You are on page 1of 3

Mandel, amandel (bahasa Inggris: tonsils, palatine tonsil, faucial tonsils, nasopharyngeal tonsil) adalah bagian dari sistem

kelenjar getah bening yang berada pada sisi kiri dan kanan bagian belakang rongga mulut. Seperti kelenjar getah bening lainnya, amandel adalah bagian dari sistem kekebalan yang menjaga tubuh manusia dari infeksi, khususnya infeksi saluran napas atas dan faring. Peradangan pada amandel disebut sebagai tonsilitis. Infeksi parah pada amandel dapat mengakibatkan amandel membengkak hingga harus dioperasi untuk diambil, namun diambilnya amandel dapat mengakibatkan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Patogen (Bahasa Yunani: , "penyebab penderitaan") adalah agen biologis yang menyebabkan penyakit pada inangnya.[ Sensitivitas antibiotik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kerentanan bakteri terhadap antibiotik . Kerentanan pengujian antibiotik (AST) biasanya dilakukan untuk menentukan antibiotik akan paling berhasil dalam mengobati infeksi bakteri di vivo. Pengujian untuk sensitivitas antibiotik sering dilakukan oleh metode Kirby-Bauer . Wafer kecil yang mengandung antibiotik ditempatkan ke piring yang di atasnya tumbuh bakteri. Teknik pengecatan Gram dikembangkan oleh Hans Christian Gram (dokter berkebangsaan Denmark, 1884). Pengecatan Gram merupakan salah satu langkah awal mengidentifikasi sel bakteri yang memisahkan bakteri menjadi 2 kelompok yaitu bakteri Gram positif (berwarna ungu/biru) dan bakteri Gram negatif (berwarna merah) Perbedaan 2 kelompok bakteri ini didasarkan pada kemampuan sel menahan (mengikat) warna ungu dari kristal violet selama proses dekolorisasi oleh alkohol. Bakteri gram positif tidak mengalami dekolorisasi karena tetap mengikat warna ungu kristal violet dan pada tahap akhir pengecatan tidak terwarnai safranin. Bakteri gram negatif mengalami dekolorisasi oleh alkohol dan pada tahap akhir pengecatan terwarnai menjadi merah oleh safranin. Bakteri gram negatif memiliki 3 lapisan dinding sel. Lapisan terluar yaitu lipoposakarida (lipid) kemungkinan tercuci oleh alkohol, sehingga pada saat diwarnai dengan safranin akan berwarna merah. Bakteri gram positif memiliki selapis dinding sel berupa peptidoglikan yang tebal. Setelah pewarnaan dengan kristal violet, pori-pori dinding sel menyempit akibat dekolorisasi oleh alkohol sehingga dinding sel tetap menahan warna biru. Sel bakteri gram positif mungkin akan tampak merah jika waktu dekolorisasi terlalu lama. Sedangkan bakteri gram negatif akan tampak ungu bila waktu dekolorisasi terlalu pendek. Karakteristik Berikut ini adalah karakteristik dari bakteri Gram positif dan negatif. [4] Karakteristik Dinding sel Gram positif Gram negatif

Homogen dan tebal (20-80 nm0 serta sebagian Peptidoglikan (2-7 nm) di antara membran dam dan besar tersusun dari peptidoglikan. Polisakarida lain luar, serta adanya membran luar (7-8 nm tebalnya) dan asam teikoat dapat ikut menyusun dinding sel. yang terdii dari lipid, protein, dan lipopolisakarida Bulat, batang atau filamen Bulat, oval, batang lurus atau melingkar seprti tand koma, heliks atau filamen; beberapa mempunyai selubung atau kapsul Pembelahan biner, kadang-kadang pertunasan Fototrof, kemolitoautotrof, atau kemoorganoheterotrof

Bentuk sel Reproduksi Metabolisme Pembelahan biner kemoorganoheterotrof

Motilitas

Kebanyakan nonmotil, bila motil tipe flagelanya adalah petritrikus (petritrichous)

