Professional Documents
Culture Documents
IKUTAN TERNAK
Oleh : Prof. Drh. Hj. Endang Purwati R N, MS.,Ph.D Prof. Dr. Ir. Salam Ningsih Aritonang, MS Ir. Hj. Allismawita, MS Deni Novia, S.P., M.P Ely Vebriyanti, S.Pt,MP Indri Juliyarsi, SP., MP Sri Melia, S.TP., MP Afriani Sandra, S.Pt. Ade Rahmadi, S.Pt, MP
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ANDALAS PADANG, 2013 PENDAHULUAN Susu kambing memiliki kandungan total solid 13,9%, lemak 4,8%, protein 3,7%, bahan kering tanpa lemak 9,1%, abu 0,85%, dan laktosa 5%. Non protein nitrogen susu kambing lebih tinggi dari susu sapi, kaseinnya mengandung arginin, isoleusin dan valin yang lebih rendah dibanding kasein susu sapi tetapi memiliki kandungan yang lebih tinggi pada asam amino histidin, asam aspartat, dan tirosin (Davendra, 1980). Kita telah mengetahui banyaknya manfaat dari ceker ayam bagi tubuh terutama kandungan asam amino prolin dan hidroksiprolin untuk penyembuhan tulang maupun untuk pertumbuhan tulang pada masa usia pertumbuhan. Kreativitas masyarakatpun kian tinggi, ceker ayam digunakan untuk berbagai variasi makanan seperti sup kaki ayam, mie ayam ceker, bakso ceker ayam, serta bacem ceker ayam. Selain itu ternyata ceker jika dimanfaatkan dan di tangani secara tepat dapat menjadikan suatu komoditas dagang yang memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Penanganan hasil ikutan ternak dalam pengolahannya maka mahasiswa melakukan praktikum di laboratorium Hasil Ternak Universitas Andalas dengan topik: 1. Pembuatan sabun cair 2. Pembuatan kripik ceker ayam Fakultas Peternakan
Susu kambing dimasukan kedalam gelas piala sebanyak 100 ml Dicairkan 3 g KOH dengan menggunakan aquadest sebanyak 9 ml Setelah KOH cair, kemudian campurkan kedalam susu kambing yang
kemudian dicairkan diatas Hot Plate pada suhu 60oC selama 5 menit.
6. Susu kambing yang sudah dicampur dengan KOH dan VCO kemudian
dimasukan kedalam asam stearat yang sudah cair dengan cara sedikit demi sedikit agar tidak terjadi penggumpalan.
7.
Dilakukan pengadukan dengan menggunakan magnetic stirer selama Sabun cair telah terbentuk Susu kambing dimasukan kedalam gelas piala sebanyak 100 ml dimasukan 10 ml VCO
Gambar 2. Kemasan sabun susu kambing hasil penelitian (Yuneza, Purwati dan Vebriyanti, 2012)
Bahan :
Kaki / ceker ayam potong/ broiler 1 kg, Garam dapur 1 sdm, Bawang putih lokal 10 siung, Asam cuka 1 Sdt, Bumbu penyedap masakan secukupnya.
Alat :
Cara Membuat : Menurut Hendro (2010) 1. Kaki ayam potong/broiler bahan baku membuat kerupuk dibersihkan dan dipotong kuku, direbus atau diseduh dengan air selama 10 menit (air seduhan/rebusan harus banyak sampai kaki ayam mengambang), kemudian ditiriskan. Setelah agak dingin, kulit luar dibuang, dilakukan pembedahan dengan pisau, ambil kulit dan sisihkan urat/dagingnya dan tulang dibuang. Kulit kaki ayam dipilih dengan daging/urat, dalam jumlah banyak diberi bumbu dan garam secukupnya. Kulit yang telah diberi bumbu dijemur dengan nampan, tempat jemur, begitu pula urat tadi, setelah diberi bumbu lalu dijemur (penjemuran kulit kaki ayam hanya butuh waktu 24 jam sedangkan untuk urat daging waktunya 2 hari, sampai diperoleh kaki ayarn dan urat daging yang mentah dan kering. Goreng dalam minyak panas sampai berwarna gading (kekuningkuningan) angkat dan tiriskan. Masih dalam keadaan panas ditempat tirisan, dapat ditaburkan burnbu penyedap rasa Royco/ Masako dan lain-lain. Untuk 1 Kg kaki ayam akan diperoleh kerupuk kaki ayam 1 - 1,5 ons.Untuk memperoleh rasa yang afdol sebaiknya kaki ayam diberi / ditaburkan bumbu pada saat kulit masih basah (sebelum dijemur).
2. 3. 4.
5. 6. 7.
DAFTAR PUSTAKA Hendro, S. 2010. Prosedur pembuatan krupuk ceker ayam. Artikel http://www.google.com/krupukceker. Diakses 30 Januari 2013, pukul 14.00 WIB.
Yuneza, A., E. Purwati dan E. Vebriyanti. 2012. Pengaruh penambahan Pediococcus pentosaceus pada pembuatan sabun cair susu kambing terhadap kadar air, pH, total koloni bakteri dan bakteri asam laktat serta umur simpan. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Andalas, Padang.