You are on page 1of 1

3A Penentuan efek kekuatan ionik pada ph buffe ditentukan denagan menggunakan alat phmeter dan buffer ph 7 dan buffer

ph 4. Kekuatan ionik merupakan intensitas bidang atmosfer ion pada suatu ion.larutan buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan ph walaupun ditambahkan sedikit asam dan basa ataupun pengenceran (atkin 1999) Pengukuran menggunakan phmeter merupakan pengukuran H+ ketika ditambahakan NaCl. NaCl di dalam larutan terbentuk Na+ dan Cl-. Sehingga h+ dan Cl- berikatan karena pengaruh ion tetangga. Sehingga semakin banyak konsentrasi NaCl yang ditambahakan pH yang terbaca semakin kecil karena bernilai semakin asam . efek ionik pada buffer adalah nilai pH yang semakin turun. Konstanta disosiasi 3B Persamaan Gibss memilik salah satu kegunaan yaitu menurunkan tegangan permukaan. Jika pipa kapiler dimasukkan ke dalam cairan, cairan merayap di dinding sehingga terbentuk permukaan yang melengkung. Kondisi kesetimbangan tercapai jika tekanan hidrostatik pada kolom (pgh) menghilangkan perbedaan tekanan yang timbul dari permukaan lengkung. Jika adhesi antara cairan dan materi dinding kapiler lebih lemah daripada gaya kohesi maka cairan dalam pipa menrik diri dari dinding (atkins 1999) Surfaktan merupakan suatu senyawa yang dapat menurunkan tegangan permukaaan yang memiliki sisi hidrofilik dan hidrofobiksisi polar dan non polar(fessendenn fessenden 1986) Surfakatan yang digunakan dalam percobaan adalah amil alkohol CH3(CH2)4OH Jari2 kapiler diperoleh dengan membandingkan nilai 2 kali tegangan permukaan dengan pgh dan pengukuran densitas menggunakan piknometer dengan membandingkan massa dengan volume.tegangan permukaan meruapakan setengah dari hasil perkalian rata2 jari2 kapiler, densitas amil alkohol, gravitasi dan h terkoreksi.nilai h setelah peniupan pada kapiler meningkat dan pada permukaan turun karena sifat dari amil alkohol yang menurunkan tegangan permukaan (surfaktan) penentuan surface excess menggunakan persamaan gibbs Surfaktan, yang merupakan singkatan dari surface-active agent,didefinisikan sebagai suatu bahan yang mengadsorpsi pada permukaan atauantarmuka (interface) larutan untuk menurunkan tegangan permukaan atauantarmuka sistem. Besarnya penurunan tegangan permukaan atau antarmukatergantung pada struktur surfaktan, konsentrasi, dan kondisi fisiko-kimia larutan (misalnya pH, konsentrasi garam, suhu, tekanan, dll.). Secara tipikal surfaktan merupakan spesies amphiphatic, artinya bahwa surfaktan tersusun dari komponen hidrofobik, yang disebut dengan ekor, dan komponen hidrofilik, yang disebut dengan gugus kepala (Gambar 1) sehingga memungkinkan surfaktan untukberinteraksi baik dengan molekul nonpolar maupun dengan molekul polar(Mehling et al. 2007). Surfaktan sebagai senyawa aktif penurun tegangan permukaan (surface active agent) yang digunakan sebagai bahan penggumpal, pembasah, pembusaan, emulsifier dan komponen bahan adesif telah diaplikasikan secara luas pada berbagai bidang industri. Kehadiran gugus hidrofobik dan hidrofilik yang berada dalam satu molekul menyebabkan surfaktan cenderung berada pada antarmuka antara fase yang berbeda derajat polaritas dan ikatan hidrogen seperti minyak dan air. Pembentukan film pada antarmuka ini menurunkan energi antarmuka dan menghasilkan sifat-sifat khas molekul surfaktan (Rieger 1985) Tegangan permukaan adalah energi yang dibutuhkan untuk meningkatkan luas permukaan cairan dalam berbagai unit, biasanya diukur dalam dynes/cm atau mN/m. Gaya dalam dyne/mN diperlukan untuk memecahkan suatu film dengan panjang 1 cm/1 m. Air pada suhu 20oC memiliki tegangan permukaan 72,8 dyne/cm dibandingkan dengan 22,3 untuk etil alkohol dan 465 untuk merkuri (Myers 2006).

You might also like