You are on page 1of 10

SUHU DAN PEMUAIAN

Pengertian suhu
Panas dan dinginnya suatu benda dapat kamu rasakan lewat indra peraba.Akan tetapi,apakah indra peraba dapat mengukur tingkat atau derajat panas dinginnya suatu benda? indra peraba tidak dapat di gunakan sebagai alat ukur suhu yang baik karena tidak dapat menyatakan tingkat derajat panas dan dinginnya suatu benda. ukuran atau derajat panas dinginnya suatu benda disebut suhu.Benda yang panas memliki suhu yang tinggi dan benda yang dingin memiliki suhu yang rendah. Thermometer Termometer adalah alat untuk mengukur suhu.Thermometer dibuat berdasarkan sifat termometrik suatu zat.Sifat termometrik adalah sifat-sifat benda yang dapat berubah akibat terjadinya perubahan suhu pada benda tersebut.Beberapa sifat termometrik suatu zat,antara lain sebagai berikut. a. Perubahan wujud,misalnya es (zat padat) apabila dipanaskan,maka akan melebur menjadi air (zat cair) b. Perubahan volume,misalnya apabila udara di dalam plastik tertutup di rendam di dalam air panas,maka akan memuai hingga plastik mengembang. c. Peubahan daya hantar listrik,misalnya apabila kabel (kawat pengantar listrik) dipanaskan,maka nyala lampu dalam rangkaian akan meredup karena daya hantar listrik kabel berkurang. Salah satu sifat termometrik dari zat cair adalah adanya perubahan volume,yaitu memuai jika dipanaskan dan menyusut jika di dinginkan.Zat cair yang paling banyak digunakan untuk mengisi tabung termometer adalah alkohol dan raksa.Alkohol dan raksa dipilih karena memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan zat lain. a. Kelebihan alkohol sebagai zat termometrik,antara lain 1. Pemuaian teratur 2. Memiliki koefisien muai yang besar,dan

3. Memiliki titik beku yang rendah,yaitu -115C, sehingga dapat digunakan untuk mengukur suhu yang rendah. b. Kelemahan alkohol sebagai zat termometrik,antara lain: 1. Membasahi dinding kaca 2. Memiliki titik didih rendah,yaitu 80C sehingga tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu tinggi dan 3. Kalor jenisnya tinggi sehingga membutuhkan energi yang besar untuk menaikkan suhu. c. Kelebihan raksa sebagai zat termometrik,antara lain; 1. Warnanya mengkilap sehingga mudah dilihat, 2. Tidak membasahi dinding kaca, 3. Pemuaiannya teratur, 4. Mudah menyesuaikan dengan suhu sekitarnya dan 5. Titik didihnya tinggi,yaitu 357C, sehingga dapat di gunakan untuk mengukur suhu yang tinggi d. Kelemahan raksa sebagai zat termometrik,antara lain 1. Raksa sangat mahal 2. Raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah (misalnya suhu kutub utara atau kutub selatan) kerena titik bekunya tinggi,dan 3. Raksa termasuk zat beracun sehingga termometer raksa berbahaya jika tabungnya pecah

Menentukan Skala pada Termometer


Bagaimanakah skala pada termometer dibuat?Skala termometer dibuat berdasarkan dua titik tetap bawah dan titik tetap atas.Pada umumnya,titik tetap bawah ditentukan berdasarrkan titik lebur es murni (suhu es murniyang sedang mencair) pada tekanan 1 atmosfer.Sementara itu,titik tetap atas ditentukan berdasarkan titik didihair murni (suhu air murni yang sedang mendidih)pada tekanan 1 atmosfer.

