Professional Documents
Culture Documents
Diagnosa keperawatan Resiko Kekurangan volume cairan b/d intake yang tidak adekuat Tujuan : Setelah dilakuk:an intervensi keperawatan selama 4 24 jam diharapkan kekurangan volume cairan teratasi 2. Kaji tanda vital (tekanan darah, Kriteia hasil : a. Membrane mukosa lembab b. Turgor kulit elastis c. Keseimbangan masukan dan haluaran dengan urine normal dalam konsentrasi atau jumlah d. Tanda vital normal 4. Pertahankan pembatasan per oral, tirah baring; hindari kerja. 3. Ukur berat badan tiap hari bila perlu. nadi, suhu, pernafasan). Tujuan Mandiri : 1. Awasi masukan dan haluaran, karakter, dan jumlah feses. Perkirakan kehilangan yang tak terlihat, misalnya keringat. Rencana Tindakan Keperawatan Intervensi Mandiri : 1. Memberikan informasi tentang keseimbangan cairan, fungsi ginjal dan control penyakit usus juga merupakan pedoman untuk penggantian cairan. 2. Hipotensi (termasuk postural), takikardia, demam dapat menunjukkan respons terhadap dan/atau efek kehilangan cairan. 3. Indikator cairan dan status nutrisi. 4. Kolon diistirahatkan untuk penyembuhan dan untuk menurunkan kehilangan cairan usus. Rasional
42
TD = sistolik 110-130 mmHg Diastolik 60-90 mmHg Nadi = 60-90 /i Pernafasan = 16-22 /i Suhu = 36,5-37,5 C e. Intake dan output seimbang 6. Observasi kulit kering berlebihan dan membran mukosa, penurunan turgor kulit, pengisian kapiler lambat. 7. Catat kelemahan otot umum 5. Observasi pendarahan
5. Diet tak adekuat dan penurunan obsorpsi dapat menimbulkan defisiensi vitamin k dan merusak koagulasi, potensial resiko perdarahan. 6. Menunjukkan kehilangan cairan berlebihan/ dehidrasi.
7. Kehilangan energi berlebihan dapat menimbulkan ketidakseimbangan elektrolit Kolaborasi : 1. Kolaborasi dalam pemberian obat-obatan berupa cairan parenteral, transfusi darah sesuai indicator. 2. Pemeriksaan laboratorium serum elektrolit (Na, K, dll) Kolaborasi : 1. Mempertahankan istirahat usus akan memerlukan penggantian cairan untuk memperbaiki kehilangan/anemia. 2. Koreksi keseimbangan cairan dan elektrolit.
43
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake nutrisi yang tidak adekuat
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 524 jam diharapkan nutrisi adekuat.
2. Observasi intake dan output, catat warna urine/ konsentrasi. 3. Ukur berat badan jika dibutuhkan 4. Anjurkan untuk makan sedikit
3. Mengawasi penurunan BB. 4. Makanan sedikit dapat menurunkan kelemahan dengan meningkatkan masukan, juga
Kriteria hasil : a. Menunjukkan peningkatan BB b. Tidak mengalami tanda mal nutrisi c. Menunjukan prilaku / perubahan pola hidup untuk mempertahankan BB d. Nafsu makan kembali normal
5. Berikan kebersihan mulut yang sering. 6. Anjurkan pasien untuk memakan makanan yang diberikan dalam keadaan hangat. 7. Monitor keadaan turgor kulit, kelembapan mukosa.
mencegah distensi gaster. 5. Meningkatkan nafsu makan dengan masukan peroral. 6. Air hangat dapat mengurangi mual.
Kolaborasi :
44
e. Klien dapat beraktivitas seperti biasa f. Nilai labor Hb dalam batas normal (L= 1316 gr/dl, P= 12-14 gr/dl) g. TTV Normal TD : 120/80 N : 60-90 x/i P S 3. Nyeri b/d proses patologis penyakit :16-24 x/i : 37,5- 37,5 C
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 424 jam, diharapkan nyeri berkurang/ hilang.
