You are on page 1of 12

LAPORAN PENELITIAN

PELAJARAN BIOLOGI

Pengaruh cahaya terhadap kecepatan pertumbuhan Allium ascalonicum

KELAS XII IPA 2 DISUSUN OLEH ; BAGUS INDRA ADI W.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMA N 1 BLULUK
Jl. Raya Sukorame Bluluk No. 1 Telp. (0322) 7708747 Bluluk Lamongan 62276

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb Puji syukur senantiasa saya ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Penelitian dalam pelajaran Biologi yang berjudul Pengaruh Cahaya Terhadap Kecepetan Pertumbuhan Allium ascalonicum ini dengan baik. Dan saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini, yang akan bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi kita yang sudi membacanya. Dengan sangat rendah hati kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kemajuan kami dalam membuat laporan-laporan yang akan datang. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Penyusun

ii

DAFTAR ISI

JUDUL... KATA PENGANTAR.. DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang. b. Rumusan Masalah c. Tujuan Penelitian..... d. Hipotesis.. e. Manfaat Masalah. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. BAB III METODE PENELITIAN. a. Variabel Penelitian b. Rancangan Penelitian c. Instrumen ( Alat dan Bahan ) . d. Prosedur Penelitian. BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. a. Deskripsi Data. b. Pembahasan................. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. a. Kesimpulan................. b. Saran DAFTAR PUSTAKA.

i ii iii 1 1 1 1 1 1 2 6 6 6 6 6 7 7 7 8 8 8 9

iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dimasa modern ini baanyak teknologi canggih yang digunakan manusia untuk melakukan segala aktifitasnya, seperti mempercepat pertumbuhan tanaman menggunakan bahan kimia. Tetapi saya disini ingin mengetahui cara mempercepat pertumbuhan tanaman Allium ascalonicum dengan menggunakan perbandingan tempat pertumbuhan yaitu, pada tempat yang gelap dan tempat yang terang. B. Rumusan Masalah Adakah pengaruh cahaya terhadap kecepatan pertumbuhan Allium ascalonicum ? C. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui adakah pengaruh cahaya terhadap kecepatan pertumbuhan Allium ascalonicum. D. Hipotesis Ada pengaruh cahaya terhadap kecepatan pertumbuhan Allium ascalonicum. E. Manfaat Penelitian Untuk memberi wawasan masyarakat tentang perbandingan menanam tanaman Allium ascalonicum pada tempat yang gelap dan terang.

iv

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Cahaya Cahaya matahari sangat berperan penting dalam proses fotosintesis. Seperti halya suhu udara, jumlah cahaya yang dibutuhkan tumbuhan tidak boleh terlalu banyak dan tidak boleh terlalu sedikit. Cahaya yang berlebihan justru akan menghambat pertumbuhan. Demikian juga jika kekurangan cahaya akan berakibat buruk bagi tanaman. Apabila makanan yang dihasilkan dari proses fotosintesis berkurang maka pertumbuhannya akan menjadi tidak normal. Apabila hal ini terjadi terus-menerus, jaringan menjadi mati karena kekurangan makanan. Sebagai contoh akibat dari hasil fotosintesis yang berkurang adalah tanaman yang tumbuh di ruangan gelap, ukuran batangnya jauh lebih panjang dibandingkan dengan tanaman yang memperoleh cukup cahaya matahari. Tanaman ditempat gelap berwarna pucat dan berbatang kurus. Pertumbuhan dalam tempat gelap seperti ini disebut etiolasi.

