You are on page 1of 11

LAPORAN AKHIR PKMM

JUDUL KEGIATAN MAHESANI (Mendidik Hemat Energi Sejak Dini) : PENDIDIKAN HEMAT ENERGI DI SD MUHAMMADIYAH SUKONANDI SEBAGAI SOLUSI KRISIS ENERGI NASIONAL

Oleh : Atika Nurul Hidayah Anindya Sricandra P Bety Kusprihanti Aji N. Pakha NIM: 10/ 302407/ TK/ 37350 NIM: 10/ 302619/ TK/ 37370 NIM: 09/ 283293/ PS/ 05753 NIM: 07/ 252815/ TK/ 33183

UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2012

HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA 1. Judul Kegiatan : MAHESANI (Medidik Hemat Energi Sejak Dini) : Pendidikan Hemat Energi di SD Muhammadiyah Sukonandi Sebagai Solusi Krisis Energi Nasional 2. Bidang Kegiatan: ( ) PKM-P ( ) PKM-K ( )PKM-KC ( ) PKM-T (v) PKM-M 3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian ( ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa ( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora (v) Pendidikan 4. Ketua Pelaksana Kegiatan : a. Nama Lengkap : Atika Nurul Hidayah b. NIM : 10/ 302407/ TK/ 37350 c. Jurusan : Teknik Fisika, Fakultas Teknik d. Universitas : Universitas Gadjah Mada e. Alamat Rumah dan No HP : Setran 02/26, Sumberarum, Moyudan Sleman, 55563 dan 081328371727 f. Alamat Email : atikanuhi@gmail.com 5. Anggota Pelaksana Kegiatan : Tiga (3) orang 6. Dosen Pendamping : a. Nama Lengkap dan Gelar : Rachmawan Budiarto, S.T.,M.T. b. NIP : 1971 0923 1999 03 1 002 c. Jurusan/Fakultas : Teknik Fisika/ Teknik d. Alamat Rumah dan No HP : Jalan Beo, Demangan, Yogyakarta dan 081392932566 7. Kegiatan Biaya Kegiatan Total a. Sumber Dikti : Rp 7.050.000,00 b. Sumber lain : Rp 8. Jangka Waktu Pelaksanaan : Empat (4) bulan Yogyakarta, 6 Juni 2012 Menyetujui, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Ketua Pelaksana Kegiatan Fakultas Teknik UGM

(Prof. Ir. Jamasri, Ph. D.) NIP. 1961 0704 1988 03 1 002 Pembantu atau Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan,

(Atika Nurul Hidayah) NIM. 10/ 302407/ TK/ 37350 Dosen Pembimbing

(Drs. Haryanto, M.Si.) NIP. 1958 0502 1987 03 1 002

(Rachmawan Budiarto, S.T.,M.T.) NIP. 1971 0923 1999 03 1 002

MAHESANI (Medidik Hemat Energi Sejak Dini) : Pendidikan Hemat Energi di SD Muhammadiyah Sukonandi Sebagai Solusi Krisis Energi Nasional
Atika Nurul Hidayah1), Anindya Sricandra P2), Bety Kusprihanti3), Aji N.Pakha4)

Abstrak
Krisis energi telah menghantam Indonesia dengan semakin maraknya ketidakseimbangan kebutuhan energi dan ketersediaannya. Salah satu penyebab krisis energi ialah pola hidup boros energi yang telah menjadi budaya di Indonesia terutama energi listrik dan bahan bakar. Edukasi hemat energi kepada siswa sekolah dasar yang mudah dididik dan dibentuk perilakunya dapat menjadi salah satu alternatif solusi permasalahan budaya boros energi. Bentuk edukasi yang dilakukan dikemas dalam tiga tahap yatu pra program, pelaksanaan, dan pasca program.Pra program dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi pada guru dan tes awal bagi siswa untuk mengetahui tolak ukur kepahaman. Pelaksanaan dikemas dalam bentuk dongeng dengan materi hemat energi, pembagian komik, dan pembuatan karya terkait hemat energi agar sesuai dengan kemampuan dan pemahaman mereka. Pemantauan dilaksanakan melalui kegiatan pasca program dalam bentuk Kelompok Anak Cerdas Hemat Energi yang memiliki andil mengontrol perilaku diri dan lingkungan sekitar terkait perilaku hemat energi.

I.