Mandiri : 1. Kaji tingkat dan karakteristik nyeri. 2. Berikan posisi yang nyaman, lingkungan yang tenang dan alihkan perhatian pasien dari rasa nyeri. 3. Ajarkan teknik napas dalam,
Mandiri : 1. Sebagai dasar untuk menetapkan metode intervensi yang sesuai. 2. Posisi yang tepat dan lingkungan yang tenang, dapat mengurangi stressor nyeri.
3. Meningkatkan konsumsi O2
45
Kriteria Hasil : a. TTV dalam batas normal TD : S (100- 120) D (60- 80) Nadi : 60-80 /i Suhu : 36,5- 37,5 C Pernafasan : 16- 24 /i b. Klien terlihat nyaman c. Klien melaporkan nyeri berkurang/hilang
relaksasi dilakukan saat nyeri muncul. 4. Berikan kesempatan pasien berinteraksi dengan keluarga atau teman. Kolaborasi: 1. Kolaborasi pemberian analgesic sesuai indikasi dan program medik.
dapat mengurangi nyeri. 4. Keluarga dapat memberikan support yang dapat membuat pasien tenang.
46
Catatan Perkembangan Tn. S No 1 Hari/tanggal Senin 24 desember 2012 Diagnosa Keperawatan Resiko Kekurangan volume cairan b/d peningkatan permeabilitas dinding plasma Implementasi 1. Mengkaji turgor kulit, mual, muntah H: turgor kulit elastis, mual (+), muntah 150 ml 2. Mengingatkan pasien untuk oral hygiene H: mulut klien bersih 3. Memotivasi klien untuk makan sedikit tapi sering 4. Memberikan obat anti emetik: ranitidine 5. Mengukur tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan) TD: 100/60 mmHg N : 92/m S : 38C P : 24/m O: TTV : TD: 100/70 mmHg N : 94/m S : 37,8C P : 24/m Klien terlihat banyak berbaring di tempat tidur Klien mengatakan muntah 2 sebanyak 200 cc Hasil pemerikasaan laboratorium S: Klien mengatakan muntah 2 sebanyak 200 cc Klien mengatakan lemah Klien mengatakan sering haus Evaluasi
49
Leukosit = 3300 /mm3 Kreatinin= 1.2 mg/dl (0,5-1,5 mg/dl) Trombosit = 131.000/ L
(150.000-400.000) Natrium=136 mg/dl (135-147 mg/dl) Kalium=3.6 mmol/L (3,5-5,1 mmol/L) Ureum=19 mg/dl (20-50 mg/dl) A : Masalah belum teratasi P : Implementasi dan terapi dilanjutkan dan dimodifikasi dengan : Kolaborasi dalam pemberian cairan parenteral. Perubahan nutrisi kurang 1. Mengukur vital sign sesuai indikasi. dari kebutuhan tubuh b/d intake nutrisi yang tidak adekuat TD: 100/60 mmHg N : 92/m S : 38C S Klien mengatakan berat badannya turun Mengatakan badannya terasa
50
P : 24/m 2. Menganjurkan klien untuk makan sedikit tapi sering 3. Menganjurkan pasien untuk memakan makanan yang diberikan dalam keadaan hangat. 4. Mengobservasi keadaan turgor kulit dan memonitor kelembapan mukosakulit elastis H: turgor kulit elastis, mukosa mulut kering 5. Berkolaborasi pemberian cairan intravena, yaitu cairan infus RL sebanyak 30 tetes/menit O: -
lemah Klien mengatakan ia tidak nafsu makan hanya menghabiskan 3 sendok makan dari porsi makanan yang diberikan rumah sakit Klien mengatakan ia muntah setiap kali makan
TTV TD: 100/70 mmHg N : 84 /m S : 37 C P : 24 /m Klien tampak lemah Berat badan klien turun 3 kg selama sakit dari 63 kg menjadi 60 kg
51
Klien terlihat muntah setiap kali makan dipaksakan, muntah sebanyak 200 cc
A : Masalah belum teratasi P : Implemnetasi dan terapi dilanjutkan, dan dimodifikasi dengan : Pemberian obat-obatan mengurangi rasa mual sesuai indikasi
52
1. Mengukur tanda-tanda vital klien. TD: 100/60 mmHg N : 90/i S : 38C P : 24/i
2. Mengkaji tingkat dan karakteristik nyeri. H: nyeri skala 5
S: Klien mengatakan badannya terasa panas Klien mengatakan badannya terasa lemah Klien mengatakan kepalanya nyeri O: TTV TD: 100/70 mmHg N : 88 /i S : 37,7C P : 24 /i Klien terlihat lemah
3. Memberikan posisi yang nyaman, lingkungan yang tenang dan alihkan perhatian pasien dari rasa nyeri. 4. mengajarkan teknik napas dalam, relaksasi dilakukan saat nyeri muncul. 5. Memberikan kesempatan pasien berinteraksi dengan keluarga atau teman.
