You are on page 1of 11

PREPARASI SAMPEL URINE DAN DARAH 1. Tujuan 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. 1.6. 2.

DasarTeori Menurut Flanagan, preparasi sampel adalah proses penyiapan sampel sebelum dilakukan analisi yang bertujuan untuk memisahkan atau menyingkirkan pengotor atau zat yang tidak diinginkan (selain analit) sehingga didapat hasil yang valid. 2.1. Urine Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra. Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah atau cairan interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa. Cairan yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh. Materi yang terkandung di dalam urin dapat diketahui melalui urinalisis. Urea yang dikandung oleh urin dapat menjadi sumber nitrogen yang baik untuk tumbuhan dan dapat digunakan untuk mempercepat pembentukan kompos. Diabetes adalah suatu penyakit yang dapat dideteksi melalui urin. Urin seorang penderita diabetes akan mengandung gula yang tidak Untuk dapat melakukan preparasi sampel urine Untuk memperoleh plasma darah Untuk memperoleh serum darah Untuk memperoleh sel darah merah Untuk memperoleh whole blood Untuk mengendapkan protein dalam plasma darah

akan ditemukan dalam urin orang yang sehat. Fungsi utama urin adalah untuk membuang zat sisa seperti racun atau obat-obatan dari dalam tubuh (Anonim, 2009) Dalam keadaan normal, warna urin pagi (yang diambil sesaat setelah bangun pagi) sedikit lebih gelap dibanding urin di waktu lainnya. Perubahan warna urin dapat terjadi karena beberapa hal, yaitu:
1)

Hitam: baru mengkonsumsi tablet besi (ferri sulfat), sedang minum obat parkinson (levodopa), methemoglobunuria. Biru: mengkonsumsi Coklat: gangguan obat antidepresi ginjal, (amitriptilin), antibiotik saluran kemih atau

2)

(nitrofurantoin), atau karena infeksi Pseudomonas pada saluran kemih.


3)

fungsi

mengkonsumsi

antibiotik

(sulfonamid

metronidazol), dan konsumsi obat parkinson (levodopa).


4)

Kuning gelap (seperti teh): hepatitis fase akut, ikterus obstruktif, kelebihan vitamin B2 / riboflavin, antibiotika (nitrofurantoin dan kuinakrin). Oranye-merah: dehidrasi sedang, demam, konsumsi antikoagulan oral, trauma ginjal, konsumsi deferoksamin mesilat, rifampisin, sulfasalazin, laksatif (fenolftalein). Hijau: infeksi bakteri, kelebihan biliverdin, konsumsi vitamin tertentu. Bening (tidak berwarna sama sekali): terlalu banyak minum, sedang minum obat diuretik, minum alkohol, atau diabetes insipidus. Seperti susu (disebut juga chyluria): filariasis atau tumor jaringan limfatik. Nilai normal pH urine yaitu: 5.0-6.0 untuk urin pagi, 4.5-8.0 untuk urin sewaktu. pH dapat berubah menjadi lebih basa jika habis muntah-muntah, infeksi atau batu saluran kemih, dan penurunan fungsi ginjal. Atau karena faktor obat-obatan seperti; natrium bikarbonat, dan amfoterisin B. pH dapat berubah menjadi lebih asam karena diet tinggi protein atau diet tanpa kalori, diabetes melitus, asidosis tuberkulosis ginjal, dan fenilketonuria. Atau karena faktor obat-obatan seperti; diazoksid dan vitamin C.

5)

6) 7)

8)

