan penyimpangan sesuai dengan rule of the game nya.

Beberapa Gagasan Yang Dapat Dijadikan Sbg Parameter Pendewasaan Politik

1. Pendidikan politik (political educational) yang memadai untuk semua tingkatan, baik masyarakat melalui akses informasi melalui internet,media elektronik dll, pendidikan formal dari SLTA dan Perguruan Tinggi. 2. Terhindarnya dari Black Kampain untuk masing masing peserta. 3. Menghindari Politik Uang (Money Politic), harus ada keberanian secara moral dan percaya diri yang tinggi, bahwa tanpa money politic pun, jika masyarakat menghendaki, pilihan pasti jatuh kepada figur yang di idamkan. 4. Menghindari issu SARA yang dapat membuat gesekan gesekan dan sentimen negatif dalam masyarakat dan berpotensi perpecahan.

Beberapa gagasan lanjutan

5. Menerima kemenangan dengan kewajaran dan menerima kekalahan dengan jiwa besar, karena kekalahan adalah kemenangan yang tertunda. Jika ke lima gagasan diatas dapat dilaksanakan maka politik yang sejuk, aman ,dan damai akan dapat tercipta. Lihatlah apa yang barusan terjadi di Australia dimana Partai Liberal yang dikalahkan oleh Partai Buruh sekaligus menggeser posisi John Howard sebagai Perdana Mentri yang berkuasa 11,5 tahun terakhir, sekaligus memenangkan Kevin Rudd Menjadi Perdana Mentri Baru. Namun tak ada kekerasan,semua berjalan cukup dewasa, John Howard yang kalah seketika menyampaikan ucapan selamat kepada Kevin Rudd masing masing didampingi anak isteri dan para

Konsep Multi Partai Sebagai Partisipasi masyarakat dalam Proses Demokrasi

Jika kita flas back konsep dwi tunggal partai ketika masa orde baru bahwa ada 3 (tiga) kekuatan politik pada waktu itu, namun setelah sekian lama perjalanan itu akhirnya mendapat evaluasi menyeluruh dari masyarakat, dimana secara umum kehidupan berdemokrasi saat itu terpasung kepada hanya beberapa kekuatan politik. Masyarakat dihadapkan kepada sedikit chois atau pilihan dalam memilih saluran saluran politiknya, artinya secara tersirat adanya pemaksaan pemaksaan dalam menyampaikan kehendaknya. Oleh karena itu konsep multi partai yang saat ini sudah tiatur dalam per UU ngan merupakan sebuah harapan dimana masyarakat dihadapkan kepada suatu kebebasan dalam berekspressi dalam penyaluran aspirasinya. Sekalipun dalam proses penyempurnaan penyempurnaan, kita lihat perkembangan sejak Pemilu 1997 berjumlah 48 Partai, Pemilu tahun 2004 24 Partai bahkan mungkin di tahun 2009 nanti akan semakin mengecil jumlahnya.

Konsep lanjutan.

Namun diharapkan jumlah partai politik tetap menyerap aspirasi masyarakat, sehingga masyarakat diharapkan dapat menentukan pilihan pilihan dengan alternatif alternatif yang tersedia cukup memadai. Saat ini hampir semua kekuatan partai politik dalam proses proses penjaringan balon nya tetap mengikut sertakan grass root nya, baik calon legislatif, Presiden dan Wakil Presiden maupun balon Kepala Daerahnya.Ini bukti bahwa partisipasi masyarakat sangat menentukan, artinya perencanaannya betul betul bersifat bottom up yang berorientasi community need, bukan seperti era sebelumnya semua proses suksesi ditentukan dari pucuk pimpinan partai saja.

Kesimpulan

Bahwa dalam pembangunan demokrasi, dimanapun itu memerlukan kontribusi, partisipasi masyarakat. Bahwa keikut sertaan masyarakat bukanlah hanya merupakan kewajiban semata, tetapi sebuah hak yang benar benar tak boleh diabaikan, perlu suatu keihklasan, kesenangan, bukan sebaliknya harus dimotivasi dengan berbagai sanksi. Perlu adanya suatu pencerahan politik bagi masyarakat disemua tingkatan dalam rangka pemberdayaan politik.

Sekian dan Terima Kasih

You might also like