You are on page 1of 16

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR MODUL 3 GRINDING

OLEH : KELOMPOK ANGGOTA : 28 : 1. Astrid Parama Ningrum (13406026) 2. Bona Mangkirap (13406043) 3. Irma Sofiani (13406049) 4. Nadia Fadhilah Riza (13406069) 5. Prila Sista Lilly Jane (13406080) 6. Ira Wulandari (13406094)

LABORATORIUM TEKNIK PRODUKSI PROGRAM STUDI MESIN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2007

A. Tujuan Praktikum 1. Mengetahui jenis-jenis mesin gerinda 2. Memiliki pengetahuan dasar dalam memilih batu gerinda 3. Mengetahui secara garis besar proses gerinda

B. Teori Dasar Gerinda merupakan proses pelepasan material menggunakan partikel abrasive pada roda gerinda yang beroperasi pada kecepatan tinggi. Lima fungsi dasar proses gerinda menghasilkan bentuk geometris pada benda kerja, seperti chamfer, sudut, silinder mengikis permukaan benda kerja menghaluskan permukaan benda kerja menghasilkan benda kerja dengan batas toleransi yang rendah meratakan permukaan benda kerja Pengaruh dari ukuran butir abrasive Besar kecilnya butiran abrasif akan mempengaruhi hasil proses penggerindaan,yaitu : butiran yang lebih besar akan menghasikan laju potong yang lebih cepat sehingga geram yang terbuang akan lebih banyak.Biasanya penggerindaan benda yang keras diperlukan ukuran butiran yang kecil karena pada dasarnya penggerindaan benda yang keras perlu dijaga supaya temperaturnya jangan terlalu tinggi sehingga diperlukan batu gerinda dengan butir abrasif yang mudah terlepas. Pengaruh dari tipe serbuk abrasive

Serbuk abrasif merupakan bagian yang aktif sebagai mata potong yang tersebar diseluruh permukaan batu gerinda.
Tipe-tipe serbuk abrasif: a. Aluminum oxides (Al2O3) digunakan untuk menggerinda baja dan paduannya yang berkekuatan tinggi, juga untuk benda kerja yang sulit ditempa (ferrous material kecuali besi cor)

b. Silicon carbide (SiC) digunakan untuk benda kerja yang mudah ditempa (Al, perunggu, dan perak) dan digunakan pada benda kerja tidak tahan panas. c. Cubic Boron Nitride (cBN) digunakan dalam pengerjaan dengan kecepatan tinggi dengan kemudahan dan akurasi seperti intan, tahan terhadap temperatur tinggi d. Diamond (intan) biasanya digunakan hanya untuk truing dan dressing karena harganya yang relatif mahal dan tidak cocok untuk digunakan dalam proses gerinda biasa. Biasanya digunakan untuk menggerinda material keramik, cemented carbides, dan kaca. Dapat disimpulkan bahwa tipe serbuk abrasif digunakan sesuai kondisi penggerindaan yang diinginkan. Tipe ikatan batu gerinda Vitrified Bond (ikatan keramik) Merupakan ikatan yang paling sering digunakan. Ikatannya kuat dan tahan pada suhu yang tinggi, namun mudah patah. Digunakan untuk penggerindaan dengan kualitas tinggi dengan kecepatan produksi tinggi. Roda dengan ikatan ini tahan air , minyak, atau asam. Resinoid Bond (ikatan plastic)

Ikatannya kuat
Digunakan jika proses gerinda melibatkan kekuatan dan kecepatan yang tinggi dalam proses pemotongan. Ikatan ini digunakan unutk pemotongan dingin dan pembuangan material benda kerja yang banyak tetapi dengan hasil benda kerja kasar. Rubber Bond (ikatan karet) Memiliki sifat elastis yang melebihi keramik dikarenakan ikatan yang fleksibel dan kekuatan yang tinggi. Ikatan ini digunakan dalam proses pemotongan tipis dan proses penggerindaan yang sangat halus. Shellac Bond Ikatan ini digunakan untuk penggerindaan halus. Silicate Bond Kekuatan ikatannya lebih rendah dari ikatan keramik, sehingga pelepasan butir abrasive lebih cepat. Mampu mengurangi panas seminimum mungkin. Ikatan ini cocok untuk pengasahan mata potong pahat berujung runcing.

