You are on page 1of 13

Retardasi mental

Kelompok 8 Yogi a Ridha

Definisi:
Retardasi mental adalah kelainan atau kelemahan jiwa dengan inteligensi yang kurang (subnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak). Biasanya terdapat perkembangan mental yang kurang secara keseluruhan, tetapi gejala yang utama ialah inteligensi yang terbelakang. Retardasi mental disebut juga oligofrenia (oligo: kurang atau sedikit dan fren: jiwa) atau tuna mental (W.F. Maramis, 2005: 386).

Klasifikasi RM

Kelompok ini merupakan bagian terbesar dari retardasi mental. Kebanyakan dari mereka ini termasuk dari tipe social-budaya dan diagnosis dibuat setelah anak beberapa kali tidak naik kelas. Golongan ini termasuk mampu didik, artinya selain dapat diajar baca tulis bahkan bias bisa sampai kelas 4-6 SD, juga bisa dilatih keterampilan tertentu sebagai bekal hidupnya kelak dan mampu mandiri seperti orang dewasa yang normal.

Etiologi:
RM terjadi oleh karena otak tidak berkembang secara optimal dengan latar belakang; Adanya masalah dalam kandungan, berupa masalah pada ibu seperti , Kekurangan gizi Ketergantungan alkohol Penyakit infeksi tertentu Adalah masalah pada saat anak dilahirkan, seperti adanya kesulitan dalam proses persalinan, lilitan tali pusat sehingga mengganggu dalam proses persalianan, dsb

Lanjutan,,,
Masalah pada tahun-tahun pertama kehiduapan anak, seperti infeksi pada otak, kuning yang berkepanjangan, kejang yang tidak terkontrol, kecelakaan, serta adanya malnutrisi Masalah dalam pola asuh seperti kurangnya stimulasi, kekerasan pada anak, penelantaran, dsb Faktor genetik, seperti downs syndrome Pada umumnya anak dengan RM sulit dicari satu penyebab yang pasti

RM akan mempengaruhi perkembangan anak dalam berbagai bentuk, yaitu;


Aspek fisik, misalnya dalam kemampuan anak untuk duduk, berjalan, dan menulis Aspek perawatan diri sendiri, misalnya kemampuan untuk makan sendiri, mandi sendiri dan menggunakan alat-alat yang umum digunakan dalam rumah Aspek komunikasi, seperti berbicara, berbahasa dan memahami instruksi Aspek sosial, seperti bersosialisasi dan bermain dengan anak lain Aspek mental emosional, seperti hiperaktivitas, depresi dan kecemasan.

Tanda-tanda :
Adanya keterlambatan dalam tahapan perkembangan Adanya kesulitan dalam belajar dan kesulitan dalam bersosialisasi Tidak mampu memahami/melaksanakan instruksi Adanya perilaku seksual yang tidak sesuai (pada anak remaja) Adanya kesulitan dalam melakukan kegiatan sehari-hari (orang dewasa) Adanya kesulitan dalam adaptasi sosial (orang dewasa) RM sedang dan berat pada umumnya dapat dideteksi pada anak yang berusia di bawah 2 tahun

RM Ringan

Mulai tampak gejala pada usia sekolah dasar, misalnya sering tidak naik kelas, selalu memerlukan bantuan untuk mengerjakan pekerjaan rumah atau mengerjakan hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan pribadi Anak dapat menyelesaikan pendidikan dasar (tamat SD) 80 % dari anak dengan RM termasuk dalam golongan ini

RM sedang:

Sudah tampak sejak anak masih kecil dengan adanya keterlambatan dalam perkembangan, misalnya perkembangan wicara atau perkembangan fisik lainnya Anak hanya mampu dilatih untuk merawat dirinya sendiri Pada umumnya tidak mampu menyelesaikan pendidikan dasarnya Angka kejadian sekitar 12 % dari seluruh kasus RM

RM Berat
Sudah

tampak sejak anak lahir, yaitu perkembangan motorik yang buruk dan kemampuan bicara yang sangat minim Hanya mampu untuk dilatih belajar bicara dan keterampilan untuk pemeliharaan tubuh dasar Angka kejadian 8 % dari seluruh RM

Penatalaksanaan
Penatalaksanaan anak dengan retardasi mentaladalah multidimensi dan sangat individual. Tetapi perlu diingat bahwa tidak setiap anak penaganan multidisiplin merupakan jalan terbaik. Sebaiknya dibuat rancangan suatu strategi pendekatan bagi setiap anak secara individual untuk mengembangkan potensi anak tersebut seoptimal mungkin.

Pencegahan
Dengan

memberikan perlindungan terhadap penyakit-penyakit yang potensial dapat menyebabkan retardasi mental, misalnya melalui imunisasi. Konseling perkawinan, pemeriksaan kehamilan yang rutin, nutrisi yang baik selama kehamilan dan bersalin pada tenaga kesehatan yang berwenang maka dapat membantu menurunkan angka kejadian retardasi mental.

Trima

kasihhh

You might also like