A : Masalah belum teratasi P : Implementasi dilanjutkan dan dimodifikasi dengan : Berikan kondisi ruangan yang sejuk dan nyaman.
53
S: Klien mengatakan muntah sebanyak 100 cc O: TTV : TD: 100/70 mmHg N : 84/i S : 37C P : 20/i Klien terlihat banyak berbaring di tempat tidur Klien mengatakan muntah 1 sebanyak 100 cc Hasil pemerikasaan laboratorium Leukosit = 3300 /mm3 Kreatinin= 1.2 mg/dl (0,5-1,5 Klien mengatakan lemah Klien mengatakan sering haus
1. Mempertahankan pemasukan peroral, tirah baring, hindari kerja. 2. Memberikan minuman banyak kepada klien 2,5 Liter 3. Kolaborasi pemberian RL 30 tpm
54
(150.000-400.000) Natrium=136 mg/dl (135-147 mg/dl) Kalium=3.6 mmol/L (3,5-5,1 mmol/L) Ureum=19 mg/dl (20-50 mg/dl) A : Masalah belum teratasi P : Implementasi dan terapi dilanjutkan dan dimodifikasi dengan : Kolaborasi dalam pemberian cairan parenteral.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake nutrisi yang tidak adekuat
S Klien mengatakan badannya terasa lemah Klien mengatakan ia tidak nafsu makan
55
2. Mengobservasi keadaan turgor kulit dan memonitor kelembapan mukosa 3. Berkolaborasi pemberian cairan intravena yairu infus Nacl 0,9 % sebanyak 20 tetes/menit dan infus triofusin 14 tetes. Menit 2:1 4. Pemberian obat-obatan pengurang rasa mual sesuai indikasi yaitu ranitidine 21
O: TTV TD: 100/70 mmHg N : 88 /i S : 36,5C P : 24 /i Klien tampak lemah Klien terlihat muntah setiap kali makan dipaksakan, muntah sebanyak 100 cc Klien tampak tidak menghabiskan makanan yang diberikan dirumah sakit hanya menghabiskan 3 sendok makan dari porsi makan yang diberikan oleh rumah sakit
56
Turgor kulit klien kembali agak lambat, dan mukosa klien kering
A : Masalah belum teratasi P : Implemnetasi dilanjutkan, dan dimodifikasi dengan : Anjurkan klien untuk makan sedikit dengan frekuensi sering
1. Mengukur tanda-tanda vital klien. TD: 110/60 mmHg N : 88/i S : 37.7C P : 24/i
2. Mengaji tingkat dan karakteristik nyeri. H: nyeri skala 5
S: Klien mengatakan badannya terasa panas Klien mengatakan badannya terasa lemah Klien mengatakan kepalanya nyeri O: TTV TD: 110/70 mmHg
57
lingkungan yang tenang dan alihkan perhatian pasien dari rasa nyeri. 4. Mengajarkan teknik napas dalam, relaksasi dilakukan saat nyeri muncul. 5. Memberikan kesempatan pasien berinteraksi dengan keluarga atau teman. -
A : Masalah belum teratasi P : Implementasi dilanjutkan dan dimodifikasi dengan : Berikan kondisi ruangan yang sejuk dan nyaman.