Metal Bond Ikatan ini biasanya digunakan pada roda gerinda dengan tipe serbuk abrasive intan, untuk proses penggerindaan. Memiliki hasil penggerindaan yang halus. Kekuatan Ikat Batu Gerinda Batu gerinda yang lunak cocok untuk penggerindaan benda kerja yang keras. Dalam penggerindaan material yang keras, temperatur permukaan benda kerja perlu dijaga supaya tidak terlalu tinggi sehingga diperlukan batu gerinda dengan serbuk abrasif yang mudah terlepas yaitu yang kekuatan ikatnya rendah. Batu gerinda yang keras, cocok untuk penggerindaan benda kerja yang lunak. Bahan pengikatnya kuat, sehingga mampu mengikat butiran abrasif, melawan gaya yang cenderung melepaskan butiran, serta tidak akan patah setelah butirannya habis. Batu gerinda dibagi atas 2 karakteristik dengan ciri-ciri : Lunak Keras 1.Cepat rusak, batu terlalu lunak 1.Butir abrasive menjadi rata untuk proses dan tumpul, sulit lepas dari ikatan, dan tidak efektif dalam pemotongan. 2.Butir abrasive patah / lepas 2.Material menempel pada dari ikatan terlalu cepat, permukaan roda / batu. sebelum permukaan objek kerja menjadi halus. 3.Tidak membentuk glaze 3.Butir abrasive yang datar sehingga proses pemotongan menimbulkan kesulitan pada dapat sempurna proses pengerjaan, menghasilkan nyala api yang berakibat keretakan gerinda 4.Tekanan roda pada objek 4.Proses pemotongan kerja rendah, menghasilkan berlangsung lambat, tekanan percikan api. roda ke objek kerja tinggi, dan roda tidak menghasilkan percikan api. 5. Pola letupan besar dan hasil 5.Tekanan potong dan suhu permukaan buruk. yang tinggi dapat merusak objek kerja.

6. Sulit membentuk benda kerja 6.Letupan halus sering terjadi sesuai ukuran dikarenakan butir pada proses pengerjaan. abrasive banyak dan cepat lepas 7.Butir abrasive yang lepas di antara roda dan objek kerja menyebabkan banyak goresan pada permukaan. Fungsi dari cairan gerinda a. Mengurangi efek thermal dari gesekan dan menghilangkan temperatur tinggi pada permukaan benda kerja selama proses gerinda b. Sebagai pelumas pada permukaan antara benda kerja dengan batu gerinda c. Membuang butir abrasif dan geram di daerah pemotongan d. Mengurangi gesekan. Metode dalam penggunaan cairan pendingin gerinda a. The flood system, merupakan metoda yang paling sering digunakan. Cairan pendingin disemprot pada permukaan benda kerja dan batu gerinda dan sisa cairan pendingin ditampung kembali pada reservoir kemudian difilter untuk digunakan kembali b. Through-the-wheel cooling, cairan pendingin dipompa ke lekukan rongga di pinggir roda gerinda dan selanjutnya diarahkan ke poros batu. Gaya sentrifugal yang dihasilkan kecepatan rotasi yang tinggi, mendorong cairan pendingin melalui menyebar ke daerah kontak antara roda dengan benda kerja c. Mist cooling system, menggunakan prinsip alat penyemprot. Udara mengalir melalui selang yang mengandung Tconnection yang berhubungan dengan reservoir cairan. Kecepatan aliran udara menarik cairan melewati suatu tube kecil yang diarahkan langsung ke permukaan antara benda kerja dengan batu gerinda.

Dressing adalah penajaman atau pengaktifan kembali batu gerinda


yang telah aus akibat serbuk abrasif telah rusak, rongga antar sebuk pada lapisan terluar batu gerinda telah terisi geram yang tidak terbuang karena gaya sentrifugal dan semburan cairan pendingin. Truing adalah suatu proses untuk membentuk batu gerinda agar menjadi lingkaran sempurna sehingga konsentris dalam sumbu axis spindle. Pada proses dressing terdapat kekurangan yaitu bentuk akhirnya kurang sempurna sehingga setelah proses ini perlu dilakukan proses truing.

Jenis-jenis gerinda permukaan

a. b. c. d.

horizontal spindle with reciprocating worktable horizontal spindle with rotating worktable vertical spindle with reciprocating worktable vertical spindle with rotating worktable

