Professional Documents
Culture Documents
~20% in men aged 4150 ~50% in men aged 5160 > 90% in men aged 80 and older Symptoms are also age related At age 55, ~25% of men report obstructive voiding symptoms At age 75 years, 50% of men report a decrease in the force and caliber of the urinary stream
Pathophysiology
a. Overgrowth of normal, nonmalignant cells that cause progressive enlargement of the prostate gland, resulting in bladder outlet obstruction with urinary retention, leakage, and frequency (Shiller, 2007) b. Additional complications: bladder wall trabeculation, detrusor muscle enlargement, narrowing of urethra, incontinence, and acute or chronic renal failure (Springhouse, 2005
Etiology
a. Cause is unknown, although testosterone and other hormones may affect growth. b. Microscopically characterized as a hyperplastic processwith the number of cells in the gland increasing with age c. Most commonly seen in men older than age 50 years
BPH
Prostat dibawah kandung kemih pada laki laki sekitar uretra Pembesaran prostat penyempitan uretra retensi urin hidronephrosis dan dilatasi pelvis ginjal
Tanda Gejala
Kesulitas inisiasi aliran urin karena ada tekanan pada uretra dan leher kandung kemih Frekuensi urin urinari karena tekanan pada bladder Urgency harus pergi ke kamar mandi karena untuk buang air kecil Nokturia Penurunan tekanan pada aliran urin Hematuria
Tes
Urography memperlihatkan tinggi volume post residual urine PSA (prostant spesific antigen) meningkat sedikit Prostat ultrasound memperlihatkan hipertrophy Digital rectal exam Urinalisis memperlihatkan mikroskopis hematuri BUN dan Creatinin meningkat jika gangguan fungasi renal
Pengobatan
Berikan alpha blocker untuk mengurangi gejala (doxazosin, tamsulosin, terzosin) Monitor tekanan darah : hipertensi efek alpha bloker Berikan finasteride mengurangi gejakn Monitor PSA secara periodik Monitor fungsi renal Operasi mengangkat prostat Continous bladder irigasi postoperatif Berikan antispasmodik
TURP: postoperative complications Retrograde ejaculation (75%) Erectile dysfunction (510%) Urinary incontinence (< 1%)
PENGKAJIAN
Sirkulasi ( terdapat peningkatan tekanan darah) Eliminasi
Urgensi Hesistensi Penurunan kekuatan aliran urin Berkemih sedikit pada setiap kali kencing dan sensasi tidak lampias Nokturia Disuria, hematuria Konstipasi kronik dorongan prostat thd rectum
Makanan / cairan
Anoreksia , nausea, muntah Penurunan berat badan
Nyeri / ketidaknyamanan
Nyeri suprapubik, atau back pain : Low back pain
Keamanan
Peningkatan suhu tubuh
Sekualitas
Efek dari terapi Takut inkontinensia Penurunan kekuatan ejakulasi
Prioritas keperawatan
Menurunkan retensi urin akut Meningkatkan kenyamanan Mencegah komplikasi Membantu masalah psikososial Memberikan informasi tentang penyakit , prognosis dan terapi yang dibutuhkan
Intervensi
Mendorong klien untuk berkemih 2 4 jam Observasi aliran urin catat jumlah dan kekuatannya Perkusi dan palpasi area suprapubik Anjurkan untuk oral 3000 mL perhari dengan kardiak toleransi Monitor tanda vital (hipertensi) Perineal care ( cateter care) Kolaborasi 5-_-reductase inhibitors, such as finasteride (Proscar) and dutasteride (Avodart) (menurunkan ukuran prostat) Alpha-adrenergic antagonists, such as alfuzosin (UroXatral),terazosin (Hytrin), doxazosin (Cardura), and tamsulosin (Flomax) (meningkatkan aliran urin) Antispasmodics, such as oxybutynin (Ditropan) Rectal suppositories (B&O) Antibiotics and antibacterials Catheterize for residual urine and leave indwelling catheter, as indicated. Prepare for and assist with urinary drainage, such as emergency cystostomy.
Nyeri akut
b/d iritasi mukosa distensi urine, renal colic, infeksi urin tanda dan gejala : nyeri pada kandung kemih, respon autonom tujuan : tingkat nyeri (nyeri dapat dikontrol, tampak rilek, dapat istirahat dan tidur )
intervensi
Kaji nyeri Atur posisi pasien , ajarkan teknik relaksasi Kolaborasi :
Pemasangan kateter Analgetik (Demerol) Antibiotic Antispasmodic (uripas)
Takut/ cemas
b/d : perubahasan status kesehatan : prosedur pembedahan atau keganasan, malu saat dilakukan tindakan, kemampuan seksual tanda dan gejala: peningkatan TD, cemas, takut tujuan : Kontrol diri terhadap takut atau cemas (tampak rilek, penurunan tingkat kecemasan)
Intervensi
Memberikan informasi yang spesifik saat melakukan prosedur tindakan Dorong klien menyampaikan secara verbal masalah dan perasaannya
Reduksi Perdarahan
Cegah manipulasi kateter Observasi drainase kateter Evaluasi warna, konsistensi urine Monitor lab : hemoglobin, RBC dan platelet
Intervensi
Monitor tanda vital Intake output Kaji tanda vital distensi kandung kemih Kaji ada nyeri bagian belakang Monitor tanda kemerahan pada kulit setelah post op radiasi terapi Monitor efek obat