You are on page 1of 2

oleh sesuatu yang mereka tidak inginkan. c.

Kabar yang diberitakan oleh


Inilah kondisi seorang mukmin, berbuat Allah dalam syari’at-Nya.
kebaikan karena takut kepada Allah dan Kabar ini adalah benar dan tidak
khawatir tidak memperoleh apa yang mereka mungkin dusta sebab datangnya
inginkan”. dari sisi Allah l.
Al-Hasan Al-Bashri t Tentang firman Allah, Vol.6/03/1429H/2008
menyatakan, “Seorang mu’min
mengumpulkan antara perbuatan baik dan ‫ﰈﰉﰊﰋﰌ‬
rasa takut kepada Allah. Sedangkan seorang
munafik mengumpulkan antara perbuatan “Dan orang-orang yang
mempersekutukan dengan Tuhan mereka
tidak MEREALISASIKAN TAUHID
jelek dan rasa aman dari siksa Allah.”
Tentang firman Allah, (sesuatu apapun)” Al-Ustadz Abdul Mu’thi Al Maidani
Perlu diketahui bahwa tidak berbuat
‫ﰂﰃ ﰄﰅﰆ‬ syirik yang dimaksud dalam ayat ini adalah
makna yang menyeluruh dan mencakup Pembahasan ini merupakan tema yang cukup menarik bagi seseorang yang
“Dan orang-orang yang beriman dengan semua jenisnya. Artinya tidak berbuat syirik beriman kepada Allah dan Rosul-Nya. Tentunya orang yang beriman ingin membuktikan
ayat-ayat Robb mereka” besar maupun kecil, baik yang jelas atau keimanannya. Dengan demikian dia dinobatkan sebagai seorang mu’min sejati. Tidak
Perlu diketahui bahwa beriman tersembunyi. Ini adalah sifat seseorang yang ada jalan untuk mewujudkan harapan yang mulia ini melainkan dengan merealisasikan
dengan ayat-ayat Allah mencakup dua hal: merealisasikan tauhid secara sempurna. tauhid kepada Pencipta Langit dan Bumi, yaitu Allah l.
1. Beriman dengan ayat Allah Al- Jika dinyatakan “tidak berbuat syirik” sedikit
Kauniyyah. Maksudnya beriman bahwa pun, berarti terlepas pula dari perbuatan Merealisasikan tauhid secara tauhid dari berbagai jenis kesyirikan dan dosa
segala yang terjadi di alam ini dengan bid’ah dan maksiat. Sebab berbuat bid’ah sempurna adalah dengan membersihkan besar yang tidak disertai dengan bertaubat.
taqdir dan ketentuan Allah. dan maksiat merupakan realisasi menjadikan dan memurnikannya dari campuran syirik Ini merupakan bentuk realisasi ucapan
2. Beriman dengan ayat Allah Asy- hawa nafsu sebagai sesembahan selain Allah. besar maupun kecil, baik yang jelas atau tauhid Laa ilaha ilallah. Di samping itu dia
Syar’iyah. Maksudnya beriman kepada Inilah yang disebut dengan syirik. tersembunyi. Peribadatan yang dilakukan harus berlepas diri dari segala kebid’ahan
syari’at yang Allah turunkan melalui Coba perhatikan firman Allah l, harus bebas pula dari kebid’ahan dan dosa (mengada-adakan urusan agama yang tidak
ََّ‫ت َمن خ‬
‫ات َذ إِلهََُه َه َواُه‬ َ َ
ِ َ ْ‫أَف َرأي‬
Nabi. Ayat Allah Asy-Syar’iyah besar yang dilakukan dengan terus menerus. diajarkan oleh Rosulullah n). Ini merupakan
mengandung tida hal: Maka seseorang yang berkemauan untuk bentuk realisasi ucapan tauhid Muhammad
a. Perintah Allah yang disyariatkan. merealisasikan tauhid secara sempurna Rosulullah. Inilah makna merealisasikan
Ini adalah perkara yang dicintai “Apa pendapatmu tentang orang yang harus memenuhi kriteria sebagaimana yang tauhid secara sempurna.
Allah. menjadikan hawa nafsunya sebagai ilah-nya diutarakan lagi. Di samping terbebas dari berbagai
b. Larangan Allah yang (sesembahannya).” Merealisasikan tauhid artinya jenis kesyirikan baik yang besar maupun yang
disyari’atkan. Ini adalah perkara menunaikan dua kalimat syahadat dengan kecil, yang jelas maupun yang tersembunyi,
