You are on page 1of 12

BAB II PEMBAHASAN

2.1

Pengertian Budidaya Budidaya perikanan adalah usaha pemeliharaan dan pengembang biakan ikan

atau organisme air lainnya. Budidaya perikanan disebut juga sebagai budidaya perairan atau akuakultur mengingat organisme air yang dibudidayakan bukan hanya dari jenis ikan saja tetapi juga organisme air lain seperti kerang, udang maupun tumbuhan air. Istilah akuakultur yang diambil dari istilah dalam Bahasa Inggris Aquaculture. Berikut definisi akuakultur menurut beberapa sumber. Akuakultur merupakan suatu proses pembiakan organisme perairan dari mulai proses produksi, penanganan hasil sampai pemasaran (Wheaton, 1977). Akuakultur merupakan upaya produksi biota atau organisme perairan melalui penerapan teknik domestikasi (membuat kondisi lingkungan yang mirip dengan habitat asli organisme yang dibudidayakan), penumbuhan hingga pengelolaan usaha yang berorientasi ekonomi (Bardach, dkk., 1972). Akuakultur merupakan proses pengaturan dan perbaikan organisme akuatik untuk kepentingan konsumsi manusia (Websters Dictionary, 1990).

2.2

Wadah Budidaya Ikan Wadah budidaya ikan merupakan suatu tempat hidup bagi ikan untuk tumbuh

dan berkembang. Jenis wadah yang dapat digunakan antara lain adalah kolam, bak, akuarium, jaring terapung/ karamba jaring apung. Kolam dapat digunakan sebagai wadah untuk budidaya ikan air tawar sedangkan bak, akuarium, jaring terapung dapat digunakan untuk melakukan budidaya ikan air tawar dan laut.

Kolam adalah suatu wadah yang dapat menampung air dalam luasan yang terbatas, sengaja dibuat oleh manusia dengan cara melakukan penggalian tanah pada lahan tertentu dengan kedalaman rata-rata berkisar antara 1,5 2,0 m dan sumber air bermacam-macam. Sedangkan bak atau tanki adalah suatu wadah budidaya ikan yang sengaja dibuat oleh manusia yang berada diatas permukaan tanah yang dapat menampung air dengan bahan baku yang digunakan untuk membuat bak tersebut disesuaikan dengan kebutuhan manusia. Jenis-jenis kolam dapat dibedakan berdasarkan sistem budidaya yang akan diterapkan dan sumber air yang digunakan. Sedangkan jenis-jenis bak atau tanki ini biasanya dikelompokkan berdasarkan bahan baku pembuatannya yaitu yang terbuat dari beton disebut bak beton, yang terbuat dari kayu dilapisi dengan plastik disebut bak plastik, yang terbuat dari serat fiber disebut bak fiber. Jenis-jenis kolam yang dibutuhkan untuk membudidayakan ikan berdasarkan proses budidaya dan fungsinya dapat dikelompokkan menjadi beberapa kolam antara lain adalah kolam pemijahan, kolam penetasan, kolam pemeliharaan/ pembesaran, kolam pemberokan induk. Akuarium merupakan salah satu wadah yang digunakan untuk budidaya ikan yang terbuat dari kaca dan mempunyai ukuran tertentu. Jaring terapung merupakan suatu wadah budidaya ikan air tawar dan laut yang sengaja dibuat oleh manusia untuk membatasi air yang berada dalam suatu perairan umum (danau, laut, waduk, sungai) agar dapat digunakan untuk membudidayakan ikan. Jenis- jenis wadah yang umum digunakan untuk pembesaran ikan secara semi intensif, yaitu : Kolam atau tambak. Kolam adalah wadah yang biasa digunakan untuk budidaya ikan air tawar, kolam menurut system budidayanya dapat di kelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu : 1. Kolam tradisional atau seluruhnya tanah.

2. Kolam semi permanent adalah kolam yang bagian pematangnya semen (tembok). 3. Kolam intensif adalah kolam yang keseluruhannyan semen (tembok).

