Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. MATERI
Kapasitor
Kapasitor atau kondensator adalah komponen listrik yang mempunyai kemampuan
kapasitas tertentu. Kapasitas kapasitor artinya kemampuan untuk menyimpan
muatan listrik. Kapasitas kapasitor disebut juga kapasitansi, diberi lambang C dan
mempunyai satuan dalam sistem MKS adalah farad (F).
Kapasitor keping sejajar terbuat dari dua plat berukuran luas penampang
tertentu(A), terpisah pada jarak sejauh d, dan ruang diantara kedua plat berisi
udara atau bahan penyekat tertentu yang mempunyai tetapan/konstanta
dielektrikum tertentu (εr = K).
d d
Sebuah kapasitor yang dipasang pada suatu beda potensial tertentu, akan
menyimpan muatan listrik. Hubungan antara kapasitansi, beda potensial listrik dan
muatan listrik yang disimpan kapasitor dirumuskan :
C=q/V
Harga C tidak bergantung pada nilai q maupun V, namun selalu tetap, artinya
semakin besar nilai V maka semakin bertambah pula nilai q.
2
1. Rangkaian kapasitor seri.
C1 C2 C3
Pada rangkaian seri ini, untuk tiap-tiap kapasitor mempunyai q sama , namun V
berbeda.
C1
. C2
C3
C = C 1 + C2 + C3 + …
Pada rangkaian kapasitor parallel ini, untuk tiap-tiap kapasitor nilai V selalu
sama, sedangkan nilai q berbeda.
Energi yang tersimpan di dalam suatu kapasitor yang dihubungkan dengan beda
potensial V tertentu dapat ditentukan dari hubungan linier atara muatan yang
tersimpan dengan beda potensial terpasang.
3
V
Bidang yang dinaungi kurva berbentuk segitiga. Luas dari segitiga menunjukkan
energi listrik yang tersimpan di dalam kapasitor.
= ½. Alas . tinggi.
W = ½.q.V
Kapasitor bola terbuat dari dua buah bula logam konsentris, seperti gambar
berikut ini ;
Dari C = q/V R2
Karena V = k.q/R
C = R/k
4
B. ANALISIS PENGEMBANGAN TES
Adapun dasar-dasar yang dipakai dalam pengembangan tes hasil belajar ini
dengan adanya tujuh asumsi pada teori Tes Klasik, yaitu :
1. X =T+E
2. ε (x) =T
3. ET = 0
4. E1E2 = 0
5. E1T = 0
6. Jika dua buah tes mempunyai skor tampak x dan x1 dan memenuhi asumsi 1
s/d 5, dan jika T = T1 dan σ E2 = σ E12, maka dikatakan kedua tes adalah tes yang
paralel.
7. Jika dua buah tes mempunyai skor tampak x1 dan x2 dan memenuhi asumsi 1
s/d 5, dan jika T1 = T2 + C12 dimana C12 adalah konstan, maka kedua tes
dikatakan tes-tes yang essentially λ equivalent.
5
STEP IN TEST DEVELOPMENT
Spesification of Purpose
Test Blueprint
Item Format
Item Writing Revisions
Standardization :
Administration for Norms
Directions
Time Limit
Scoring
(Pernandes : 5)
C. KISI-KISI SOAL
6
Dalam menyusun soal terlebih dahulu dibuat kisi-kisi atau Blue Print atau
Grid dalam bentuk tabel spesifikasi yang berisi : Nomor, Pokok Bahasan / Sub
Pokok Bahasan, Uraian Materi, Indikator, Jumlah butir, Nomor butir, dan
Perilaku.
