You are on page 1of 11

TUGAS PRAKTIKUM TEKNIK KIMIA DASAR 1

UNIVERSITAS DIPONEGORO Nama : Yanezza Amrullah NIM : L2C009151

GelAs ukur

Kegunaan Tempat untuk percobaan, proses difusi osmosis Cara kerja : Masukkan cairan / larutan yang akan diukur. Lalu amati garis pengukur untuk melihat hasilnya.

Pengaduk kaca

Kegunaan Pengocok larutan Cara kerja : Masukkan batang pengaduk ke dalam zat yang akan diaduk, pegang ujung pengaduk dengan kuat, lalu dirikan secara tegak lurus bila digunakan untuk menuangkan cairan.

Erlenmeyer

Kegunaan Tempat membuat larutan Cara kerja : Goyangkankkan labu erlenmeyer yang berisi larutan sampai keadaan larutan berubah..

Pemanas Bunsen

Kegunaan Untuk memanaskan / membakar suatu senyawa dari api yang dihasilkan. Cara Kerja:

Bakar sumbu Bunsen sampai api menyala.

Pipet

Kegunaan Untuk meneteskan larutan dengan jumlah kecil. Cara kerja: Sedot cairan dengan pipet tetes dengan bantuan filler sesuai volume yang diinginkan. Volume yang dipindahkan dapat dikeluarkan dengan menyamakan tekanan filler dengan udara sekitar.

Penjepit tabung reaksi

Kegunaan : Untuk menjepit tabung reaksi. Cara kerja : Jepit pegangan penjepit dengan menggunakan kedua jari. Lalu jepitkan ke tabung reaksi.

Buret, statif dan Klem

Kegunaan :
Untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi.

Cara kerja : Bilas buret dengan larutan yang akan digunakan. Tutup kran dan masukkan larutan dari bagian atas menggunakan corong gelas. Jangan mengisi buret dengan posisi bagian atasnya lebih tinggi dari mata kita. Turunkan buret dan statifnya ke lantai agar jika ada larutan yang tumpah dari corong tidak terpercik ke mata. Jangan sampai ada gelembung yang tertinggal di bagian bawah buret. Jika sudah tidak ada gelembung, tutup kran. Selanjutnya isi buret hingga melebihi skala nol, lalu buka kran sedikit untuk mengatur cairan agar tepat pada skala nol.

Kertas Saring

Kegunaan Untuk menyaring larutan. Cara kerja : Letakkan kertas saring di atas corong, kemudian tuangkan larutan yang mengandung residu ke dalam wadah melalui corong yang terdapat

kertas saringnya. Setelah larutan dituangkan, maka akan terlihat residu yang tertinggal pada kertas saring yang digunakan

Tripod (kaki tiga)

Kegunaan Untuk penyangga pembakaran spiritus. Cara kerja : Pada saat ingin melakukan pembakaran / pemanasan, letakkan tripot pada posisi di atas pemanas bunsen / pemanas spiritus. Lalu berikan kaca asbes di atas tripot tersebut sebagai pembatas agar api tidak langsung mengenai alat.

Corong

Kegunaan
Untuk menyaring dan membantu memindahkan zat / larutan.

Cara kerja :

Letakkan corong diatas suatu wadah dengan posisi bagian yang melebar berada di atas. Tuangkan zat yang akan di saring / dipindahkan secara perlahan.

Cawan porselin

Kegunaan
Untuk menguapkan larutan. Untuk melakukan reaksi pembakaran. Untuk wadah zat pada saat pengeringan / pemanasan di oven.

Cara Kerja : Taruh larutan diatas cawan. Diamkan hingga larutan menguap. PH Meter

Kegunaan Untuk Mengukur asam dan basa pada larutan. Cara Kerja : Masukan pHmeter kedalam larutan sampel. Jika angka menunjukan lebih rendah dari 7, larutan tersebut bersifat asam. Begitu juga sebaliknya, jika angka yang ditunjukan lebih besar dari 7, larutan tersebut bersifat basa. Magnetic Stirrer

Kegunaan
Untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan.

Cara Kerja : Letakkan beaker glass diatas magnet/plate.kemudian isi beaker glass dengan larutan yang akan di homogenisasikan. Atur kecepatan pengadukan dengan stirrer sesuai dengan speed yg diinginkan. Plate yg terdapat dalam alat ini dpt dipanaskan sehingga dapat mempercepat proses pengadukan.

Tabung reaksi

Kegunaan Untuk mereaksikan zat. Cara kerja : Masukkan senyawa yang ingin di reaksikan kedalam tabung reaksi. Goyangkan secara perlahan agar senyawa yang direaksikan bereaksi .

Labu Takar

Kegunaan
Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan.

Cara kerja : Isikan larutan yang akan diencerkan atau padatan yang akan dilarutkan. Tambahkan cairan yang dipakai sebagai pelarut sampai setengah labu terisi, kocok kemudian penuhkan labu sampai tanda batas. Sumbat labu, pegang tutupnya dengan jari, kocok dengan cara membolakbalikkan labu sampai larutan homogen / tercampur rata . Beaker Glass

Kegunaan
Untuk wadah larutan / cairan. Untuk tempat mereaksikan zat . Untuk tempat membuat larutan.

Cara Kerja : Isi beaker glass dengan larutan atau cairan sesuai dengan volume yang diinginkan. Kaca Abses

Kegunaan Untuk tempat pembatas agar api tidak langsung mengenai alat. Cara Kerja: Letakkan kaca asbes di atas tripot (kaki tiga) sebelum melakukan pembakaran / pemanasan.

Indikator PH

Kegunaan Untuk mengukur tingkat keasaman pada larutan. Cara kerja : Celupkan kertas pH ke larutan yang akan kita ukur pH-nya sampai tidak ada perubahan warna, kemudian strip warna dicocokkan dengan skala warna acuan.
Kawat Osse

Kegunaan Untuk megnidentifikasi zat dengan cara uji nyala.

Cara Kerja: Tempelkan sample pada kawat ose, lalu dibakar sampai timbul nyala warna tertentu pada sample yang diuji.

Spektrofotometer Kawat Osse

Kegunaan
Untuk memisahkan cahaya menurut panjang gelombangnya masing-masing dan merekam hasil dari spektrum elektromagnetik.

Cara Kegunaan : Tempatkan larutan pembanding, misalnya blanko dalam sel pertama dan larutan yang akan dianalisis pada sel kedua. Kemudian pilih fotosel yang cocok 200-650 nm ( 650-1100 nm ) agar daerah yang diperlukan dapat terliputi. Dengan ruang fotosel dalam keadaan tertutup nol galvanometer dengan menggunakan tombol dark-current. Pilih h yang diinginkan, buka fotosel dan lewatkan berkas cahaya pada blanko dan nol galvanometer didapat dengan memutar tombol sensitivitas. Dengan menggunakan tombol transmitansi, kemudian atur besarnya pada 100 %. Lewatkan berkas cahaya pada larutan sampel yang akan dianalisis. Skala absorbansi menunjukkan absorbansi larutan sampel.

You might also like