2.2. Darah

Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma darah dan sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu eritrosit, leukosit dan trombosit. Volume darah secara keseluruhan adalah satu per dua belas berat badan atau kira-kira lima liter. Sekitar 55% adalah plasma darah, sedangkan 45% sisanya terdiri dari sel darah. Di dalam darah, serum adalah komponen yang bukan berupa sel darah, juga bukan faktor koagulasi, serum adalah plasma darah tanpa fibrinogen. Serum terdiri dari semua protein (yang tidak digunakan untuk pembekuan darah) termasuk cairan elektrolit, antibodi, antigen, hormon, dan semua substansi exogenous. Serum merupakan salah satu bentuk protein. Protein memiliki molekul yang cukup besar. Jika darah diputar dalam sentrifuge, maka zat protein tersebut akan mengendap, sisa berupa cairan bening/jernih yang disebut serum. Dalam serum terdapat zat antibodi untuk menghancurkan protein asing (antigen, artinya zat yg merangsang pembentukan zat antibodi) yang masuk dalam tubuh. (Anonim, 2009) Plasma darah merupakan bagian cair darah. Cairan ini didapat dengan membuat darah tidak beku dan sel darah tersentrifugasi. Plasma terdiri dari 90% air, 7-8% protein, dan di dalam plasma terkandung pula beberapa komponen lain seperti garam-garam, karbohidrat, lipid, dan asam amino. Karena dinding kapiler pembuluh darah bersifat permiabel bagi air dan elektrolit maka plasma darah selalu ada dalam pertukaran zat dengan cairan interstisial. Dalam waktu 1 menit sekitar 70% cairan plasma bertukaran dengan cairan interstisial. Plasma darah berbeda dengan serum darah terutama pada serum tidak terdapat faktor pembentukan fibrinogen (Anonim, 2009) Protein dalam plasma memiliki konsentrasi sekitar 1 mmol/L. Dengan bantuan elektroforesis, protein plasma dapat dipisahkan menjadi fraksi albumin serta fraksi 1, 2, , dan -globulin. Sekitar 56% protein plasma merupakan fraksi albumin, 4% adalah 1-globulin, 2-globulin sebanyak 10%, -globulin 12%, dan 18% dari jumlah protein plasma merupakan -globulin (Anonim, 2009)

3. Alat dan Bahan


3.1.

Preparasi Sampel Urine

A. Alat-alat Pipet volum Tabung reaksi dan raknya Ball pipet pH stick Sampel urine

B. Bahan 3.2. Preparasi Sampel Darah A. Alat-alat -

Tabung reaksi dan raknya Spuite Pipet tetes Pipet ukur Sentrifuge Tabung eppendorf Beaker glass Neraca Kertas perkamen Aluminium foil Plastik ikan Kertas Label Ball pipet Tabung sentrifuge Sampel darah segar EDTA Metanol

B. Bahan -

4. Prosedur Kerja 4.1. Preparasi Sampel Urine


a. Dicatat identitas sampel.

b. Sampel urine dipipet sebanyak 5ml. c. Dimasukkan kedalam tabung reaksi.

d. Dilakukan pengamatan terhadap sampel yang meliputi:


-

Warna (diamati secara langsung warna dan kekeruhan sampel) pH (diukur dengan mencelupkan pH meter strip, bandingkan perubahan warna yang terjadi dengan gambar yang tertera pada box) Volume (diukur dengan pipet ukur)

4.2. Preparasi Sampel Darah a.Cara Memperoleh Plasma dari Darah Segar
1)

Darah segar diambil dengan spuite sebanyak 5ml, dimasukkan dalam tabung reaksi Disentrifugasi dengan kecepatan 1500 rpm selama 15 menit hingga terbebtuk 2 fase yaitu fase cair yang merupakan plasma (bagian atas) dan fase padatan (bagian bawah). Fase cair diambil dengan pipet volume dipindahkan ke dalam eppendorff.

2)

3) b.
1)

Plasma selanjutnya disimpan pada suhu 2-8C. Cara Memperoleh Serum dari Darah Segar Darah sebanyak 5 ml diambil menggunakan spuite kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Dibiarkan selama 15 menit pada suhu kamar tanpa penambahan antikoagulan. Bagian bening yang memisah dari padatan disebut serum. Bagian ini diambil dengan pipet ukur dan dipindahkan ke dalam eppendorff.

2)
3)

c.Cara Memperoleh Eritrosit dari Darah Segar


1) 2)

Darah sebanyak 5 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi Ditimbang EDTA sebanyak 10 gram dan dimasukkan dalam sampel darah kemudian kocok. Disentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm selama 10 menit. Diperoleh 3 lapisan yaitu Plasma (bagian atas), lapisan Platelet (bagian tengah), dan Eritrosit (bagian bawah).

