You are on page 1of 3

PENGARUH EFIKASI DIRI, KREATIVITAS, DAN IKLIM KELAS TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK

INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA Emha Rofiqi Hasyim/09501241034

Siswa yang menempuh pendidikan di sekolah memiliki potensi dan kemampuan masing-masing. Perbedaan individu siswa bisa berkaitan dengan kapasitas intelektualnya. Dengan perbedaan kapasitas intelektualnya, siswa tetap dituntut untuk meraih hasil belajar yang maksimal dan optimal. Kewajiban belajar bagi siswa merupakan harga mati yang harus dibayar untuk meraih tujuan tersebut. Namun persoalan yang terjadi, siswa kerapkali kehilangan etos belajar saat menemui kesulitan memahami materi tertentu (www.suaramerdeka.com). Kemampuan belajar dan memahami materi berbeda antara siswa yang satu dengan yang lainnya. Menghadapi kondisi tersebut, jalan pintas seringkali menjadi solusi, seperti copy paste tugas dan menyontek saat ujian. Permasalahan-permasalahan yang muncul diatas sering dikaitkan dengan kemandirian belajar siswa. Menurut Mujiman (dalam Eti Nurhayati :2011), kemandirian belajar adalah kegiatan belajar aktif yang didorong oleh minat dan motif untuk menguasai suatu kompetensi guna mengatasi suatu masalah, dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang dimiliki, baik dalam menetapkan waktu belajar, tempat belajar, irama belajar, tempo belajar, cara belajar maupun evaluasi belajar yang dilakukan oleh pembelajar sendiri. Untuk mencapai kemandirian belajar, siswa dituntut dapat memahami dirinya, menerima dirinya, mengarahkan dirinya dan mengaktualisasikan dirinya. Artinya, siswa perlu memahami kemampuan dirinya dalam belajar, baik kelebihan maupun kekurangannya. Oleh karena itu keyakinan akan kemampuan yang dimiliki oleh siswa (self efficacy) harus diperhatikan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran. Guru memegang peranan yang penting dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Selain memahami efikasi diri siswa, guru juga diharapkan dapat menimbulkan motivasi belajar siswa dan membangkitkan daya kreatif siswa. Dengan adanya efikasi diri dak kreatifitas tersebut diharapkan akan tercipta iklim kelas yang positif. Iklim kelas akan menimbulkan kemandirian belajar siswa jika iklim kelas tersebut mendukung aktivitas belajar siswa. Alasan pemilihan masalah adalah (1) kemandirian belajar masing-masing siswa tidak sama, sehingga kemampuan belajar siswa juga berbeda. (2) Iklim kelas merupakan faktor penting yang mendukung perkembangan akademik siswa di sekolah. (3) Banyak guru yang belum mengetahui pentingnya membangun iklim kelas yang kondusif. (4) Efikasi diri merupakan keyakinan pada kemampuan diri sendiri untuk mencapai tujuan yang diharapkan. (5) Kreativitas siswa belum begitu diperhatikan oleh guru. Dari penjelasan diatas penulis tertarik unuk meneliti masalah tersebut.

Peta Konsep Permasalahan

Jenis penelitian yang digunakakn adalah ex post facto dengan teknik analisa data regresi. Populasi penelitian adalah siswa kelas X Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Yogyakarta yang berjumlah 132 anak. Pengambilan sampel menggunakan random sampling dan tabel Isaac dan Michael (ketelitian 5%) sebagai berikut: 1% 110 94 120 102 130 109 140 116 Sumber: Sugiyono, 2008: 87 N s 5% 84 89 95 100 10% 78 83 88 92

Paradigma penelitian sebagai berikut:

Keterangan: a. Variabel Independent variable X1 : Efikasi Diri X2 : Kreativitas Siswa Intervening variable X3 : Iklim Kelas Dependent variable Y : Kemandirian Belajar b. Tata hubungan variabel r1 : pengaruh X1 terhadap Y r2 : pengaruh X2 terhadap Y r3 : pengaruh X1 terhadap X3 r4 : pengaruh X2 terhadap X3 r5 : pengaruh X3 terhadap Y

You might also like