You are on page 1of 7

FSP2KI

Federasi Serikat Pekerja Pulp dan Kertas Indonesia

Mei 2011

Peserta Kongres III FSP2KI

REKOMENDASI KONGRES III


1. Menentukan Standar Upah Layak Nasional Industri Pulp dan Kertas dan industri pendukungnya. Berkonfederasi secara nasional. Aktif dan proaktif dalam pembelaan terhadap permasalahan yang ada di Serikat Pekerja Anggota. Menghapus sistem outsourching dan menjadikannya sebagai pekerja permanen. Melakukan rekrutment anggota. Sosialisasi FSP2KI dan membangun citra positif kepada anggota, pengusaha dan pemerintah. Memberikan ruang yang lebih besar bagi pekerja Perempuan untuk berserikat, menjadi pengurus serikat dan berbagai kegiatan serikat lainnya.

Kongres III FSP2KI


FSP2KI baru saja menyelenggarakan Kongres III pada tanggal 22-24 April 2011 bertempat di Hotel Bumi Asih, Bandung. Kongres ini dihadiri oleh 43 peserta dan 15 peninjau serta mitra kerja dari PAPPERS Swedia, PPPMEU Malaysia, LWG, F SPKEP SPSI, KSN dan KASBI . Seluruh serikat pekerja yang menjadi anggota FSP2KI mengirimkan utusannya pada Kongres ini. Kongres III ini menjadi sangat berbeda dengan dua kongres sebelumnya karena beberapa perubahan mendasar terjadi pada kongres ini. Perubahan-perubahan ini dikarenakan kondisi dinamis pada FSP2KI dengan bertambahnya jumlah anggota FSP2KI dari 6 serikat pekerja menjadi 14 serikat pekerja. Beberapa keputusan penting yang dihasilkan adalah Perubahan AD/ART, struktur Pimpinan Pusat dengan penambahan Koordinator Wilayah dan Internal Auditor, Program dan Rekomendasi untuk empat tahun kedepan serta perubahan ketentuan tentang iuran anggota. Apabila anda memerlukan salinan Keputusan Kongres yang lengkap silahkan menghubungi serikat pekerja masing-masing atau melalui Sekretariat FSP2KI. Rencana sudah dibuat, keputusan sudah diambil, kini waktunya bagi kita untuk bertindak.
1

2. 3.

4.

5. 6.

7.

PIMPINAN PUSAT DAN SERIKAT PEKERJA ANGGOTA FSP2KI


kebersamaan yang saling menguatkan
PIMPINAN PUSAT Presiden: Kgs. M. Irzan Zulpakar Wakil Presiden: Zulfani Sekretaris Jenderal: Etin Rodiana Wakil Sekretaris Jenderal: Sumanto Bendahara: H Solihin Wakil Bendahara: Helma Rhamadani SERIKAT PEKERJA ANGGOTA 1. Serikat Pekerja PT. Tanjungenim Lestari Pulp And Paper Ketua: Ashal Sekretaris: Heriyanto Serikat Pekerja Riau Pulp Ketua: H. Hamdani Sekretaris: Sumanto Serikat Pekerja Riau Paper Ketua: Jhon Hendry Sekretaris: Erizal Ali Serikat Pekerja Riau Power Ketua: Agus Susanto Sekretaris: Assadullah Serikat Pekerja Unigraha Ketua: Fadli Sekretaris: Andra Piliang Serikat Pekerja Perjuangan IKPP Ketua: Sunan Tumenggung Sekretaris: Azman A. Luhukoy Serikat Pekerja Wira Sylva Ketua: Antoni Anwar Sekretaris: Anita Serikat Pekerja Kertas Leces Ketua: Djodi Soegiarto Sekretaris: Samsul Ali Rofik Serikat Pekerja Kertas Pindo Deli Ketua: Zulfani Sekretaris: H. Solihin Internal Auditor Ketua: Ruddy B. Gunawan Anggota: Yentri Anggota: Imam C. Utomo

