You are on page 1of 14

Makalah penyediaan Air Bersih Kualitas Kimia Air dan Water Washed Diseases Logam Berat/anorganik (penyakit kulit)

pada Air Sumur Bor

OLEH : KELOMPOK 7 Patricia G.Talakua Retski Rahayu Alfrida Pare Ira Mayasari Tresya Laode Makta Crisna Silalahi (K11109284) (K11109613) (K11110615) (K11109575) (K11109598) (K11108600) (K11198559)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

DAFTAR ISI

Daftar Isi .................................................................................................................................2 Bab I. Pendahuluan ................................................................................................................3 1.1 Latar Belakang .....................................................................................................3 1.2 Rumusan masalah3 1.3 Tujuan ..................................................................................................................4 Bab II. Pembahasan ................................................................................................................4 2.1. Air Sumur Bor .....................................................................................................5 2.1.1. Jenis-jenis Sumur Bor ..........................................................................6 2.1.2. Potensi Ketercemaran Sumur Bor ........................................................6 2.2. Logam Berat ........................................................................................................7 2.2. 1. Pengertian Logam Berat ......................................................................7 2. 2.2. Jenis-jenis Logam Berat ......................................................................8 2.2.3. Sumber-sumber Logam Berat ..............................................................8 2.2.4. Penyakit Akibat Logam Berat ..............................................................9 2.3. Jenis Penyakit Kulit ...........................................................................................10 2.3.1. Pengertian Penyakit Kulit ...................................................................10 2.3.2 Penyakit Kulit yang disebabkan oleh Logam Berat............................11 2.3.3. Solusi ( Cara Mengatasi Penyakit Kulit akibat Logam Berat )12

Bab III. Penutup.13 3. 1. Kesimpulan ......................................................................................................13 3.2. Saran .................................................................................................................13 Daftar Pustaka.......................................................................................................................14

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Air adalah unsur kehidupan yang sangat mendasar mencakup semua aktivitas manusia. Tidak semua air didunia dapat dimanfaatkan langsung oleh manusia, karena pada kondisi dan keadaan tertentu air baku haruus terlebih dahulu diolah atau diproses menjadi air bersih yang sesuai dengan standar kesehatan. Air bawah permukaan merupakan sumber air terbesar yang dieksploitasi manusia sehingga untuk mencukupi kebutuhan akan air yang selalu meningkat, manusia selalu berusaha mencari sumber sumber air tanah yang baru (Hendrayana 2004). Meningkatnya kebutuhan air ini bukan hanya disebabkan oleh jumlah penduduk dunia yang makin bertambah, juga sebagai akibat dari peningkatan taraf hidupnya yang diikuti oleh peningkatan kebutuhan air untuk keperluan rumah tangga, industri, rekreasi disamping pertanian (Ahcmad 2004 ). Ketercemaran air dapat terjadi baik oleh bakteri/mikrobiologi maupun oleh logam berat. Kualitas air adalah kondisi kualitas air yang diukur dan atau diuji berdasarkan parameter parameter tertentu dan metode tertentu berdasarkan peraturan

perundangan- undangan yang berlaku. Status kualitas air adalah tingkat kondisi kualitas air yang menunjukkan kondisi cemar atau kondisi baik pada suatu sumber air dalam waktu tertentu dengan membandingkan dengan baku mutu air yang telah ditetapkan. Air yang baik memenuhi syarat kimia, fisika, mikrobiologi dan radiologi Untuk itu ketercemaran air oleh logam berat perlu mendapat perhatian dan penanganan khusus Karena dapat menyebabkan berbagai penyakit termasuk penyakit kulit.

1.2. Rumusan Masalah a. Apakah sumur bor dan bagaimana ketercemaran sumur bor oleh logam berat? b. Apakah logam berat, jenis dan penyakit yang dapat ditimbulkan? c. Bagaimanakah dampak logam berat pada kulit? d. Bagaimanakah cara pencegahan penyakit kulit oleh logam berat?

