You are on page 1of 8

Proses Kehamilan Wanita

Kehamilan merupakan saat-saat yang paling ditunggu oleh pasangan suami-istri. Setiap keluarga tentunya menginginkan sebuah anak untuk menghangatkan dan meramaikan suasana. Sering kali orang mengetahui ataupun mengalami proses kehamilan namun tidak banyak yang mengetahui terjadinya proses kehamilan wanita khususnya bagi mereka yang belum menikah. Seringnya orang mengetahui proses kehamilan wanita karena seorang pria dan wanita melakukan hubungan intim yang akhirnya beresiko untuk hamil. Hal ini memang tidak salah, namun proses terjadinya kehamilan ini terjadi ketika sel sperma dari pria bertemu dengan sel telur wanita yang sudah matang. Ketika telah bertemu, maka akan terjadi proses pembuahan di dalam rahim seorang wanita. Namun proses pembuahan ini tidak langsung terjadi karena proses bertemunya sperma dan sel telur wanita tidak selalu berjalan lancar. Seorang pria biasanya akan mengeluarkan sperma sebanyak 3 cc dan pada umumnya akan mengeluarkan 100 hingga 120 juta spermatozoa ke dalam alat kelamin wanita. Sedangkan seorang wanita normal biasanya hanya memproduksi satu telur setiap bulannya. Ratusan juta sel sperma kemudian akan melalui rongga rahim wanita dan menemukan sel telur yang sudah matang sehingga bisa terjadinya proses pembuahan. Mekipun jumlah sel sperma yang keluar banyak, namun yang berhasil melalui rongga rahim wanita hanyalah beberapa saja dan hanya itulah yang akhirnya mengalami proses pembuahan. Apabila proses pembuahan berhasil, maka sel telur tersebut akan terus berkembang, lalu pindah ke dalam rahim wanita. Setelah beberapa hari, sel telur yang telah berhasil dibuahi akan menempel di selaput rahim wanita dan pada tahap inilah proses kehamilan terjadi. Selama sel telur yang dibuahi menempel pada selaput rahim, sel telur tersebut juga akan terus berkembang dan akhirnya membentuk akar yang halus. Akar ini nantinya akan menyerap segala gizi dan makanan yang masuk ke dalam rahim dan hal inilah yang menyebabkan akar tersebut terus berkembang. Nantinya pada hari-hari berikutnya, sel telur ini akan keluar dari indungnya dan berkembang membentuk sebuah syaraf. Lalu perkembangan berikutnya adalah otak dan sumsum. Setelah proses ini, organ tubuh seperti otor, jantung akan mulai terbentuk.

Proses Kehamilan Wanita : Uterus dan Ovarium


Proses terjadinya kehamilan secara umum memang terjadi karena adanya pembuahan setelah sel sperma bertemu dengan sel telur. Namun pada proses kehamilan wanita juga terdapat dua fase penting yang dikenal dengan fase ovarium dan fase uterus. Fase Uterus sendiri sebenarnya masih terdiri dari beberapa fase lagi yang saling berhubungan yaitu fase proliferasi, fase sekresi kemudian fase menstruasi. Ketiga fase tersebut saling berhubungan dan semuanya merupakan fase yang penting dalam proses kehamilan wanita. Selain fas uterus, fase ovarium juga sangat penting untuk

diperhatikan. Fase ovarium juga terdiri dari beberapa fase yang juga berhubungan dengan fase uterus. Fase ini sendiri terdiri dari fase folikularis, ovulasi dan terakhir fase luteal. Sama seperti fase uterus, ketiga fase tersebut saling berhubungan dalam proses kehamilan. Jadi proses kehamilan wanita sebenarnya tidak semudah dan sesimpel yang orang kira. Banyak proses yang terjadi selama dan sebelum proses kehamilan terjadi. Jika memang seorang wanita sudah diketahui hamil, maka sebisa mungkin makan makanan yang bergizi dan kurangi bobot pekerjaan agar tidak terjadi keguguran. Kehamilan yang muda paling mudah untuk mengalami keguguran oleh karena itu anda harus bisa menjaga kesehatan tubuh anda dengan baik.