Pelatihan Gender FSP2KI


Pada tanggal 19-20 Maret 2011, FSP2KI mengadakan Pelatihan Gender bertempat di Hotel Bumi Asih Bandung dengan Tema Meningkatkatkan Kapabilitas Pekerja Perempuan Dalam Serikat Pekerja. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan peranan Perempuan dalam kegiatan serikat pekerja baik di tingkat federasi maupun di serikat pekerja anggota. Peserta pelatihan ini adalah pekerja perempuan yang diutus oleh serikat pekerja anggota dengan menghadirkan tiga narasumber, yaitu Rina Julvianti (Program Officer FES), Lusiani (ILO Jakarta) dan Beno K. Widodo (KASBI). Rekomendasi yang dihasilkan melalui pelatihan ini adalah: 1. FSP2KI akan mendorong anggotanya untuk memasukkan pekerja perempuan menjadi pengurus serikat pekerja. FSP2KI akan memasukkan perempuan menjadi Pimpinan Pusat pada Kongres III FSP2KI. Komite Perempuan bertugas untuk melakukan sosialisasi, peningkatan kepeduliaan pekerja perempuan akan serikat pekerja dan menyusun hak pekerja perempuan dalam PKB. FSP2KI akan melakukan pelatihan gender untuk pengurus Serikat Pekerja Anggota (SPA).

Divisi Pendidikan: Jakfar Effendi Divisi Organisasi & Rekrutment: Hamdani Divisi Hukum, K3, dan Lingkungan: Dekson Silalahi Divisi Penelitian: Sunan Tumenggung Divisi Kampanye dan Propaganda: Nelson F Saragih Divisi Perempuan : Rini Antarisanti Divisi pengembangan usaha: Nasril

2.

3.

4.

5.

Koordinator Wilayah Propinsi : Riau Ketua: Azman Luhukoy Sekretaris: Wawan Gunawan Jawa Barat Ketua: Andar Tarihoran Sekretaris: Suzana Purba Sumatera Selatan Ketua: Desi Busnadi Rambang Sekretaris: Ikhsan Prajarani Jawa Timur Ketua: Djodi Soegiarto Sekretaris: Yusup Wibisono Jambi Ketua: Antoni Anwar Sekretaris: Supriyandi

6.

7.

8.

9.

10. Serikat Pekerja Manggala Sylva Ketua: Sunar P. Riyadi Sekretaris: Muhardizal 11. Serikat Pekerja Perjuangan Rimba Lestari Ketua: Endry Wahyudi Sekretaris: Wawan Gunawan

2.

3.

Koordinator Kabupaten/Kota: Pelalawan Ketua: Jhon hendry Sekretaris: Agus Susanto Siak Ketua: Saldius Sekretaris: Irwan Sofyan Karawang Ketua: Hutagalung Tamba Sekretaris: Yeyen Yeni

12. Serikat Pekerja Demokratis Lontar Papyruss Ketua: Remi Permata Sekretaris: Iwan S 13. Serikat Pekerja Karyawan Truba Ketua: M. Ikhsan Prajarani Sekretaris: Nasrul Martha 14. Serikat Pekerja PEC-tech Service Indonesia Ketua: Muhammad Daud Sekretaris: Sumitro
2

4.

MARS FSP2KI Andar Tarihoran


Federasi Serikat Pekerja Pulp Kertas Indonesia Jaya dan Berkarya selalu, raih cita sejahtera

Kongres III: Program Kerja FSP2KI


DIVISI PENDIDIKAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Pendidikan Rutin SPA (Serikat Pekerja Anggota) Pendidikan untuk pembidangan/divisi seluruh SPA Pendidikan Leadership Pendidikan Gerakan SB dan Jaringan Merotasi undangan pendidikan dari organisasi lain untuk pengurus SPA Pendidikan bersama antara SPA dengan Management Pendidikan Gender untuk Pasangan/ suami komite perempuan SPA Membuat Training Center sebagai pusat koordinasi pelaksanaan pendidikan Membuat Modul Management Serikat Buruh 3. Menunjuk K3 Officer di setiap SPA untuk memantau dan mengadvokasi pelaksanaan K3 perusahaan. Aktif terlibat dalam aksi penyelamatan lingkungan hidup Melakukan aksi- aksi solidaritas bersama seluruh jaringan

Angkatlah Pekerjamu, capai hasil kerja bersama Berpadu ayunkanlah langkahmu, Satukan tekad dan harapan mu Songsong masa depan kita cerah.. Ayo bangun bangkit sungguh bekerja Capai keberhasilan Ayo bangun bangkit sungguh bekerja Jayalah FS P 2 K I Catatan:
Andar Tarihoran adalah pencipta lagu ini, beliau juga Koordinator Wilayah Jawa Barat FSP2KI. Versi audio-visual lagu ini telah dikirimkan ke Serikat Pekerja Anggota.