1.3. Tujuan a. Untuk mengetahui ketercemaran logam berat pada sumur b. Mengetahui jenis jenis logam berat dan penyakit yang ditimbulkan c. Mengetahui Penyakit kulit yang disebabkan oleh logam berat d. Mengetahui dan memahami cara pencegahan penyakit kulit akibat logam berat pada air

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Air Sumur Bor Air sumur bor adalah sumur yang dibuat untuk mendapatkan air dengan bantuan auger,Kedalaman minimum 100 meter. Istilah dan definisi . air tanah : air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah, antara lain sumur bor, sumur gali dan sumur pantek. Air sumur-dalam dapat dipakai sebagai sumber air bersih/air minum namun biasanya air sumur sering mengandung ion-ion besi,mangan dan amonia sehingga air sumur yang mulanya jernih akan menjadi keruh dan berbau setelah beberapa jam saja. Oleh karena itu air sumur ini harus diolah agar kualitas air benar-benar jernih,bersih dan tidak berbau dan dapat dipakai sebagai air bersih/air minum. Air tanah dapat terkontaminasi dari beberapa sumber pencemar. Dua sumber utama kontaminasi air tanah ialah kebocoran bahan kimia organik dari penyimpanan bahan kimia dalam bunker yang disimpan dalam tanah, dan penampungan limbah industri yang ditampung dalam kolam besar diatas atau di dekat sumber air . Untuk membuat sumur air yang baik perlu diperhatikan hal-hal berikut ini agar tidak menciptakan masalah pencemaran lingkungan sekitar kita : Pemilihan lokasi sumur yang baik Tidak berdekatan dengan wc / toilet / kamar mandi agar tidak terjadi kontaminasi saluran pembuangan dengan jaringan sumur air tanah. Jarak yang tepat untuk memisahkan antara lubang sumur air yang akan dibuat dengan toilet yang terdekat adalah minimal 5 meter jika tanah di sekitar lokasi adalah tanah liat dan minimal 7,5 meter jika tanahnya berpasir. Konstruksi sumur air yang sesuai standar 1. Membuat dinding tembok bagian atas pada jarak 3 meter dari permukaan tanah agar tidak terjadi perembesan air dari permukaan tanah yang akan merusak dan mengkontaminasi kualitas air bersih 2. Pada bagian atas sumur air / sumur bor diberi tutup supaya tidak kemasukan kotoran yang bisa merusak air yang bersih menjadi kotor 3. Gunakan kaporit sebagai disinfektan dengan takaran dosis 1 gram per 100 liter untuk membunuh kuman dan bakteri yang merugikan kesehatan tubuh kita jika menggunakan ember atau timba.
5