Tipe gerinda silindris a. External b. Internal

C. Analisis Astrid Parama Ningrum (13406026) a) Praktikum yang dilakukan adalah menggerinda dengan gerinda tangan, gerinda spindel horizontal, dan alat kikir.Prosedur pengerjaan secara umum yaitu mengenakan safety google dan mengenakan penutup telinga. b) Pada penggerindaan dengan menggunakan gerinda tangan, benda kerja diletakkan di suatu tempat dan mesin digerak gerakkan dengan tangan.Arah roda gerinda agak condong ke depan untuk menghindari percikan api.Pada proses gerinda tangan, hasil penggerindaan tidak dapat rata pada seluruh permukaannya karena bergantung pada gerakan tangan.Gerinda tangan berfungsi untuk mengkilapkan logam, namun kekerasan material benda kerja harus lebih keras dari material batu gerinda.Gerinda tangan dapat menggerinda seluruh permukaan benda kerja karena benda kerja diletakkan pada ragum dan dapat menjangkau seluruh permukaan. c) Pada penggerindaan dengan gerinda spindel horizontal, mesin diletakkan pada suatu tempat dan benda kerja dipegang dengan kedua tangan untuk dibuat chamfer pada sisinya atau untuk menghaluskan sisi benda kerja.Arah benda kerja diperhatikan agar arah percikan api tidak mengenai praktikan. Gerinda jenis ini memerlukan cairan yang berfungsi untuk menurunkan panas pada benda kerja. d)

Bona Mangkirap (13406043) a) Pada praktikum gerinda digunakan 2 tipe gerinda yaitu gerinda tangan dan gerinda spinele horizantal. Perbedaan pada kedua jenis gerinda ini terlerak pada cara penggunaannya, dimana pada gerinda tangan benda dicengkeram pada ragum agar posisinya tetap (statis) sehingga keberhasilan penggerindaan lebih ditentukan pada kemampuan si penggerinda. Sedangkan pada gerinda spindel horizontal justru benda yang dinamis dimana keberhasilan dan bentuk gerinda ditentukan oleh posisi benda serta kemampuan sang operator. b) Pada proses gerinda tangan, perlu diperhatikan letak tangan dalam memegang alat dan melakukan penggerindaan untuk menghindari arah percikan api ke arah operator. c) Pada proses gerinda spindel horizontal sudut penggerindaan menentukan banyak sedikitnya material removal serta bentuk hasil penggerindaan. Contoh: bentuk lancip, fillet atau semacamnya. d) Kekurangan dari proses gerinda ialah kerataan dan kedalaman tidak bisa sama disemua titik kecuali dilakukan otomatisasi letak posisi penggerindaan serta prosesnya. e) Cairan gerinda pada gerinda spindel horizontal dimaksudkan untuk mengurangi panas pada benda kerja. Selain itu juga untuk mengurangi efek thermal juga agar operator tidak terlalu kepanasan dalam memegang benda, dan untuk membersihkan benda kerja dari geram. f) Jenis batu gerinda yang digunakan akan mempengaruhi proses penggerindahan dalam hal kecepatan potong, ketahanan panas, serta kemampuan gerinda tersebut dalam menggerinda material. g) Terdapat persamaan antara proses kikir dan gerinda dimana keduanya untuk material removal (menghilangkan karat, menumpulkan sudut benda) selain itu proses kikir juga tidak bisa rata pada permukaan. Hasil pengikiran sangat ditentukan oleh kekuatan dan keahlian operator karena proses kikir bersifat sangat manual. h) Tingkat keselamatan praktikan sangat ditentukan oleh kelengkapan perlengkapan dan kemampuan menggunakan alat.

Irma Sofiani (13406049) a) Praktikum Proses Gerinda dilaksanan dalam tiga tahapan. Tahap pertama adalah proses gerinda tangan, tahap kedua adalah proses gerinda dengan menggunakan mesin gerinda spindel horizontal dan tahapan terakhir adalah proses pengikiran. b) Pada tahap pertama,benda kerjanya statis, dicengkram oleh ragum dan praktikan bebas menggerakkan mesin gerinda tangan pada permukaan benda kerja sampai didapatkan hasil yang diinginkan, yaitu permukaan yang mengkilap. c) Tahap kedua,mesin gerindanya statis dan benda kerja bebas digerakkan oleh praktikan namun tetap bertumpu pada dudukan pada mesin. Hasil penggerindaan yang diinginkan pada proses ini adalah terbentuknya chamfer pada balok baja yang diberikan. d) Proses terakhir adalah pengikiran dengan alat kikir manual. Hasil yang diinginkan pada proses ini adalah menumpulkan sudut pada balok baja. e) Pada umumnya, hasil yang didapatkan oleh setiap praktikan berbeda-beda. Pada proses gerinda tangan dan spindel horizontal, sudut pegang mesin terhadap benda kerja, kedalaman dan tekanan yang diberikan oleh praktikan berbedabeda, sehingga permukaan benda kerja dapat bergelombang dan tidak rata. Begitupula dengan proses pengikiran, karena kekuatan dan keahlian praktikan berbeda-beda, sehingga hasilnya pun bervariasi.