3.
1. Mengukur intake dan output dari Intake: Selama 24 jam : 2500 Output: Selama 24 jam : 2700 2. Mengukur tanda vital (tekanan
S: Klien mengatakan lemah Klien mengatakan tidak muntah lagi tetapi masih mual O: Tanda-tanda vital klien
58
darah, nadi, suhu, pernafasan) TD: 110/70 mmHg N : 88 /i S : 36,5C P : 22 /i 3. Memberikan minuman banyak kepada klien 2,5 Liter -
TD: 110/70 mmHg N : 88 /i S : 36,5C P : 24 /i Klien tampak telah bisa melakukan aktivitas Membran mukosa klien kering Klien terlihat tidak muntah lagi tiap kali makan
Kreatinin = 1,2 mg/dl Natrium = 136 mg/dl Ureum = 19 mg/dl A : Masalah teratasi sebagian P : Implementasi dilanjutkan Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake nutrisi yang adekuat 1. Mengukur vital sign sesuai indikasi. TD: 110/70 mmHg N : 84 /i S : 36,5C P : 22 /i S Klien mengatakan badannya terasa lebih kuat dari sebelumnya Klien mengatakan nafsu makan
59
2. Menimbang berat badan jika dibutuhkan 3. Menganjurkan untuk makan sedikit dengan frekuensi yang sering. 4. Menganjurkan pasien untuk memakan makanan yang diberikan dalam keadaan hangat. 5. Mengobservasi keadaan turgor kulit dan memonitor kelembapan mukosa 6. Berkolaborasi pemberian cairan intravena yaitu cairan infus yaitu RL 30 tpm O: -
nyasedikit meningkat (sebanyak 5 sendok makan) Klien mengatakan ia tidak muntah lagi setiap kali makan
Tanda-tanda vital klien TD: 110/70 mmHg N : 92 /i S : 36,5C P : 24 /i Klien tampak lebih kuat dari sebelumnya terbukti klien dapat melakukan aktivitasnya sendiri
Klien tampak menghabiskan 5 sendok makan dari porsi makanan yang diberikan dirumah sakit
60
1. Mengukur tanda-tanda vital klien. TD: 110/60 mmHg N : 88/i S : 37.5C P : 24/m
2.
S: Klien mengatakan nyeri Klien mengatakan badannya terasa lemah Klien mengatakan kepalanya nyeri O: TTV TD: 110/70 mmHg N : 84 /i S : 37C P : 22 /i Klien terlihat lemah
3. Memberikan posisi yang nyaman, lingkungan yang tenang dan alihkan perhatian pasien dari rasa nyeri. 4. Mengajarkan teknik napas dalam, relaksasi dilakukan saat nyeri muncul.
61
1. Mengukur tanda-tanda vital klien. TD: 110/60 mmHg N : 88/i S : 37.5C P : 24/m
S: Klien mengatakan nyeri Klien mengatakan badannya terasa lemah Klien mengatakan kepalanya nyeri
H: nyeri skala 4
3. Memberikan posisi yang nyaman, lingkungan yang tenang dan alihkan perhatian pasien dari rasa nyeri. 4. Mengajarkan teknik napas dalam, relaksasi dilakukan saat nyeri
62
muncul.
dilanjutkan dan dimodifikasi dengan : Berikan kondisi ruangan yang sejuk dan nyaman.