Pemeriksaan Leopold I untuk menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin yang berada dalam fundus uteri. Petunjuk cara pemeriksaan :

Atur posisi pemeriksa sehingga menghadap ke bagian kepala ibu. letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada puncak fundus uteri untuk menentukan tinggi fundus. Perhatikan agar jari tersebut tidak mendorong uterus ke bawah (jika diperlukan, fiksasi terus bawah dengan meletakkan ibu jari dan telunjuk tangan kanan dibagian lateral depan kanan dan kiri setinggi atas simfisis) Angkat jari telunjuk kiri (dan jari-jari yang memfiksasi uterus bawah). Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus uteri dan rasakan bagian bayi yang ada pada bagian fundus dengan jalan menekan secara lembut dan menggeser telapak tangan kiri dan kanan secara bergantian. Konsistensi uterus.

Pemeriksaan Leopold II Untuk menentukan bagian janin yang berada pada kedua sisi uterus, pada letak lintang tentukan di mana kepala janin. Petunjuk pemeriksaan :

Menghadap ke kepala pasien, letakkan tepakan tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan telapak tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu secara sejajar dan pada ketinggian yang sama. Mulai dari bagian atas tekan secra bergantian atau bersamaan (simultan) telapak tangan tangan kiri dan kanan kemudian geser ke arah bawah dan rasakan adanya bagian yang rata dan memanjang (punggung) atau bagian-bagian kecil (ekstremitas).

Pemeriksaan Leopold III Untuk menentukan bagian janin apa yang berada pada bagian bawah dan apakah sudah masuk atau masih goyang. Petunjuk cara memeriksa :

Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan menghadap ke bagian kaki ibu.
Atur posisi lutut ibu dalam posisi fleksi,

Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri bawah, telapak tangan kanan bawah perut ibu. Tekan secara lembut dan bersamaan/bergantian untuk mentukan bagian terbawah bayi (bagian keras,bulat dan hampir homogen adalah kepala sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang simetris adalah bokong) Gunakan tangan kanan dengan ibu jari dan keempat jari lainnya kemudian goyang bagian terbawah janin.

Pemeriksaan Leopold IV Untuk menentukan presentasi dan engangement. Petunjuk dan cara memeriksa :

Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada lateral kiri dan kanan uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas simfisis.

Temukan kedua ibu jari kiri dan kanan kemudian rapatkan semua jari-jari tangan yang meraba dinding bawah uterus. Perhatikan sudut yang terbentuk oleh jari-jari konvergen atau divergen. Setelah itu pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian terbawah bayi (bila presentasi kepala upayakan memegang bagian kepala di dekat leher dan bila presentasi bokong upayakan untuk memegang pinggang bayi). Fiksasikan bagian tersebut ke arah pintu atas panggul kemudian letakkan jari-jari tangan kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk menilai seberapa jauh bagian terbawah telah memasuki pintu atas panggul.

Tanda Tanda Kehamilan

Perubahan pada payudara

Ketika terjadi kehamilan, maka payudara akan membesar, hal ini disebabkan oleh meningkatnya produksi hormon esterogen dan progesteron. Selain itu kondisi payudara juga akan terasa makin lembut, hal ini menimbulkan rasa sensitif yang lebih tinggi, hingga payudara akan terasa sakit atau nyeri saat dipegang. Puting susu membesar pula dan warnanya akan semakin gelap, kadang juga terasa gatal. Pembuluh vena pada payudara juga akan terlihat akibat penegangan payudara. Selain itu terjadi aktivitas hormon HPL (Human Placental Lactogen). Hormon tersebut diproduksi oleh tubuh saat ibu mengalami kehamilan untuk mempersiapkan ASI bagi bayi anda ketika terlahir ke dunia.

Munculnya bercak darah atau flek yang diikuti kram perut

Bercak darah ini muncul sebelum menstruasi yang akan datang, biasanya terjadi antara 8-10 hari setelah terjadinya ovulasi. Bercak darah ini disebabkan oleh implantasi (implantation bleeding) atau menempelnya embrio pada dinding rahim. Munculnya bercak darah pada saat kehamilan kadang disalah artikan sebagai menstruasi. Selain itu, keluarnya bercak darah biasanya diikuti oleh kram perut. Kram perut pada kondisi terjadinya kehamilan akan terjadi secara teratur. Dan kondisi kram perut ini, akan terus berlanjut sampai kehamilan trimester kedua, sampai letak uterus posisinya berada ditengah dan disangga oleh panggul.

Morning sickness / mual

Setiap pagi, Anda bangun dengan perut mual dan perasaan ingin muntah. Seringkali, rasa mual berlangsung sepanjang hari.

