Professional Documents
Culture Documents
Metode Penelitian Bisnis
Metode Penelitian Bisnis
Para penulis biasanya memperlakukan tugas riset sebagai proses berurutan yang melibatkan beberapa langkah yang didefinisikan secara jelas. Tak seorang pun mengklaim bahwa riset memerlukan penyelesaian pada setiap langkah sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya. Beberapa langkah dimulai di luar urutan yang ada, sebagian dilaksanakan secara serentak, dan sebagian mungkin dihilangkan. Dalam pandangan kami mengenai proses riset, pertanyaan manajemen, pemilihan pertanyaan, eksplorasi, dan penyempurnaanya adalah aktivitas kritis di dalam urutan tersebut.
Mengidentifikasikan dilema manajemen tidaklah sulit, namun memilih satu dilema untuk dijadikan fokus mungkin sulit. Pilihan yang salah akan mengarahkansumber daya yang berharga pada jalan yang mungkin tidak memberikan informasi untuk pengambilan keputusan yang penting (tujuan dan riset yang baik).
Pertanyaan Manajemen Manajer harus melangkah dari dilema manajemen ke pertanyaan manajemen untuk melanjutkan proses riset. Pertanyaan manajemen menyatakan kembali dilema dalam bentuk pertanyaan : Apa yang harus dilakukan untuk mengurangi tingkat perputaran karyawan? Apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan lamanya masa tinggal penyewa dan mengurangi tingkat kepindahan?
Jumalah pertanyaan manajemen terlalu banyak untuk didaftar, tetapi kita dapat menggolongkannya : Pilihan tujuan atau sasaran. Pembuatan dan evaluasi, Pelacakan masalah atau situasi kontrol.
Eksplorasi Proses eksplorasi mungkin muncul di dalam proses riset di beberapa lokasi. Eksplorasi biasanya dimulai dengan pencarian data publikasi. Selain itu, periset sering mencari orangorang yang mempunyai informasi lengkap mengenai topiknya, khususnya mereka yang telah jelas menyatakan posisi mengenai aspek kontroversial dari masalahnya. Eksplorasi tak berstruktur memungkinkan periset mengembangkan dan merevisi pertanyaan manajemen dan menentukan apa yang diperlukan untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang diajukan.
Pertanyaan Riset Begitu periset mempunyai pernyataan yang jelas mengenai pertanyaan manajemen, ia dan manajer harus menerjemahkannya ke dalam pertanyaan riset. Pertimbangan pertanyaan riset agar berupa pertanyaan pengumpul informasi yang berorientasi pada fakta. Pertanyaan riset adalah hipotesis pilihan yang paling baik menyatakan sasaran studi riset. Jumlahnya
mungkin lebih dari satu pertanyaan atau hanya satu. Proses riset yang menjawab pertanyaan yang lebih spesifik ini melengkapi manajer dengan informasi yang diperlukan untuk proses pengambilan keputusan.
Menyempurnakan Pertanyaan Riset Istilah menyempurnakan mungkin terdengar aneh untuk riset, tetapi ini menciptakan suatu citra yang mulai dikenali oleh sebagian besar periset. Penyempurnaan pertanyaan persisnya adalah apa yang harus dikerjakan praktisi ahli sesudah eksplorasi selesai. Pada saat ini, sebuah gambaran yang lebih jelas mengenai pertanyaan manajemen dan riset mulai muncul. Pertanyaan riset tidak perlu berbeda materinya, tetapi akan berkembang secara bertahap. Tidak ada alasan untuk berkecil hati. Pertanyaan riset yang disempurnakan akan mempunyai
fokus yang lebih baik dan akan menggerakkan riset ke depan dengan lebih jelas ketimbang pertanyaan yang telah diformulasikan sebelumnya.