2.3

Ikan Lele Budidaya lele adalah salah satu bisnis yang cukup menjanjikan. Betapa tidak

permintaan pasar akan ketersediaan ikan lele semakin besar dari tahun ke tahun. Dalam hal ini ikan lele yang paling mudah dibudidayakan adalah ikan lele dumbo. Selain memiliki tekstur daging yang renyah sehingga diminati banyak orang, ikan lele dumbo juga merupakan jenis lele yang cepat besar, dan dalam perawatannya juga sangat mudah dilakukan.

Gambar 1. Ikan Lele (Clarias sp) Meski kondisi air tempat memelihara ikan lele dumbo tidak terlalu bersih, tetapi ikan ini terbukti dapat bertahan hidup dan berkembang dengan baik. Oleh sebab itu memelihara ikan lele di kolam terpal juga sangat layak dilakukan. Dengan membudidayakan iklan lele melalui terpal, maka salah satu keuntungan yang bisa didapatkan adalah usaha ini dapat dijalankan meski modal yang tersedia tidak terlalu besar.

Dalam budidaya ikan lele di kolam terpal dapat dijalani dengan dua tujuan, yaitu sebagai pembibitan dan juga sebagai konsumsi. Bila kita memilih budidaya ikan lele sebagai pembibitan juga merupakan pilihan yang sangat tepat, sebab kebutuhkan akan bibit ikan lele juga selalu semakin meningkat setiap saat. Selain itu budidaya ikan lele dengan tujuan konsumsi juga merupakan pilihan yang tidak salah, sebab kebutuhan akan ikan lele untuk bahan konsumsi juga semakin hari semakin meningkat pula.

2.4

Kolam Terpal Kolam Terpal yaitu kolam yang terbuat dari terpal yang tidak tembus air.

Kolam terpal dapat digunakan untuk pemeliharaan ikan, tanaman air, penampung air, dll. Jika dibandingkan dengan kolam semen yang pasti kolam terpal ini sangat murah dari sisi harganya, sangat mudah dan cepat dalam pemasangannya. Kolam terpal dapat dipakai hingga 2thn bahkan lebih. Tergantung pemakaian. Berdasarkan pengalaman saya bahkan hingga 3 thn kolam terpal tetap kuat dan dapat terus digunakan. Untuk pemasangan kolam terpal pada lantai yang tidak berupa tanah/plesteran/ubin terlebih dahulu harus dibuat rangka kolam. Rangka kolam ini dapat terbuat dari besi berlubang, besi berongga, kayu atau bambu. Selanjutnya kolam terpal di letakan di dalam rangka yang sudah dibuat. Kolam terpal adalah kolam yang dasarnya maupun sisi-sisi dindingnya dibuat dari terpal. Kolam terpal dapat mengatasi resiko-resiko yang terjadi pada kolam gali maupun kolam semen. Kolam terpal pertama kali dicoba dan diciptakan oleh Bapak Mujarob, seorang petani di pedesaan wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada tahun 1999. Ada tiga macam kolam terpal yang bisa menjadi pilihan, yaitu kolam terpal yang pembuatannya tidak perlu menggali tanah, kolam berada diatas permukaan

tanah, kolam terpal yang berada dibawah tanah, pembuatannya dengan cara menggali tanah dan yang terakhir kolam yang sudah ada atau beton yang dilapisi terpal. Cara mebuat kolam terpal yang posisinya berada diatas tanah akan berbeda dengan cara pembuatan kolam yang berada di dalam tanah. Untuk lebih jelasnya berikut adalah tahapan-tahan pembuatan kedua jenih kolam tersebut : 1. Kolam Terpal diatas Tanah