Nadia Fadhilah Riza (13406069) Percobaan menggunakan mesin gerinda tangan, alat kikir, dan mesin gerinda spindle horizontal memiliki persamaan, yaitu untuk menghaluskan dan meratakan permukaan benda kerja, menghilangkan karat (material berlebih), dan membentuk geometri tertentu (seperti sudut, chamfer) pada benda kerja. Prinsip dasar penggunaan mesin gerinda tangan adalah memberikan kontak langsung roda mesin gerinda ke permukaan benda kerja yang dicengkram pada ragum. Sehingga benda kerja statis (posisinya tetap) dan mesin gerinda tangan digerakkan maju mundur. Permukaan benda kerja yang didapatkan tidak merata kedalaman hasil penggerindaannya. Dalam menggunakan mesin gerinda tangan, operator dapat mengontrol arah percikan api sehingga tidak mengenai operator. Prinsip dasar penggunaan alat kikir adalah mencengkramkan benda kerja pada ragum dan alat kikir dinamik bergerak menghaluskan permukaan benda kerja. Proses pengikiran dengan cara seperti ini kurang menghasilkan permukaan benda kerja yang kehalusannya merata, karena sangat tergantung pada kemampuan dan kekuatan pengikiran operator. Prinsip dasar penggunaan mesin gerinda spindle horizontal adalah menggerakkan benda kerja ke arah kiri kanan sepanjang longitudinal reciprocation pada mesin gerinda yang statis. Arah putar roda gerinda mempengaruhi arah percikan api, dan peletakan benda kerja mempengaruhi kerataan dan kemiringan chamfer yang diinginkan. Proses penggerindaan dapat menimbulkan panas pada benda kerja dan mesin gerinda. Untuk itu perlu digunakan cairan pendingin pada mesin gerinda (terutama mesin gerinda tangan karena operator memegang benda kerja) untuk menurunkan temperatur, membersihkan mesin, dan sebagai pelumas. Kecepatan kerja menggunakan mesin gerinda lebih cepat dibanding menggunakan alat kikir, karena kecepatan kerja alat kikir tergantung dari kemampuan dan kekuatan operator Jenis serbuk abrasif yang digunakan pada batu gerinda akan mempengaruhi kecepatan potong, ketahanan panas, dan kemampuan penggerindaan terhadap material.

5. Prilla Sista Lily Jane (13406080) Pada praktikum, dilakukan penggerindaan dengan gerinda tangan dan gerinda spindle horizontal. Pada gerinda tangan, alat gerindanya yang digerakkan oleh operator, sedangkan benda kerjanya statis. Sebaliknya, pada gerinda spindle horizontal benda kerjanya yang digerakkan oleh operator. Perbedaan proses tersebut mempengaruhi tujuan penggerindaan. Untuk membuat bentuk geometrik benda, lebih dipilih gerinda spindle horizontal, sedangkan untuk penghalusan lebih dipilih proses gerinda tangan. Jenis material benda kerja menentukan pemilihan batu gerinda yang digunakan. Dalam menggerinda, arah percikan api yang timbul perlu diperhatikan untuk keselamatan. Pada gerinda tangan, kontak mesin pada benda kerja dilakukan dengan sudut tertentu agar percikan api tidak mengenai operator. Pada gerinda spindle horizontal, arah putaran perlu diperhatikan agar saat mengontakkan benda kerja dengan roda yang berputar dengan kecepatan tinggi, percikan api tidak mengenai operator. Pada gerinda spindle horizontal, roda gerinda yang berjalan dengan kecepatan tinggi dan menimbulkan panas menyebabkan benda kerja yang dipegang dan dikontak langsung oleh operator menjadi panas. Oleh karena itu dapat digunakan cairan gerinda yang dapat mengurangi panas pada saat memegang benda kerja. Pada proses pengikiran, benda kerja statis dan ditahan oleh ragum, seperti pada proses gerinda tangan. Proses pengikiran juga bertujuan menghaluskan, meratakan dan membuat bentuk pada benda kerja. Namun proses pengikiran lebih memakan waktu karena hanya mengandalkan tenaga operator saja, tidak dengan mesin dengan kecepatan tinggi seperti gerinda tangan dan spindle horizontal yang dapat mempercepat proses. Hasil penggerindaan dan pengikiran yang prosesnya kontak langsung dengan benda kerja tanpa system otomasi sangat ditentukan oleh keahlian operator. Kekurangan dari proses gerinda dan kikir, karena prosesnya yang manual, sulit mendapatkan hasil dengan bentuk yang persis sama apabila membuat suatu bentuk benda kerja tertentu dalam jumlah banyak.