Pertanyaan Investigasi Pertanyaan investigasi adalah pertanyaan yang harus dijawab oleh periset agar tiba pada kesimpulan yang memuaskan mengenai pertanyaan riset. Untuk merumuskan pertanyaan investigasi, periset menggunakan pertanyaan riset umum dan memecahnya menjadi pertanyaan-pertanyaan yang lebih spesifik untuk mempermudah pengumpulan data. Proses pemecahan ini dapat berlanjut melalui beberapa tingkat yang semakin spesifik. Pertanyaan investigasi harus disertakan di dalam proposal riset, karena pertanyaan ini menuntun pengembangan desain riset. Pertanyaan ini adalah dasar untuk menciptakan instrumen pengumpulan data riset. Pertanyaan pengukuran adalah pertanyaan yang benar-benar kita ajukan kepada responden. Pertanyaan ini harus muncul dalam kuisioner. Dalam studi observasi, pertanyaan pengukuran adalah pertanyaan yang harus dicatat oleh periset observasi mengenai tiap subyek yang dipelajari.
Sindrom Teknik Favorit Beberapa periset terikat pada metode. Mereka menyusun kembali pertanyaan manajemen supaya sejalan dengan metodologi favorit mereka. Yang lain mungkin lebih suka menekankan studi kasus, sementara yang lain lagi tidak mau mempertimbangkan kedua pendekatan tersebut. Tidak semua periset nyaman dengan sistem dengan desain eksperimen. Keengganan masa lalu dan sebagian besar ilmuwan sosial untuk menggunakan desain eksperimen dipercaya telah menghambat perkembangan riset ilmiah di dalam bidang itu. Ketersediaan teknik adalah faktor penting dalam menentukan bagaimana riset akan dilaksanakan atau apakah studi tertentu dapat dilaksanakan. Orang yang mengetahui banyak tentang dan ahli dalam beberapa teknik, tetapi tidak dalam teknik lain tertentu sring dibutakan oleh kecakapan khusus mereka.
Penambangan Basis data Perusahaan Penggalian basis data informasi manajemen memang populer, dan semua jenis organisasi semakin menghargai kemampuan untuk memperoleh informasi yang bermakna. Walaupun penggalian data seperti ini sering menjadi titik awal dalam riset berbasis keputusan, jarang aktivitas seperti ini menjawab semua pertanyaan manajemen yang terkait dengan dilema manajemen tertentu.
Masalah Manajemen yang Didefinisikan dengan Buruk Seorang penulis menunjukkan bahwa pertanyaan riset yang didefinisikan dengan buruk paling tidak rentan terhadap serangan dari metode riset kuantitatif karena masalah seperti ini mempunyai terlalu banyak segi yang paling terkait untuk ditangani secara akurat oleh pengukuran. Periset pemula harus menghindari masalah yang didefinisikan dengan buruk. Bahkan periset berpengalaman lebih suka melakukan studi eksplorasi yang menyeluruh sebelum maju dengan pendekatan yang paling mutakhir.
Riset dengan Motivasi Politik Penting untuk diingat bahwa motivasi seorang manajer untuk melakukan riset tidak selalu jelas. Manajer dapat saja menyatakn kebutuhannya akan informasi spesifik untuk mendasari suatu keputusan. Ini adalah skenario ideal untuk riset yang bermutu. Namun, acap kali sebuah studi riset tidak benar-benar diperlukan, tetapi tetap saja memperoleh persetujuan untuk dilakukan, hanya karena kehadirannya mendukung ide kesayangan manajer tertentu.
Mendesain Studi
Desain riset adalah cetak biru untuk memenuhi sasaran dan menjawab pertanyaan. Pemiihan suatu desainmenjadi rumit dengan sangat bervariasinya metode, teknik, prosedur, protokol, dan rencana pengambilan sampel. Periset kreatif sebenarnya memperoleh manfaat dai kumpulan pilihan yang membingungkan ini. Banyaknya kombinasi yang ditimbulkan oleh melimpahnya peralatan dapat digunakan untuk membangun perspektif atas alternatif yang ada untuk masalah yang sama. Dengan menciptakan suatu desain menggunakan metode yang berbeda, periset dapat memperoleh wawasan yang lebih besar ketimbang apabila mengikuti metode yang paling sering dijumpai didalam literatur atau ditawarkan oleh bias disipliner.
