You are on page 1of 12

Laporan Praktikum R-Lab

Nama / NPM Fakultas / Jurusan Goup & Kawan Kerja

: Tantri Yessa : Teknik / Teknik Lingkungan : A4 Yaumil Linahtadya Samuel Reynaldo Hendrawan Rizal Putri Munthe Reigina Sandriaty Vidya Ismayanti Rizky Fathan Witjaksono Danu Irawan

No & Nama Percobaan Minggu Percobaan Tanggal Percobaan

: LR03 - Karakteristik V I Semikonduktor


: II : 7 Maret 2013

Laboratorium Fisika Dasar UPP IPD Universitas Indonesia

Tujuan Mempelajari hubungan antara beda potensial (V) dan arus listrik (I) pada suatu semikonduktor

Alat
1. Bahan semikonduktor 2. Amperemeter 3. Voltmeter 4. Variable power supply 5. Camcorder 6. Unit PC 7. DAQ dan perangkat pengendali otomatis

Teori
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara insulator dan konduktor. Semikonduktor bersifat sebagai insulator pada temperatur yang sangat rendah dan bersifat sebagai konduktor pada temperatur ruangan. Bahan semikonduksi yang sering digunakan adalah silikon, gallium arsenide, dan germanium. Bahan ini sangat berguna dalam bidang elektronik, karena konduktansinya yang dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa disebut materi doping). Doping sejumlah besar ke semikonduktor dapat meningkatkan konduktivitasnya. Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika seperti dioda, transistor dan atau IC (integrated circuit). Bahan- bahan logam adalah konduktor yang baik sebab logam memiliki susunan atom yang sedemikian rupa, dan elektronnya dapat bergerak bebas. Sebenarnya atom tembaga 29 ion (+) dan dikelilingi 29 elektron (-). Sebanyak 28 elektron menempati orbit-orbit bagian dalam membentuk inti (nukleus). Dibutuhkan energi yang sangat besar untuk dapat melepaskan ikatan elektronelektron ini. Satu buah elektron lagi yaitu elektron yang ke-29, berada pada orbit paling luar yang disebut juga pita valensi. Elektron yang berada pada pita ini dinamakan elektron valensi. Karena hanya ada satu elektron dan jaraknya 'jauh' dari nukleus, ikatannya tidak terlalu kuat. Untuk melepaskan ikatan ini hanya diperlukan sedikit energi. Pada suhu kamar, elektron tersebut dapat bebas bergerak atau berpindah ke nukleus lain. Jika diberi tegangan potensial listrik, elektron-elektron tersebut akan dengan mudah berpindah kearah potensial yang sama. Fenomena ini dikenal sebagai

arus listrik. Isolator adalah atom yang memiliki elektron valensi 8, sehingga dibutuhkan energi yang besar untuk dapat melepaskan elektron-elektron ini. Dapat ditebak, semikonduktor adalah unsur yang susunan atomnya memiliki elektron valensi lebih dari 1 dan kurang dari 8. Tentu saja yang paling "semikonduktor" adalah unsur yang atomnya memiliki 4 elektron valensi. Sebuah bahan material bila dilewati oleh arus listrik akan menimbulkan disipasi panas. Besarnya disipasi panas adalah I2R. Panas yang dihasilkan oleh material ini akan mengakibatkan perubahan hambatan material tersebut. Jika pada material semi konduktor , pertambahan kalor / panas akan mengurangi nilai hambatan material tersebut. Peristiwa dispasi panas dan perubahan resistansi bahan semi konduktor ini saling berkaitan.

Gambar 1. Rangkaian tertutup semikoduktor

Cara Kerja
1. Perhatikan halaman web percobaan karakteristik VI semi konduktor 2. Berikan beda potensial dengan member tegangan V1. 3. Aktifkan power supply/baterai dengan mengklik radio button di sebelahnya. 4. Ukur beda potensial dan arus yang terukur pada hambatan! 5. Ulangi langkah 3 hingga 5 untuk beda potensial V2 hingga V8 Catatan : data yang diperoleh adalah 5 buah data terakhir jika rangkaian diberi beda potensial tertentu ( misalkan V1) dengan interval 1 detik antara data ke satu dengan data berikutnya.