4. 5.

DIVISI PENELITIAN 1. 2. Membuat strategi dan mekanisme penghimpunan data Melakukan penelitian dalam upaya mendorong Global Agreement dengan perusahaan koorporasi Menemukan formula standard upah sektor pulp paper Melakukan penelitian terhadap PKB SPA

3. 4.

9.

DIVISI KAMPANYE DAN PROPAGANDA 1. 2. 3. 4. Membuat Media center dengan mengkoordinir divisi sejenis di SPA Membuat buletin FSP2KI Kampanye bersama organisasi lain SPA dan

10. In House Training bekerjasama dengan LWG DIVISI ORGANISASI DAN REKRUTMENT 1. 2. 3. 4. Memindahkan Sekretariat FSP2KI ke Jakarta pada tahun 2012 Merekrut anggota baru dan outsourcing Konsolidasi Organisasi, Melakukan Meeting PP setiap bulan Mewajibkan Pimpinan Pusat ( PP ) untuk aktif berkomunikasi email setiap waktu Berkonfederasi Nasional

Membuat Buku Propaganda

DIVISI PEREMPUAN 1. 2. 3. Pertemuan Rutin Komite Perempuan SPA Pelatihan Gender Kampanye isu gender dan serikat pekerja
Persidangan Kongress III FSP2KI

5.

DIVISI PENGEMBANGAN USAHA 1. 2. 3. 4. Membuat dan memasarkan aksesoris/ atribut FSP2KI dan SPA Membuat KTA untuk anggota Membuat iklan kemitraan ucapan selamat Mencari usaha-usaha lain yang tidak mengikat.
3

DIVISI HUKUM, K3, LINGKUNGAN 1. Membuat Advokasi Center sebagai pusat koordinasi pembahasan dan penanganan kasus setiap SPA secara bersama- sama dengan seluruh Divisi sejenis di SPA Menghimpun dan memberdayakan dukungan solidaritas

2.

Perkembangan Advokasi Terhadap PHK Masal di PT. Truba Jaya Engineering


Sebagaimana diketahui bahwa pada awal tahun 2011 PT. Truba Jaya Engineering melakukan PHK masal terhadap ratusan karyawannya. Perusahaan ini menjadi outsourcing pada PT. Tanjungenim Lestari Pulp And Paper yang berkedudukan di Muara Enim Sumatera Selatan.
Pertemuan di Kantor Bupati Muara Enim Dari kiri ke kanan: Ardani, Irzan Zulpakar, Bupati Muara Enim, Kadisnaker Muara Enim, Nelson F. Saragih.

Sehubungan dengan PHK ini, Serikat Pekerja Karyawan Truba (SPKT) dan Federasi Serikat Pekerja Pulp Dan Kertas Indonesia (FSP2KI) melakukan advokasi dengan mengadakan pertemuan kepada Manajemen kedua perusahaan diatas, Kepala Dinas Tenaga Kerja Muara Enim dan Bupati Muara Enim.

Bupati Muara Enim melalui suratnya, menginstruksikan agar karyawan yang di PHK diterima kembali bekerja. Hal ini didasarkan karyawan tersebut masih muda, memiliki pengalaman kerja selama lebih dari 10 tahun dan memiliki keahlian. Mereka juga adalah warga masyarakat yang berasal dari daerah sekitar pabrik, sehingga sudah seharusnya perusahaan memikirkan upaya-upaya yang mensejahterakan masyarakat disekitarnya. Kepala Dinas Tenaga Kerja Muara Enim menyampaikan bahwa pihaknya akan mengupayakan agar masalah ini dapat selesai dengan sebaik-baiknya sehingga mereka yang kehilangan pekerjaan dapat kembali bekerja. FSP2KI, SPKT dan Manajemen kedua perusahaan tersebut sepakat bahwa mereka yang di PHK akan disalurkan bekerja pada projek-projek yang ada di PT. Truba Jaya Engineering dan PT. Tanjungenim Lestari Pulp And Paper.

