You are on page 1of 13

MAKALAH

HIPOMENOREA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Askeb IV (Kebidanan Patologi) Dosen Pengampu : Dra. Christina Lia Uripmi, SSiT

Disusun Oleh : Ayu Maeta Utami Binka Ajeng S.W. Enny Budiarti Hidayatus Zahra Maharani Maulina Ulya U. Nadia Nurfaida Noor Farida A. Norina Himmatul U. Pamularsih P1 74 24 1 08 056 P1 74 24 1 08 057 P1 74 24 1 08 063 P1 74 24 1 08 066 P1 74 24 1 08 075 P1 74 24 1 08 076 P1 74 24 1 08 079 P1 74 24 1 08 084 P1 74 24 1 08 085 P1 74 24 1 08 087

PRODI DIII KEBIDANAN SEMARANG POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG 2010

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Haid atau yang sering disebut dengan menstruasi merupakan pelepasan lapisan dalam (endometrium) yang disertai pendarahan, terjadi berulang setiap bulan secara periodik, kecuali pada saat hamil. Sedangkan siklus haid adalah waktu sejak hari pertama haid sampai datangnya haid periode berikutnya. Selain itu, gangguan haid juga sering terjadi seperti: dismenorea, hipermenorea, hipomenorea, amenorea, dan masih banyak gangguan haid lainnya yang sering dialami oleh para perempuan. Hipomenorea ditandai dengan jumlah darah haid yang sedikit, ganti pembalut hanya 1-2 kali per hari, berupa bercak-bercak kecil di pembalut. (Buku Endokrinologi Ginekologi Edisi Kedua). B. TUJUAN PENULISAN Tujuan Umum Agar para perempuan lebih mengetahui tentang sindrom pra-haid, siklus haid, gangguan-gangguan selama haid, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan haid.

BAB II TINJAUAN TEORI


A. Haid Haid dipengaruhi berbagai hormone GnRH yang dikeluarkan oleh hipotalamus dan memicu hipofisis anterior, mengeluarkan hormone FSH. FSH memicu pematangan folikel di ovarium, sehingga terjadi sintesis estrogen dalam jumlah besar estrogen akan mengakibatkan poliferasi endometrium (penebalan dari endometrium). Estrogen yang tinggi memberi tanda kepada hipofisis untuk mengeluarkan hormone LH. LH akan mengakibatkan ovulasi dan memicu korpus luteum untuk sintesis progesterone. Progesterone sendiri akan menyebabkan perubahan sekretori pada endometrium sehingga terjadi fase sekresi atau luteal. Fase sekresi selalu tetap 14 hari, meskipun siklus haid bervariasi, yang berbeda adalah fase prolifarasinya sehingga harus berhati-hati untuk menentukan masa subur. Siklus haid perempuan normal berkisar antara 21-35 hari dan hanya 10-15 persen perempuan yang memiliki siklus haid 28 hari. Panjangnya siklus haid ini dipengaruhi oleh usia seseorang. Rata-rata panjang siklus haid gadis usia 12 tahun ialah 25,1 hari, pada perempuan usia 43 tahun 27,1 hari, dan pada perempuan usia 55 tahun 51,9 hari. Siklus haid perempuan tidak selalu sama setiap bulannya. Perbedaan siklus ini ditentukan oleh beberapa faktor, misalnya gizi, stres, dan usia. Pada masa remaja biasanya memang mempunyai siklus yang belum teratur, bisa maju atau mundur beberapa hari. Pada masa remaja, hormon-hormon seksualnya belum stabil. Semakin dewasa biasanya siklus haid menjadi lebih teratur, walaupun tetap saja bisa maju atau mundur karena faktor stres atau kelelahan.

Jumlah darah yang keluar rata-rata 33,2 16 cc. pada wanita yang lebih tua biasanya yang keluar lebih banyak. Pada wanita dengan anemia defisiensi besi jumlah darah haidnya juga lebih banyak. Jumlah darah haid lebih dari 80 cc dianggap patologik. Setiap bulannya, haid berlangsung sekitar 3-7 hari. Setelah hari kelima dari siklus haid, endometrium mulai tumbuh dan menebal sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan. Pada sekitar hari ke-28, jika tidak terjadi pembuahan, endometrium meluruh dan terjadilah siklus berikutnya. Gangguan haid dan siklusnya, bisa berupa