Data Pengamatan
Berdasarkan percobaanyang telah dilakukan, maka didapatkan data hasil percobaan. Datayang ditampilkan berupa tabel tegangan dan Arus.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 V(volt) 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.87 0.87 0.87 0.87 0.87 1.37 1.37 1.37 1.37 1.37 1.86 1.86 1.86 1.86 1.86 2.27 2.27 2.27 2.26 2.26 2.84 2.84 2.84 2.83 2.83 3.16 3.15 3.15 3.14 3.14 3.61 3.61 3.60 3.59 I(mA) 3.58 3.58 3.58 3.58 3.58 6.84 6.84 7.17 7.17 7.17 11.40 11.40 11.08 11.08 11.40 15.31 15.64 15.64 15.64 15.64 19.55 19.55 19.55 19.88 19.88 25.74 26.07 26.39 26.39 26.39 29.00 29.33 29.65 30.30 30.30 35.52 35.84 36.49 36.82

40

3.58

37.15

Pengolahan Data dan evaluasi


1. Perhatikan data yang saudara peroleh, apakah terjadi perubahan tegangan dan arus untuk V1 , V2 , V3 , V4 dan V5? Bila terjadi perubahan Jelaskan secara singkat mengapa hal tersebut terjadi (analisa0 dan bila tidak terjadi jelaskan pula mengapa demikian ! 2. Dapatkan nilai rata-rata beda potensial yang terukur dan arus yang terukur untuk V1 , V2 , V3 hingga V8. 3. Buatlah grafik yang memperlihatkan hubungan V vs I untuk rata rata V dan I yang terukur (lihat tugas 2)! 4. Bagaimanakah bentuk kurva hubungan V vs I , jelaskan mengapa bentuknya seperti itu ! 5. Berdasarkan berbagai kurva grafik V vs I bolehkah kita menggunakan hukum Ohm dalam peristiwa ini ? 6. Berikan kesimpulan terhadap percobaan ini.

Pengolahan Data
Rata-rata beda potensial yang terukur tiap pengukuran

= 3,148 V

Lalu besar beda potensial rata-ratanya

Nilai rata-rata arus yang terukur tiap pengukuran adalah :

Lalu besar arus rata-ratanya adalah

Perhitungan yang didapat untuk nilai pengujian adalah

V=IxR R= Dengan memasukkan nilai hambatannya adalah R= dan maka didapat besar

= 0,109

Dibawah ini adalah grafik yang menunjukkan hubungan antara tegangan dan arus.

Grafik I terhadap V
40 35 30 25 Arus 20 15 10 5 0 0 0,5 1 1,5 2 Tegangan 2,5 3 3,5 4

Nilai hambatan semi konduktor :

y = 10x + (-2)

Analisis
Pada percobaan kali ini, Praktikan tidak perlu ke laboratorium secara langsung namun hanya perlu menyediakan seperangkat alat elektronik yang terhubung dengan jaringan internet dan dapat digunakan untuk mengakses e-laboratory yang sudah disediakan. Praktikan harus masuk dengan nama pengguna yang sudah disimpan di database laboratorium. Praktikan juga harus memiliki password untuk masuk dengan nama pengguna tersebut. Setelah itu, Praktikan dapat melakukan percobaan dengan mengakses alamat r-laboratory. Percobaan diberi waktu 600 detik untuk setiap kali praktikan masuk ke r-laboratory tersebut. Dengan mengakses percobaan ini, maka Praktikan dianggap telah menghadiri kelas. Praktikum ini bermaksud untuk mempelajari hubungan antara tegangan (V) dan arus (I) pada suatu rangkaian listrik tertutup sekaligus mempelajari karakteristik konduktivitas listrik pada material yang tergolong semikonduktor. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tegangan dan arus pada rangkaian listrik semikonduktor, praktikan melakukan uji dengan menggunakan besar tegangan yang berbeda-beda. Pemberian tegangan yang berbeda-beda tersebut dapat menimbulkan perbedaan arus yang melewati rangkaian listrik tertutup. Adapun prosedur percobaannya, yakni pertama-tama mengaktifkan web camdengan cara mengklik icon video streaming pada halaman web R-Lab, hal ini dilakukanagar seluruh perangkat otomatis dapat memulai proses percobaan sekaligus untuk melihatbesar tegangan awal pada rangkaian. Kemudian praktikan melakukan pengujian mengujidengan cara memilih dan mengklik pengatur pemilihan tegangan supply rangkaian yang dikehendaki. Setelah itu, praktikan lalu menghidupkan Power Supply dengan caramengklik radio button Power Supply. Hal ini dilakukan agar tegangan yang diuji dapatmenghasilkan arus yang kemudian arus tersebut dapat mengalir di dalam rangkaian kawatsemikonduktor tepatnya di ujung-ujung resistor yang terdapat di rangkaian. Setelah rangkaian telah dialiri arus, praktikan kemudian melakukan pengukuran terhadap besar tegangan yang diberikan dan arus yang dihasilkan dengan cara mengklik icon ukur. Setelah melakukan pengukuran tegangan, praktikan menunggu output data yang telahdiproses sistem perangkat otomatis. Dan output data yang dihasilkan berupa tabel yangterdiri dari besar tegangan yang diuji dan arus yang dihasilkan. Pada percobaan ini,praktikan menguji arus dengan menggunakan 8 (delapan) tegangan uji. Kegiatan