Untuk membuat kolam bisa disesuaikan dengan lahan yang ada, namun perlu memperhatikn beberapa hal dan mempersiapkan bahan-bahannya seperti : a. Kolam tidak berada dibawah pohon langsung namun juga jangan disimpan ditempat yang terlalu terbuka. Pilih tempat yang tidak begitu rindang juga tidak terkena sinar matahari langsung. b. Jika tidak memungkinkan, anda bisa membuat atap yang menutupi sebagian atau setengah dari kolam. c. Siapkan terpal dengan ukuran yang sesuai dengan ukuran kolam yang dibutuhkan. d. Bambu-bambu dan kayu sebagai penyangga. Potong bamboo dengan ukuran 2,2 meter kurang lebih menjadi sepuluh potong, ukuran 3,2 meter sebanyak 10 belahan. e. Kayu digunakan sebagai patok f. Paku dan kawat. Proses pembuatannya : a. Setelah bahan-bahan sudah tersedia, ratakan terlebih dahulu tanah yang akan dijadukan lahan patok terpal. b. Tancapkan patok di empat sudut dengan ukuran panjang 3 m dan lebar 2 m atau sesuaikan dengan panjang, lebar, dan tinggi kolam. c. Pasang belahan bamboo untuk bagian lebarnya dengan menggunakan paku

d. Sedangkan bamboo untuk bagian panjangnya dipasang rapat agar kuat. e. Sesudah rangka selesai, pasang terpal dengan membentuk segi empat yang kuat. f. Kolam sudah bisa digunakan dan diisi dengan air. Contohnya seperti yang terdapat di Balai Pengembangan Budidaya Air tawar Cijengkol Subang dan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2. Kolam Terpal

2.

Kolam Terpal di Dalam Tanah

Kolam terpal jenis ini, banyak direkomendasikan karena lebih dapat menstabilkan suhu pada udara dibandingkan dengan kolam bamboo atau besi (knockdown). Berikut adalah tahapan pembuatannya : a. Yang pertama harus dilakukan adalah menggali dengan ukuran kolam yang disesuaikan dengan ukuran yang sudah ditentukan dengan kedalaman 50 cm. b. Sesudah menggali, tanah hasil galiannya dimasukan ke dalam sak/ kantungkantung plastic, kantung ini ditempatkan disetiap bibir-bibir kolam dengan ketinggian kurang lebih 40 50 cm. sak ini akan berguna untuk dinding penahan terpal kolam. c. Padatkan sehingga tanggul menjadi kuat

d. Gemburkan tanah yang didalam kemudian campur dengan air, namun jangan terlalu banyak, karena akan menyulitkan proses penggemburan e. Gundukan tanah bisa dibuat dengan posisi sedikit agak miring, hal ini bisa mengurangi resiko longsor pada waktu musim hujan. f. Rapikan sisi kolam bagian dalam agar rapih dan menghindari adanya benjolan akibat akar tanaman. g. Ada bagian permukaan tanggul diberi batu bata. h. Pada dasar kolam di beri sekam untuk menetralisir suhu tinggi pada waktu terkena sinar matahari. i. Terpal siap dipasang kemudian diisi air. Air di dalam kolam bisa berkurang karena adanya proses penguapan, maka perlu ditambahakan kembali air agar posisi ketinggian air kembalu menjadi normal. Karena adanya proses penguapan maka penambahan air bisa dilakukan dengan terarur dan bertahap setiap bulannya atau setiap bulannya air ditambah kurang lebih 15 sampai 20 cm. Sedangkan untuk mengganti air kolam, bisa dilakukan pada saat kolam sudah terlihat kotor, hal ini bisa terlihat apabila ikan-ikan didalam kolam sudah menggantung. Pergantian air biasanya dilakukan pada waktu dua bulan adalah sebanyak 2 kali. Sedangkan dibulan ketiga, ikan-ikan sudah semakin banyak maka pembersihan dilakukan dua minggu satu kali. Mengganti air bisa dilakukan dengan cara membuka saluran yang ada atau dengan mengeluarkan air dengan menggunakan ember, hingga air tinggal sedikit atau dalam kondisi hampir kering. Pda waktu pergantian air, lakukan pula penyortiran dengan memisahkan ikan. Setelah air diganti, beberapa hari kemudian jika air Nampak terliht berwarna coklat dan mengeluarkan bau amis, hanyir yang perlu dilakukan adalah