Cara menentukan titik tetap atas pada termometer dapat terlihat pada gambar 1.gambar 2 menunjukkan pengukuran es murni yang sedang melebur pada tekanan 1 atmosfer dengan menggunakan termometer tanpa skala dan di tetapkan sebagai titik tetap bawah.Selanjutnya,termometer tersebut dimasukkan ke dalam air yang sedang mendidihpada tekanan 1 atmosfer,seperti pada gambar 3 dan di tetapkan sebagai titik tetap atas.rentang antara titik tetap bawah dan atas dibagi menjadi beberapa bagian skala. Ada 4 skala terometer yaitu sebagai berikut: a. Skala Celcius Skala Celcius dibuat oleh Andres Celcius (1701-1744).Andres Celcius menentukan titik tetap bawah berdasarkan titik lebur es murni pada tekanan 1 atmosfer yang di tandain dengan angka 00 C.Sementara itu,titik tetap atasnya di tentukan berdasarkan titik didih air murni pada tekanan 1 atmosfer yang di tandai dengan angka 1000C.Andres Celcius membagi rentan angka tersebut dalam 100 bagian skala dengan setiap bagian(skala) menunjukkan suhu sebesar 10C. b. Skala Fahrenheit Skala fahrenheit dibuat oleh Daniel Gabriel Fahrenheit (1686-1736).Titik tetap bawah pada skala Fahrenheit ditentukan berdasarkan titik lebur es murni pada tekanan 1 atmosfer yang ditandai dengan angka 320F.sedangkan titik tetap atasnya ditentukan berdasarkan titik didih air murni pada tekanan 1 atmosfer yang di tandai dengan angka 2120F.Selanjutnya,rentan angka tersebut dibagi ke dalam 180 bagian (skala) dan setiap skala menunjukkan suhu sebesar 10F. c. Skala Reamur Skala Reamur dibuat oleh Rene Antonie Ferchault de Reamur.titik lebur es murni sebagai titik tetap bawah ditandai dengan angka 00R dan titik didih air murni sebagai titik tetap atas di tandai dengan angka 800R.Rentan antara kedua titik tetap tersebut dibagi menjadi 80 bagian (skala) dan setiap skala menunjukkan suhu sebesar 10R. d. Skala Kelvin Skala Kelvin berbeda dengan yang lain,skala ini dibuat berdasarkan batasan energi kinetik yang dimiliki oleh benda.Skala tersebut dibuat oleh Lord

William Thomson Kelvin (1824-1707).Ia menentapkan skala nol mutlak sebesar -2730C,yaitu berdasarkan gerak partikel yang bertambah lambat dan berhenti pada suhu -2730 C.dengan demikian ,0 K setara dengan -2730 C atau 0 c setara dengan 273 K.Oleh karena itu,setiap satu skala Kelvin sama dengan satu skala Celcius.dengan kata lain,titik tetap bawah skala Kelvin adalah 273 K dan titik tetap atasnya adalah 3730K. Jenis-Jenis Termometer a. Termometer Maksimum Minimum Termometer maksimum minimum digunakan untuk mengukur suhu udara sehari hari.Termometer ini menggunakan raksa dan alkoholsebagai zat termometrik dalam tabung bentuk U. b. Termometer Klinik Termometer klinik digunakan untuk mengukur suhu tubuh menusia.Termometer ini mempunyai skala 35-420C sesuai dengan suhu tubuh manuusia.Zat termometrik yang digunakan untuk mengisi tabung termometer ini adalah raksa. c. Pirometer Optik Pada umumnya,alat ini digunakan oleh ilmuan untuk mengukur suhu dan yang sanagat tinggi d. Termometer Laboraturium Termometer laboraturium biasanya digunakan untuk penelitian di laboratorium. e. Termometer Digital Karena perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer digital yang prinsip kerjanya sama dengan termometer yang lainnya yaitu pemuaian. Pada termometer digital menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang kemudian memuai dan pemuaiannya ini diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan ditampilkan dalam bentuk angka yang langsung bisa dibaca. f Termokopel