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis Energi tak terasa telah mengahantam indonesia. Hal tersebut terlihat dari tidak seimbangnya kebutuhan energi dengan ketersediaannya di Indonesia. Terutama untuk energi listrik yang kebutuhan pertahunnya meningkat dratis, sehingga kapasitas pembangkit tidak dapat mencukupi kebutuhan masyarakat. Salah satu penyebab naiknya kebutuhan energi listrik adalah perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin boros. Gaya hidup yang boros ini salah satunya disebabkan pengunaan listrik yang tidak efisien dalam kehidupan sehari-hari. Selain energi listrik, ketersediaan bahan bakar motor juga mengalami krisis. Penyebabnya adalah terus meningkatnya jumlah kendaraan bermotor di masyarakat yang tidak diimbangi dengan

meningkatnya ketersediaan bahan bakar, sehingga kebutuhan bensin untuk kendaraan bermotor tidak mencukupi. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut ,salah satunya dengan mengadakan edukasi hemat energi ke siswa Sekolah Dasar yang notabene-nya masih mudah untuk dididik dan sangat mudah untuk dibentuk kultur dan perilakunya. Hal ini diharapkan bisa menjadi solusi untuk menyelesaikan permasalahan budaya yang boros energi di negara Indonesia mulai dari anak kecil. B. Perumusan Masalah 1. Bagaimana cara yang tepat untuk memberikan pendidikan hemat energi kepada siswa Sekolah Dasar? 2. Apa program yang efektif diberikan kepada siswa Sekolah Dasar terkait pendidikan hemat energi? C. Tujuan Program 1. Mendidik anak-anak sekolah dasar agar sadar secara mandiri tentang pentingnya perilaku penghematan energi. 2. Menjadikan anak-anak sekolah dasar paham dan sanggup berperilaku hemat energi 3. Menciptakan suatu kelompok anak yang menjadi ahli dan

sanggup mengontrol perilaku diri dan lingkungan sekitar terkait perilaku hemat energi. 4. Mengatasi permasalahan krisis energi di lingkungan anak dengan mengarahkan pola pikir lingkungan masyrakat anak tersebut agar mengerti pentingnya suatu energi itu dihemat. D. Luaran yang Diharapkan 1. Terdidiknya anak-anak sekolah dasar untuk sadar secara mandiri tentang perilaku hemat energi 2. Terpahamkannya anak-anak sekolah dasar akan pentingnya perilaku hemat energi 3. Telah siap dan sanggupnya anak-anak sekolah dasar untuk berperilaku hemat energi

4. Terciptanya suatu komunitas / kelompok kecil yang telah faham dan berperilaku hemat energi, sehingga terbentuk kaderkader ahli dalam masalah perilaku hemat enegi 5. Krisis energi terkurangi seiring semakin banyaknya anak-anak yang peduli dan berbudaya hemat energi. 6. Teraplikasinya pendidikan hemat energi di sekolah dasar. E. Kegunaan Program 1. Membentuk perilaku hemat energi sejak usai 10 tahun. 2. Percontohan pertama penerapan pendidikan hemat energi di sekolah dasar di Indonesia. 3. Mengurangi pengunaan energi yang tidak efisien. II. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT A. Gambaran Keadaan SD Muhammadiyah Sukonandi Kota Yogyakarta termasuk dalam provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki luas wilayah 32, 5 km2 yang terdiri dari 14 kecamatan. Dengan luas wilayah tersebut terdapat 234 Sekolah Dasar yang terdiri atas 139 Sekolah dasar negeri, 87 Sekolah Dasar swata, 6 Sekolah Luar Biasa, dan 2 Madrasah Ibtidaiyah (Dinas P2P Yogyakrta, 2005, dalam Sembiring, 2006). Dari sekian banyaknya ekolah dasar di kota Yogyakarta, SD Muhammadiyah Sukonandi merupakan salah satu SD terbaik. Mutunya yang bagus dan letaknya yang di tengah kota menyebabkan sekolah ini menjadi salah satu sekolah dasar unggulan. Sebagian besar siswa SD Muhammadiyah Sukonandi berasal dari keluarga menengah ke atas. Strata ekonomi tinggi orang tua siswa di sekolah swasta ini menjadikan sekolah ini objek terbaik sasaran program pengabdian masyarakat kami yang megangkat tema pendidikan hemat energi untuk siswa Sekolah Dasar. Di lihat dari demografi siswanya, kebanyakan anak berasal dari keluarga yang kaya dengan tingkat ketergantungan cukup tinggi terhadap bahan bakar bensin sebagai pendukung saran transportasi dan alat listrik dalam kehidupan rumah tangga. Siswa-