10

menambahkan dan mengurangi air, hal ini untuk jalannya sirkulasi air yang masuk dan keluar. Terpal yang dibutuhkan untuk membuat kolam ini adalah jenis terpal yang dibuat oleh pabrik dimana setiap sambungan terpal dipres sehingga tidak terjadi kebocoran. Ukuran terpal yang di sediakan oleh pabrik bermacam ukuran sesuai dengan besar kolam yang kita inginkan. Pembuatan kolam terpal dapat dilakukan di pekarangan ataupun di halaman rumah. Lahan yang digunakan untuk kegiatan ini dapat berupa lahan yang belum dimanfaatkan atau lahan yang telah dimanfaatkan, tetapi kurang produktif. Keuntungan dari budidaya dengan menggunakan kolam terpal ini diantaranya: 1. Terhindar dari pemangsaan ikan liar 2. Mudah menyesuaikan ketinggian air sesuai dengan usia ikan. 3. Dapat dijadikan peluang usaha skala mikro dan makro. 4. Kolam terpal tidak memerlukan lahan yang luas, ukuran kolam bisa disesuaikan dengan lahan yang ada. 5. Budidaya kolam terpal bisa bebarengan dengan tempat dan kegiatan lainnya, seperti pertanian ataupun perkebunan. 6. Ikan yang bisa dibudiayakan dikolam terpal, bisa ikan gurame, lele, nila dan masih banyak jenis ikan yang bisa dibudidayakan di kolam terpal. Terutama ikan lele yang memiliki kepadatan tebar yang sangat tinggi. 7. Lebih mudah dibersihkan, dan tidak merusak lahan atau area sekitar. 8. Biaya pembuatan lebih murah dibandingkn dengan kolam permanen atau beton 9. Bisa melakukan budidaya didaerh yang sulit air, dan penggunaan airnyapun lebih irit 10. Proses pengeringan kolam sangat cepat, kurang lebih hanya sekitar satu sampai dua jam saja.

11

Kelebihan lainnya dari kolam terpal adalah tidak memakan banyak biaya dan mudah dibersihkan. Jadi untuk memulai usaha budidaya ikan perlu di coba dulu dengan kolam terpal. Ini utntuk menekan biaya. Sebab hanya dengan membuat kolam terpal ukuran 4 m x 8 m (luas kolam 32 m2) dan kedalaman air kurang lebih 90 cm, anda sudah punya kolam ikan sendiri. Untuk pemasangan kolam terpal pada lantai yang berupa tanah dapat dilakukan persiapan sebagai berikut : 1. Terlebih dahulu dibuat rangka kolam dengan cara memasang tiang-tiang penahan yang terbuat dari bambu/kayu kaso dimana tiang tersebut ditancapkan kedalam tanah dengan cara di cor agar kuat dan agar tiang tidak mudah lapuk. 2. Dibuat pagar bambu untuk menahan tiap sisi-sisi kolam 3. Selanjutnya alasi lantai sebelum kolam diletakan. Tujuannya adalah untuk menghindari keberadaan benda-benda tajam pada lantai yang dapat merusak kolam terpal. Untuk alas dapat menggunakan karpet, sekam padi, dll 4. Setelah itu kolam dimasukan kedalam rangka kolam yang sudah di buat dan ikatkan pada rangka kolam Masalah yang sering ditemukan pada kolam terpal adalah kebocoran akibat robek pada tiap lipatan dan akibat gigitan tikus. Untuk memperbaiki kolam yang robek dapat menggunakan lem aibon. Dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Keringkan kolam terpal 2. Amplas pada sisi-sisi bagian yang bocor lalu oleskan lem 3. Siapkan sepotong terpal untuk menambal bagian yang bocor, amplas dan kemudian oleskan lem 4. Biarkan selama 5 menit 5. Tempelkan sepotong terpal tadi pada bagian yang bocor 6. Setelah 1 jam kolam sudah dapat digunakan kembali