Merupakan termometer yang menggunakan bahan bimetal sebagai alat pokoknya. Ketika terkena panas maka bimetal akan bengkok ke arah yang koefesiennya lebih kecil. Pemuaian ini kemudian dihubungkan dengan jarum

dan menunjukkan angka tertentu. Angka yang ditunjukkan jarum ini menunjukkan suhu benda. g Termometer Ruangan Termometer ini berfungsi untuk mengukur suhu pada sebuah ruangan. Pada dasarnya termometer ini sama dengan termometer yang lain hanya saja skalanya yang berbeda. Skala termometer ini antara -50C sampai 50 KESETARAAN TERMOMETER Meskipun satuan Internasional untuk suhu adalah Kelvin, tetapi di Indonesia pada umumnya menggunakan satuan Celcius, sedangkan di Amerika dan Inggris menggunakan satuan derajat Fahrenheit. Karena adanya perbedaan dalam menggunakan satuan suhu, maka perlu diadakan penyetaraan satuan suhu yang satu dengan satuan suhu yang lain. 1. Kesetaraan Skala Celcius dan Skala Fahrenheit Skala celcius terbagi atas 100 bagian dan skala Fahrenheit terbagi atas 180 bagian. Dengan demikian perbandingan skala Celcius dan Fahrenheit adalah : = = dengan demikian C = atau F = Karena suhu terendah pada suhu Fahrenheit adalah 32F, hubungan diatas menjadi : Tc = (TF 32)C atau TF =( Tc + 32)F

2. Kesetaraan Skala Celcius dan Skala Reamur Perbandingan Skala Celcius dan Reamur adalah = Tc =( atau dengan demikian C =
c )R

R atau R = C

Hubungan diatas dapat ditulis sebagai berikut : TR )C atau TR = (

3. Kesetaraan Skala Celcius dan Skala Kelvin Perbandingan skala Celcius dan Kelvin adalah = = dengan demikian C = K

Karena suhu terendah pada skala Kelvin adalah 273K, hubungan diatas menjadi : Tk = (Tc + 273)K atau Tc = (Tk 273)C

Pengertian Pemuaian
Suatu benda umumnya akan mengalami pemuaian apabila dipanaskan dan mengalami penyusutan saat dipanaskan. Untuk itu kamu akan mempelajari tentang sifat pemuaian dan penyusutan yang terjadi pada zat padat, cair, dan gas berikut ini. 1. Pemuaian Zat Padat Alat yang diguanakan untuk menyelidiki pemuaian zat padat disebut Muschen Broek. Dalam eksperimen yang dilakukan menunjukkan bahwa hampir semua benda padat apabila dipanaskan mengalami perubahan panjang, luas, dan volume. a. Muai Panjang L=L {1+ (t - t) } Keterangan: L = panjang setelah pemanasan atau pendinginan (m) atau (cm) L = panjang awal (m) atau (cm) = koefisien muai panjang ( /C) t = suhu mula-mula (C) t = suhu akhir (C) b. Muai Luas A= A {1+ (t - t) } Keterangan: A = luas setelah pemanasan dan pendinginan (m) atau (cm) A = luas awal (m) atau (cm) = koefisien muai luas ( /C) t = suhu mula-mula (C) t = suhu akhir (C) catatan:

=2

c. Muai Volume V= V {1+ (t - t) } Keterangan: V = volume setelah pemanasan dan pendinginan (m) atau (cm) V = volume awal (m) atau (cm) = koefisien muai volume ( /C) t = suhu mula-mula (C) t = suhu akhir (C) catatan: = 3 2. Pemuaian Zat Cair Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian zat cair disebut labu didih. Sifat utama zat cair adalah menyesuaikan dengan bentuk wadahnya. Oleh karena itu zat cair hanya memiliki muai volume saja. 3. Pemuaian Zat Gas Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian gas disebut dilatometer. Salah satu perbedaan antara zat gas dengan zat padat dan zat cair adalah volume zat gas dapat berubah-ubah dengan mudah. Misalnya, sebuah tabung gas elpiji. Di dalam tabung gas tentu akan mengadakan tekanan pada dinding tabung. Tekanan ini disebabkan oleh gerakan partikel. Tiga hal yang perlu diperhatikan pada zat gas adalah volume, tekanan, dan suhu. a. Untuk volume terhadap perubahan suhu pada tekanan tetap V = V {1+P (t - t) } Keterangan: V = volume gas pada suhu t (m) V = volume gas mula-mula (m) P = koefisien muai gas pada tekanan tetap ( /C) t = suhu mula-mula (C) t = suhu akhir (C)