Pilihan Ganda
No Isi Bahasan Sintesis & Jumlah
Pengetahuan Pemahaman Aplikasi Analisis
Evaluasi
1 Kapasitas Kapasitor 1 1 2 - - 20%
2 Rangkaian Kapasitor - 2 4 2 2 50%
Kapasitor Keping
3 Sejajar - 1 - - - 5%
4 Kapasitor Bola - - 1 - - 5%
5 Energi Kapasitor 1 - 2 1 - 20%
Lampiran Soal :
1. Perbandingan kapasitas kapasitor yang mempunyai bahan penyekat dengan
kapasitas kapasitor tersebut apabila mempunyai udara sebagai lapisan
penyekatnya disebut
A. Konstanta dielektrikum
B. Kekuatan dielektrikum
7
C. Permitivitas dielektrikum
D. Kapasitas dielektrikum
E. Potensial dielektrikum
2. Jika kapasitor-kapasitor disusun seri, maka
A. V = V1 = V2 = V3 = …
B. Q = Q1 + Q2 + Q3 + …
C. Q = Q1 = Q2 = Q3 = …
D. C = C1 = C2 = C3 = …
E. C = C1 + C2 + C3 + …
3. Jika kapasitor-kapasitor disusun paralel, maka
A. V = V1 + V2 + V3 + …
B. Q = Q1 = Q2 = Q3 = …
C. Q = Q1 + Q2 + Q3 + …
D. 1/C = 1/C1 + 1/C2 + 1/C3 + …
E. C = C1 = C2 = C3 = …
4. Rumus yang tidak menyatakan besarnya energi yang tersimpan di dalam
kapasitor bermuatan ialah W = …
A. ½ qV D. ½ q2/C
B. ½ CV E. ½ q2 C2/C
C. ½ CV2
5. Kapasitas kapasitor
A. bergantung kepada besarnya muatan kapasitor
B. tidak bergantung kepada luas keping kapasitor
C. bergantung kepada beda potensial kapasitor kedua keping kapasitor
D. tidak bergantung kepada jarak antara kedua keping kapasitor
E. bergantung kepada jarak antara kedua keping kapasitor
6. Tiga buah kapasitor, masing-masing berkapasitas 2 F, 3 F dan 5 F disusun
paralel lalu dihubungkan pada sebuah elemen 12 volt. Kapasitas kapasitor dan
muatan masing-masing kapasitor menjadi
A. 10 F ; 24 C ; 36 C ; 60 C
B. 20 F ; 42 C ; 63 C ; 90 C
8
C. 30 F ; 48 C ; 72 C ; 120 C
D. 40 F ; 50 C ; 70 C ; 150 C
E. 50 F ; 55 C ; 77 C ; 110 C
7. Dua buah kapasitor, masing-masing 4 F dan 6 F disusun seri. Kemudian
rangkaian ini dihubungkan pada tegangan 300 volt. Kapasitas kombinasinya
adalah
A. 1,2 F D. 4,8 F
B. 2,4 F E. 7,2 F
C. 3,6 F
8. Muatan masing-masing kapasitor pada soal nomor 7 tersebut adalah
A. 1,2 . 10-4C D. 4,8 . 10-4C
B. 2,4 . 10-4C E. 7,2 . 10-4C
C. 3,6 . 10-4C
9. Potensial masing-masing kapasitor pada soal nomor 7 tersebut adalah
A. 60V, 40V D. 180V, 120V
B. 90V, 60V E. 200V, 180V
C. 120V, 80V
10. Lima buah kapasitor yang sama dimuati sendiri-sendiri dengan tegangan 120 volt.
Setelah dimuati, kemudian disusun seri. Bila muatan kapasitor seri itu 6 C, maka
kapasitas masing-masing kapasitor adalah
A. 5 F D. 0,005 F
B. 0,5 F E. 0,0005 F
C. 0,05 F
11. Sebuah kapasitor mempunyai kapasitas 8 F. Energi listrik yang tersimpan di
dalam kapasitor itu bila dimuati sampai 1500 volt adalah
A. 3 joule D. 12 joule
B. 6 joule E. 15 joule
C. 9 joule
12. Sebuah kondensator 1 F diberi beda potensial 100 volt. Kondensator lain 3 F
diberi beda potensial 120 volt. Setelah itu bidang positif kondensator yang satu