D. Kesimpulan 1. Macam-macam jenis mesin gerinda : Mesin Gerinda Silindrik : Cylindrical Grinding Centerless Grinding Internal Grinding Centerless Internal Grinding Mesin Gerinda Rata Peripheral Surface Grinding Reciprocating Table Rotary Table Face Grinding Disk grinding Special Purpose 2. Pemilihan batu gerinda bergantung kepada material benda kerjanya. 3. Gerinda merupakan proses pelepasan material menggunakan partikel abrasif pada roda gerinda yang beroperasi pada kecepatan tinggi.

E. Tugas Setelah Praktikum 1. Sebutkan dan jelaskan faktor apa saja yang harus diperhatikan dalam pemilihan batu gerinda!

Jawaban :
material benda kerja dan kekerasannya kecepatan penghasilan geram dan kehalusan produk pemakaian cairan pendingin kecepatan tangensial batu gerinda lebar sempitnya daerah kontak tingkat kesulitan proses

2. Sebutkan dan gambar tipe-tipe mesin gerinda permukaan!

Jawaban : a. horizontal spindle

horizontal spindle with reciprocating work table

horizontal spindle with rotating worktable

b.

vertical spindle vertical spindle with reciprocating worktable

vertical spindle with rotating worktable

3. Bandingkan dan jelaskan hasil penghalusan permukaan yang telah dilakukan menggunakan dua mesin gerinda!

Jawaban :
Mesin Gerinda Tangan Prosesnya lebih lama Lebih sulit untuk diratakan Tidak mudah panas Mesin Gerinda Spindel Horizontal Prosesnya lebih cepat Lebih mudah dibentuk Cepat panas

4. Sebutkan lima fungsi dasar yang dapat dipenuhi oleh proses gerinda!

Jawaban :
menghasilkan bentuk geometris pada benda kerja, seperti chamfer, sudut, silinder mengikis permukaan benda kerja menghaluskan permukaan benda kerja

menghasilkan benda kerja dengan batas toleransi yang rendah meratakan permukaan benda kerja

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan partikel abrasif!

Jawaban :
Partikel abrasif merupakan bagian aktif yang berfungsi sebagai mata potong yang tersebar di seluruh permukaan batu gerinda. 6. Apakah fungsi utama dari roda gerinda!

Jawaban :
Roda gerinda adalah bagian dari mesin gerinda berupa kumpulan partikel abrasif dengan ikatan material tertentu sebagai mata potong yang mengalami kontak langsung dengan benda kerja. 7. Sebutkan beberapa proses pembuatan roda gerinda yang anda ketahui! Roda gerinda tersusun atas kumpulan partikel abrasif yang terikat dengan berbagai macam tipe ikatan (seperti vetrified, resinoid, rubber, metal dll). 8. Bagaimana cara membuat Low Stresss Grinding! Low stress grinding adalah suatu cara untuk mengurangi efek thermal yang terjadi pada proses penggerindaan yang dapat menyebabkan rusaknya benda kerja akibat tekanan besar yang diberikan mesin gerinda tehadap benda kerja. Cara membuat Low Stress Grinding adalah dengan mengurangi kecepatan putar roda gerinda dan menambah kecepatan gerak benda kerja. 9. Jelaskan alasan anda memilih proses gerinda sebagai proses finishing dengan proses lainnya! Proses gerinda dipilih dalam proses finishing karena : pengerjaan dengan proses gerinda lebih ekonomis dan cocok untuk lapisan permukaan benda kerja yang tipis, karena material benda kerja yang terbuang dapat diatur (menjadi lebih sedikit) proses gerinda dapat menghasilkan toleransi geometri yang sempit pada benda kerja dengan cara yang mudah

mesin gerinda lebih tahan panas roda gerinda lebih keras karena jumlah material abrasifnya lebih banyak kecepatan potong gerinda lebih tinggi sehingga pengerjaan dapat dilakukan dalam waktu singkat

F. Daftar Pustaka Groover, Mikell P. Fundamentals of Modern Manufacturing. Prentice Hall. 2002 Rochim, Taufiq. Teori & Teknologi Proses Pemesinan. HEDS, 1993 Kalpakjian, Serope. Manufacturing Engineering and Technology. Addison Wesley, 2000. Laboratorium Dasar Proses Produksi Departemen Teknik Mesin ITB. Panduan Praktikum Proses Manufaktur. Laboratorium Dasar Proses Produksi Departemen Teknik Mesin ITB. 2004.

You might also like