Ritme (irama haid) Banyaknya darah haid yang keluar Lamanya darah haid yang keluar Perdarahan tidak teratur , dimana interval datangnya haid tidak Perdarahan bercak (spotting) prahaid, pertengahan siklus dan pasca

tentu

haid Kelaianan Haid berdasarkan Banyaknya darah haid abnormal


Hipermenore : darah haid banyak, ganti pembalut > 6x perhari Hipomenore : darah haid terlalu sedikit, ganti pembalut < 2x Perdarahan bercak (spotting)

perhari

B. Hipomenorea Definisi
1. Hipomenorea ditandai dengan jumlah darah haid yang sedikit,

ganti pembalut hanya 1-2 kali per hari, berupa bercak-bercak kecil di pembalut. (Buku Endokrinologi Ginekologi Edisi Kedua).
2. Hipomenorea adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan atau

lebih kurang dari biasa. (www.Sindrom-pra haid. com)

3. Hipomenorea adalah perdarahan haid yang lebih sedikit, tetapi

tidak mengganggu fertilitasnya. (Problema haid, dr. H Hendrik, M.Kes) C. Penyebab hipomenorea Sebagian besar penyebab terjadi hipomenorea adalah karena kekurangan hormone estrogen dan maupun hormon progesterone, tetapi dari beberapa sumber mengatakan tentang penyebab-penyebab hipomenorea antara lain :
1. Hipomenorea disebabkan oleh pada konstitusi penderita, pada uterus

(misalnya : sesudah miomektomi). Pada gangguan endokrin, dan lainlain dan tidak menyebabkan fertilitas. (www.sindrom-pra haid. com)
2. Hipomenorea menyebabkan oleh pada gangguan hormonal (Estrogen

dan progesterone) dan gangguan pada kelainan uterus (terjadi pada hipoplasia uteri, karena bentuk uterus yang kecil)
3. Hipomenorea disebabkan karena kekurangan estrogen, progesterone

(biasanya pada masa klimakterium), stenosis hymen, stenosis servik uteri, sinekia uteri (sindroma ashema). (http : // tiaraaskeb, blog. spot. com) D. Lama perdarahan hipomenorea Secara normal haid sudah berhenti dalam 7 hari. Kalau haid lebih lama 7 hari masa daya regenerasi selaput lendir kurang. Misalnya pada endometritis, myoma atau carcinoma dari corpus uteri. (http : // tiaraaskeb. Blogspot.com)
E. Pengobatan

Pengobatan hipomenorea adalah bila siklus haid berovulasi tidak perlu dilakukan pengobatan apapun. Bila ternyata ingin diberikan pengobatan, maka dapat diberikan kombinasi estrogen. Progesterone yang dimulai hari ke-16 sampai hari ke-25 siklus haid. (Endikronologi Ginekologi edisi kedua, Dr. Med. Ali Badziad, SpOG-KFER)

BAB III TINJAUAN KASUS


ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB IMPLANT NY. R P2A0 UMUR 38 TAHUN DENGAN HIPOMENOREA DI BPS SIFA I. PENGKAJIAN Tanggal Jam Tempat II. IDENTITAS Nama ibu Umur Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat : Ny R : 38 tahun : Islam : SMA : Ibu Rumah Tangga Nama Suami Umur Agama Pendidikan Pekerjaan Suku bangsa : Tn B : 40 tahun : Islam : SMA : Wiraswasta : Jawa Indonesia : Kalisari Gang I no 46 semarang : 2 Oktober 2010 : 11.00 WIB : BPS SIFA

Suku bangsa : Jawa Indonesia semarang III. DATA SUBYEKTIF


1. Alasan Datang

: Kalisari Gang I no 46 Alamat

: Ibu menyatakan ingin Memeriksakan keadaannya : Ibu menyatakan haidnya teratur tapi jumlah darah haidnya sangat sedikit (berupa bercak-bercak) sejak memakai implan 2 bulan yang lalu, dalam sehari ibu ganti pembalut 1-2 kali sehari

2. Keluhan Utama

3. Riwayat Kesehatan : a. Dahulu b. Sekarang c. Keluarga : Ibu menyatakan tidak pernah menderita penyakit sampai dirawat Rumah Sakit. : Ibu menyatakan tidak sedang menjalani pengobatan penyakit tertentu. : Tidak ada riwayat penyakit jantung, asma, TBC, DM, kanker payudara, hepatitis. 4. Riwayat Perkawinan Ibu menikah 1X, lamanya 17 tahun, ibu menikah saat umur 21 tahun 5. Riwayat KB no 1 . 2 . 3 . Jenis KB lama Suntik progestin 3 3 th bulan Suntik progestin 3 9 th bulan Implant 2 bln Haid dan bercak 6. Riwayat Obstetri a. Riwayat Haid Menarche : 13 tahun Lamanya : 6 hari Siklus : 28 hari Tidak ada Ingin ganti metode lain sedikit Ingin ganti metode bercak- lain Keluhan Tidak ada Alasan Berhenti Ingin punya anak

b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu Ham Umur Jns Pers Penlng BBL Jns NIfas Keadaan

il 1. 2.