Sering kencing/buang air kecil (Frequent Urination)

Setelah haid terlambat satu hingga dua minggu, keinginan untuk buang air kecil menjadi lebih sering dari kebiasaannya. Ini disebabkan janin yang tumbuh di rahim menekan kandung kemih dan akibat adanya peningkatan sirkulasi darah. Selain itu kandung kemih lebih cepat dipenuhi oleh urine dan keinginan untuk buang air kecil menjadi lebih sering. Peningkatan rasa buang air kecil juga disebabkan oleh peningkatan hormon kehamilan. Walaupun buang air kecil ini sering, jangan sampai membatasinya atau menahannya. Selain itu hindarkan dehidrasi dengan lebih meningkatkan asupan cairan ke dalam tubuh.

Pusing dan sakit kepala (Headaches)

Gangguan pusing dan sakit kepala yang sering dirasakan oleh ibu hamil diakibatkan oleh faktor fisik; rasa lelah, mual, lapar dan tekanan darah, rendah. Sedangkan penyebab emosional yaitu adanya perasaan tegang dan depresi. Selain itu peningkatan pasokan darah ke seluruh tubuh juga bisa menyebabkan pusing saat ibu berubah posisi.

Rasa lelah dan mengantuk yang berlebih (Fatigue)

Rasa lelah dan mengantuk pada ibu hamil selain disebabkan oleh perubahan hormonal, juga akibat kinerja dari beberapa organ vital seperti ginjal, jantung, dan paru-paru, semakin bertambah. Organ-organ vital ini tidak hanya bekerja untuk mencukupi kebutuhan ibu saja, namun juga untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Perut ibu yang semakin membesar seiring dengan bertambahnya usia kehamilan juga memberikan beban tersendiri bagi tubuh ibu.

Sembelit

Sembelit terjadi akibat peningkatan hormon progesterone. Hormon ini selain mengendurkan otot-otot rahim, juga berdampak pada mengendurnya otot dinding usus sehingga menyebabkan sembelit atau susah buang air besar. Namun keuntungan dari keadaan ini adalah memungkinkan peyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil.

Sering meludah (hipersalivasi)

Tanda kehamilan ini terjadi akibat pengaruh perubahan hormon estrogen, biasanya terjadi pada kehamilan trimester pertama. Kondisi ini biasanya menghilang setelah kehamilan memasuki trimester kedua

Naiknya temperatur basal tubuh

Jika terjadi kehamilan atau ovulasi, maka suhu basal tubuh ibu akan meningkat. Kondisi ini akan bertahan selama terjadinya kehamilan. Kondisi ini tidak akan turun ke kondisi sebelum terjadinya ovulasi.

Tanda tanda awal kehamilan di atas tidak semuanya dialami oleh semua wanita. Terkadang ada beberapa wanita yang tidak mengalami sama sekali. Satu-satunya cara mengetahui apakan Anda hamil atau tidak adalah dengan melakukan tes urine. Akan tetapi, sebaiknya Anda segera melakukan pemeriksaan kehamilan apabila Anda mengalami sebagian besar tanda-tanda di atas.

Nasehat buat Ibu Hamil


Di awal Kehamilan 1. Kontrol teratur ke petugas kesehatan berwenang untuk memeriksakan kehamilan. Standart minimal 4 kali selama kehamilan (1 kali di awal kehamilan, 1 kali di trimeseter ke 2, 2 kali di akhir kehamilan) Bila Anda mempunyai keluhan atau mempunyai kekhawatiran apapun terhadap kehamilan yang Anda alami, periksakanlah segera, walaupun ini belum saatnya Anda harus kontrol kembali.