dihubungkan dengan bidang negatif kondensator yang lain. Energi listrik yang
hilang
A. 115.800 erg D. 151.800 erg
9
B. 118.500 erg E. 181.500 erg
C. 158.100 erg
13. Sebuah kapasitor keping sejajar mempunyai kapasitas C. Jarak antara kedua
keping adalah d. Keping yang satu diberi muatan listrik Q dan yang lain –Q
sehingga beda potensial kapasitor adalah V. Jika jarak antara kedua keping diubah
menjadi 2d, sedangkan muatan pada kapasitor tetap, manakah diantara
pernyataan-pernyataan di bawah ini yang benar
A. Kapasitasnya menjadi 2C dan beda potensialnya menjadi 2 V
B. Kapasitasnya menjadi 2C dan beda potensialnya menjadi 0,5 V
C. Kapasitasnya menjadi 0,5C dan beda potensialnya menjadi 2 V
D. Kapasitasnya menjadi 0,5C dan beda potensialnya menjadi 0,5 V
E. Kapasitas dan beda potensialnya tetap
14. Tiga buah kapasitor yang masing-masing kapasitasnya 3 farad, 6 farad dan 9
farad, dihubungkan seri. Kedua ujung dari gabungan tersebut dihubungkan
dengan sumber tegangan yang besarnya 220 volt. Tegangan antara ujung-ujung
kapasitor yang 3 farad adalah
A. 40 volt D. 120 volt
B. 60 volt E. 220 volt
C. 110 volt
15. Di bawah ini adalah skema rangkaian dari 5 buah kapasitor yang sama besar.
Kapasitas antara titik K dan M adalah
C
K C C C M
C
A. 8/3 C D. 7/3 C
B. 1/5 C E. 3/7 C
C. 5 C
16. Besarnya kapasitansi pengganti dari susunan kapasitor yang ditunjukkan pada
gambar adalah 1µF
10
12µF 2µF
3µF
4µF 18µF
5µF
A. 6 F D. 10 F
B. 4 F E. 12 F
C. 9 F
17. Dua kapasitor C1 = 4 F dan C2 = 6 F mula-mula dihubungkan seri ke suatu
baterai V = 12 volt, seperti ditunjukkan oleh gambar. Kemudian ujung-ujung
kapasitor yang berpolaritas sama saling dihubungkan seperti ditunjukkan oleh
gambar. Potensial gabungan kapasitor adalah
+ - + - + -
+ - + -
V
11
B. 2 . 103 E. 4 . 105
C. 2,5 . 103
20. Sebuah kapasitor bola dengan jari-jari 18 cm mempunyai kapasitansi sebesar
A. 10 pF D. 40 pF
B. 20 pF E. 50 pF
C. 30 pF
D. TELAAH SOAL
13
4 Mudah Sedang
5 Mudah Sedang
6 Sukar Mudah
7 Mudah Sedang
10 Sedang Mudah
11 Mudah Sedang
14 Sukar Sedang
18 Sedang Sukar
20 mudah Sedang
Atas dasar tersebut untuk menyesuaikan komposisi tingkat kesukaran 3-4-3, ada
enam soal yang kenaikan dan penurunan kategori saling meniadakan, yaitu soal no 1
dan 6, 10 dan 11, 14 dan 18, hanya memerlukan pengubahan status kategori.
Sedangkan empat soal lainnya harus diperbaiki kembali, yaitu :
- Soal no 4 diturunkan ke dalam kategori mudah
- Soal no 5 diturunkan ke dalam kategori mudah
- Soal no 7 diturunkan ke dalam kategori mudah
- Soal no 20 diturunkan ke dalam kategori mudah
Option
Persentase 2 3 4 5 Kategori
16 0,16n 0,213n 0,24n 0,256n Mudah
50 0,50n 0,667n 0,75n 0,80n Sedang
84 0,84n 0,20n 1,26n 1,344n Sukar
Keterangan :
- Option 2 adalah bentuk benar-salah.