Metode Evaluasi
Evaluasi Ex Post Facto Apabila ada pengukuran apa pun mengenai manfaat riset, ini biasanya merupakan kejadian sesudah fakta. Twedt melaporkan satu contoh kejadian ini, yaitu sebuah evaluasi riset pemasaran yang dilakukan di sebuah perusahaan besar. Ia menyatakn estimasi obyektif dari kontribusi tiap proyek pada kemampulabaan perusahaan Ia melaporkan bahwa kebanyakan studi dimaksudkan untuk membantu manajemen menentukan mana yang lebih disukai dari dua (atau lebih) alternatif.
Evaluasi Sebelum atau Interim Sebuah proposal untuk menjalankan audit operasi manajemen yang menyeluruh di sebuah perusahaan mungkin layak, tetapi biayanya atau manfaatnya tidak mudah diperkirakan di awal. Proyek ini cukup unik sehingga pengalaman manajerial jarang memberikan banyak bantuan dalam mengevaluasi proposalnya. Namun, bahkan dalam situasi seperti ini, manajer dapat memberikan beberapa pendapat yang bermanfaat. Mereka mungkin menentukan bahwa audit manajemen diperlukan karena perusahaan ada dalam situasi yang sangat sulit dan manajemen tidak mengerti cakupan permasalahan.
Analisis Opsi Sejumlah kemajuan sudah dibuat dalam pengembangan penilaian manfaat riset ketika manajemen mempunyai suatu pilihan di antara opsi-opsi yang didefinisikan dengan baik. Apabila desain riset dapat dinyatakan dengan jelas, seseorang dapat mengestimasi perkiraan biaya. Tugas kritisnya adalah menghitung manfaat dari riset. Estimasi terbaik yang dapat dibuat atas manfaat masih merupakan estimasi kasar dan terutama mencerminkan cara yang teratur untuk mengestimasi hasil dari di dalam kondisi yang tidak menentu.
Teori Keputusan Ketika terdapat alternatif pilihan, maka cara rasional untuk mengambil keputusan adalah dengan menilai hasil dari tiap alternatif yang ada. Dua kemungkinan tindakan (A1 dan A2) mungkin diawali dua cara yang berbeda untuk mengorganisasikan sebuah perusahaaan, menyediakan pendanaan, menghasilkan produk, dan seterusny. Manajer memilih tindakan yang dapat memberikan hasil terbaik pilihan tindakan yang memenuhi atau melampui kriteria apa pun yang ditetapkan untuk penilaian alternatif. Tiap kriteria merupakan kombinasi dari
aturan keputusan dan variabel keputusan. Variabel keputusan dapat berupa penghematan langsung dalam nilai uang kontribusi pada biaya overhead dan laba, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek, dan seterusnya. Biasanya variabel keputusan dinyatakan dalam ukuran mata uang, menggambarkan penjualan, biaya, beberapa bentuk laba atau kontribusi, atau ukuran lain yang dapat dihitung. Aturan keputusan mungkin berupa pilih arah tindakan dengan kemungkinan kerugian terendah atau barangkali pilih alternatif yang memberikan laba bersih tahunan terbesar.
Proposal Riset
Suatu proposal tertulis sering diperlukan ketika suatu studi diusulkan. Ini memastikan bahwa para pihak bersepakat mengenai tujuan proyek dan metode investigasi yang diusulkan. Waktu dan anggaran sering kali dinyatakan dengan jelas, seperti halnya pada tanggung jawab dan kewajiban lain. Bergantung pada kebutuhan dan keinginan manajer, rincian latar belakang yang penting dan elaborasi teknik yang diusulkan dapat disertakan.