12

2.5

Budidaya dengan Kolam Terpal Semakin banyak pembudidaya yang melakukan budidaya ikan lele pada kolam

terpal. Selain karena faktor ekonomis dari kolam terpal ini sendir, hal lainnya adalah lele yang dihasilkan lebih berkualitas, lele terlihat tampak bersih, dan seragam karena kolam terpal ini cenderung lebih mudah terkontrol karena ukurannya yang tidak terlalu luas dan juga tidak terlalu dalam. 2.5.1 Persiapan Lahan 1. Pengolahan tanah Sebidang tanah ukuran 2 x 5m dikeruk atau digali sedalam 50 cm, ini penting untuk membantu terpal menahan beban air. Pastikan tanah telah dibersihkan dan harus rata, kemudian di tengah-tengah kolam buatlah cerukan kecil memanjang seperti parit untuk saluran air. 2. Pembuatan rangka bambu Setelah lahan sudah siap maka buatkanlah rangka dari bambu pada sekeliling kolam setinggi 1m dengan pola seperti pagar, pastikan ukuran rangka adalah 5 x 2 x 1,5m (P x L x T) sehingga pemasangan terpal nantinya akan mudah dengan ukuran yg presisi. 3. Persiapan terpal Belilah terpal dengan ukuran 5 x 8m, kemudian bersihkan menggunakan air dengan cara menggosoknya dengan lap dan diulang beberapa kali supaya zat-zat kimia pada terpal terbuang, tidak dianjurkan menggunakan sabun. 4. Pemasangan terpal Pasangkan terpal mengikuti bentuk rangka bambu dengan hati-hati supaya terpal tidak bocor, kemudian lipat bagian pojok terpal mengikuti bentuk rangka, setelah itu isilah dengan air. Rapikan terpal sambil pengisian air berlangsung, ini dapat membantu pemasangan terpal lebih mudah. Setelah terpal terpasang dengan rapi, selanjutnya ikatkan setiap ujung atau sisi terpal dengan tali rapia yang ditambatkan pada rangka bambu, kemudia bagian

13

dalam kolam terpal dicuci dengan kain atau sikat untuk menghilangkan bau lem atau zat kimia yang dapat mematikan bibit ikan. Setelah itu kolam dikeringkan selam satu hari, barulah kolam diisi dengan air setinggi 30 cm. Kedalaman tersebut sangat ideal bagi bibit yang sewaktu-waktu bergerak kepermukaan air. Air yang telah diisi dibiarkan selama seminggu.

2.5.2 Pemupukan kolam Untuk menciptakan kondisi air yang ideal bagi tempat hidup lele, kita harus membuat pemupukan terlebih dahulu, ini demi mencapai PH air yg sesuai dg kebutuhan lele. Caranya dengan menggunakan kotoran kambing, pertama kita masukan kotoran kambing pada karung sebanyak 15 kg, sebaiknya dibagi dua masing-masing 7,5 kg lalu cemplungkan kedalam kolam, biarkan menggantung dalam air jangan diberi pemberat. biarkan kolam selama 3-7 hari.

2.5.3 Pemilihan Induk Induk jantan mempunyai tanda : - tulang kepala berbentuk pipih - warna lebih gelap - gerakannya lebih lincah - perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada punggung - alat kelaminnya berbentuk runcing. Induk betina mempunyai tanda : - tulang kepala berbentuk cembung - warna badan lebih cerah - gerakan lamban - perut mengembang lebih besar daripada punggung alat kelamin berbentuk bulat.

14

2.5.4 Pemijahan Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Tanda induk jantan siap kawin yaitu alat kelamin berwarna merah. Induk betina tandanya sel telur berwarna kuning (jika belum matang berwarna hijau). Sel telur yang telah dibuahi menempel pada sarang dan dalam waktu 24 jam akan menetas menjadi anakan lele.

2.5.5 Pendederan Pembesaran lele hingga berukuran siap jual, yaitu 5 - 7 cm, 7 - 9 cm dan 9 12 cm dengan harga berbeda. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung berupa enceng gondok atau penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan lele mudah stress. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan ini.

2.5.6 Manajemen Pakan. Pakan lele yang masih larva atau benih berupa pakan alami yaitu plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing kecil (paling baik) dikonsumsi pada umur di bawah 3 - 4 hari serta pakan buatan untuk umur diatas 3 - 4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama kadar proteinnya.

2.5.7 Manajemen Air. Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik harus bersih berwarna hijau cerah dengan kecerahan/transparansi sedang (30 - 40 cm). Sedangkan kualitas air secara kimia adalah bebas senyawa beracun seperti amoniak dan mempunyai suhu optimal (22 - 26C).

You might also like