Professional Documents
Culture Documents
Semua virus hepatitis ialah golongan RNA virus ( ribo nucleic acid ) dan hanya virus hepatitis B yang digolongkan sebagai DNA virus ( Deoxyribo Nucleic Acid ).
Manifestasi klinik :
Gejala prodromal : mialgia, sakit kepala, photophobia, faringitis, batuk anoreksia, nausea, muntah, kelemahan, malaise, arthralgia dan coryza, 1 2 minggu sebelum timbul kuning ( ikterus ). Demam 38 39 C lebih sering pada hepatitis A dan E dibandingkan B atau C. Warna urin teh tua,1 5 hari setelah timbulnya ikterus. Dengan timbulnya ikterus (jaundice), gejala prodromal menghilang dan berat badan dapat turun 2,5 5 kg. Hati membesar dan nyeri Pembesaran limpa dan kel.limfe terjadi pada 10 20 % Spider angiomas cepat menghilang pada fase penyembuhan. Penyembuhan klinis dan laboratorik biasanya terjadi setelah 1 2 bulan pada semua hepatitis A dan E. Pada hepatitis B dan C biasanya 3 4 bulan
Laboratorium :
Peningkatan serum aminotransferase ( AST) dan ALT ( dulu SGOT & SGPT). Ikterik biasanya baru nyata bila serum bilirubin melebihi 2,5 mg/dl. Bilirubin > 20 mg/dl menunjukkan penyakit yang berat Neutropenia dan limfopenia Atypical limfositosis 2 20 % Prothrombin time/ PT ( waktu protrombin) memanjang Ig G dan IgM meningkat dan peningkatan Ig M karakteristik pada hepatitis akut A. Hepatitis C dan D dapat diperiksa antibody terhadap liverkidney microsome (LKM).
Prognosa hepatitis :
Hepatitis akut A sembuh sempurna hepatitis akut B 95 99 % sembuh sempurna
usia lanjut dan ada penyakit tertentu perjalanan penyakitnya lebih panjang dan berat (ascites, edema tungkai, gejala ensefalopati, pemanjangan PT, albumin yang rendah, hipoglikemia, serum bilirubin yang tinggi ) Mortalitas pasien hepatitis akut A tau B sangat rendah kira2 0,1%
Hepatitis C sesudah transfusi kurang berat dibanding hepatitis B Hepatitis E mortalitasnya 1 2% dan meningkat pada wanita hamil (sampai 20%).
Komplikasi:
Hepatitis fulminant ( massive hepatic necrosis ). Terjadi pada hepatitis B & D , kadang E, jarang hepatitis A & C.
Encefalopati coma,hati mengecil dan PT memanjang, bilirubin meningkat, diikuti dengan bingung, dis-orientasi, somnolen, ascites, edema. Edema serebral sering, kompresi batang otak, perdarahan gastro-intestinal, sepsis, gagal respirasi, kollaps cardiovaskuler dan gagal ginjal. Mortalitasnya tinggi sampai 80% pada keadaan coma.
Hepatitis kronik ialah penderita dengan hepatitis akut yang setelah 6 bulan masih ada gejala klinis maupun laboratories abnormalitas fungsi hati dan serologi yang positive
Komplikasi lain
Relapsing hepatitis ( hepatitis A ) Cholestatic hepatitis ( hepatitis A ) Serum sickness like syndrome ( arthralgia, arthritis, rash, angioedema, hematuria dan proteinuria.), pada hepatitis B Pancreatitis, miokarditis, atypical pneumonia, aplastic anaemia, transverse myelitis, dan peripheral neuropati. Carriers hepatitis B, factor risiko hepatocellular carcinoma
Pengobatan :
Pada hepatitis A : tidak ada dan tidak dianjurkan, sembuh sempurna, simptomatik Hepatitis B: tidakada pada hepatitis akut, pada hepatitis kronik diberikan lamivudine. Hepatitis C cenderung kronik. Pemberian interferon alfa berguna mencegah menjadi kronik
Pengobatan simtomatis
Istirahat ditempat tidur tidak diharuskan, istirahat dianjurkan sesuai kebutuhan pasien. Diet tinggi kalori, khususnya pagi hari Cairan i.v, bila pasien muntah/ tak bisa minum Hati-hati dgn obat yang mengganggu fungsi hati Bila ada pruritus diberikan cholestyramine Glucocorticoid tidak berguna/membahayakan. Isolasi tidak diperlukan kecuali terjadi incontinence fecalis pada virus A & E, atau terjadi bleeding yang tak terkontrol pada hepatitis B & hepatitis C.
Pencegahan :
Hepatitis A :
Passive Imunisasi : Ig anti HAV ( pre & post exposure) Active Imunisasi : Formalin in-activated vaccine (preexposure )
Havrix (SKB) Vaqta (Merk)
Untuk Hepatitis B :
Passive Imnuglobulin ( standard Ig atau HBimmune globulin/ HBIG ) Active imunisasi : recombinant vaccine ( pre & postexposure)
Untuk Hepatitis D : cegah Hep.B Untuk Hepatitis C : tidak ada active/ passive imunisasi Untuk Hepatitis E : belum ada
HEPATITIS KRONIK
Hepatitis kronik : gangguan hati yang bervariasi penyebab/ derajat beratnya,inflamasi & nekrosis berlangsung paling kurang 6 bulan
Laboratorium : SGOT/SGPT naik sedang sampai tinggi ( SGPT > SGOT ) Sirosis : SGOT > SGPT Alkali PO4 : normal/ naik ringan Bilirubin naik sedang Hipoalbuminemia PT memanjang Pengobatan : Tergantung replikasi virus . Interferon ( IFN alfa ) Nucleoside analogues (famciclovir, ganciclovir, lamivudine )
SIROSIS HATI
Gambaran patologi yang berhubungan dengan suatu spectrum karakteristik dari manifestasi klinik. Gambaran utama:
kerusakan kronik sel parenkim hati yang menetap termasuk fibrosis extensive yang berhubungan dengan regenerasi nodul. menyebabkan terjadinya:
necrosis hepatocyte, collapse reticulum network, connective tissue deposition, distorsion vascular bed & nodular regeneration of remaining liver parenchyma
Penyebab sirosis :
Alcoholic Cryptogenik & post-hepatitic Biliary sirosis Cardiac Metabolic, inherited and drug related
Diagnosa : Biopsi hati Pengobatan : Tergantung stadium dari hepatoma , tergantung dari besarnya tumor, ascites ada/ tidak, bilirubin ( < atau > 3 ), aerum albumin ( < atau > 3 ) Pengobatan terdiri dari : - Tindakan Bedah ( resectie tumor )
Transplantasi hati ( Liver Transplantation ) Hepatic artery embolisasi & chemotherapy Alcohol / radio-frequency ablation via USG USG guided cryoablation