You are on page 1of 23

Kelompok :

Azis Dwi Septianto Citra Dewi Della Nadya Ayu Aprilia Dhiastiti Rahma Salsabila

Diah Meiliska Aziz


Farlan Sembiring

Prinsip Penetapan

Asam Lemah

Basa Lemah
Prinsip Alat

Alat dan Bahan

Reaksi

Cara Kerja

Perhitungan Pembuatan Larutan

Asam lemah adalah asam yang tidak terionisasi secara signifikan dalam larutan. Dalam air, suatu asam lemah terdisosiasi sebagai : HA H+ +ADikarenakan reaksinya yang reversible maka dalam larutan masih terdapat sejumlah besar HA yang belum terdisosiasi/terionisasi. Konsentrasi kesetimbangan dari reaktan dan produk dihubungkan melalui persamaan konstanta keasaman (Ka). Semakin banyak/besar nilai Ka suatu asam lemah, maka semakin banyak pembentukan h=, sehungga pH larutan semakin kecil . Oleh karenanya nilai Ka suatu asam lemahdapt ditetapkan secara pH metri.

Basa lemah adalah basa yang tidak terionisasi secara signifikan dalam larutan. Dikarenakan reaksinya reversible maka dalam larutan masih terdapat sejumlah besar OH yang belum terionisasi. Konsentrasi kesetimbangan dari reaktan dan produk dihubungkan melalui persamaan konstanta basa (Kb). Semakin banyak/besar nilai Kb suatu basa lemah, maka semakin banyak pembentukan OH, sehingga pH larutan semakin besar. Oleh karena itu nilai Kb suatu basa lemah dapat ditetapkan secara pHmetri.

pH meter adalah sebuah alat elektronik yang berfungsi untuk mengukur pH (derajat ke-asam-an atau ke-basaan) suatu cairan (ada elektroda khusus yang berfungsi untuk mengukur pH bahan-bahan semi-padat). Sebuah pH meter terdiri dari sebuah elektroda (probe pengukur) yang terhubung ke sebuah alat elektronik yang mengukur dan menampilkan nilai pH.

Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial elektro kimia yang terjadi antara larutan yang terdapat di dalam elektroda gelas yang telah diketahui dengan larutan yang terdapat di luar elektroda gelas (sampel) yang tidak diketahui

Elektroda Gelas

Elektroda Pembanding

Elektroda membran yang paling tua dan paling banyak digunakan adalah elektroda gelas. Elektroda ini dikatakan selektif-ion karena hanya spesifik untuk ion H+ . Elektroda gelas ini terdiri dari membran yang sangat tipis yang terbuat dari gelas yang permeabel terhadap ion H+. Elektroda AgAgCl dicelupkan ke dalam larutan buffer yang mengandung ion Cl-. Kadang-kadang digunakan juga elektroda kalomel untuk mengganti elektroda AgAgCl. Elektroda gelas terutama digunakan pada pengukuran pH.

Elektroda pembanding adalah elektroda yang telah diketahui potensial/tegangan dari setengah reaksi yang ia lakukan secara pasti. Tegangan yang dihasilkan (Eref) konstan dan elektroda tidak peka terhadap larutan yang dipelajari. Contoh elektroda tersebut adalah kalomel (Hg2Cl2) dan perak (Ag).

Sebelum pH meter digunakan, pH meter harus dikalibrasi terlebih

dahulu dengan menggunkan standar pH atau sering disebut buffer pH. Standard pH adalah larutan yang nilai pH-nya telah diketahui pada setiap perubahan suhu. Standar pH merupakan larutan buffer pH (penyangga pH) dimana nilainya relative konstan dan tidak mudah berubah. Untuk ketelitian, pH meter harus dikalibrasi sebelum setiap pengukuran. Untuk penggunaan normal, kalibrasi dilakukan di awal setiap hari. Alasannya adalah elektroda tidak menghasilkan tegangan yang sama dalam jangka waktu yang lama. Kalibrasi harus dilakukan dengan - minimal - 2 larutan buffer standar yang mencakup nilai pH yang diukur. Umumnya, buffer pH 4 dan pH 10 dapat digunakan. pH meter mempunyai satu kontrol (calibrate) untuk menentukan pH meter mengukur nilai larutan buffer standar pertama dan kontrol kedua (slope) digunakan untuk mengatur pengukuran larutan buffer ke dua. Kontrol ketiga untuk mengatur temperatur

Alat 1.

2.
3. 4. 5. 6.

7.
8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

Kaca arloji Pengaduk Corong Labu ukur 100 ml Pipet tetes Neraca digital Labu semprot plastik Erlenmeyer 250 ml Buret 50 ml Pipet volumetri 10,00 ml Pipet volumetri 100,00 ml Klem dan statif Magnetic stirer Piala gelas 400 ml Piala gelas 800 ml pHmeter

Bahan 1. CH3COOH 0,05 N 2. NaOH 0,1 N 3. Hablur asam oksalat 4. 5. 6. 7. 8. (H2C2O4.2H2O) NH4OH HCl Na2CO3 Indikator PP Air suling

CH3COOH + NaOH

CH3COONa + H2O

NH4OH + HCl

NH4Cl + H2O

Kalibrasi
tekan
MODE

tekan

POWER

(bilas, seka elektroda)

Elektroda ke buffer pH 7

tekan
YES

Tunggu sampai ready

Elektroda ke buffer pH 4 (untuk asam lemah) atau pH 10 (untuk basa lemah)