4. Mengukur intake dan output dari Intake: Selama 24 jam : 2300 Output: Selama 24 jam : 2500 5. Mengukur tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan) TD: 120/80 mmHg N : 88 /i S : 36,5C P : 22 /i 6. Memberikan minuman banyak kepada klien 2,5 Liter
S: Klien mengatakan lemah Klien mengatakan tidak muntah lagi tetapi masih mual O: Tanda-tanda vital klien TD: 110/70 mmHg N : 88 /i S : 36,5C P : 24 /i Klien tampak telah bisa melakukan aktivitas Membran mukosa klien kering Klien terlihat tidak muntah lagi tiap kali makan
63
Kreatinin = 1,2 mg/dl Natrium = 136 mg/dl Ureum = 19 mg/dl A : Masalah teratasi sebagian P : Implementasi dilanjutkan Perubahan nutrisi kurang 7. Mengukur vital sign sesuai indikasi. dari kebutuhan tubuh b/d intake nutrisi yang adekuat TD: 110/70 mmHg N : 84 /i S : 36,5C P : 22 /i 8. Menimbang berat badan jika dibutuhkan 9. Menganjurkan untuk makan sedikit dengan frekuensi yang sering. 10. Menganjurkan pasien untuk memakan makanan yang diberikan dalam keadaan hangat. 11. Mengobservasi keadaan turgor O: Tanda-tanda vital klien TD: 110/70 mmHg N : 92 /i S : 36,5C P : 24 /i Klien tampak lebih kuat dari sebelumnya terbukti klien dapat S Klien mengatakan nafsu makan nyasedikit meningkat (sebanyak 5 sendok makan) Klien mengatakan ia tidak muntah lagi setiap kali makan
64
mukosa 12. Berkolaborasi pemberian cairan intravena yaitu cairan infus yaitu RL 30 tpm -
melakukan aktivitasnya sendiri Klien tampak tidak muntah lagi setiap kali makan Klien tampak menghabiskan 5 sendok makan dari porsi makanan yang diberikan dirumah sakit Turgor kulit klien elastis Mukosa bibir klien kering
1. Awasi masukan dan haluaran cairan. H: intake : 2250 cc Output :2120 cc 2. Kaji tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan). H: TD: 110 mmHg RR: 20 x/m HR: 85 x/m
S: Klien mengatakan lemah Klien mengatakan tidak muntah lagi tetapi masih mual O: Tanda-tanda vital klien TD: 110/70 mmHg N : 88 /i
65
S: 36,5 C 3. Ukur berat badan H : 60 kg 4. Pertahankan pembatasan per oral, tirah baring; hindari kerja. 5. Observasi pendarahan H: tidak terjadi pendarahan pada pasien 6. Observasi kulit kering berlebihan dan membran mukosa, penurunan turgor kulit, pengisian kapiler lambat. H: membran mukosa : lembab turgor kulit : elastis CFR : 3 detik -
S : 36,5C P : 24 /i Klien tampak telah bisa melakukan aktivitas Membran mukosa klien kering Klien terlihat tidak muntah lagi tiap kali makan Kreatinin = 1,2 mg/dl Natrium = 136 mg/dl Ureum = 19 mg/dl A : Masalah teratasi sebagian P : Implementasi dilanjutkan
66
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake nutrisi yang adekuat
1. Mengukur TTV H: TD: 110/70 mmHg RR: 18 x/m HR: 86 x/m S: 36.5 C 2. Observasi intake dan output, Intake : 2230 cc Output : 2200 cc 3. Ukur berat badan H: BB: 60 kg
S Klien mengatakan ia tidak muntah lagi setiap kali makan O: Tanda-tanda vital klien
H: TD: 110/70 mmHg RR: 18 x/m HR: 86 x/m S: 36.5 C
4. Anjurkan untuk makan sedikit dengan frekuensi yang sering. 5. Berikan kebersihan mulut yang sering. 6. Anjurkan pasien untuk memakan makanan yang diberikan dalam keadaan hangat. 7. Monitor keadaan turgor kulit, kelembapan mukosa. Turgor kulit : elastis -
Klien tampak menghabiskan 5 sendok makan dari porsi makanan yang diberikan dirumah sakit Turgor kulit klien elastis Mukosa bibir klien kering
67
Kolaborasi :
1. Pemberian cairan intravena. RL 20 tpm 2. Pemberian obat-obatan mengurangi rasa mual
Ranitidine Nyeri b/d proses patologis penyakit 6. Mengukur tanda-tanda vital klien. TD: 110/60 mmHg N : 88/i S : 37.5C P : 24/m