siswa SD Muhammadiyah Sukonandi tergolong siswa- siswa yang melek teknologi sehingga memungkinkan mereka akrab

bersinggungan dengan energi listrik. B. Gambaran Program Dalam program ini akan diawali dengan sosialisasi pentingnya hemat energi dan urgensi pendidikan hemat energi bagi anak- anak melalui pembelajaran menyenangkan berupa dongeng, komik, dan aktifitas bermain bagi anak. Program ini diarahkan sebagai bentuk program inisisasi terbaru tentang pendidikan hemat energi yang diperuntukkan bagi siswa Sekolah Dasar kelas 4 sampai dengan kelas 5. Pendidikan hemat energi diperkenalkan melihat kondisi sosial dan realitas Indonesia yang semakin minim sumber daya energi terutama listrik dan bensin, tapi tidak ada peningkatan kesadara masyrakatnya untuk menghemat nenergi. Penanaman pendidikan hemat energi yang dikemas dengan bahasan yang lebih mudah dicerna anak- anak akan menjadi modal pengetahuan yang penting bagi siswa Sekolah Dasar, mengingat peran strategis mereka kelak di masa yang akan datang. Penanaman moral dan benih- benih kesadaran dan tanggung jawab dalam penggunaan energi menjadi sasaran utama program pengabdian masayarakat ini. III. METODE PELAKSANAAN Kegiatan PKM Pengabdian Masyarakat (PKM-M) ini dilaksanakan di SD Muhammadiyah Sukonandi dengan sasaran siswa kelas 4 sampai dengan kelas 5 SD. Kegiatan yang dilaksanakan berupa

pelajaran singkat hemat energi yang disajikan dengan metode mendongeng, sosialisasi menggunakan media komik, dan aktifitas bermain anak- anak. Program yang akan kami jalankan meliputi : A. Pra-Program 1. Sosialisasi Program B. Pelaksanaan Program Perkenalan Perkenalan Program dan Pembagian Komik Si Hegi

1. Mendongeng 2. Membuat karya bertemakan hemat energi C. Pasca Program 1. Kelompok Anak Cerdas Hemat Energi IV. PELAKSANAAN PROGRAM Waktu Pelaksanaan 24 Februari 2012 Sosialisasi Kepala sekolah paham dengan yang akan Kegiatan Ketercapaian

dengan kepala kegiatan sekolah dilaksanakan. Memperoleh

jadwal

pelaksanaan yaitu setiap Jumat dan Sabtu pukul 11.00 17 April 2012 Sosialisasi dengan Guru siap untuk

guru mengkondisikan siswa selama kegiatan dan menjadi pelaksana siswa. berlangsung penghubung dengan dan antara orangtua

koordinator Pra Program kelas kelas 5 4

26 April 2012

Pre Test

Mendapat data 80% siswa ke sekolah menggunakan

kendaraan pribadi, 50% siswa sering peralatan digunakan, menggunakan lupa mematikan setelah siswa peralatan

elektronik rata-rata

elektronik selama 6 jam per hari,setiap mandi rata-rata siswa memakai 15 liter air Pelak sanaa 26 April 2012 n Dongeng 1: Disampaikan dongeng tentang

Perilaku boros peilaku boros dan akibatnya

energi akibatnya

dan dengan menggunakan 1 siswa sebagai contoh yang maju ke depan. Setelah dongeng selesai, 1 perwakilan siswa maju dan menjelaskan tentang perilaku boros energi dan akibatnya

4 Mei 2012

Dongeng

2: Setelah

dongeng

selesai,

Perilaku hemat orang siswa maju ke depan. energi Mereka menyampaikan kesan pesan dan tindakan yang akan dilakukan energi. 5 Mei 2012 Dongeng 3: Setelah dongeng selesai, satu siswa menyampaikan untuk menghemat

Macam-macam orang

energi dan cara tindakan yang sudah dilakukan menghematnya 5 Mei 2012 Membuat karya bertemakan hemat energi 5 Mei 012 Pasca Program Pembuatan untuk menghemat energi. Siswa diberi kertas A3 dan menyampaikan idenya tentang hemat energi dalam bentuk poster, gambar, dan cerita. Siswa-siswa aktif berbagi poster hemat mereka energi, tentang

grup di jejaring tentang sosial bernama pengetahuan Komunitas Anak Hemat Energi

energy atau penghematanny,

Cerdas dan menyampaikan pertanyaan seputar hemat energi.