2. Hindari bahan atau zat-zat kimia yang yang menimbulkan keracunan seperti insektisida, cat, bahan-bahan yang mengandung merkuri (air raksa) atau timah hitam. 3. Berhenti merokok bila Anda merokok atau janganlah menjadi perokok pasif, karena Anda sering menghirup asap rokok dari orang sekitarnya, misalnya dari suami Anda. Asap rokok akan membuat si kecil lahir dengan berat badan yang kurang, kematian si kecil dalam kandungan atau si kecil mudah jatuh sakit atau lambat dalam mempelajari sesuatu nantinya, dapat juga menyebabkan Anda mengalami keguguran. 4. Minumlah yang lebih banyak, terutama air putih. Cairan yang masuk berguna untuk membantu peningkatan volume darah yang terjadi selama kehamilan. Minumlah sedikitnya 6 8 gelas sehari, dapat berupa jus buah, susu, atau air putih biasa. Cara mudah untuk melihat kecukupan cairan dalam tubuh ialah dengan melihat warna air seni. Bila air seni, jernih seperti air putih atau hanya sedikit kuning, itu menunjukkan Anda cukup mengkonsumsi cairan. Jangan khawatir bila terlalu sering minum maka anda akan sering kencing, karena itu memang fisiologis bagi ibu hamil. 5. Konsumsi makanan yang bergizi, untuk memenuhi kecukupan gizi untuk ibu dan si kecil dalam kandungan. Makanan harus memenuhi 5 kelompok makanan utama: nasi atau sumber karbohidrat lainnya, daging dan protein lainnya, sayuran, buah-buahan dan susu. Kurangi makanan berlemak dan perbanyak makanan berserat. Makanan dikonsumsi secara seimbang tidak ada yg di kurangi atau di lebihkan. (menu seimbang) 6. Konsumsi Asam Folat 400 mikrogram perhari, sebelum kehamilan hingga beberapa bulan pertama dalam kehamilan. Hal ini berguna untuk mencegah cacat tabung saraf dan tulang belakang pada si kecil. Asam Folat ini diperoleh dari makanan seperti pada sereal, beras merah, jeruk, sayuran hijau, kacang-kacangan, brokoli, dan lainnya. 7. Konsumsi juga tablet penambah darah, yaitu tablet yang mengandung zat Besi sebanyak 30 miligram sehari selama masa kehamilan, atau sesuai yang dianjurkan oleh petugas kesehatan berwenang. Zat Besi ini berguna untuk mencegah terjadinya anemia pada saat kehamilan, yang dapat menyebabkan terjadinya risiko untuk terjadinya perdarahan saat persalinan. Sebenarnya semua wanita yang berusia subur, sebaiknya mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak Zat besi, seperti sayur2an hijau, Hati, ikan, daging, tempe, telur, tahu. 8. Cuci tangan sesering mungkin, terutama setelah memegang daging mentah pada saat memasak,setelah menggunakan kamar kecil dan setelah memegang hewan peliharaan. Karena dengan cuci tangan akan mencegah penyebaran kuman dan virus yang dapat menyebakan penyakit. 9. Kenali keadaan diri sendiri. Bila ada tanda atau gejala yang tidak biasanya seperti nyeri, perdarahan vagina, merembesnya air ketuban, pusing, pingsan, nafas menjadi pendek, gemetar, nadi menjadi cepat, terus mual dan muntah, pembengkakan pada sendi, tidak merasakan pergerakan janin, dan gejala atau tanda lainnya, segera datang kepelayanan kesehatan terdekat. 10. Berhati-hatilah dalam mengkonsumsi obat-obatan termasuk juga obat-obat tradisional. Termasuk juga alkohol dan kafein. Kafein yang ada pada teh, kopi, minuman ringan dan coklat perlu juga dibatasi. (hindari obat-obatan kecuali resep petugas kesehatan berwenang) Obat, Senam hamil, Pola Makan Sehat 11. Obat-obatan yang sering diminum sebelum hamil, misalnya obat-obatan untuk hipertensi, epilepsi, asma atau kencing manis, perlu dikonsultasikan kembali dengan dokter Anda. Apakah perlu dilakukan perubahan atau penyesuaian dengan kehamilan Anda? Apakah obat-obatan ini aman digunakan dalam kehamilan?