B. Pertumbuhan Pertumbuhan dan Perkembangan Sel Tumbuhan Pertumbuhan suatu jaringan pasti diawali dengan pertumbuhan sel yang merupakan suatu siklus. Hal ini adalah hal yang patut untuk diketahui karena tanaman sudah sering digunakan pada berbagai aplikasi teknologi, seperti kultur jaringan. Di dalam artikel ini akan dibahas mengenai pembelahan sel, perkembangan jaringan, jenis-jenis jaringan tumbuhan, dan kematian sel. Siklus Sel

Pada siklus sel terdapat dua fase besar, yaitu Interfase merupakan fase istirahat atau sel tidak melakukan pembelahan tetapi masih terdapat aktivitas di dalam sel dan Mitosis, aktivitas tersebut adalah sel melakukan pembelahan. Interfase terdiri dari beberapa fase, yaitu:

Fase G1, sel berkembang menjasi sel yang matang Fase S, terjadi sintesis atau replikasi DNA Fase G2, penentuan kapan sel mulai membelah karena perangkat sudah siap

Pada akhir Interfase, nukleus yang telah dibungkus oleh selubung nukleus sudah jelas terbentuk. Setelah itu pembelahan sel akan memasuki fase Mitosis. Beberapa fase yang terdapat pada Mitosis: Profase Terjadi pergerakan sentriol ke kutub yang berlawanan dengan dihubungkan oleh benang gelendong. Prometafase Selubung nukleus mulai menghilang dan kromosom sudah mulai terlihat. Metafase v

Kromosom menempatkan diri pada bidang ekuator. Anafase Sentromer dan kromatid sudah membelah, masing-masing menuju kutub yang berlawanan Telofase Membran inti terbentuk di sekitar masing-masing kromosom. Sitokinesis dinding sel yang baru akan terbentuk diantara dua sel yang baru. pada tahap-tahap tersebut sel mengalami perkembangan Perkembangan Jaringan Jaringan tumbuhan awalnya diawalin dari biji yang terdiri dari embrio dorman, cadangan makanan, dan pelindungnya. Pada saat akan tumbuh, kadar air pada biji akan berkurang secara drastis. Embrio merupakan hasil fertilisasi yang terjadi di dalam ovule dan akan berkembang membentuk tunas meristem apikal dan akar meristem apikal. Embrio ini akan terus berkembang dengan menggunakan nutrien yang terdapat di dalam endosperma melalui suspensor. Penuaan dan Kematian Sel dan Jaringan Semua sel akan mengalami penuaan dan kematian. Hal ini sudah diatur oleh Programmed Cell Death menjadi dua tipe, yaitu apoptosis dan autofagi. Dalam apoptosis, mitokondria juga berperan. Jalur nekrosis yang melibatkan mitokondria diawali oleh signal yang ditangkap akan mengakibatkan mitokondria melepaskan sitokrom c, Apoptosis Inducing Factor (AIF), dan endonuklease G. Sitokrom c akan berikatan dengan Apoptotic Protease Activating Factor 1 (APAF1) sehingga akan mengubah procaspase 9 menjadi caspase. Caspase inilah yang akan melakukan aopotosis. Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan biologis pada makhluk hidup yang berupa pertambahan ukuran (volume, massa, tinggi). Pertumbuhan dapat terjadi karena adanya jaringan meristematis. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kualitatif. Pengukuran peeubahan panjang atau tinggi batang dapat dilakukan dengan alat ukur misalnya penggaris, jangka sorong, atau dengan auksanometer. 1. Suhu Suhu yang dapat ditoleransi oleh setiap tumbuhan berbeda-beda, tergantung sifat fisiologis dan lingkungannya. Tumbuhan memuruhkan suhu optimum untuk dapat tumbuh dan berkembang. Suhu optimum adalah suhu yang paling banyak untuk pertumbuhan tananam secara ideal. Selain suhu optimum, tanaman juga mempunyai suhu maksimum dan minimum yang bias diterima olehnya. Suhu maksimum merupakan suhu tinggi yang memungkinkan tumbuhan mampu bertahan hidup. Suhu minimum merupakan suhu rendah yang memungkinkan tumbuhan mampu bertahan hidup. 2. Cahaya Cahaya matahari sangat berperan penting dalam proses fotosintesis. Seperti halya suhu udara, jumlah cahaya yang dibutuhkan tumbuhan tidak boleh terlalu banyak dan tidak boleh terlalu sedikit. Cahaya yang berlebihan justru akan menghambat pertumbuhan. Demikian juga jika kekurangan cahaya akan berakibat buruk bagi tanaman. vi