- Option 3, 4, dan 5 adalah bentuk pilihan ganda.
- n adalah 27% dari banyaknya siswa yang mengikuti tes.
14
Mengingat n adalah 27%, maka siswa dari kelompok rendah maupun
tinggi 27% dari banyaknya peserta. Penentuan siswa kelompok rendah
dan kelompok tinggi dilakukan berdasarkan peringkat skor yang
diperoleh dari tes tersebut. Jadi mengambil 27% dari kelompok tinggi dan
27% dari kelompok rendah.
Pengelompokkan :
No Nama Siswa Skor Peringkat
1 Arif Munandar 13 2
2 Arif Muslimin 13 2
3 Dwi Hartono 13 2
4 Nur Asih 11 6
5 Paryoto 11 6 Siswa kategori
6 Rohadi 11 6 tinggi
7 Slamet BP 11 6 (27% x 40 ) =11
8 Teti Arofah 11 6
9 Darisno 10 11,5
10 Dwi Ambar S 10 11,5
11 Fatma R 10 11,5
12 Septi Mugiarti 10 11,5
13 Tristianingsih 10 11,5
14 Yuyun W 10 11,5
15 Danang S 9 17,5
16 Hartati 9 17,5
17 Leni Letiana 9 17,5
18 Nani Lestari 9 17,5
19 Redi Asto M 9 17,5
20 Wahyu W 9 17,5
21 Budi Prianto 8 23,5
22 Doni Aryadi 8 23,5
23 Indra Irawan 8 23,5
24 Neni Lestari 8 23,5
25 Oneng R 8 23,5
26 Triantoro 8 23,5
27 Darnyo 7 33
28 Eka Khanifah 7 33
29 Erni Haryati 7 33
30 Fitriyati 7 33
31 Ikhsanudin 7 33
32 Leni Sholikhah 7 33
33 Lina Susiani 7 33
34 Priyati 7 33 Siswa kategori
kurang
35 Siiti Muasanah 7 33
(27% x 40) = 11
36 Sri Pamungkas 7 33
37 Tri Handoko 7 33
15
38 Triswono 7 33
39 Wahteti R 7 33
40 Dani A 6 40
Dari sebaran skor dan peringkat di atas, siswa yang termasuk ke dalam
kategori tinggi diambil 27% dari 40 orang, yakni sebanyak 11 orang. Siswa
tersebut adalah nomor urrut 1 – 11. Sedangkan siswa kategori kurang adalah
nomor urut 30 – 40 (11 orang).
Dari tabel Rose dan Stanley, untuk pilihan ganda dengan option 5, kriterianya
adalah 0,256n (soal mudah), 0,80n (soal sedang), 1,344n (soal sukar). Telah
diketahui bahwa n = 27% x 40 = 11 orang. Dengan demikian:
- Soal mudah kriterianya = 0,256 x 11 = 2,816.
- Soal sedang kriterianya = 0,80 x 11 = 8,8
- Soal sukar kriterianya = 1,344 x 11 = 14,784
Setelah hasil jawaban kategori siswa di atas diperiksa, hasilnya adalah sebagai
berikut :
16
20 5 1 6 mudah
17
14 6 8 -2
15 9 6 3
16 6 2 4
17 11 6 5
18 10 7 3
19 7 10 -3
20 5 1 4
Kriteria yang dipakai dari tabel Rose dan Stanley adalah sebagai berikut :
Jumlah n Option
Testi (N) (27% x N) 2 3 4 5
28 – 31 8 4 5 5 5
32 – 35 9 5 5 5 5
36 – 38 10 5 5 5 5
39 – 42 11 5 5 5 5
Dst lihat tabel pada lampiran
Dari hasil di atas hanya soal nomor 5, 10, dan 17 yang mempunyai daya
pembeda. Sedangkan soal-soal nomor lainnya tidak memiliki daya pembeda.
18
c. Reliabilitas (rxx1)
Dalam hal ini yang akan ditentukan adalah koefisien Reliabilitas (ρxx1) dari
soal yang telah dikerjakan oleh populasi siswa.