SEGENAP KELUARGA BESAR FSP2KI MENGUCAPKAN SELAMAT BERUNDING PKB KEPADA:

Serikat Pekerja PT. Tanjungenim Lestari Pulp And Paper


Serikat Pekerja Perjuangan Rimba Lestari Serikat Pekerja Demokatis Lontar Papyruss

Serikat Pekerja Wira Sylva Serikat Pekerja Unigraha


4

Serikat Pekerja PEC-tech Service Indonesia

Apa yang harus didahulukan oleh pengurus serikat pekerja?


Nelson F. Saragih Divisi Kampanye dan Propaganda FSP2KI; Penasehat Serikat Pekerja SPPT TeL
Sebagai pengurus serikat pekerja ada banyak hal yang harus dikerjakan. Selain untuk melakukan tugas-tugasnya sebagai pengurus, ia juga seringkali harus tetap melakukan kewajibannya sebagai pekerja. Karena itu seorang pengurus terkadang mengalami kelebihan beban kerja sehingga menguras habis tenaga dan pikirannya. Jika kondisi ini terus terjadi maka dapat mengakibatkan stress dan kualitas pekerjaannya menjadi berkurang. Oleh karena itu penting sekali bagi pengurus serikat pekerja untuk mengidentifikasi hal-hal apa saja yang terpenting yang akan dilakukannya. Hal-hal terpenting ini biasanya kita sebut prioritas. Apabila prioritas berhasil ditentukan dan kemudian dilaksanakan maka hasilnya akan memberi dampak yang sangat berarti bagi serikat pekerja. Lalu bagaimanakah caranya menentukan prioritas? Berikut ini adalah panduan untuk menentukan hal-hal yang prioritas, sebagaimana di inspirasi dari buku The 7th Habits of Highly Effective People by Stephen R. Covey. MENDESAK PENTING Kuadran I Krisis Masalah yang mendesak Kegiatan yang dibatasi waktu Dll Kuadran III Beberapa rapat Beberapa telepon Beberapa e-mail dll TIDAK MENDESAK Kuadran II Membuat perencanaan Pelatihan Memperbaiki mekanisme kerja dll Kuadran IV Hal-hal sepele Kegiatan mengisi waktu Gosip Dll

TIDAK PENTING

Biasanya yang kita lakukanpertama-kali adalah aktivitas di Kuadran I yaitu Penting dan Mendesak. Aktivitas pada kuadran ini langsung menarik perhatian kita karena sifatnya yang penting dan mendesak. Tetapi jika hal ini yang terus-menerus dilakukan maka akan mengakibatkan stress. Karena itu aktivitas pada Kuadran I memang perlu dilakukan tetapi harus dikurangi secara bertahap. Aktivitas pada Kuadran II adalah aktivitas yang Penting dan Tidak Mendesak. Aktivitas ini sering kali diabaikan karena tidak mendesak. Aktivitas pada Kuadran II adalah aktivitas yang memiliki dampak jangka panjang. Apabila aktivitas ini dilakukan maka keadaan mendesak yang ada pada Kuadran I akan berkurang. Misalnya jika pelatihan diberikan kepada pengurus maka pengurus akan semakin mampu mengatasi krisis dan krisispun akan berkurang. Sebaiknya aktivitas inilah yang menjadi prioritas. Aktivitas pada Kuadran III adalah aktivitas Tidak Penting dan Mendesak. Misalnya telepon yang masuk sering kali tidak ada hubungannya dengan tugas yang sedang di kerjakan tetapi kita merasa wajib untuk meladeninya karena merasa tidak enak dengan si penelepon. Berusahalah untuk mengurangi aktivitas ini. Aktivitas pada Kuadran IV adalah aktivitas yang Tidak Penting dan Tidak Mendesak. Aktivitas ini adalah aktivitas yang tidak ada nilainya sama sekali bagi organisasi. Karena itu aktivitas ini harus dihindari. Aktivitas Kuadran III dan IV adalah aktivitas yang tidak penting. Karena tidak penting maka harus dihindari tidak perduli apakah itu mendesak atau tidak mendesak. Aktivitas Kuadran I dan II adalah aktivitas yang penting karena itu harus dilakukan. Tetapi karena aktivitas Kuadran I sangat menguras tenaga dan pikiran maka berikan waktu lebih banyak untuk melakukan aktivitas Kuadrant II. Aktivitas Kuadran II yang dilakukan secara teratur dan terus-menerus akan membuat aktivitas pada Kuadran I berkurang sedikit-demi sedikit. Dengan demikian hal-hal penting tetap terselesaikan dan stress berkurang.
5