2.1.1. Jenis-jenis sumur bor macam-macam sumur bor terbagi atas 3 macam yaitu 1. Sumur Eksplorasi (Wildcat) merupakan sumur yang dibor pertama kali untuk menentukan keterdapatan AIR yang di cari pada lokasi yang masih baru. 2. Sumur Konfirmasi (Confirmation Well), merupakan sumur yang digunakan untuk memastikan apakah hidrokarbonnya cukup untuk dikembangkan. Sumur ini akan dilakukan pemboran di lokasi sekitar sumur eksplorasi. 3. Sumur Pengembangan (Development Well) merupakan sumur yang dibor pada suatu lapangan minyak yang telah ada. Sumur ini memiliki tujuan untuk mengambil hidrokarbon secara maksimal di lapangan yang telah ada. 2.1.2. Potensi ketercemaran sumur bor Analisis Pencemaran Logam Berat Pada Air Sumur Bor : Defenisi Ketercemaran air oleh SK Menteri Negara dan Kependudukan Lingkungan Hidup No: Kep-02/MENKLH/1988, Tentang penetapan baku mutu lingkungan: masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energy stau komponen lain kedalam air atau berubahnya tatanan air oleh kehidupan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau sudah tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (pasal 1) Telah dilakukan penelitian tentang penganalisaan tingkat pencemaran logam berat, dengan mengukur kadar logam berat yang terdapat pada air sumur bor. Sumur bor merupakan tipe sumur yang paling banyak digunakan di daerah yang belum mendapat pelayanan air bersih. Untuk mengetahui tingkat pencemaran yang terjadi maka dilakukan penelitian mengenai pencemaran logam berat didalam air tanah yang digunakan penduduk sebagai sumber air bersih. Obyek utama penelitian adalah sumur-sumur bor penduduk adalah Logam berat yang dianalisis adalah TIMBAL, MERKURI, KADMIUM dan TEMBAGA. Keempat jenis logam tersebut memiliki efek yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Analisis dilakukan dengan metode spectrophotometry . Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktorfaktor jarak sumur dari garis pantai, dan kedalaman sumur berpengaruh nyata terhadap kandungan logam berat yang terdapat pada air sumur bor.Tetapi pH air sumur tidakterlalu signifikan terhadap kandungan logam berat air sumur bor. Inductively Couple Plasma with Atomic Emission Spectroscopy (ICP-OES)Inductively couple plasma adalah sebuah teknik
6

analisis yang digunakan untukmendeteksi jejak logam yang terdapat didalam sampel. Tujuan utama inductivelycouple plasma (ICP) adalah untuk mendapatkan karakteristik suatu elemen dan untuk mengukur panjang gelombang dari sampel yang akan diukur.
( 2. Retzki Rahayu/K11109613: Purba Damayanti, Analisis Pencemaran Logam Berat Pada Air Sumur Bor Dengan Metode Spektrofotometri Untuk Dapat Digunakan Sebagai Air Minum Di Kecamatan Medan Belawan. )

2.2. Logam Berat Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya, seperti bahan pencemar air yang berupa sabun, bahan pemberantas hama, zat warna kimia, larutan penyamak kulit dan zat radioaktif. Zat kimia ini di air lingkungan merupakan racun yang mengganggu dan dapat mematikan hewan air, tanaman air dan mungkin juga manusia. Limbah adalah zat, energi, dan atau komponen lain yang dikeluarkan atau dibuang akibat sesuatu kegiatan baik industry maupun non-industri (Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bali, 1988). Buangan industri adalah bahan buangan sebagai hasil sampingan dari proses produksi industri yang dapat berbentuk benda padat, cair maupun gas yang dapat menimbulkan pencemaran. Buangan non-industri adalah bahan buangan sebagai hasil sampingan bukan dari industri, melainkan berasal dari rumah tangga, kantor, restoran, tempat hiburan, pasar, pertokoan, rumah sakit dan lain-lain yang dapat menimbulkan pencemaran.
(4. Ira Mayasari/K11109575: Kadek Dan Konsukartha, Pencemaran Air Tanah Akibat Limbah Domestik Di Lingkungan Kumuh, Jurnal Permukiman Natah Vol 5 No.2, 2007 ) Pembuangan

2.2. 1. Pengertian Logam Berat Logam berat adalah bahan-bahan alami yang berasal dan termasuk bahan penyusun lapisan tanah bumi. Logam berat tidak dapat diurai atau dimusnahkan. Logam berat dapat masuk ke dalam tubuh mahluk hidup melalui makanan, air minum, dan udara. Logam berat berbahaya karena cenderung terakumulasi di dalam tubuh mahluk hidup. Laju akumulasi logam-logam berat ini di dalam tubuh pada banyak kasus lebih cepat dari kemampuan tubuh untuk membuangnya. Akibatnya keberadaannya di dalam tubuh semakin tinggi, dan dari waktu ke waktu memberikan dampak yang makin merusak.

