You are on page 1of 13

MINAT SISWA/SISWI TERHADAP KEGIATAN KEAGAMAAN DI SEKOLAH

KARYA TULIS ILMIAH


Diajukan untuk memenuhi tugas mata Pelajaran Bahasa Indonesia yang diberikan oleh BapakAsepSihabudin, M.Pd. Pada semester 2 Tahun ajaran 2011/2012

Disusunoleh : Dini Andriani Rahayu Luki Hamdala Sherli Marlinda

SMA NEGERI 5 KARAWANG


Tahun Ajaran 2011/2012

Karya tulis ini berjudul : MINAT SISWA/SISWI TERHADAP KEGIATAN KEAGAMAAN DI SEKOLAH

Mendapat pengesahan tanggal, 31-Maret-2012

WaliKelas

Guru Pembimbing

CahyaniWidiastutiS.Pd. 1971 0202 1998 0220 02 Mengetahui KepalaSekolah SMA NEGERI 5 KARAWANG

AsepSihabudinM.pd. 1964 0530 1988 0310 04

Drs. Darya M.Pd. 1964 0405 1988 0310 10

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayatnya kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul Minat siswa/siswi terhadap kegiatan keagamaan di sekolah, uji coba penelitian di kelas XI IPA 4 (SMAN 5 KARAWANG).

Karya tulis ini disusun dalam rangka memenuhi tugas yang di berikan oleh Bapak Asep Sihabudin dalam bidang pembelajaran Bahasa Indonesia. Sehubungan dengan tersusunnya karya tulis ini saya mendapat imbingan dari berbagai pihak.Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang membantu dan membimbing penulisan karya tulis ilmiah ini. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat untuk kita semua dan bagi pembaca pada umumnya. Kami harap anda dapat memaklumi bahwa karya tulis ini masih terdapat kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, kritik dan saran para pembaca akan kami terima dengan senang hati demi penyempurnaan karya tulis ini.

DAFTAR ISI
COVER HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH RUMUS MASALAH TUJUAN PENULISAN METODE PENULISAN

BAB 1.1 1.2 1.3 1.4

1.5 PENGGUNAAN HASIL PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB III PEMBAHASAN BAB IV PENUTUP 4.1 KESIMPULAN 4.2 SARAN DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Di sekolah kita SMAN 5 Karawang. Selalu menyelenggarakan kegiatan-kegiatan baik itu yang bersifat akademik maupun non akademik. Kegiatan akademik contohnya: bimbingan belajar untuk kelas XII, persiapan siswa untuk menghadapi olimpiade akademik dan non akademik contohnya: ekstrakulikuler, pentasseni, perayaan hari-hari besar yang disertakan dengan lomba-lomba dan kegiatan keagamaan. Kegiatan keagamaan selalu di panitiai oleh ekskul rohis ataupun dari guru itu sendiri. Kegiatan-kegiatan keagamaan yang sampai saat ini masih diadakan oleh SMAN 5 Karawang yaitu: Perayaan maulid nabi, pesantren kilat, sholat jumat berjamaah, tadarusan sebelum belajar mengajar, baksos, dan dari pihak guru-guru diadakan pula belajar membaca al-quran bagi siswa/siswi yang kurang memahami dalam membaca al-quran tersebut .

Tidak semua siswa/siswi merespon positif dalam kegiatan tersebut, karena terpengaruh oleh sifat malasnya. Bila kegiatan keagamaan berlangsung, banyaksiswa/siswi yang memilih kabur dan tidak mengikuti kegiatan-kegiatan itu. Hal tersebut sangat memperhatin kan karena tujuan dari kegiatan-kegiatan keagamaan tersebut adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang islam, meningkatkan ilmu dan taqwa, serta ikut menjalankan 18 karakter bangsa. Maka dari itu kami membuat KARYA TULIS ILMIAH ini untuk menggambarkan seberapa besar minat siswa/siswi terhadap kegiatan keagamaan di SMAN 5 Karawang.