7. Mengkaji tingkat dan karakteristik nyeri.
S: Klien mengatakan nyeri berkurang O: TTV TD: 120/70 mmHg N : 84 /i S : 37C P : 22 /i Klien terlihat lemah
H: nyeri skala 4
8. Memberikan posisi yang nyaman, lingkungan yang tenang dan
68
alihkan perhatian pasien dari rasa nyeri. 9. Mengajarkan teknik napas dalam, relaksasi dilakukan saat nyeri muncul.
P : Implementasi dilanjutkan dan dimodifikasi dengan : Berikan kondisi ruangan yang sejuk dan nyaman.
7. Awasi masukan dan haluaran cairan. H: intake : 2450 cc Output :2220 cc 8. Kaji tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan). H: TD: 110/70 mmHg RR: 20 x/m HR: 88 x/m S: 36,5 C 9. Ukur berat badan H : 60 kg 10. Pertahankan pembatasan per oral,
S: Klien mengatakan lemah Klien mengatakan tidak muntah lagi tetapi masih mual O: Tanda-tanda vital klien TD: 110/70 mmHg N : 88 /i S : 36,5C P : 24 /i Klien tampak telah bisa melakukan aktivitas
69
tirah baring; hindari kerja. 11. Observasi pendarahan H: tidak terjadi pendarahan pada pasien 12. Observasi kulit kering berlebihan dan membran mukosa, penurunan turgor kulit, pengisian kapiler lambat. H: membran mukosa : lembab turgor kulit : elastis CFR : 3 detik
Membran mukosa klien kering Klien terlihat tidak muntah lagi tiap kali makan Kreatinin = 1,2 mg/dl Natrium = 136 mg/dl Ureum = 19 mg/dl
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake nutrisi yang adekuat
1. Mengukur TTV H: TD: 110/70 mmHg RR: 18 x/m HR: 86 x/m S: 36.5 C 2. Observasi intake dan output, Intake : 2230 cc Output : 2200 cc
S Klien mengatakan ia tidak muntah lagi setiap kali makan O: Tanda-tanda vital klien
H: TD: 110/70 mmHg RR: 18 x/m HR: 86 x/m
70
S: 36.5 C
4. Anjurkan untuk makan sedikit dengan frekuensi yang sering. 5. Berikan kebersihan mulut yang sering. 6. Anjurkan pasien untuk memakan makanan yang diberikan dalam keadaan hangat. 7. Monitor keadaan turgor kulit, kelembapan mukosa. Turgor kulit : elastis Membran mukosa : lembab -
Klien tampak menghabiskan 5 sendok makan dari porsi makanan yang diberikan dirumah sakit Turgor kulit klien elastis Mukosa bibir klien kering
Ranitidine
71
10. Mengukur tanda-tanda vital klien. TD: 110/60 mmHg N : 88/i S : 37.5C P : 24/m
11. Mengkaji tingkat dan karakteristik nyeri.
S: Klien mengatakan nyeri berkurang O: TTV TD: 120/70 mmHg N : 84 /i S : 37C P : 22 /i Klien terlihat lemah
H: nyeri skala 4
12. Memberikan posisi yang nyaman, lingkungan yang tenang dan alihkan perhatian pasien dari rasa nyeri. 13. Mengajarkan teknik napas dalam, relaksasi dilakukan saat nyeri muncul.
72