Khml Aterm Aterm

Pers Spontan Bidan Abortus Bidan 3100 2900

Klm n L P

Anak Skrg Normal Sehat 15 th Normal Sehat 10 th

7. Pola kebiasaan Sehari-hari


-

Pola nutrisi Pola aktivitas Pola istirahat Pola Eliminasi

: Makan 3x sehari. Menu ; nasi, sayur, lauk, kadang buah-buahan. Minum 6 gelas/sehari. : Mencuci. memasak, merawat anak, membersihkan rumah. : Tidur malam 7-8 jam, tidur siang 1 jam : BAB Ix sehari, konsistensi lembek BAK 3-4x sehari, warna kuning jernih, tidak ada nyeri

Personal Higyene: Mandi, gosok gigi. ganti baju 2x sehari, keramas 3 hari sekali.

8. Tingkat Pengetahuan Ibu belum mengetahui tentang gangguan haid yang terjadi pada dirinya IV. DATA OBYEKTIF 1.
-

Pemeriksaan Umum KU mmHg : Baik - Tensi : 110/80 - Nadi : 82x/menit - Suhu : 3670C - RR : 20X/mnt

Kesadaran : Composmentis BB sblm/sesudah Tinggi Badan : 49/54 Kg : 154 cm

2. Kepala Mata Hidung Mulut Telinga

Pemeriksaan Umum : Mesochepal, kulit kepala bersih, rambut tidak rontok. : Conjungtiva tidak anemis, tidak ikterus, tidak juling : Bersih dan tidak ada polip. : Bersih, tidak ada caries gigi, tidak ada stomatitis : Bersih dan tidak ada serumen.

Lehcr Ketiak Dada Perut Vulva akuminata.

: Tidak ada struma, tidak ada pembesaran kelenjar limphe. : Tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar limphe : Simetris, ekspansi pernapasan normal, ada pembesaran : Tidak ada bekas operasi : Tidak ada varices, tidak odema, tidak ada kondiloma

Lipat paha : Tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar limphe.

Ekstremitas : Tidak ada varices dan Odema, tidak ada luka. Punggung Anus V. DIAGNOSA Ny. R P2A0 umur 38 tahun akseptor KB implant selama 2 bulan dengan hipomenorea VI. PLANNING Tanggal 2 oktober 2010, jam 11.20 WIB 1. Menginformasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan H : Ibu mengetahui kondisinya
2. Memberikan konseling pada ibu bahwa hipomenorea yang dialaminya

: Tidak ada kelainan. : Tidak hemoroid.

Reflek patela : +/+

merupakan efek samping dari penggunaan KB implant H : Ibu mengerti bahwa hipomenorea yang dialaminya merupakan efek samping dari penggunaan KB implant 3. Menganjurkan ibu agar memenuhi kebutuhan gizinya sehari-hari H : Ibu bersedia untuk berusaha memenuhi kebutuhan gizinya sehari-hari 4. Menganjurkan ibu agar cukup istirahat dan tidak terlalu memikirkan segala hal yang bisa menyebabkan stress H : Ibu bersedia cukup istirahat dan menenangkan pikirannya supaya tidak stress

5. Menganjurkan ibu agar datang kembali ke bidan / dokter jika ibu merasasemakin tidak nyaman dengan keadaannya H : Ibu bersedia datang kembali ke bidan / dokter jika ibu merasa semakin tidak nyaman dengan keadaannya.

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Hipomenorea adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih kurang dari biasa. Adapun gangguan haid yang terjadi dalam masa reproduksi seperti hipermenorea, hipomenorea, polimenorea, oligomenorea, amenorea, premenstrual mention, mastalgia, mittelschmerz, disminorea, dan masih banyak gangguan haid lainnya yang sering dirasakan oleh setiap perempuan. B. Saran Saran yang dapat penulis sampaikan melalui makalah ini adalah: Kepada setiap perempuan, agar selalu memperhatikan siklus haidnya, untuk menghindari terjadinya gangguan-gangguan yang berhubungan dengan haid. Kepada tenaga kesehatan, agar dapat menjelaskan mengenai segala hal yang berhubungan dengan haid, terutama gangguan-gangguan selama haid.

DAFTAR PUSTAKA Bazdar, Ali : 2008. Endokronologi Ginekologi. Jakarta : Media Aesculapius. Universitas Padjajaran Bandung. Ginekologi. Bandung :Jakarta : Elstar Offset. Varney, Helen. 2003. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC. http : // tiaraaskeb. Blog. spot. com.

You might also like