1.2 RUMUSAN MASALAH


a. Pentingkah kegiatan keagamaan dilaksanakan di sekolah? b. Apakah semua siswa/siswi mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan tersebut? c. Faktor apa yang membuat siswa/siswi malas mengikuti kegiatan tersebut? d. Seberapa besar respon positif bagi siswa terhadap kegiatan keagamaan? e. Dampak positif mengikuti kegiatan keagamaan

1.3

TUJUAN PENULISAN Untuk dapat mengajak para siswa dan siswi lebih giat mengikuti kagiatan-kegiatan keagamaan di sekolah SMAN 5 Karawang ini.

Kerena kegiatan tersebut tidak hanya mengajak kita ke jalan yang benar tetapi kegiatan-kegiatan itu pun banyak memberi ilmu kepada kita semua. Serta membuka hati para siswa siswi untuk tidak bermalas-malasan jika sedang mendengarkan guru berbicara baik itu sedang berceramah atau menjelaskan pelajaran yang lain.

1.4 METODE PENELITIAN A. Pengumpulan Data Membawa efek buruk bagi siswa dan siswi Tidak adanya rasa ingin tahu dan mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan Tidak menanamkan iman dan taqwa Hilangnya kreatifitas siswa Menghilangkan nilai religius di SMAN 5 Karawang B. Jenis Penelitian Kuantitatip, pendapat-pendapat dari responden berdasarkan pertanyaan-pertanyaan dari angket. C. Populasi dan Sample Populasi : SMAN 5 Karawang Jln jendral A.Yani no10 Karawang Barat, telp (0267) 402759. Samping stadion Singaperbangsa Sample : Kelas XI IPA 4, dan kelas lain (SMAN 5 Karawang)

D. Metode dan Teknik analisis data Pengumpulan data dengan cara membagikan angket di kelaskelas sebagai responden.

E. Metode dan Teknik Analisis Data Dengan cara membsgikan angket kepada responden, lalu dikumpulkan dan dianalisis kembali hasil daripada reaksi para responden.

No

Pertanyaan

Selalu 4

Jarang 3

Kadang-Kadang 2

Tidak Pernah 1

1 2 3 4 5 6

Apakah kegiatan keagamaan dapat memicu prestasi? Apakah kegiatan keagamaan dapat membantu memperbaiki rohani lebih baik? Apakah kegiatan keagamaan sering di perlombakan? Apakah Anda sudah menguasai pengetahuan agama dan pengetahuan umum? Apakah Anda sudah paham dengan tujuan kegiatan pembelajaran keagamaan? Apakah Anda selalu mengikuti kegiatan

7 8 9 10

keagamaan? Apakah Anda selalu menjalankan perintah keagamaan? Apakah Anda pernah mengeluh dalam mengikuti kegiatan keagamaan? Mendengarkan ceramah yang di sampaikan? Apakah Anda sering mengikuti solat jumat berjamaah di sekolah?

No

Pertnyaan

Selalu 1

Jarang 2

Kadang-Kadang 3

Tidak pernah 4

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Apakah kegiatan keagamaan mengganggu sistem belajar mengajar bagi para siswa/siswi? Apakah dengan mengikuti kegiatan keagamaan anda akan menjadi orang baik? Apakah Anda mengikuti kegiatan keagamaan dengan kesadaraan anda sendiri? Apakah ada pihak yang memaksa Anda untuk mengikuti kegiatan keagamaan? Apakah dengan mengikuti kegiatan keagamaan selalu berdampak positif? Apakah Anda selalu merasa sempurna dengan mengikuti kegiatan keagamaan ? Apakah dengan mengikuti kegiatan keagamaan Anda hanya menutupi kejahatan Anda sendiri? Apkah dengan mengikuti kegiatan keagamaan hanya ingin dianggap baik oleh teman-teman? Apakah dengan mengikuti kegiatan keagamaan di sekolah anda hanya ingin mendapat nilai dari guru?

10

Apakah Anda belajar Keagamaan dengan sungguh-sungguh?