3) 4)

5)
6)

Lapisan plasma, platelet dan sekitar 10% dari bagian eritrosit dibuang. Eritrosit yang masih tersisa selanjutnya dipipet dengan pipet ukur, catat volume yang diperoleh kemudian dipindahkan dalam botol vial. Disimpan pada suhu dingin 2-8C untuk mencegah terjadinya hemolisis. Cara Memperoleh Whole Blood dari Darah Segar Darah sebanyak 5 ml dimasukkan kedalam tabung reaksi Ditimbang 10 gram EDTA dan dimasukkan dalam sampel darah kemudian dikocok. Tabung ditutup dengan aluminium foil dan plastik ikan dan disimpan pada suhu -20C.

7) d. 1)
2)

3)

e.Pengendapan Protein dari Plasma 1)


2)

Dipipet 1ml plasma darah masukkan dalam tabung sentrifuge. Ditambahkan 2 ml methanol. Disentrifugasi pada kecepatan 1500 rpm selama15 menit. Terbentuk 2 lapisan yaitu lapisan protein padatan (bagian bawah), dan lapisan cair atau fraksi bebas protein (bagian atas). Diambil lapisan cairan, ukur volume yang biperoleh dan disimpan dalam botol vial.

3) 4)
5)

5. Skema Kerja 5.1. Cara mendapatkan plasma darah


dimasukkan ke Darah dengan antikoagulan 3-5ml dalam tabung centrifuge Diputar dengan kecepatan 1500 rpm selama 20 menit

Fase cair (plasma) di simpan pada suhu 280 C

Terdapat fase cair (plasma) dan fase padatan

5.2. Cara Mendapatkan Serum Darah


3-5ml darah segar tanpa antikoagulan Masukkan ke dalam tabung reaksi Dan diamkan selama 15menit pada suhu kamar Didapatkan serum darah.

5.3. Cara Mendapatkan Eritrosit


Dimasukkan ke dalam tabung reaksi Ditambahkan 10mg EDTA (antikoagulan 2mg/ml darah) Buang plasma,trombosit dan 10% bagian atas eritrosit Terbentuk 3 lapisan;plasma, trombosit,eritrosit

5ml darah segar


e.

Diputar 3000rpm selama 15menit

5.4. Cara Mendapat Whole Blood


5ml darah segar dalam masukkan tabung reaksi Tambahkan EDTA 10mg Kocok dan simpan

pada suhu 20oC

5.5. Cara Pengendapan Protein dalam Darah


Masukkan ke dalam tabung centrifuge 7 Tambahkan methanol 2x volume plasma

2ml plasma

Diputar pada centrifuge 1500rpm selama 15menit

6. Hasil Pengamatan 6.1. Pemeriksaan urine Nama Umur Jenis Kelamin Preparasi Sampel Urine -

a. Identitas Sampel : Cahya Septia Sardiawan : 19 tahun : Laki-laki

Tanggal dan waktu diterima : 1 Oktober 20010 09:10 WITA Warna : bening agak kekuningan pH : 6 Volume : 5ml

6.2.

Preparasi Sampel Darah


a.

Plasma darah

b.

Warna : kuning kemerahan Volume : 5,4ml Serum darah Sel darah merah Belum diperoleh hasil
c.

- volume : 3ml - warna : merah kehitaman

d. -

Whole blood Warna sebelum ditambah EDTA : merah agak gelap Warna setelah ditambah EDTA : merah agak gelap pH : 7,4

e.