Apabila makanan yang dihasilkan dari proses fotosintesis berkurang maka pertumbuhannya akan menjadi tidak normal. Apabila hal ini terjadi terus-menerus, jaringan menjadi mati karena kekurangan makanan. Sebagai contoh akibat dari hasil fotosintesis yang berkurang adalah tanaman yang tumbuh di ruangan gelap, ukuran batangnya jauh lebih panjang dibandingkan dengan tanaman yang memperoleh cukup cahaya matahari. Tanaman ditempat gelap berwarna pucat dan berbatang kurus. Pertumbuhan dalam tempat gelap seperti ini disebut etiolasi. 3. Kelembaban Tanah lembab sangat cocok untuk pertumbuhan, terutama saat biji berkecambah. Hal ini karena tanah yang lembab menyediakan cukup air untuk mengaktifkan enzim dalam biji serta melarutkan makanan dalam jaringan. Tingkat kelembaban udara atau tanah yang membutuhkan setiap tumbuhan berbeda-beda. Ada tumbuhan yang membutuhkan tanah dengan kelembaban yang tinggi, misalnya lumut hati. Sebaliknya, ada juga tumbuhan yang tumbuh dengan baik pada habitat tanah dengan kelembaban yang rendah, misalnya Aloe vera(lidah buaya) dan beberapa jenis tanaman anggrek. 4. Air dan Mineral Tumbuhan membutuhkan nutrisi berupa air, karbon dioksida dan mineral. Air dan karbon dioksida merupakan bahan utamaberlangsungnya fotosintesis. Gas karbon doksida diambil melalui stomata dan lentisel. Sementara itu, air dan mineral diambil dari tanah melalui akar, kecuali pada tumbuhan tertentu, misalnya tanaman kantong semar (Venus sp. Atau Nephentes sp.) Tanaman ini memperoleh mineral dari serangga yang masuk dalam perangkapnya. Air juga sangat diperlukan dalam perkecambahan biji. Saat perkecambahan, air digunakan untuk mengaktifkan enzim-enzim dalam biji. Tanpa adanya air, perkecambahan biji akan tertunda (dormansi). Mineral sangat diperlukan untuk proses pertumbuhan. Misalnya pembentukan klorofil sangat membutuhkan mineral. Mineral yang diperlukan oleh tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu makroelemen dan mikroelemen. Elemen mineral yang dibutuhkan dalam jumlah besar disebut makroelemen, sedangkan elemen mineral yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut mikroelemen. 5. Ketersediaan Oksigen Setiap makhluk hidup memerlukan oksigen untuk metabolisme dalam tubuh. Tumbuhan dapat memperoleh energi untuk pertumbuhannya melalui metabolisme. Biji-biji tidak akan berkecambah tanpa adanya oksigen.

vii

C. Allium ascalonicum Bawang merah

Bawang merah di pasar Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Divisi: Kelas: Ordo: Famili: Genus: Spesies: Nama binomial Allium ascalonicum Bawang merah atau Brambang (Allium ascalonicum L.) adalah nama tanaman dari familia Alliaceae dan nama dari umbi yang dihasilkan. Umbi dari tanaman bawang merah merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan Indonesia. Deskripsi Bawang merah adalah tanaman semusim dan memiliki umbi yang berlapis. Tanaman mempunyai akar serabut, dengan daun berbentuk silinder berongga. Umbi terbentuk dari pangkal daun yang bersatu dan membentuk batang yang berubah bentuk dan fungsi, membesar dan membentuk umbi berlapis. Umbi bawang merah terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang membesar dan bersatu. Umbi bawang merah bukan merupakan umbi sejati seperti kentang atau talas. Manfaat Bawang goreng adalah bawang merah yang diiris tipis dan digoreng dengan minyak goreng yang banyak. Pada umumnya, masakan Indonesia berupa soto dan sup menggunakan bawang goreng sebagai penyedap sewaktu dihidangkan. Bawang merah juga mengandung zat pengatur tumbuh alami. Plantae Magnoliophyta Liliopsida Asparagales Alliaceae Allium A. ascalonicum