b. Tekanan terhadap perubahan suhu pada volume tetap P = P {1 + V (t - t) } Keteranagn: P = tekanan gas pada suhu t (m) V = koefisien muai gas pada tekanan tetap ( /C) t = suhu mula-mula (C) t = suhu akhir (C) c. Muai volume gas V = V (1 + ) /K atau 0,00367 /K. Dari hasil eksperimen yang dilakukan ternyata koefisien mulai untuk semua jenis gas adalah sama yaitu

4. Masalah yang ditimbulkan oleh pemuaian dalam kehidupan sehari-hari a. Pemasangan kaca jendela Tukang kayu merancang ukuran bingkai jendela yang sedikit lebih besar daripada ukuran sebenarnya. Hal ini dilakukan untuk member ruang kaca saat terjadi pemuaian. Apabila desain jendela tidak diberi ruanag pemuain, maka pada saat kaca memuai akan mengakaibatkan retaknya kaca tersebut. b. Celah pemuaian pada sambungan jembatan Sering kita jumpai sambungan antara dua jembatan beton terdapat celah di antaranya. Hal ini bertujuan agar jembatan tersebut tidak melengkung saat terjadi pemuaian. c. Sambungan rel kereta api Sambungan rel kereta api dibuat ada celah diantara dua batang rel tersebut. Hal ini bertujuan agar saat terjadi pemuaian tidak menyebabkan rel melengkung. Rancangan yang sering digunakan sekarang ini sambungan rel kereta api dibuat bertautan dengan ujung rel tersebut dibuat runcing. Penyambungan seperti ini memungkinkan rel memuai tanpa menyebabkan kerusakan.

d. Kawat telepon atau kawat listrik Pemasangan kawat telepon atau kawat listrik dibiarkan kendor saat pemasangannya pada siang hari. Hal ini dilakukan dengan maksud, pada malam hari kawat telepon atau listrik mengalami penyusutan sehingga kawat tersebut tidak putus. 5. Penerapan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari Beberapa manfaat pemuaian yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. a. Pengelingan Menyambung dua pelat denagn menggunakan paku khusus dengan proses khusus disebut mengeling. Bagaimanakah cara pemasangan paku keling? Paku keeling yang dipakai untuk mengeling sesuatu dalam keadaan panas sampai berpijar dan dimasukkan ke dalam lubang pelat yang akan dikeling. Kemudian paku bagian atas dipukul-pukul samapai rata. Setelah dingin paku keling tersebut akan menyusut dan menekan kauat pelat tersebut. Pengelingan dapat kamu jumpai pada perbuatan badan kapal laut. b. Keping bimetal Dua keping logam yang mempunyai koefisien muai panjang berbeda dikeling menjadi satu disebut keping bimetal. Keeping bimetal peka terhadap permukaan suhu. Jika keeping bimetal dipanaskan, maka akan melengkungke arah logam yang angka koefisien muai panjangnya kecil. Sedangkan jika didinginkan, keeping bimetal akan melengkung ke arah logam yang angka koefisien muai panjangnya besar. Perbedaan pemuaian ini dipakai sebagai thermostat. Thermostat adalah alat yang berfungsi ganda sebagai saklar otomatis dan sebagai pengatur suhu. Beberapa alat yang memanfaatkan keeping bimetal dalam thermostat, antara lain: setrika listrik, almari es, bel listrik, alarm kebakaran, lampu sen mobil/motor, rice cooker, oven. c. Pemasangan bingkai roda logam pada pedati dan kereta api

Roda pedati dan kereta api memiliki ukuran lebih kecil daripada ukuran bingkainya. Untuk dapat memasang roda logam tersebut, maka dengan cara pemanasan. Hal ini mengakibatkan roda logam akan mengalami pemuaian. Kemudian roda logam tersebut dipasang pada bingkainya, setelah dingin roda akan menyusut dan terpasang pada bingkainya dengan kuat.

You might also like