You are on page 1of 3

Fungsi di Negara Demokrasi Sebagai Sarana Komunikasi Politik Di masyarakat modern yang luas dan kompleks, banyak ragam

m pendapat dan aspirasi yang berkembang. Pendapat atau aspirasi seseorang atau suatu kelompok akan hilang tak berbekas seperti suara di padang pasir, apabila tidak ditampung dan digabung dengan pendapat dan aspirasi orang lain yang senada. Proses ini dinamakan penggabungan kepentingan (interest aggregation). Sesudah digabungkan, pendapat dan aspirasi tadi diolah dan dirumuskan dalam bentuk yang lebih teratur. Proses ini dinamakan perumusan kepentingan (interest articulation). Menurut Sigmud Neumann dalam hubungannya dengan komunikasi politik, partai politik merupakan perantara yang besar yang menghubungkan kekuatan-kekuatan dan ideology social dengan lembaga pemerintah yang resmi dan yang mengkaitkannya dengan aksi politik di dalam masyarakat politik yang lebih luas. Akan tetapi sering terdapat gejala bahwa pelaksanaan fungsi komunikasi ini, sengaja atau tidak sengaja menghasilkan informasi yang berat sebelah dan malahan menimbulkan kegelisahan dan keresahan dalam masyarakat. Sebagai Sarana Sosialisasi Politik Dalam ilmu politik sosialisasi politik diartikan sebagai suatu proses yang melaluinya seseorang memperoleh sikap dan orientasi terhadap fenomena politik, yang umumnya berlaku dalam masyarakat di mana ia berada. la adalah bagian dari proses yang menentukan sikap politik seseorang, misalnya mengenai

nasionalisme, kelas sosial, suku bangsa, ideologi, hak dan kewajiban. Dimensi lain dari sosialisasi politik adalah sebagai proses yang melaluinya masyarakat menyampaikan "budaya politik" yaitu norma-norma dan nilai-nilai, dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Sebagai Sarana Rekrutmen Politik Fungsi ini berkaitan erat dengan masalah seleksi,kepemimpinan, baik kepemimpinan internal partai maupun kepemimpinan nasional yang lebih luas. Untuk kepentingan internalnya, setiap partai butuh kader-kader yang berkualitas, karena hanya dengan kader yang demikian ia dapat menjadi partai yang mempunyai kesempatan Jebih besar untuk mengembangkan diri.. Dengan mempunyai kader-kader yang baik, partai tidak akan sulit menentukan pemimpinnya sendiri dan mempunyai peluang untuk mengajukan calon untuk masuk ke bursa kepemimpinan nasional. Sebagai Sarana Pengatur Konflik (Conflik Management) Potensi konflik selalu ada di setiap masyarakat, apalagi di masyarakat yang bersifat heterogen, apakah dari segi etnis (suku bangsa), sosial ekonomi ataupun agama. Fungsi di Negara Otoriter Hal-hal yang dijelaskan di bagian terdahulu adalah fungsi-fungsi partai menurut pandangan yang berkembang di negara yang menganut paham demokrasi. Kini, marilah kita lihat bagaimana paham negara otoriter, misalnya bagaimana_komunisme_di Uni Soviet memandang partai politik. Pada

kenyataannya pandangan tersebut memang berbeda. Contoh lain negara yang otoriter adalah China dan Kuba. Tetapi di sini hanya dibahas komunisme di Uni Soviet masa lampau. Fungsi di Negara-Negara Berkembang Di negara-negara berkembang keadaan politik sangat berbeda satu sama lain; demikian pula keadaan partai politiknya menunjukkan banyak sekali variasi. Kecuali di beberapa Negara yang berlandaskan komunisme seperti Korea Utara, partai-partai politik umumnya lemah organisasinya dan jarang memiliki dukungan massa yang luas dan kukuh.

Pada umumnya partai politik juqa diharapkan akan melaksanakan fungsifungsi seperti di negara-negara yang sudah mapan kehidupan politiknya. Akan tetapi di negara-negara baru, partai politik berhadapan dengan berbagai masalah seperti kemiskinan, terbatasnya kesempatan kerja, pembagian pendapatan yang timpang dan tingkat buta huruf yang tinggi. Beban yang harapan-harapan yang

diletakkan atas pundak partai sering terlalu berat dan ditujukan kepada partai politik terlampau tinggi.

Di beberapa negara fungsi yang agak sukar dilaksanakannya ialah sebagai jembatan antara "yang memerintah" dan "yang diperintah" : Seririg golongan pertama banyak mencakup orang yang kaya, sedangkan golongan yang "diperintah" banyak mencakup orang miskin. Dengan demikian jurang di antara kedua belah pihak sukar dijerribatani. Selain itu, partai politik sering tidak mampu menengahi pertikaian dalam masyarakat dan persaingan antarpartai sering

memperuncing situasi konflik, dan malahan menimbulkan pertikaian yang baru. Keadaan semacam ini dapat mengalihkan perhatian, jauh dari usaha mengatasi masalah kemiskinan dan masalah-masalah pembangunan lainnya yang menjadi sasaran utama dalam masyarakatmasyarakat berkembang. Klasifikasi Sistem Kepartaian Di atas telati dibahas_becmacam-macam jenis partai. Akan tetapi beberapa sarjana menganggap perlu analisis ini ditambah dengan meneliti perilaku partaipartai sebagai bagian dari suatu sistem,yaitu bagaimana partai politik berinteraksi satu sama lain dan berinteraksi dengan unsur-unsur lain.dari sistem itu. Analisis semacam ini yang dinamakan "sistem kepartaian" (party systems) pertama kali dibentangtcan oleh Maurice Duverger dalam bukunya Political Parties.

You might also like