Isi Proposal Setiap proposal, terlepas dari jumlah halamannya, harus mencakup dua bagian dasar : Pernyataan pertanyaan riset Deskripsi ringkas metodologi riset
Dalam proposal jenis memo ringkas, pertanyaan riset dapat dipadukan ke dalam sebuah paragraf yang juga menjelaskan dilema manajemen, pertanyaan manajemen, dan kategori pertanyaan investigasi. Acap kali proposal riset jauh lebih rinci dan menggambarkan alat pengukuran spesifik yang akan digunakan, waktu dan anggaran biaya, rencana pengambilan sampel, dan banyak rincian lain.
Pengujian Percobaan
Uji coba dijalankan untuk mendeteksi kelemahan dalam instrumentasi dan desain serta untuk memberikan perwakilan data untuk pemilihan sampel probabilitas. Karenanya, suatu uji coba harus menarik subjek dari populasi target dan mensimulasi prosedur serta protokol yang sudah ditetapkan untuk pengumpulan data. Jika studi tersebut merupakan survei yang harus dijalankan lewat pos, maka kuisioner percobaan harus diposkan. Jika desainnya memrlukan observasi oleh periset tersamar, maka perilaku ini harus dijalankan. Besarnya kelompok percobaan mungkin berkisar 25 sampai 100 subjek, tergantung pada metode yang akan diuji,
tetapi sponden tidak perlu dipilih secara statistik. Ada banyak variasi pada pengujian percobaan. Beberapa di antaranya sengaja dibatasi pada aktivitas pengumpulan data. Satu bentuk, praujian, mungkin mengandalkan kolega, responden pengganti, atau responden yang sebenarnya untuk menyempurnakan instrumen pengukuran.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data mungkin berkisar dari observasi sederhana di satu lokasi hingga survei megah dari perusahaan multinasional di tempat-tempat di berbagai belahan dunia. Metode yang dipilih terutama akan menentukan bagaimana data dikumpulkan. Kuisioner, tes standar, formulir observasi, catatan laboratorium, dan catatan kalibirasi instrumen adalah beberapa dari alat yang digunakan untuk merekam data mentah. Namun, apakah yang dimaksud dengan data ? seorang penulis mendefinisikan data sebagai fakta yang disajikan kepada periset dari lingkungan studi. Pertama, data dapat dicirikan lebih lanjut dengan keabstrakannya, kemampuan untuk diversifikasi, kesulitan untuk dimengerti dan kedekatan dengan fenomena. Sebgai abstraksi, data lebih merupakan sebuah metafora ketimbang kenyataan.
Pealaporan Hasil
Akhirnya, periset perlu menyiapkan laporan dan menyerahkan temuan serta rekomendasi kepada manajer untuk tujuan pengambilan keputusan yang dimaksud. Periset menyesuaikan gaya dan susunan laporannya menurut audiens sasaran, kejadian, dan tujuan riset. Hasil riset yang diterapkan dapat dikomunikasikan lewat telokonferensi, surat, laporan tertulis, persentasi liasan atau kombinasi sebagian atau seluruh metode ini. Pengambilan keputusan
manajemen kadang-kadang menaruh laporan riset itu ke dalam rak tanpa mengambil tindakan apapun. Komunikasi hasil yang bermutu rendah alasan utama terjadinya hal itu. Dengan mengingat adanya kemungkinan ini, seorang spesialis riset harus berusaha untuk : Mencapai adanya adaptasi informasi, yang penuh wawasan, dengan kebutuhan klien. Memilih kata-kata dengan cermat sewaktu menyusun penafsiran, kesimpulan, dan rekomendasi. Sedikitnya laporan riset harus mengandung berikut ini: Ringkasan eksekutif yang terdiri atas sinopsis makalah, temuan, dan rekomendasi. Ikhtisar riset: latar belakang masalah, ringkasan literatur, metode dan prosedur, serta kesimpulan. Bagian tentang rekomendasi strategi implementasi. Lampiran teknis dengan semua materi yang diperlakukan guna mereplikasi proyek