KEKUATAN BURUH
M. Ikhsan Prajarani Sekretaris Koordinator Wilayah Sumatera Selatan FSP2KI; Ketua SPKT Muara Enim

Dalam pandangan kaum modal, pilihan dan tuntutan utama hidupnya tidak ada yang lain kecuali terjadinya akumulasi keuntungan, berlipatnya modal berjuta kali tanpa peduli cara apa yang ditempuhnya. Cara tidaklah penting asalkan keuntungan bertambah semakin menggunung. Demikian logika pikir pemodal, kaum kapitalis, kekuatan neolib yang sialnya menjadi pilar utama rezim penguasa hari ini, melanjutkan rezim sebelumnya yang juga berpihak pada kekuatan yang sama. Maka logika pikir selanjutnya adalah menempuh langkah paling mudah, jalan pintas untuk memberangus kekuatan apapun , kekuatan siapapun yang diyakini akan mengurangi keuntungan mereka. Jaman sekarang, ketika teknologi baru tak lagi ditemukan seperti jaman awal revolusi Industri, maka pilihan lain yang jauh lebih pintas tentu saja dengan memeras keringat buruh menjadi lebih kering, seperti handuk. Kalau perlu ciptakan mesin pemeras keringat buruh dan mesin penghisap darah yang masih mengalir dalam nadi buruh. Mesin itu, atas sogokan kaum modal kemudian diloloskan oleh parlemen atas inisiatif pemerintah melalui lahirnya undang-undang penindas buruh, apapun namanya, siapapun pencetusnya. Maka, tentu saja mereka akan menempuh jalur khusus ini. Memeras keringat buruh, memperhebat penindasannya. Pengusaha hanya berpikir menumpuk akumulasi keuntungannya. Tapi, ketika niat itu akan dijalankan, maka mereka berpikir masih ada kekuatan yang berpotensi menghadangnya, yakni serikat buruh. Maka diciptakanlah berbagai mekanisme untuk memberangus serikat buruh, baik secara jalan halus atau jalan paling kasar sekalipun. Inilah yang kemudian disebut sebagai union busting, pemberangusan hak dasar berserikat Di antaranya yang paling nyata adalah dengan cara intimidasi, mutasi, PHK, pembentukan serikat boneka pro perusahaan dan perubahan status hubungan kerja buruh menjadi kontrak outsourcing. Aktornya bermacam-macam, mulai dari keterlibatan negara sampai preman yang dipergunakan untuk meneror buruh. Keterlibatan negara, sangat nyata dalam bentuk lahirnya UU 21 tahun 2000 yang sangat liberal. Meski ketika lahirnya UU ini kemudian membuat buruh bebas berserikat, namun kemudian ternyata lahirnya UU ini justru melahirkan perpecahan yang sangat dahsyat. Salah satu contohnya adalah kemudahan membentuk serikat hanya dengan 10 orang kemudian membuat pengusaha bisa saja membuat serikat boneka untuk menandingi serikat buruh yang kritis di pabrik. Serikat boneka ini kemudian dijadikan alat legitimasi untuk menolak serikat yang lahir dari aspirasi buruh secara nyata. Semangat ini, sangat terkait dengan lahirnya paket undang-undang perburuhan Indonesia sebagai hasil desakan rentenir internasional. Mulai dari UU Ketenagkerjaan 13 tahun 2003 yang lahir pada jaman pemerintahan Megawati dan kemudian akan diperburuk melalui revisinya oleh pemerintahan SBY-JK meski gagal karena perlawanan kaum buruh. Kemudian UU 21 tahun 2000 tentang Serikat Buruh dan ditutup dengan paripurna oleh UU no 2 tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI). Dalam memperjuangkan hak-haknya para buruh sering mendapatkan tekanan dari para pengusaha, terkadang dalam melaksankan aktivitasnya menjalankan fungsi serikat pun kaum buruh sering ruang gerak kaum buruh dipersempit. Memang di dalam UU No.21 tahun 2000 tentang serikat pekerja/buruh, pasal 29 ayat 1 (satu) dan 2 (dua) buruh. Dalam pasal tersebut pekerja/buruh boleh melaksanakan kegiatan serikat, tetapi hal tersebut harus dimusyawarahkan dengan pihak perusahaan, pada saat itulah pihak perusahaan memanfaatkannya untuk membatasi aktivitas serikat buruh tersebut. Jadi dalam membuat undang-undang ketenagakerjaan masih banyak campur tangan dan intervensi dari para pengusaha, itulah yang dimaksud dalam usaha-usaha yang dilakukan pengusaha untuk memperlemah fungsi serikat dalam melaksanakan kegiatan serikat pekerja/serikat buruh. Di Negara kita Indonesia para pembuat kebijakan hukum dilakukan oleh pemerintah dengan persetujuan dari parlemen, tapi celakanya pemerintah dan wakil rakyat tersebut banyak juga yang menjadi pengusaha. Memang tidak ada larangan untuk seseorang pengusaha menjadi anggota wakil rakyat, tetapi apakah seseorang tersebut bisa secara ikhlas melepaskan kepentingan bisnisnya untuk kepentingan rakyat ? Dari hal tersebut itulah banyak kebijakan-kebijakan pemerintah menjadi tidak berpihak kepada rakyat terutama kaum buruh. Kalau seandainya bisa untuk menyatukan kekuatan kita para buruh, pasti hal tersebut akan dapat membuat upaya mencapai kesejahteraan hidup yang sebenarnya akan dapat terpenuhi.Tetapi terkadang di dalam organisasi serikat pekerja/ buruh pun ada upaya dan niat-niat pribadi individu untuk kepentingan sendiri dan kepentingan golongan. Mudah-mudahan setelah Mayday 1 Mei 2011 kemarin merupakan langkah awal kita para pekerja/buruh untuk mempersatukan kekuatan kita dalam tujuan yang mulia yaitu kesejahteraan, dan jaminan hukum yang memang benar-benar melindungi pekerja. Hak pekerja adalah hak azazi manusia, pelanggaran terhadap hak pekerja berarti sama dengan melanggar hak azazi manusia. Salam Solidaritas...Satukan suara, bulatkan tekad, galang persatuan dan kekuatan disetiap lapisan buruh demi untuk tujuan bersama yaitu kesejahteraan....Hidup buruh..!!!!
6

