Professional Documents
Culture Documents
S U K L
Y I D AN P IW RT E
1 I(
) 37 0 21 2 10 2
O K
N R
A E
ES D
DEFINISI
Ulkus kornea adalah hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian jaringan kornea. Ulkus kornea yang luas memerlukan penanganan yang tepat dan cepat mencegah perluasan ulkus & timbulnya komplikasi (descematokel, perforasi, endoftalmitis, atau kebutaan)
ETIOLOGI
1.Infeksi bakteri Streptococcus, staphylococcus, Psudomonas, Pneumococcus 1.Infeksi Jamur Candida, Fusarium, Aspergilus, Cephalosporium, 1.Infeksi Virus Herpes simplex, varicella-zoster, 1.Defisiensi vitamin A 2.Trauma Bahan kimia, radiasi, suhu 1.Reaksi Hipersensitivitas
KLASIFIKASI SENTRAL
Ulkus Kornea Bakterial Ulkus Kornea Fungi Ulkus Kornea Virus Ulkus Kornea Acantamoeba
PERIFER
Ulkus Kornea Marginal Ulkus Kornea Mooren Ulkus Cincin (Ring ulcer)
PATOFISIOLOGI
2. Ulkus Staphylococcus
Putih kekuningan infiltrat berbatas tegas tepat dibawah defek epitel. abses kornea + edema stroma & infiltrasi sel leukosit. hipopion ulkus seringkali indolen yaitu reaksi radangnya minimal.
3. Ulkus Pseudomonas
Lesi : sentral samping & dalam kornea. Perforasi kornea dalam 48 jam. Abu-abu dg kotoran berwarna kehijauan. hipopion yang banyak.
4. Ulkus Pneumokokus
sentral yang dalam. menyebar ke arah satu jurusan = Ulkus Serpen. infiltrasi sel yang penuh kekuning-kuningan. Penyebaran sangat cepat ulkus yang menggaung hipopion. dakriosistitis.
Herpes Simpleks
injeksi siliar dataran sel di permukaan epitel kornea bentuk dendrit/bintang infiltrasi. hipertesi kornea pembesaran kelenjar preaurikel. dendrit kecil, ulceratif, jelas diwarnai dengan fluoresin dengan benjolan diujungnya
1. Ulkus Marginal
Bentuk simpel: ulkus superfisial yg berwarna abuabu infeksi stafilococcus, toksik / alergi & gangguan sistemik (influenza disentri basilar gonokok arteritis nodosa) Bentuk cincin / multiple & lateral leukemia akut, SLE.
2. Ulkus Mooren
progresif perifer kornea sentral. usia lanjut. Penyebabnya belum diketahui diduga hipersensitivitas tuberculosis, virus, alergi, autoimun. seluruh permukaan kornea kadang meninggalkan satu pulau yang sehat pada bagian yang sentral.
RING ULCER
injeksi perikorneal sekitar limbus. berbentuk melingkar dipinggir kornea, di dalam limbus, bisa dangkal atau dalam, Kadang perforasi. Ulkus marginal menjadi satu = ring ulcer. tak ada hubungan dg konjungtivitis kataral. Perjalanan menahun.
MANIFESTASI KLINIK
Gejala Subjektif
Mata merah Sakit mata (ringan-berat) Fotofobia Kekeruhan berwarna putih pada kornea Sekret mukopurulen Merasa ada benda asing di mata Pandangan kabur Mata berair
Gejala Objektif
Infiltrat Injeksi siliar Penipisan kornea Hipopion Hifema
DIAGNOSIS
Anamnesa
Penyakit kornea R.trauma Benda asing RPO topikal R.penyakit sistemik
Px.diagnostik
Ketajaman penglihatan Tes refraksi Tes air mata Pemeriksaan slit-lamp Keratometri (pengukuran kornea) Respon reflek pupil Pewarnaan kornea dengan zat fluoresensi. Goresan ulkus untuk analisa atau kultur
PENATALAKSANAAN
1. Pengobatan Umum Sikloplegik Sulfas atropine (bekerja lama 1-2mgg) sedatif, Dekongestif Melepaskan dan mencegah terjadinya sinekia posterior Antibiotik yg sesuai topical Antibiotik spektrum luas (salap, tetes mata, injeksi subkonjungtiva) Tidak dibebat Dibersihkan 4x sehari Debridement
2. Pengobatan Khusus
Bakteri topikal Basitrasin / Sefalosporin & Aminoglikosida, ditambah dg subkonjungtiva Metisilin atau Gentamisin tiap 24 jam selama 3 hari. Basil Gram negatif: suntikan subkonjungtiva diberikan setiap 12 jam selama 3 hari. Jamur stadium awal : Natamycin+ Amphotericin B. Bila terapi tidak efektif dihentikan selama 24 jam ambil spesimen kultur. Jika tidak respon, infiltrasi kornea dan ulkus meluas timbul descemetokel/perforasi keratoplasti untuk ulkus kornea. Virus Antivirus topikal = Idoxuridine, Trifluridine, Vidarabin & Acyclovir. Trifluridine dan Acyclovir penyakit stroma. Umumnya sembuh sendiri & pembentukan parut minimal.
3. Pembedahan
Jika pengobatan tidak sembuh Ada jaringan parut yg mengganggu penglihatan
4. Rawat Inap
Ulkus sentral Ukuran > 5mm Ancaman perforasi Ulkus dg hipopion
KOMPLIKASI
Kebutaan parsial atau komplit Kornea perforasi endoptalmitis & panopthalmitis Prolaps iris Sikatrik kornea Katarak Glaukoma sekunder
PROGNOSIS
Tergantung : tingkat keparahan cepat lambatnya mendapat pertolongan, jenis mikroorganisme penyebabnya, ada tidaknya komplikasi yang timbul. Semakin tinggi tingkat keparahan & lambatnya mendapat pertolongan + komplikasi prognosisnya menjadi lebih buruk.
E T ..
. IH S A K A IM R