BAB II KAJIAN PUSTAKA Beberapa teori dari beberapa pakar tentang dampak positif/negatif dari minat siswa/siswi terhadap kegiatan keagamaan

Muhibbin Syah (1999: 59) mengemukakan bahwa belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Dalam artian, berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Oleh karenanya, pemahaman yang benar mengenai arti belajar dengan segala aspek, bentuk, dan manifestasinya mutlak diperlukan oleh para pendidik. Kekeliruan atau ketidaklengkapan persepsi mereka terhadap proses belajar dan hal-hal yang berkaitan dengannya mungkin akan mengakibatkan kurang bermutunya hasil pembelajaran yang dicapai oleh peserta didik.

Belajar juga memainkan peran penting dalam mempertahankan kehidupan sekelompok umat manusia di tengah-tengah persaingan yang semakin ketat di antara bangsa-bangsa lain yang lebih dahulu maju karena belajar. Meskipun dari proses belajar tersebut selain muncul dampak yang positif juga akan muncul dampak negatif. Dalam perspektif Islam, belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang yang beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajat kehidupan mereka. Seperti halnya yang dijabarkan dalam Al Quran Surat Al Mujadalah ayat 11:

Artinya: .Niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat kepada orang-orang yang beriman dan berilmu.

(Departemen Agama RI, 1989: 545)

Pendidikan bagi kehidupan umat manusia di muka bumi merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan mustahil suatu kelompok manusia dapat berkembang, sejahtera dan bahagia menurut konsep dan pandangan hidup mereka.

Arifin M. dan Aminudin Rasyad (1992: 1) berpendapat bahwa untuk memajukan kehidupan mereka itu, pendidikan menjadi sasaran utama yang perlu dikelola secara sistematis dan konsisten, berdasarkan berbagai pandangan teoritikan dan praktikal sepanjang waktu sesuai dengan lingkungan kehidupan manusia.

Sedangkan yang dimaksud dengan minat merupakan keinginan, dorongan, atau pembangkit tenaga bagi terjadinya suatu tingkah laku. Dalam artian minat adalah keinginan untuk merubah sesuatu yang tadinya ada menjadi ada, yang tadinya mampu menjadi mampu, dan yang tadinya tidak mengerti menjadi faham.

Menurut Muhibbin Syah (1999: 35) berpendapat bahwa pendidikan ditinjau dari sudut psikososial (kejiwaan kemasyarakatan) adalah upaya menumbuhkembangkan sumber daya manusia melalui proses hubungan interpersonal (hubungan antar pribadi) yang berlangsung dalam lingkungan masyarakat yang terorganisasi.

Merupakan tugas pokok para pendidik atau guru untuk membangkitkan minat siswa dalam kegiatan belajar mereka, baik itu belajar yang bersifat formal yaitu proses belajar yang dilaksanakan di sekolah ataupun informal yaitu proses belajar yang dilaksanakan di luar sekolah yang sering didapat dari hasil interaksi sosial yang dilakukan oleh siswa pada lingkungan atau kehgidupan sosialnya.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis ingin mengetahui bagaimana minat siswa dalam belajar khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang hubungannya dengan proses interaksi sosial mereka. Pada kesempatan kali ini, penulis akan meneliti siswa kelas IV VI Sekolah Dasar Negeri Pajajar II Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka.

BAB III PEMBAHASAN

JUMLAH RESPONDEN : 40 JUMLAH PERNYATAAN (ANGKET) : 1. Pernyataan Positif : 43 2. Pernyataan Negatif : 43

(POSITIF) Responden S 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 J KK TP

(NEGATIF) Responden S J KK TP

25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 N N

Jadi berdasarkan angket yang dijawab oleh 40 orang responden, yang menjawab angket (pernyataan positif) adalah: 1. Selalu : 2. Jarang : 3. Kadang-kadang : 4. Tidak pernah :

berdasarkan angket yang dijawab oleh 40 orang responden, yang menjawab angket (pernyataan negatif) adalah: 1. Selalu : 2. Jarang : 3. Kadang-kadang :

4. Tidak pernah

BAB IV PENUTUP

4.1

KESIMPULAN

4.2

SARAN

You might also like