2. 2.2. Jenis-jenis Logam Berat Saat ini para ahli mulai mengklasifikasikan jenis-jenis logam berat terutama yang perlu menjadi fokus perhatian paling tinggi untuk dikendalikan keberadaannya di lingkungan. Logam-logam berat tersebut diantaranya adalah Ag, As, Cd, Co, Cr, Cu, Hg, Mn, Mo, Ni, Pb, Sn, dan Ti. Beberapa dari logam berat ini , pada takaran jumlah yang sedikit, sebenarnya berguna bagi mahluk hidup (Co, Cu, Cr, Ni) dan beberapa yang lain bersifat karsinogen (penyebab cancer) atau beracun/ berefek negatif pada organ-organ tertentu, seperti pada sistem saraf pusat (Hg, Pb, As), organ ginjal atau liver (Hg, Pb, Cd, Cu), serta kulit, tulang, atau gigi (Ni, Cd, Cu, Cr). Dalam bahasan kali ini, akan diurai tiga polutan utama logam berat di lingkungan yaitu Lead (Pb), Mercury (Hg) dan Cadmium (Cd) 2.2.3. Sumber-sumber Logam Berat 1. Sumber dari Alam. Kadar Pb yang secara alami dapat ditemukan dalam bebatuan sekitar 13

mg/kg. Khusus Pb yang tercampur dengan batu fosfat dan terdapat didalam batu pasir ( sand stone) kadarnya lebih besar yaitu 100 mg/kg. Pb yang terdapat di tanah berkadar sekitar 5 - 25 mg/kg dan di air bawah tanah (ground water) berkisar antara 1 - 60 g/liter. Secara alami Pb juga ditemukan di air permukaan. Secara alami Pb juga ditemukan di udara yang kadarnya berkisar antara 0,0001 - 0,001 g/m3. Tumbuhtumbuhan termasuk sayur-mayur dan padi-padian dapat mengandung Pb, penelitian yang dilakukan di USA kadarnya berkisar antara 0,1 -1,0 g/kg berat kering. Logam berat Pb yang berasal dari tambang tersebut bercampur dengan Zn (seng) dengan kontribusi 70%, kandungan Pb murni sekitar 20% dan sisanya 10% terdiri dari campuran seng dan tembaga. 2. Sumber dari Industri. Industri yang perpotensi sebagai sumber pencemaran Pb adalah semua industri yang memakai Pb sebagai bahan baku maupun bahan penolong, misalnya: Industri kabel. Industri kabel memerlukan Pb untuk melapisi kabel. Saat ini pemakaian Pb di industri kabel mulai berkurang, walaupun masih digunakan campuran logam Cd, Fe, Cr, Au dan arsenik yang juga membahayakan untuk kehidupan makluk hidup.
8

Industri kimia, yang menggunakan bahan pewarna. Pada industri ini seringkali dipakai Pb karena toksisitasnya relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan logam pigmen yang lain. Sebagai pewarna merah pada cat biasanya dipakai lead, sedangkan untuk warna kuning dipakai lead chromate. Tabel1. Daftar Persyartan Kualitas Air Bersih NO PARAMETER SATUAN Kadar maksimum yang diperbolehkan 1 2 3 4 5 Air raks (Hg) Kadmium (Cd) Timbal (Pb) Arsen (As) Chlorida (Cl) mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L 0,001 0,005 0,05 0,05 600 red

Sumber: Peraturan Menteri Kesehatan RI, 1990


(3.Tresya Unwawirka/K11109598: Siregar Mukhlis, Pengaruh Berat Molekul, Medan, 2009, Kitosan Nanopartikel Untuk Menurunkan Kadar Logam Besi Dan Zat Warna Pada Limbah Industri Tekstil Jeans,Medan,2009)