pengukuran arus dilakukan sebanyak 5 (lima) kali dalam satu tegangan uji. Oleh karenaitu, praktikan akan mendapatkan 40 data arus dari semua data hasil pengukuran. Kemudian, hasil data tersebut tersimpan dalam bentuk format Ms.Excel secara otomatis. Berdasarkan pengolahan data hasil pengamatan, praktikan mendapatkan besar tegangan rata-rata dan arus rata-rata pada setiap kali pengujian yang disusun dalam tabel sebagai berikut : No Tegangan rata-rata Arus rata-rata

1 2 3 4 5 6 7 8

0,45 0,87 1,37 1,86 2,266 2,836 3,148 3,596

3,58 6,972

36,364

Dari tabel data di atas sangat jelas terlihat bahwa hubungan antara tegangan dan arus adalah berbanding lurus. Hubungan ini dapat diketahui dengan semakin besarnya arus yang dihasilkan pada saat tegangan diperbesar. Dengan memperbesar tegangan,maka energi dalam bentuk suhu atau panas yang dihasilkan akan semakin tinggi dan halini akan mempengaruhi sifat dari karakteristik kawat penghantar semi konduktor yangdigunakan. Dengan bertambahnya arus dan tegangan yang terdapat pada kawatpenghantar, maka konduktivitas listrik semi konduktor akan meningkat.

Hubungan karakteristik tegangan dan arus pada penghantar semi konduktor jugadapat dilihat dari hasil grafik yang diplot berdasarkan data pada tabel. Adapun grafik yang didapatkan praktikan adalah sebagai berikut

Grafik I terhadap V
40 35 30 25 Arus 20 15 10 5 0 0 0,5 1 1,5 2 Tegangan 2,5 3 3,5 4

Dari grafik diatas diatas dapat dilihat hubungan antara beda potensial dan arus. Grafik tersebut merupakan kurva linier. Semakin besar arus yang diberikan maka beda potensialnya pun semakin besar. Hal ini menyatakan bahwa arus berbanding lurus dengan beda potensial. Dan dengan metode least square, kita dapat mengetahui nilai gradien dari percobaan tersebut, y = 10x + (-2) dan didapat nilai gradiennya adalah 10, nilai gradien tersebut merupakan besar hambatan semikonduktor yang kita cari.
Dari persamaan y = 10x + (-2), dapat diketahui bahwa kemiringan kurva (gradient) bertanda positif disebabkan oleh kurva grafik yang cenderung naik ke atas dan tampak bahwa kurva tersebut tidak lurus dengan sempurna. Hal ini memungkinkan adanyapenyimpangan data yang diperoleh dari hasil pengukuran. Penyimpangan data tersebutmenunjukkan adanya kesalahan-kesalahan yang terjadi pada saat proses praktikum berlangsung.Dengan menerapkan pinsip hukum Ohm pada rangkaian listrik tertutup semikonduktor ini, didapatkan resistansi listrik kawat penghantar sebesar 0,109 Nilai dari resistansi listrik tersebut didapat dari merasiokan besar tegangan rata-rata terhadaparus rata-rata percobaan.

Kesimpulan
- Semikonduktor merupakan bahan yang dapat bersifat isolator maupun konduktor. - Tegangan dan arus saling berbanding lurus, semakin besar tegangan, arus akan semakin besar, jika tegangan semakin kecil maka arus juga akan semakin kecil.

- Semikonduktor dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu maka sifat konduktor semakin kuat, sebaliknya jika suhu rendah maka sifat isolator yang semakin kuat.

Referensi
Halliday, Resnick, Walker; Fundamental of Physics, 7 th Edition, Extended Edition, JohnWiley & Sons, Inc, NJ, 2005. Tipler, P.A., 1998, Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid II (Terjemahan),, Jakarta :Erlangga isugihar.blogspot.com/2007/09/semikonduktor-i.html

LINK R-LAB
http://sitrampil.ui.ac.id/elaboratory

You might also like