You are on page 1of 4

Jam Sembilan pagi, Ima sudah selesai dengan pekerjaan rutinnya sebagi seorang ibu rumah tangga.

Ia pun bergegas menyiapkan dirinya berangkat ke kantor. Sebagai seorang pekerja swasta yang mempunyai peran cukup penting di kantornya, Ima dituntut untuk bisa membagi waktu antara keluarga dan pekerjaannya. Berangkat pagi pulang malam di jalani Ima tanpa merasa terbebani, karena dia berfikir itulah tanggung jawab yang harus di embannya. Pada waktu kurang lebih satu jam perjalanan, sampailah Ima di kantornya. Ia dengan riang memarkir kendaraannya di tempat yang telah di sediakan dan segera naik keruangannya. pagi semua... pagi bu Setelah berbasa basi sebentar dengan anak buahnya, Ima mulai dengan pekerjaan rutinnya. Memeriksa berkas-berkas yang telah menumpuk di mejanya, sambil tak lupa menyalakan PC nya. Hal yang pertama dilakukan waktu computer sudah menyala adalah cek email masuk. Dan iapun tersenyum sendiri, waktu melihat ada email yang masuk ke email pribadinya. Ahhhseakan mendapat suntikan tenaga yang luar biasa, ia pun semakin bersemangat dalam bekerja, menanti kesempatan itu datang. Satu jam istirahat sudah cukup bagi ima untuk mengendorkan syaraf-syarafnya yang kaku. Ia kembali ke meja kerjanya. Senyumnya tersungging dengan lebar waktu mendapati yang ditunggu-tunggu telah muncul. Ya, ia menantikan orang itu. Seseorang bernama Awan yang telah membuat hari-hatinya lebih berwarna. Tiga tahun yang laluia di pertemukan kembali dengan awan melelui jaringan social. Awan adalah cinta pertama Ima. Mereka mereka berpacaran waktu Ima masuk perguruan tinggi. Hubungan jarak jauh hanya mampu mereka jalani selama kurang lebih dua tahun. Selebihnya menguap begitu saja tanpa ada yang sempat mengatakan putus. Hadirnya jaringan social membuat mereka bertemu kembali. Tapi kali ini dengan ststus yang berbeda, Karena baik Ima maupun Awan sudah bahagia dengan keluarga kecilnya masing-masing. Akan tetapi mereka tatap menikmati dan mengharapkan pertemuan itu. Seperti hari itu. Hai Awanpa kabar? baik, jawab Awan. Lagi sibuk ngapain nih? tanyanya lagi Ah, nggak sibuk sih, biasa aja, kamu sendiri gimana? Cuma lagi bikin laporan, tapi bisa di sambil sih, gimana?, ada apa? Aku kangen nih Ima merajuk. Awan tersenyum dan menjawab, sini aku peluk biar nggak kangen lagi dicium juga ya sahut Ima

Okemuahhh Mereka pun terlihat dalam obrolan intim yang menghanyutkan. Mereka membicarakan semuanya. Mulai dari politik,keluarga,music,sampai obrolan mesra yang menjurus dan membangkitkan gairah. Berjam-jam mereka lakukan itu, sambil tak lupa mengerjakan pekerjaan masing-masing. Sering kali obrolan mereka terputus Karena Awan harus pergi mengerjakan tugas di luar. Begitu juga sebaliknya. Tapi mereka akan melanjutkan kembali yang asik masyuk itu, sampai salah satu diantara mereka pamit pulang. Tak terasa waktu sudah menunjukkan jam 20.00, Ima sudah selesai dengan pekerjaannya. Ia pun pamit ke Awan, Wan aku pulang dulu yasudah malam, besok kita ketemu lagi. Oke, jawab awanmimpiin aku ya! Pasti sayaku akan selalu memimpikan kamu, bermimpi tentang kita, bisik Ima lembut. Bye Honey jawab Awan. Ima pun segera mematikan komputernya, meninggalkan Awan yang masih online jauh disana Dengan wajah cerah, Ima bergegas pulang, bersiap menemui keluarga tercintanya. Jauh didasar hatinya ia berharap bisa bertemu kembali dengan Awan, kekasihnya di dunia maya. Dunia yang tak mungkin bisa terjangkau secara nyata karena memang masing-masing sudah sadar akan realita. Sadar bahawa mereka sama-sama punya keluarga yang sangat dicintai, sadar karena memang mereka ditakdirkan untuk tidak bersama.

CERPEN DILEMA DUA HATI


Tema : PERSELINGKUHAN

Oleh:

SENDY ADANIA

You might also like