Professional Documents
Culture Documents
Anatomi:
Parenchym berisi 15-20 segmen/lobus tersusun radier Setiap lobus mempunyai satu duct dan bermuara di nipple Setiap lobus terdiri dari 20-40 lobules Setiap lobule terdiri dari 10-100 alveoli
Vasculature:
Arterial supply
A.Mammary interna : 60% A.Thoracalis lateralis : 40 %
Venous return:
Terutama ke V.Axillaris dan V. Mammary interna
Lymphatic drainage:
Ke Axillary lymph node chain (ada 3 level sehubungan dengan letak anatomis terhadap M.Pectoralis minor)
Pemeriksaan Klinis:
(Harus dilakukan sistematis !!!)
Visual inspection:
Posisi duduk (lengan diangkat; kemudian lengan menekan hip untuk kontraksi M.Pectoralis major) Asimetris? Dimpling ? Ulcerating ? Nodule ? Nipple changes ?
Palpation:
Posisi supine, lengan ipsilateral diatas kepala, bantal dibawah bahu ipsilateral) 1. Diraba dengan halus, arah sentripetal (dilakukan pada kedua payudara) 2. Lymph node: (Axillary, Infra clavicular; supra clavicular; cervical)
Benign Condition:
Bisa disertai gejala pain, keluhan pada nipple, adanya massa/lump.
- 10%-15% : multiple - Diameter massa biasanya 1-4 cm - Padat, pemukaan rata, batas tegas dan tidak terikat dengan jaringan sekitar/bisa digerakkan, tidak sakit. - Penanganan: - Eksisi biopsi - Diobservasi utk massa yang kecil dan umur sangat muda
Benign Condition:
B. Cystosarcoma phylloides:
- Giant FAM - Berisi lebih banyak komponen sel dibandingkan FAM - Jarang2 terjadi malignant sarcoma transformation - Penanganan: Wide local excision
Benign Condition
C. Chronic cystic mastitis (Fibrocystic disease of the breast): - Painful bilateral bilateral cystic mass
- Terjadinya berhub. dgn menstrual cycle - D/ dgn aspirasi dan analisa sitologi: a)Observasi: bila massa hilang b)Eksisi biopsi bila: 1. Massa tdk menghilang sempurna 2. Cairan berisi bloody fluid
- Risiko menjadi Ca: * 3-6 x lebih tinggi dari populasi normal bila ada atypical cells * 5-15 x lebih tinggi dari populasi normal bila ada atypical cells dan dijumpai riwayat keluarga (+) menderita Ca mammae. - Observasi dan pemeriksaan ketat.
Benign Condition
D. Intraductal papilloma: - Karakteristik dgn nipple discharge (spontaneous, serosanguinis, dari satu duktus) - Massa subareolar (+) atau (-) - Perlu mammografi utk menyingkirkan lesi maligna - T/: Eksisi biopsi
Benign Condition
E. Calactocele: - Cystic mass berisi air susu
Benign Condition
F. Mastisis dan Abcess: Mastitis: Sering terjadi dgn tanda2 radang Th/: antibiotik Abscess: Merupakan lanjutan dari mastitis yang tidak sembuh Th/: insisi
Benign Condition
G. Ductal actasia:
- Dilatasi subareolar duct - Nipple discharge (+)/(-) - Sering retroareolar mass (+) - Kadang2 terjadi retraksi nipple - Th/: Eksisi
H. Mondors disease:
- Phlebitis dari Thoracoepigastricvein - Self limited - No treatment
CARCINOMA OF THE FEMALE BREAST Epidemiologi: Insidens: - Merupakan Ca terbanyak pada wanita - 1 diantara 10-13 wanita Amerika mempunyai kans untuk menderita Ca payudara - Belanda paling tinggi: 24,19/100.000 penduduk - Jepang paling rendah: 3,76/100.000 penduduk
6. Excisional biopsy
4. Pregnacy
T3
T4
N3 Semua N
Semua N
M0
M0 M1
CARCINOMA OF THE FEMALE BREAST Menurut TNM System ini: Operabel : Stadium I sampai IIIa Anoperabel : Stadium IIIb dan IV (untuk menentukan operabilitas dengan cara ini hampir sesuai dengan kriteria Haagensen)
1. Histologi:
Nonmetastasizing carcinoma: Noninvasif; 5% dari penderita; 5-y.s.rate 95% Paget disease o/t breast: ditangani seperti invasif Ca Metastasizing Ca (Rarely; moderately and Highly) Inflammatory Ca: 5-y.s.rate < 3%
2. Ukuran tumor primer 3. Ukuran dan struktur Lymph node 4. Jlh Lymph node (negatif; 1-3 positif; >4 positif) 5. Lokasi Lymph node (LI; LII; LIII) 6. Karakteristik klinis yang lain: 7. Estrogen receptor status (positip atau negatip)