V.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan program Mahesani ini secara garis besar dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu pra program, pelaksanaan, dan pasca program. Pada tahap pra program dilaksanakan kegiatan pendekatan dan tes awal. Pendekatan pertama dilakukan dalam bentuk sosialisasi

ke Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Sukonandi. Dari kegiatan tersebut diperoleh kesepakatan mengenai jadwal dan gambaran keadaan siswa SD kelas 4 dan kelas 5. Selanjutnya tahap pendekatan kedua dilaksanakan melalui sosialisasi kepada guru coordinator kelas 4 dan koordinator kelas 5. Dari kegiatan ini, diperoleh kesepakatan pelaksanaan dan ketersediaan dari pihak sekolah untuk membantu kelancaran berlangsungnya pelaksanaan kegiatan. Kegiatan pra program yang terakhir ialah tes awal yang dilaksanakan pada pertemuan pertama dengan siswa-siswi peserta kegiatan. Tes awal ini dilakukan untuk memperoleh informasi keadaan awal siswa mengenai perilaku penggunaan energi sebagai tolak ukur kegiatan selanjutnya. Pelaksanaan program dilaksanakan dalam beberapa kegiatan berbentuk dongeng dan kompetisi karya hemat energi. Pengemasan pelaksanaan program mempertimbangkan kemampuan daya serap siswa SD kelas 4 dan kelas 5 sehingga dipilih cara tersebut agar penyampaian materi melalui dongeng efektif dan menarik karena dilakukan secara implisit. Dongeng dilakukan sebanyak tiga kali dengan tema Perilaku Boros Energi dan Akibatnya, Perilaku Hemat Energi, dan Macam-macam Energi serta Cara Menghematnya. Tema tersebut disampaikan secara beruntun dengan tujuan dapat

mempengaruhi pola pikir siswa dan pada akhirnya mengubah kebiasaan ke arah penghematan energi. Selanjutnya, sebagai tolak ukur pemahaman siswa tentang perilaku hemat energi dan pelaksanaannya, dibuka juga tanya jawab dan bincang-bincang dengan siswa yang bertujuan mengetahui sejauh mana mereka mengaplikasikan ilmu yang mereka dapat pada akhir tiap sesi. Hasilnya terlihat bahwa siswa sangat antusias menceritakan kegiatan yang sudah mereka lakukan terkait dengan pola perilaku hemat energi. Pada akhir pelaksanaan program, dilakukan kegiatan pembuaatan karya hemat energi pada kertas gambar berukuran A3. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui ekspresi para siswa terkait program yang dilaksanakan dan mengetahui pemikiran mereka yang dituangkan dalam bentuk karya bergambar.

10

Dari kegiatan ini, siswa mengekspresikan pemikiran mereka dalam bentuk poster ajakan untuk menghemat energi dan gambar perilaku hemat energi yang dituangkan dalam bentuk gambar tunggal maupun dalam bentuk cerita. Setelah pelaksanaan program, dilakukan kegiatan pemantauan melalui kegiatan pasca program yang dikemas dengan pembentukan Kelompok Anak Cerdas Hemat Energi. Pemantauan dilakukan secara langsung melalui komunikasi dengan guru dan secara tidak langsung melalui grup pada jejaring sosial. Dari kelompok ini, muncul diskusidiskusi antar para siswa dan antar siswa dengan pelaksana terkait informasi penghematan energi. Dari diskusi ini diharapkan muncul tindakan nyata dari siswa untuk mengkampanyekan perilaku hemat energi pada lingkungan sekitar. Hal ini sudah terlihat melalui semakin banyaknya anggota grup non peserta yang ditambahkan oleh peserta kegiatan ini. VI. KESIMPULAN DAN SARAN Dari tujuan yang telah ditetapkan dan capaian-capaian yang didapat, kesimpulan akhir dari kegiatan ini adalah: A. Mendidik anak-anak sekolah dasar agar sadar secara mandiri

tentang perilaku hemat energi dapat dilakukan dengan pendekatan yang sesuai dengan kemampuan mereka antara lain melalui cerita dan pembuatan karya. B. Anak-anak sekolah dasar paham dan sanggup berperilaku hemat energi sesuai hasil tanya jawab dan dilihat melalui hasil karya. C. Pembentukan Kelompok Anak Cerdas Hemat Energi bertujuan agar anak-anak mampu mengontrol perilaku diri dan lingkungan sekitar terkait perilaku hemat energi. D. Mengatasi permasalahan krisis energi di lingkungan anak dengan mengarahkan pola pikir lingkungan masyarakat anak tersebut agar mengerti pentingnya suatu energi itu dihemat.

11

You might also like