Mitra Kerja FSP2KI


ICEM
FSP2KI berafiliasi internasional kepada ICEM (International Federation of Chemical, Energy, Mine, and General Workers Union). Kantor: Switzerland. Website: www.icem.org

Gambar atas dan bawah adalah suasana Kongres III FSP2KI

PAPPERS
FSP2KI dan PAPPERS (Swedish Paper Workers Union) bekerja sama untuk pemberdayaan dan pengorganisasian serikat pekerja pulp dan kertas di Indonesia. Website: www.pappers.se Kantor: Swedia.

LWG
FSP2KI adalah salah satu anggota dari LWG (Labour Working Group). LWG adalah lembaga yang fokus pada pendidikan perburuhan. Irzan Zulpakar Presiden FSP2KI, menjadi Wakil Presiden di LWG. Kantor: Bandung. Website: www.lwg.or.id
Irzan Zulpakar (kiri) dan Etin Rodiana ((kanan)

Jaringan Nasional dan Internasional


FSP2KI terus membangun jaringan kepada serikat pekerja dan lembaga kemanusiaan baik nasional maupun internasional.

UNI Global Union Graphical & Packaging


FSP2KI dan UNI bekerja-sama untuk pemberdayaan dan pengorganisasian serikat pekerja percetakan dan packaging di Indonesia. Kantor: Switzerland. Website: www.uniglobalunion.org

FSP2KI meliputi serikat pekerja pada perusahaan industri pulp, Kertas, kehutanan, packaging, percetakan dan perusahaan kontraktor pendukungnya. Sampai dengan April 2011, FSP2KI beranggotakan 17.632 orang dari 14 Serikat Pekerja Anggota.

FSP2KI
Jl. Wijaya Kusumah No. 42. Karawang Timur. Kab. Karawang . Jawa Barat. Indonesia.

www.fsp2ki.org
7

You might also like