Motil atau nonmotil. Bentuk flagela dapat bervariasi-polar,lopotrikus (lophtrichous), petritrikus (petritrichous). Dapat memiliki pili, fimbriae, tangkai Tidak dapat membentuk endospora

Anggota tubuh Biasanya tidak memiliki apendase (apendase) Endospora Beberapa grup dapat membentuk endspora

Kapan Butuh Antibiotik? Antibiotik pun digolongkan menjadi dua, yaitu narrow spectrum (spektrum sempit) dan broad spectrum (spektrum luas). Narrow spectrum untuk membunuh bakteri yang sudah diketahui, sedangkan broad spectrum adalah antibiotik yang lebih kuat dan diperuntukan bakteri yang belum diketahui. Konsumen harus mengetahui kapan butuh antibiotik dan kapan jangan mengonsumsi antibiotik, sambung Bunda Wati. Antibiotik tidak bekerja pada colds & flu, sebagian besar batuk atau bronchitis, sebagian besar radang tenggorokan (sore throat), sebagian besar infeksi telinga dan sinusitas. Jangan Gunakan Antibiotik Menurut penelitian, ada empat kondisi yang umumnya diterapi antibiotik padahal tidak perlu, yaitu demam, radang tenggorokan, diare dan batuk.

Umumnya demam tidak berbahaya. Demam merupakan salah satu usaha tubuh dan sistem imun untuk memerangi infeksi. Tingginya demam tidak identik dengan beratnya penyakit. Demam bukan penyakit, melainkan gejala dan semacam alarm. Kebanyakan demam pada bayi dan anak disebabkan oleh infeksi virus.

Radang tenggorokan belum tentu infeksi. Radang atau inflamasi adalah merah, membengkak dan nyeri. Radang tenggorokan pada bayi dan anak umumnya disebabkan oleh virus sehingga tidak memerlukan antibiotik, sedangkan radang yang disebabkan kuman streptokokus membutuhkan antibiotik. Radang akibat infeksi kuman ini menyerang anak di atas usia 4 tahun.

Diare dengan atau tanpa muntah, umumnya akan sembuh sendiri dalam beberapa hari. Berikan cairan sesering mungkin agar anak tidak dehidrasi adalah hal yang penting. Perlu diketahui bahwa diare merupakan upaya tubuh untuk membuang segala sesuatu yang tidak berkenan di saluran cerna anak. Diare pada anak & bayi pun umumnya disebabkan infeksi virus.

Bunda Wati menjelaskan, Batuk itu bukan penyakit. Batuk merupakan refleks untuk membersihkan saluran napas. Kebanyakan batuk diebabkan oleh infeksi virus. Seperti penyakit yang sudah disebutkan sebelumnya, jangan meminta obat untuk menghentikan penyakit tapi pikirkan penyebabnya.

Infeksi yang disebabkan oleh virus hanya bisa diatasi dengan kekebalan tubuh. Antibiotik tidak berguna karena tidak dapat membunuh virus. Justru antibiotik dapat membunuh bakteri baik dalam tubuh kita.

Penggunaan Antibiotik yang Rasional Berikut ini aturan pemakaian antibiotik yang lebih rasional: Seandainya anak kita membutuhkan antibiotik, pilihlah antibiotik yang hanya bekerja terhadap bakteri yang dituju. Dalam hal ini, antibiotik yang narrow spectrum. Untuk infeksi bakteri yang ringan (infeksi saluran napas atas/infeksi telinga dan infeksi sinus) yang memang perlu antibiotik, maka pilihlah yang bekerja terhadap bakteri Gram positif. Untuk infeksi kuman yang berat, seperti infeksi di bawah daerah diafragma (infeksi ginjal/saluran kemih, apendisitis, tifus, pneumonia, meningitis bakteri), pilihlah antibiotik yang juga membunuh kuman Gram negatif. Hindari pemakaian lebih dari satu antibiotik kecuali TBC atau infeksi berat di rumah sakit. Hindari pemakaian salep antibiotik kecuali untuk infeksi mata.

You might also like