Koefisien Reliabilitas didefinisikan sebagai berikut :
σ T2
ρ xx
1
=
σ x2
karena σT2 atau skor sesungguhnya tidak bisa ditentukan maka ρxx1 juga tidak
dapat dihitung. Oleh karena itu yang bisa dilakukan adalah mengestimasi
Selanjutnya lambang yang digunakan adalah rxx1 atau koefisien reliabilitas tes
x.
Adapun teknik estimasi koefisien reliabilitas yang digunakan dalam tes ini
yaitu Internal Konsistensi, yang mana tes hanya diberikan satu kali saja,
dengan menggunakan tipe Split Half (Belah Dua).
Pembelahan soal menjadi dua bagian ganjil-genap diupayakan bagian I
parallel dengan bagian II. Perhitungan untuk setiap belahan atau setiap bagian
dengan menggunakan korelasi Product-Moment (rI II = ryy1) yang rumusnya :
N . ∑ XY – (∑X) (∑Y)
rI II = rXY =
√ {N (∑X2) – (∑X)2 } {N (∑Y2) – (∑Y)2}
j . ryy1
1
rxx =
1 + (j – 1) ryy1
keterangan :
rxx1 = koefisien reliabilitas tes setelah penambahan butir
ryy1 = koefisien reliabilitas tes sebelum penambahan butir
19
j = rasio banyaknya butir setelah dan sebelum penambahan
30680 - 29841
rXY =
√ (3111) . (2911)
rXY = 0,28
2 . 0,28
1
rxx =
1 + (2 – 1) . 0,28
rxx1 = 0,44
Jadi koefisien reliabilitas seluruh tes adalah 0,44. Hasil ini akan
dikonsultasikan dengan tabel interpretasi sebagai berikut :
Antara 0,81 – 1 = sangat tinggi
Antara 0,61 – 0,80 = tinggi
Antara 0,41 – 0,60 = cukup
Antara 0,21 – 0,40 = rendah
Antara 0 – 0,20 = sangat rendah
Ternyata tingkat reliabilitas tes ini termasuk cukup.
Selain itu perlu juga menentukan kesalahan standar pengukuran (Standard
Error of Measurement = SEM).
Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :
20
SEM = SD √1 – rxx1
Dengan keterangan :
SEM = Standard Error of Measurement
SD = standar deviasi
rxx1 = koefisien reliabilitas tes x
SEM ini bergi=una untuk memprediksi interval skor sesungguhnya maupun
untuk mengestimasi skor sesungguhnya.
X – Zc . SEM ≤ T ≤ X + Zc . SEM
Dimana Z dapat dilihat dalam tabel z dengan taraf signifikasi yang ditentukan.
i = 0,5
N = 40
u = 3,7
Σfd = 65
Σ f d2 = 263
Perhitungan simpangan baku sebagai berikut :
SD =i √ Σfd - (Σfd)
2 2
N N
SD = 0,5 √ 263 - ( 65 ) 2
40 40
21
SD = 0,5 √ 6,575 – 2,64
SD = 0,99
Sehingga :
SEM = SD √1 – rxx1
SEM = 0,99 √1 – 0,44
SEM = 0,74
d. Validitas (rxy)
Validitas didefinisikan sebagai ukuran seberapa cermat atau tepat suatu tes
melakukan fungsi ukurnya. Jenis-jenis validitas antara lain : validitas isi,
validitas konstruk, validitas prediksi, validitas butir, dan lain-lain.
Karena tes ini merupakan tes harian atau tes akhir sub pokok bahasan maka
yang akan ditentukan hanyalah validitas butir, dimana sebuah butir dikatakan
valid apabila mempunyai korelasi yang tinggi dengan skor total.
Koefisien korelasi dapat dihitung dengan rumus korelasi Product-Moment.
Butir n valid jika rn > r tabel.
