You are on page 1of 10

Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia.

Orde Baru menggantikan orde lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno. Orde Baru hadir dengan semangat "koreksi total" atas penyimpangan yang dilakukan oleh Soekarno pada masa Orde Lama. Orde Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga 1988. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meskipun hal ini terjadi bersamaan dengan praktik korupsi yang merajalela di negara ini. Selain itu, kesenjangan antara rakyat yang kaya dan miskin juga semakin melebar.

Krisis Moneter

Rupiah

terus merosot terhadap dolar Amerika


1996

: Rp 6.000 Desember 1997 : Rp 6.400 1998 : Rp 8.000 17 Mei 1998 : Rp 12.800 Mencapai Rp 16.000

Krisis

moneter memicu terjadinya kemerosotan ekonomi secara luas.


Perbankan nasional kolaps. Banyak bank beku operasi

UKM banyak yang bangkrut


Banyak yang di PHK Harga sembako melambung

Krismon juga terjadi di beberapa negara. Krismon ini merupakan imbas dari ekonomi global. Krismon terjadi di Korea Selatan, Filipina, Thailand, Malaysia, Indonesia Indonesia mendapat dampak yang paling buruk karena fondasi perekonomian Indonesia sangat buruk karena adanya KKN dan monopoli. Selama orde baru pembangunan ekonomi Indonesia sering diistilahkan dengan Crony Capitalism Crony Capitalism adalah istilah dimana sukses tidaknya bisnis tergantung pada hubungan erat antara pengusaha dan pejabat pemerintah. Ini ditunjukkan oleh pengurusan surat - surat, hibah pemerintah, keringanan pajak khusus, dan sebagainya.

Karena

kondisi perekonomian makin memburuk, terjadi aksi massa, aksi buruh dan aksi mahasiswa yang menuntut pemulihan ekonomi dan tidak ada PHK. Banyak warga Tionghoa yang menjadi korban maka banyak orang Tionghoa yang eksodus. Krisis moneter mengakibatkan kerawanan kondisi sosia dan kerentanan terhadap ancaman kerusuhan dam aksi politik. Orde baru diakhiri dengan lengsernya Soeharto dari kursi presiden.

Semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah, sebagian disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besar disedot ke pusat Munculnya rasa ketidakpuasan di sejumlah daerah karena kesenjangan pembangunan, terutama di Aceh dan Papua Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran yang memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun pertamanya Bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang tidak merata bagi si kaya dan si miskin)

Pelanggaran HAM kepada masyarakat non pribumi (terutama masyarakat Tionghoa) Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak koran dan majalah yang dibredel Penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan, antara lain dengan program "Penembakan Misterius" Tidak ada rencana suksesi (penurunan kekuasaan ke pemerintah/presiden selanjutnya) Menurunnya kualitas birokrasi Indonesia yang terjangkit penyakit Asal Bapak Senang, hal ini kesalahan paling fatal Orde Baru karena tanpa birokrasi yang efektif negara pasti hancur. Menurunnya kualitas tentara karena level elit terlalu sibuk berpolitik sehingga kurang memperhatikan kesejahteraan anak buah

Mustopo,

Habib.2010. Sejarah 3.Jakarta:Yudistira http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Indone sia_(Era_Orde_Baru) http://www.crayonpedia.org/mw/BSE:Berak hirnya_Masa_Orde_Baru_dan_Lahirnya_R eformasi_9.2_(BAB_13)

You might also like