Tekan tombol
YES

Tunggu sampai ready

tekan
YES

Standarisasi NaOH0,1 N

NaOH 0,1 N TA : merah muda seulas Ditimbang 0,63 gram asam oksalat Lautkan dalam labu ukur 100 ml + air suling 1oo ml + 2-3 tetes indikator PP

Dipipet 10 ml

Penetapan Ka CH3COOH

NaOH 0,1 N

Dicek pH awal Dilakukan penitaran dengan cara : - Ditambahkan 1,0 ml titran (dari pHawalpH 5) a - Ditambahkan 0,5 ml titran (dari pH 5pH 6) b -Ditambahkan 0,1 ml titran (dari pH 6TE) -Ditambahkan 0,1 ml titran (hingga angka bulat) -Ditambahkan 0,5 ml titran (sebanyak b kali)

Dipipet 100 ml CH3COOH

Dimasukkan ke dalam piala gelas 400 ml

-Ditambahkan 1,0 ml titran (sebanyak a kali)

Standarisasi HCl 0,1 N

HCl 0,1 N TA : simdur Ditimbang 0,53 gram Na2CO3 Lautkan dalam labu ukur 100 ml + air suling 1oo ml + 2-3 tetes indikator SM

Dipipet 10 ml

HCl 0,1 N TA : simdur

Jika kuniing, Didinginkan dengan air kran Dididihkan

Penetapan Kb NH4OH
Dicek pH awal HCl 0,1 N Dilakukan penitaran dengan cara : - Ditambahkan 1,0 ml titran (dari pHawalpH 9) a - Ditambahkan 0,5 ml titran (dari pH 9pH 8) b -Ditambahkan 0,1 ml titran (dari pH 8TE) -Ditambahkan 0,1 ml titran (hingga angka bulat) -Ditambahkan 0,5 ml titran (sebanyak b kali) -Ditambahkan 1,0 ml titran (sebanyak a kali)

Dipipet 100 ml NH4OH

Dimasukkan ke dalam piala gelas 400 ml

Normalitas NaOH =

Mg asam Oksalat Vp x FP x bst asam oksalat Mg asam Na2CO3 Vp x FP x bst asam Na2CO3

Normalitas HCl =

Tetapan ionisasi asam lemah


pKa = pH TE -log Ka = pH TE Ka = - antilog pH TE

Tetapan Ionisasi Basa Lemah: pKb = pH TE -log Kb = pH TE Kb = -antilog pH TE

Asam Asetat (CH3COOH) 0,05 N

Konsentrasi asam asetat glasial = 99,5 % -> w/v = 99,5 gr dalam 100 ml Untuk membuat asam asetat 0,05 ml sebanyak 500 ml N = gr x 1000 Bst v
N = 99,5 x 1000 1 100
N = 995 V1 x N1 = V2 x N2 V1 x 995= 500 x 0,05 V1 = 0,025 Dipipet sebanyak 0,025 ml asam asetat glasial Dilarutkan kedalam air sebanyak 500 0,025 = 499,975 ml

HCl 0,1 N Dalam pembuatan larutan yang berasa dari cairan, biasa disebut juga dengan "pengenceran". Berikut ini adalah pembuatan Asam Klorida dengan kadar 0,1 N atau 0,1 Normal. Karena Asam Klorida mempunyai bilangan valensi = 1, maka Normalitas HCl = Molaritas HCL atau N (HCL) = M( HCl ). Diketahui Asam Klorida Murni / Pekat mempunyai kadar 36,5 %. berarti setiap 1000 ml larutan mengandung 36,5 g HCl. Jadi cara pembuatan Asam Klorida 0,1 N adalah ; - Ambil sekitar 8,5 ml Asam Klorida p lalu larutkan ke dalam labu takar ukuran 1000 ml yang sudah berisi aquadest sebanyak 300 ml. - Tambahkan aquadest hingga tanda secara pelan-pelan melalui dinding labu untuk menghindari perubahan panas yang berlebihan yang mengakibatkan letupan.

Indikator PP Ditimbang 0,5 gram serbuk Fenolftalin dan dibilas kedalam labu ukur 100 ml dengan pelarut alkohol 60 %. Akhirnya diimpitkan sampai tanda garis. Untuk tiap 20 ml larutan yang akan dititar dipergunakan setetes larutan PP.

NaOH 0,1 N

Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan lalu menimbang seksama NaOH sebanyak 0,2260 gr dengan timbangan analitik diatas wadah kaca arloji. Memasukkan ke dalam erlenmeyer dan menambahkan sedikit aquadest hingga larut. Memindahkan kedalam labu ukur 50 ml, dibilas erlemeyer lalu menambahkan aquadest hingga tepat 50 ml skala labu ukur, kemudian menghomogenkan. Memindahkan larutan NaOH ke dalam erlenmeyer dan menutup rapat lalu memberi label NaOH.
NH4OH 0,05 N

Konsentrasi NH4OH pekat = 32 % Bj = 0,88 N = 10 . % . Bj Untuk membuat NH4OH 0,05 N sebanyak 500 ml : V1 x N1 = V2 x N2 Bst V1 . 8,05 = 500 . 0,05 N = 10 .32% . 0,88 V1 = 3,11 ml 35 N = 8,05 o Diukur sebanyak 3,11 ml NH4OH Pekat o Dilarutkan dengan 496,9 ml air suling untuk membuat 500 ml larutan NH4OH dengan konsentrasi o,05 N

Terimakasih

You might also like