Protein dalam plasma darah

7. Pembahasan

Warna plasma : kuning kemerahan Warna plasma setelah ditambah etanol : putih keruh Setelah sentrifugasi terbentuk dua lapisan. Lapisan atas berupa cairan bening kekuningan (fraksi bebas protein) dan endapan putih Volume fraksi bebas protein : 1,8 ml

Preparasi sampel dilakukan untuk mengetahui kondisi awal sampel dan mempersiapkan sampel sebelum dilakukan pengujian lebih lanjut. Identitas sampel sangat penting untuk diketahui agar tidak terjadi kesalahan pada saat pengujian seperti tertukarnya sampel. Begitu pula warna dan pH sampel perlu diketahui untuk identifikasi awal kondisi sampel apakah normal atau tidak. Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa sampel urin yang diuji adalah normal. Hal ini dapat dilihat dari warnanya yang bening agak kekuningan dan pH 6 yang masih berada pada rentang pH normal urin yaitu 4,5 - 8. Dalam praktikum plasma darah diperoleh plasma darah dengan warna kuning kemerahan. Plasma umumnya berwarna kuning. Warna kemerahan yang diperoleh pada praktikum ini kemungkinan disebabkan karena kesalahan pada saat memindahkan darah dengan spuite. Darah dikeluarkan dari spuit dalam keadaan jarum masih terpasang sehingga sel darah merah tergores dan lisis. Haemoglobin dari sel darah merah inilah yang mengotori plasma sehingga berwarna kemerahan. Pada praktikum serum darah belum diperoleh hasil. Hal ini disebabkan karena sampel darah yang dipakai telah ditambahkan asam sitrat dan natrium sitrat yang dapat menghambat kerja fibrinogen, sehingga darah menggumpal sangat lambat dan serum tidak didapatkan dalam waktu 15 menit.

Cara memperoleh sel darah merah dilakukan dengan cara membuang lapisan plasma dan trombosit dari darah dengan antikoagulan yang telah disentrifugasi. Pada praktikum ini dapatkan hasil sel darah yang berwarna merah kehitaman. Terjadinya warna merah kehitaman disebabkan karena yang tersisa hanya eritrosit tanpa plasma, sehingga warna eritrosit tampak lebih pekat. Digunakan darah dengan antikoagulan agar didapatkan sel darah merah yang utuh. Jika digunakan darah tanpa antikoagulan, darah akan membeku sehingga sel darah merah tercampur dengan padatan-padatan darah lainnya. Pada praktikum membuat whole blood tidak ditemukan adanya perubahan warna darah sebelum dan sesudah ditambahkan EDTA. Warna darah tetap yaitu merah agak gelap dengan pH 7,4. Whole blood merupakan sampel darah yang digunakan untuk dentifikasi darah lengkap. Ditambahkan antikoagulan agar tidak terjadi pembekuan sehingga komponen darah masih lengkap dalam kondisi sama seperti darah segar dan dapat disimpan lama. Pada praktikum pengendapan protein dalam plasma darah, warna plasma sebelum disentrifuge berwarna kuning kemerahan. Plasma darah ini ditambahkan dengan methanol sehingga berwarna putih keruh. Penambahan methanol berfungsi untuk membantu mengendapkan protein dalam plasma. Kemudian disentrifuge sehingga mendapatkan endapan putih dan atasnya cairan bening kekuningan yang disebut dengan fraksi bebas protein. Sentrifuge dilakukan untuk tujuan mengendapkan protein dalam plasma darah.

8. Kesimpulan 1. 2. 3. 4. Preparasi sampel urine dilakukan dengan cara mencatat identitas sampel dan Plasma darah diperoleh dengan cara mensentrifuge darah yang telah ditambahkan Serum darah diperoleh dengan cara mendiamkan darah tanpa antikoagulan sampai Sel darah merah diperoleh dengan cara mensentrifugasi sampel darah dengan mengecek kondisi awal seperti warna dan pH. anti koagulan terbentuk lapisan bening diatasnya. antikoagulan dan membuang lapisan plasma serta trombosit.

10

5. 6.

Whole blood diperoleh dengan cara menambahkan antikoagulan dalam sampel Mengendapkan protein dalam plasma darah dilakukan dengan cara menambahkan

darah segar. methanol dalam plasma darah kemudian di sentrifuge hingga diperoleh lapisan bening diatas endapan protein. Daftar Pustaka Gandasoebrata R. Penuntun Laboratorium Klinic, cetakan k-4 Penerbit Dian Rakyat 1970; p152. http://naqsehat.blogspot.com/2010/02/pemeriksaan laboratorium.html

11

You might also like