Professional Documents
Culture Documents
Pasien merasa ngilu spontan selama 2 minggu, selain itu juga terasa ngilu pada saat makan dingin atau manis. Rasa ngilu spontan yang dirasakan dapat muncul kemungkinan disebabkan oleh adanya karies yang telah mencapai kedalaman dentin (hipersensitifitas dentin).
Dari data pemeriksaan intraoral yang diperoleh dapat dilihat Etiologi bahwa pasien tidak menjaga kebersihan gigi dengan baik dilihat dari OHI yang sedang dan food debris yang ada siseluruh gigi. Karies Food debris tersebut dapat menimbulkan plak, selain itu ditemukan kalkulus pada gigi di area belakang kanan, disebabkan Proses terbentuknya pasien mengunyah di salah satu sisi saja yaitu, sisi kiri.
karies
Imuniologi Karies
Gigi 47 terlihat warna kehitaman, indikasi terdapat karies namun tidak ditemukan adanya kavitas, sehingga dilakukan pemeriksaan dengan foto rontgen dan didapat gambaran area radiolusen dengan batas yang tidak jelas pada gigi tersebut di area interproksimal. Perkusi (-) dan palpasi (-), menunjukkan bahwa tidak terdapat kondisi patologis di jaringan periodontal dan periosteum. Dan pemberian dingin (CE) terdapat rasa sakit berarti gigi masih vital, rasa sakit yang dirasakan 15 detik (durasi pendek).
Gigi 48 belum erupsi sempurna (impaksi), tumbuhnya Proses terbentuknya menabrak gigi 47, sehingga terdapat sela/ ruang pada interproksimal gigi 48 dan 47 yang bisa menyebabkan sisa-sisa karies
Imuniologi Karies
makanan terjebak disana. Perkusi (-) dan palpasi (-), menunjukkan bahwa tidak terdapat kondisi patologis di jaringan periodontal dan periosteum. Dan tidak terdapat kavitas. Hasil pemeriksaan dan analisis data yang didapat dapat didiagnosis pasien tersebut mengalami pulpitis reversible.
Karies gigi adalah penyakit jaringan keras gigi yang ditandai dengan demineralisasi materi anorganik dan diikuti kerusakan materi organik jaringan gigi. Karies gigi adalah proses patologis dari dekstruksi lokal jaringan gigi yang disebabkan oleh mikroorganisme.
Imuniologi Karies
Mikrooganisme
B
Host & gigi
B
A
Substrat
B
Waktu
B
Ket: A: Terjadi Karies B: Tidak terjadi karies
Imuniologi Karies
Host Faktor morfologi gigi (ukuran dan bentuk gigi), struktur enamel, Mikrooganisme faktor kimia dan kristalografis. Permukaan gigi yang kasar dapat B menyebabkan plak mudah B melekat dan membantu Host & A perkembangan karies gigi. Substrat
gigi
B
Waktu
B
Ket: A: Terjadi Karies B: Tidak terjadi karies
Imuniologi Karies
Mikrooganisme
B
Host & gigi
A B
B Agen (Mikroorganisme) Terdapat banyak bakteri yang beerperan dalam Substrat pembentukan karies, salah satunya adalah S.mutans.
B
Imuniologi Karies
Waktu
Ket: A: Terjadi Karies B: Tidak terjadi karies
Substrat Mempengaruhi pembentukan plak karena membantu Mikrooganisme perkembangbiakan dan kolonisasi mikroorganisme yang ada padaB permukaanB email.
A B
Waktu
Substrat
B
Ket: A: Terjadi Karies B: Tidak terjadi karies
Imuniologi Karies
Substrat
B
Waktu
B
Ket: A: Terjadi Karies B: Tidak terjadi karies
Imuniologi Karies
Terdapat 3 teori yang mempengaruhi terjadinya karies: 1. Acidogenic Theory 2. Proteolytic Theory 3. Proteolytic Chelatioon Theory Acidogenic Theory Bakteri + Glukosa waktu
As. Piruvat
Imuniologi Karies
DEMINERALISASI
DEKALSIFIKASI
Terdapat 3 teori yang mempengaruhi terjadinya karies: 1. Acidogenic Theory 2. Proteolytic Theory 3. Proteolytic Chelatioon Theory Proteolytic Theory
Enzim proteolitik dibebaskan oleh bakteri kariogenik menyebabkan terjadinya dekstruksi matrik organik enamel. Mikroorganisme masuk ke dalam email, kemudian mengbah glukosa menjadi asam piruvat melalui proses glikolisis. Asam piruvat kemudian terurai menjadi as.laktat, as.astat, as.formiat, dan etanol. Selanjutnya mikroorganisme tersebut merusak jalur organik dan komponen-komponen inorganik email.
Imuniologi Karies
Terdapat 3 teori yang mempengaruhi terjadinya karies: 1. Acidogenic Theory 2. Proteolytic Theory 3. Proteolytic Chelatioon Theory Proteolytic Chelation Theory
Imuniologi Karies
Teori ini menjelaskan proses karies gigi dimana selama karies semua proteolitik memecah material organik pada matriks enamel. Kemudian agen chelation dibentuk oleh kombinasi produk kombinasi produk pemecahan proteolitik. Chelation merupakan proses terbentuknya ikatan ion antara ion logam dan komponen mineral gigi, sehingga tidak terjadi remineralisasi dan terjadi demineralisasi
(Acquired Pellicle)
FASE II Lapisan Plak
Peenurunan PH (Asam)
Imuniologi Karies
Karies Gigi
Sistem imun merupakan bentuk pertahanan tubuh terhadap serangan benda asing yang dapat menyebabkan infeksi atau kerusakan jaringan.
Sistem imun
Imuniologi Karies
Sistem imun non spesifik merupakan komponen imun yang meliputi pertahanan fisik (kulit, selaput llendir, dll), pertahanan larut (asam lambung, lizosim, laktoferin, dll), dan pertahanan seluler (PMN, NK, Mastcell, dll)
Sistem imun spesifik yaitu pertahanan humoral dan perantara antibodi, diproduksi limfosit dan ditemukan dalam plasma darah serta pertahanan seluler
Imuniologi Karies
Apabila karies gigi terjadi, ditemukan produksi antibodi dalam saliva, cairan dentin, dan cairan pulpa berupa imunoglobulin. Jika karies mencapai kedalaman dentin, antigen akan menginduksi respon inflamasi pada pulpa berupa Etiologi vasodilatasi, peningkatan permeabilitas kapiler, dan eksudasi PMN. Karies Jika karies telah mendekati pulpa maka sel infiltrat yang dominan adalah makrofag, limfosit, dan sel plasma. Sedangkan Proses terbentuknya pada pulpitis, yang dominan adalah limfosit dan makrofag saja. Pada kelompok pulpitis reversibel terlihat IgM yang meningkat, karies sedangkan IgG dan IgA masih tetap rendah. Pada pulpitis Imuniologi ireversibel terlihat IgM dan IgG meningkat tinggi, sedangkan IgA meningkat.
Karies
THANK YOU
FOR YOUR ATTENTION
ANY QUESTION?