BAB III METODE PENELITIAN viii

A. Variabel penelitian Variabel bebas Variabel control Variabel terikat B. Rancangan penelitian : Cahaya : Suhu, kelembaban, air, mineral, : Kecepatan pertumbuhan tanaman Allium ascalonicum

- Perlakuan A: tanaman Allium ascalonicum ditempatkan pada tempat yang terang. - Perlakuan B : tanaman Allium ascalonicum ditempatkan pada tempat yang gelap. C. Instrumen penelitian Alat Bahan - Tanah secukupnya - Biji Allium ascalonicum 2 buah - Air secukupnya D. Prosedur penelitian 1. Menyediakan 2 buah gelas aqua, 2 biji Allium ascalonicum dan tanah secukupnya. 2. Setelah itu melubangi dibawah gelas dengan paku. 3. Memasukkan tanah kedalam gelas aqua secukupnya 4. Kemudian memasukkan satu buah tanaman Allium ascalonicum kedalam gelas yang terisi tanah 5. Memisahkan kedua tanaman ditempat gelap dan terang. 6. Mengukur pertumbuhannya setiap hari pada tempat yang berbeda. BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN ix Sendok Gelas aqua Alat ukur Buku catatan Alat tulis Paku 1 buah 2 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah

A. Deskripsi data Dari hasil pengamatan dapat diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel kecepatan pertumbuhan tanaman Allium ascalonicum di tempat gelap dan terang No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Rata-rata Panjang ( cm ) di tempat gelap Belum tumbuh 0,2 cm 0,5 cm 1,5 cm 4,5 cm 6,6 cm 13,5 cm 15,5 cm 21,0 cm 7,03 cm Panjang ( cm ) di tempat gelap Belum tumbuh Belum tumbuh Belum tumbuh Belum tumbuh 0,3 cm 0,5 cm 1,3 cm 4,5 cm 7,6 cm 1,6 cm

B. Pembahasan Proses pertumbuhan pada tumbuhan, khususnya tumbuhan Allium ascalonicum tidak selalu memerlukan cahaya matahari, seperti praktek yang saya lakukan, karena tumbuhan Allium ascalonicum yang ditaman di tempat yang gelap dapat tumbuh seperti halnya tanaman yang ditanam di tempat terang, perbedaan yang dapat kami simpulkan bahwa : 1. Tanaman Allium ascalonicum yang ditanam di tempat gelap pertumbuhannya lebih cepat dari pada ditanam di tempat terang. 2. Tanaman Allium ascalonicum yang ditanaman di tempat gelap batangnya lebih panjang, kurus dan pucat. 3. Sedangkan tanaman Allium ascalonicum yang ditanam di tempat terang batangnya kelihatan kuat, subur dan segar. Semua itu dikarenakan hormone auksin bekerja dengan baik pada tanaman yang berada pada tempat gelap. Dan pada tempat terang hormone auksin tidak dapat bekerja dengan baik.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN x

A. Kesimpulan Dari penelitian dan pengamatan yang saya lakukan bahwa percepatan pertumbuhan tanaman Allium ascalonicum dipengaruhi oleh cahaya matahari. Dibuktikan bahwa tanaman Allium ascalonicum di tanam pada tempat gelap lebih cepat dibandingkan dengan tanaman Allium ascalonicum di tempat terang. Karena di tempat gelap hormone auksin bekerja dengan baik.

B. Saran Siapkanlah semua alat dan bahan sebelum melakukan penelitian. Amatilah dan periksa setiap hari keadaan subjek yang diamati.

DAFTAR PUSTAKA

xi

Situs http://www.google.com/ Pratiwi. D.A dkk.2007.Biologi Untuk SMA Kelas XII. Jakarta:Erlangga

xii

You might also like