2.2.4. Penyakit Akibat Logam Berat Penyakit-penyakit yang lazim timbul akibat minum atau mengkonsumsi bahan kimia melalui air minum adalah tergantung dari jenisnya seperti :

a. Hg (Mercury, Hydrogerum, Air raksa) Efek toksisitas mercury terutama pada Susunan Sarap Pusat, ginjal, saluran pencernaan, dan gangguan pada mata serta cardiovaskuler dimana Hg ini terakumulasi. Jangka waktu, intensitas dan jalur paparan serta bentuk mercury mempengaruhi sistem apa yang effected. Elemen mercury dan organomercury. Disamping itu juga dapat menyebabkan keterbelakangan mental pada bayi. b. As (Arsenik) Intake rata-rata perhari arsenik inorgrnik di dalam air minum diperkirakan sama dengan yang berasal dari makanan. Intake dari udara tidak berarti Arsenik Inorganik telah ditetapkan sebagai bahan yang menyebabkan kanker pada manusia yang oleh LARC
9

diklasifikasikan ke dalam group I. Juga menyebabkan gangguan pada sistim pencernaan dan kanker kulit, empedu dan hati. c. Berillium Berillium mempunyai berbagai kegunaan penting yang umumnya didasarkan pada tahan panasnya, jarang ditemukan dalam air minum dengan konsentrasinya sangat rendah, biasanya kurang dari 1 ml/ltr. Absorbsi berillium dan senyawa-senyawa diklasifikasikan oleh LARC sebagai senyawa yang mungkin menyebabkan kanker pada manusia. d. Boron Senyawa boron berada di dalam air, asalnya dari industri dan limbah domestik. Total intake perhari diperkirakan antara 1 sampai dengan 5 mg kalau dikonsumsi dalam bentuk borak, maka boron akan cepat dan hadir sempurna diserap oleh sistem pencernaan. Estensi Boron terjadi utamanya melalui ginjal. Pemaparan senyawa boron terhadap manusia dalam jangka waktu yang lama menyebabkan iritasi ringan pada lambung. e.. Chlorida (Cl) Sumber utama pemaparan Cl terhadap manusia adalah penambahan garam dalam makanan dan dari intake makanan biasanya lebih besar dibanding air minum. Kelebihan konsentrasi Cl yang meningkatkan jumlah korosi logam dalam sistem distribusi air minum tergantung pada alkalinitas air dalam hal ini dapat menyebabkan meningkatnya konsentrasi logam di dalam suplai air. Tidak ada program dasar kesehatan yang ditetapkan untuk clorin di dalam air. Namun demikian konsentrasi 7250 mg/ltr dapat memberi rasa pada air minum dan dalam jumlah kecil menyebabkan penyakit karies gigi.

2.3. Jenis penyakit kulit 2.3.1. Pengertian Penyakit Kulit Penyakit Kulit merupakan suatu penyakit yang menyerang kulit permukaan tubuh, dan disebabkan oleh berbagai macam penyebab. Beberapa Penyebab Penyakit Kulit: 1. Kebersihan diri yang buruk 2. Virus 3. Bakteri 4. Reaksi Alergi 5. Daya tahan tubuh rendah

10

Tanda dan Gejala Penyakit Kulit 1. Gatal-gatal (saat pagi, siang, malam, ataupun sepanjang hari)
2. Muncul bintik-bintik merah/ bentol-bentol/ bula-bula yang berisi cairan

bening ataupun nanah pada kulit permukaan tubuh


3. Kadang disertai demam

2.3.2. Penyakit Kulit akibat Logam Berat

Berikut adalah jenis logam berat yang sering mengkontaminasi air dan penyakit kulit yang ditimbulkan:

1. Seng (Zn)

Kelebihan seng ( Zn ) hingga dua sampai tiga kali AKG menurunkan absorbsi tembaga. Kelebihan sampai sepuluh kali AKG mempengaruhi metabolisme kolesterol, mengubah nilai lipoprotein, Perubahan lipoprotein pada kulit menyebabakan gangguan pada permukaan epidermis kulit, sehingga kulit terlihat bersisik dan berkerut.