Adapun validitas isi dan validitas konstruk tes ini prediksi sudah diwakili oleh
tingkat kecermatan pemilihan butir tes pada saat pembuatan tabel spesifikasi
dan indikator.
22
8 16 353 16 3255 149 256 9 0,213
9 23 353 23 3255 213 529 12460 0,271
10 20 353 20 3255 277 900 9 0,378
11 21 353 21 3255 200 441 12460 0,393
12 5 353 5 3255 50 25 9 0,238
13 8 353 8 3255 68 64 12460 -0,087
14 17 353 17 3255 149 289 9 -0,028
15 14 353 14 3255 132 196 12460 0,237
16 28 353 28 3255 258 784 9 0,318
17 7 353 7 3255 71 49 12460 0,325
18 10 353 10 3255 98 100 9 0,301
19 6 353 6 3255 49 36 12460 -0,148
20 27 353 27 3255 248 729 9 0,278
12460
9
12460
9
12460
9
12460
9
12460
9
12460
9
12460
9
12460
9
12460
9
12460
9
Tabel r product moment, dengan N = 40 dan interval kepercayaan 95% adalah
0,312. Bila hasil r perhitungan dikonsultasikan dengan r tabel, maka :
Valid jika rn > r tabel
Tidak valid jika rn < r tabel
23
14 Tidak valid
15 Tidak valid
16 Valid
17 Valid
18 Tidak valid
19 Tidak valid
20 Tidak valid
24
E 18 Baik
5 A 8 Baik
B 0 Buruk
C 6 Baik
D 1 Buruk
E 25 Kunci
6 A 36 Kunci
B 2 Baik
C 2 Baik
D 0 Buruk
E 0 Buruk
7 A 2 Baik
B 28 Kunci
C 3 Baik
D 0 Buruk
E 7 Baik
8 A 9 Baik
B 7 Baik
C 5 Baik
D 3 Baik
E 16 Kunci
9 A 10 Baik
B 4 Baik
C 2 Buruk
D 23 Kunci
E 1 Buruk
10 A 4 Baik
B 2 Baik
C 30 Kunci
D 2 Baik
E 2 Baik
11 A 2 Baik
B 14 Baik
C 21 Kunci
D 2 Baik
E 1 Buruk
12 A 7 Baik
B 7 Baik
C 11 Baik
D 10 Baik
E 5 Kunci
13 A 8 Baik
B 11 Baik
C 8 Kunci
D 3 Baik
E 10 Baik
14 A 6 Baik
B 11 Kunci
C 6 Baik
D 4 Baik
25
E 7 Baik
15 A 1 Buruk
B 3 Baik
C 8 Baik
D 14 Baik
E 14 Kunci
16 A 2 Baik
B 5 Baik
C 4 Baik
D 28 Kunci
E 1 Buruk
17 A 7 Kunci
B 7 Baik
C 7 Baik
D 9 Baik
E 10 Baik
18 A 2 Baik
B 3 Baik
C 12 Baik
D 13 Baik
E 10 Kunci
19 A 19 Baik
B 6 Kunci
C 6 Baik
D 5 Baik
E 4 Baik
20 A 4 Baik
B 27 Kunci
C 3 Baik
D 6 Baik
E 0 Buruk
E. INTERPRETASI TES
Tes ini masih memerlukan perbaikan terutama banyaknya tingkat kesukaran yang
tercermin pada skor nilai siswa di bawah 6,5. Sedangkan reliabilitas tes ini termasuk
cukup. Adapun pengecoh yang buruk relatif sedikit. Validitas butir ada yang bernilai
negatif, hal itu menunjukkan korelasi hubungan kebalikan. Butir yang valid hanya
25% dari seluruh soal. 75% butir lainnya memerlukan penyempurnaan. Faktor-faktor
yang mempengaruhi perkiraan kategori tingkat kesulitan butir diantaranya perbedaan
antara persepsi guru dan murid terhadap konsep yang dirasa penting dan mana yang
tidak penting dipelajari dengan sungguh-sungguh sebagai materi pelajaran.
26
27