12. Obat-obatan yang dijual bebas seperti untuk mengatasi flu dan batuk, mungkin dapat membahayakan janin dalam kandungan. Hindari pemakaian obat tanpa resep bidan atau dokter. 13. Katakan setiap keluhan dan tanyakan yg tidak anada ketahui. Jangan sungkan atau takut bertanya pada dokter atau bidan. Karena ini menyangkut kesehatan janin dan ibu sendiri. 14. Bergabung dalam kelas untuk ibu hamil seperti kelas senam hamil. Selain dapat mengambil manfaat dari kelas tersebut, calon-calon ibu juga dapat membagi pengalaman dan menambah pengetahuan dengan sesama calon ibu lainnya. 15. Tetaplah beraktifitas karena akan baik untuk sang ibu maupun sang calon bayi. Olahraga yang biasanya aman untuk ibu hamil seperti berjalan, berolahraga, bersepeda statis. ini untuk kehamilan normal. Bila sejak awal dideteksi ada kelainan sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu. 16. Makanlah dalam porsi kecil tapi sering, sekitar 5 6 kali perhari. Ini jauh lebih baik daripada makan dalam 3 porsi besar sehari. Pola makan dengan porsi kecil yang lebih sering, dapat mengurangi mual-muntah di pagi hari dan nyeri lambung. Hindarilah makanan yang dapat membuat lambung nyeri, walaupun Anda menyukainya. Gantilah dengan makanan yang lebih bergizi. (hindari makanan berlemak dan berbau merangsang karena ini akan membuat anda semakin mual) 17. Hindari mandi atau berendam dengan air panas saat hamil. Karena panas yang tinggi dapat membahayakan kehamilan. Mandilah dengan air suhu ruangan atau hangat saja. Personal hygiene saat kehamilan ini perlu di perhatikan terutama di bagian organ vital dan payudara. 18. Rencanakan dan buatlah lingkungan rumah yang aman untuk anda selama kehamilan dan untuk si kecil nantinya. Hal ini untuk mencegah bahaya-bahaya yang tidak diinginkan. 19. Hindarilah daging yang belum dimasak atau yang dimasak kurang matang, cucilah tangan setelah memegang hewan peliharaan atau berkebun. Ini untuk mencegah terjangkit parasit toksoplasma yang menyebabkan penyakit toksoplasmosis, yang dapat membahayakan janin dalam kandungan. 20. Karena ukuran rahim yang semakin besar, seiring dengan kurang efisiennya fungsi ginjal akibat kehamilan, dapat menyebabkan ibu lebih sering buang air kecil. Dapat juga dapat terjadi keluar air seni saat bersin, batuk atau ketawa. Ini disebabkan karena adanya tekanan rahim pada kandung kemih, yang sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan. Jika buang air kecil disertai rasa panas, nyeri dan lebih sering, periksakanlah ke petugas kesehatan berwenang. 21. Berat badan yang berlebihan atau kurang selama kehamilan dapat menyebabkan masalah bagi anda dan si kecil yang masih dalam kandungan. Maka itu makanlah dengan menu seimbang (jangan memakai istilah makan porsi untuk 2 orang, tetapi yg terpenting adalah kandungan gizinya mencukupi untuk anda dan sikecil ) Hindari diit tanpa pemantauan bidan atau dokter 22. Melakukan Imunisasi Tetanus Toxoid (TT). Sebaiknya imunisasi TT 1 dilakukan pada awal trimester ke2, dan imunisasi TT 2 dilakukan sebulan setelahnya. (kecuali untuk anda yg telah mendapatkan imunisasi TT pranikah dan hamil pada tahun yang sama cukup 1 kali saja) 23. Hindari pemeriksaan dengan sinar X (ronsen). Jelaskan pada dokter bila Anda sedang hamil bila dokter meminta Anda untuk melakukan pemeriksaan itu. 24. Berikan lingkungan yang sehat untuk si kecil dalam kandungan. Dan saat si kecil telah lahir, dan tumbuh semakin besar, tetaplah beri dia bimbingan dan kasih sayang. Kesehatan dan keamanan pada lingkungannya, harus selalu diperhatikan.

25. Dukungan keluarga dari awal hingga kelahiran begitu dibutuhkan terutama suami. Pada masa kehamilan ini ibu akan lebih sensitive maka anda dan keluarga harus dapat memberi support mental, terutama diawal kehamilan karena ibu akan cemas dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi dan diakhir kehamilan karena ibu akan cemas dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dalam persalinan 26. Istirahatlah yang cukup. Jangan terlalu bekerja berat namun bukan berarti anda tidak boleh bekerja. 27. Dalam beraktivitas perhatikan posisi anda, jangan ceroboh. Tidurlah dengan posisi miring kearah kiri Posisi ini akan memberikan sirkulasi darah terbaik untuk sang janin dan dapat mengurangi pembengkakan pada tungkai kaki. Duduklah dengan kaki menapak lantai atau di sanggah, hindari kaki menggantung pada saat anda duduk. Jangan duduk terlalu lama, bila anda bekerja di kantor coba relaksasi setiap 2 jam ana telah duduk. 28. Dalam berbusana pakailah busana yang mampu membuat anda nyaman. Hindari pemakaian busana yang terlalu sempit. Hindari pakaian dalam yang tidak menyerap keringat. Hindari pemakaian sepatu berhak tinggi.

You might also like