2. Kromium (Cr)

Kandungan Cr dalam air secara terakumulasi bersifat karsinogen dan korosif pada jaringan. Pada kulit sifat kromium menyebabkan kanker kulit

3. Arsen (As) Pada kulit menyebabkan berwarna gelap (hiperpigmentasi), penebalan kulit (hiperkeratosis), timbul seperti bubul (clavus), infeksi kulit (dermatitis) dan mempunyai efek pencetus kanker (carcinogenic)

4. Air Raksa/Hargentum/Mercury (Hg) Mercuri (Hg) pada kulit menyebabkan iritasi, ruam merah dan bahkan pengelupasan. Jaringan permukaan kulit akn mengalami radang dan memicu kanker kulit.

11

2.3.3.Solusi ( Cara mengatasi Penyakit kulit akibat logam berat ) 1. Pantau kawasan pemukiman anda, air sumur dapat tercemar logam berat jika pemukiman berada di sekitar pertanian (oleh pestisida) dan pertambangan (oleh timbal, kromium,dll) 2. Buatlah sumur bor yang baik, jika ingin dikonsumsi air sumur harus diuji ataupun diproses lebih lanjut. Logam berat tidak hilang oleh proses pematangan air, logam berat perlu diuji. 3. Lihat reaksi kulit anda terhadap air sumur yang digunakan. Kulit adalah bagian utama yang akan langsung memberi reaksi ketika terjadi kontak dengan logam berat, jika penggunaan air sumur menyebabkan beberapa perubahan pada kulit sebaiknya coba selidiki kualitas air anda.
(1.Patricia Talakua/K11109284: Sukar, Sumber Terjadinya Arsen Di Lingkungan, Jurnal Ekologi Kesehatan Vol 2 No.2, 2003)

12

BAB III PENUTUP

3. 1. Kesimpulan Dari pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa ketercemaran logam berat sangat berbahaya bagi tubuh. Indikasi pertama dapat dilihat dari sensitifitas kulit, logam berat dalam air sumur dapat masuk melalui kulit dan merusak jaringan kulit serta system tubuh lainnya. Pada kulit akumulasi logam berat menyebabkan kanker kulit. Ketercemaran logam berat berpotensi terjadi jika pemukiman berada di dekat industry, pertambanagn, maupun pertanian. Berbagai upaya perlu dilakukan untuk mengatasi hal ini 3.2. Saran Dari hasil pemaparan kami dalam amkalah ini, maka dapat kami sarankan agar: 1. Pertanian dan pertambangan seharusnya memiliki jarak yang jauh dari pemukiman penduduk. Hal ini membutuhkan kerjasama dan perhatian pemerintah untuk mengatur batas wilayah dan penempatan kawasan industry, pertanian dan pertambangan. 2. Melakukan pengujian terhadap air sumur pada kawasan yang berpotensi terkontaminasi logam berat. 3. Mensosialisasikan pada masyarakat bentuk gangguan (penyakit) yang ditimbulkan oleh logam berat. 4. Jika terjadi alergi atau indikasi ketidakcocokan dengan air sumur, segera hentikan pemakaian air dan lakukan pengujian.

13

Daftar Pustaka

1. Sukar, Sumber Terjadinya Arsen Di Lingkungan, Jurnal Ekologi Kesehatan Vol 2 No.2, 2003 2. Purba Damayanti, Analisis Pencemaran Logam Berat Pada Air Sumur Bor Dengan Metode Spektrofotometri Untuk Dapat Digunakan Sebagai Air Minum Di Kecamatan Medan Belawan. 3. Siregar Mukhlis, Pengaruh Berat Molekul, Medan, 2009, Kitosan Nanopartikel Untuk Menurunkan Kadar Logam Besi Dan Zat Warna Pada Limbah Industri Tekstil Jeans,Medan,2009. 4. Kadek Dan Konsukartha, Pencemaran Air Tanah Akibat Pembuangan Limbah Domestik Di Lingkungan Kumuh, Jurnal Permukiman Natah Vol 5 No.2, 2007.

14

You might also like