yang dibenci Allah. Wallahu a’lam bishshowaab. sebaik-baiknya. Yang dimaksud yaitu seorang yang bertauhid harus terlepas dari
mentauhidkan Allah dalam perkara segala kebid’ahan dan dosa besar yang
rububiyah, uluhiyyah, serta nama dan diperbuat dengan terus menerus tanpa
Diterbitkan di bawah Yayasan Asy Syariah dengan
sifat-Nya. Termasuk pula mentauhidkan bertaubat. Karena melaksanakan sebuah
Akta Notaris no.16 tanggal 31 Mei 2005
Rosulullah n dalam perkara mengikutinya. kebid’ahan berarti mempersekutukan Allah
Penanggung Jawab: Al-Ustadz Qomar ZA, Lc Redaktur Ahli: Al-Ustadz Abdul Mu’thi Al- Pengertiannya yaitu dia tidak mengikuti dengan hawa nafsu. Demikian pula makna
Maidani, Al-Ustadz Abdul Haq, Al-Ustadz Abdul Jabbar kecuali Rosulullah n. Ini yang disebut yang terkandung dalam memperbuat sebuah
Koordinator: Ristyandani Sekretaris: Abu Harits Bendahara: Taufik Distribusi: Slamet dengan tauhid mutaba’ah. dosa besar. Penjelasan ini diterangkan oleh
Widodo Seorang yang mengucapkan dua Asy-Syaikh Sholih bin ‘Abdul ‘Aziz Alus-
Alamat Redaksi: Wisma Kun Salafiyyan, Jl. Palagan Tentara Pelajar 99 RT 6 RW 34, Sedan kalimat syahadat hendaknya membersihkan Syaikh di kaset pelajaran Kitabut-Tauhid.
Sariharjo, Ngaglik, Sleman Telepon: (0274) 7170587 E-mail: pakis_jogja@yahoo.co.id
4
Tingkatan Merealisasikan Tauhid tingkat yang pertama adalah standar untuk golongan orang-orang yang berbuat syirik Nya tanpa menyimpang ke kanan dan ke kiri.
Merealisasikan tauhid dapat dibagi masuk surga tanpa adab dan perhitungan (musyikin). Kandungan ayat ini mencakup Demikianlah Asy-Syaikh Muhammad At
menjadi dua tingkatan: amal. dua makna: Tamimi menjelaskan tentang sifat-sifat Nabi
1. Tingkat yang Wajib Tentunya kedua tingkatan di atas 1. Bahwa Nabi Ibrohim p tidak Ibrohim p sebagaimana pada ayat di atas.
Yaitu seseorang merealisasikan tauhid memiliki perbedaan pula dalam mengibadahi termasuk dari golongan musyrikin
dengan membersihkan dan memurnikannya Allah l. Jika tingkat pertama hanya secara fisik. Artinya beliau p Kriteria Orang-orang Yang Bertauhid
dari berbagai jenis kesyirikan, kebid’ahan mengibadahi Allah dengan perkara-perkara berlepas diri, tidak bergabung dan Allah berfirman dalam Al-Qur’anul Karim
dan dosa besar yang dilakukan dengan terus- yang wajib saja, beda halnya dengan tingkat berkumpul bersama-sama kaum
menerus. Ini merupakan tingkat yang wajib kedua. Pada tingkat ini peribadatan kepada musyrikin dengan jasadnya. ‫ﯺﯻﯼﯽﯾﯿﰀﰁ‬
bagi orang yang ingin merealisasikan tauhid 2. Bahwa Nabi Ibrohim p tidak
dengan sempurna.
Allah tidak hanya sebatas dalam perkara-
perkara yang wajib saja tetapi juga dalam termasuk dari golongan musyrikin ‫ﰂﰃ ﰄﰅﰆﰇﰈ‬
2. Tingkat yang Mustahab
Tingkat ini digapai setelah menunaikan
perkara-perkara yang mustahab. Tingkat
pertama disebut dengan Al-Muqtasid
secara sifat dan perilaku. Artinya beliau
p berlepas diri dan tidak melakukan
‫ﰉﰊﰋﰌﰍ ﭑﭒﭓﭔ‬
tingkat yang pertama. Oleh sebab itu tingkat
ini lebih tinggi derajatnya dari tingkat yang
sedangkan tingkatan kedua disebut dengan kesyirikan sama sekali. Demikian ‫ﭕﭖﭗﭘﭙﭚﭛ ﭜ‬
As-Saabiq bil Khairot. Wallahu a’lam. pula beliau p tidak mengikuti
pertama. Seorang yang ingin menduduki adat kebiasaan kaum musyrikin yang ‫ﭝﭞﭟﭠﭡﭢﭣ‬
tingkat ini harus melepaskan seluruh wujud Nabi Ibrohim p Profil Muwahhid bergelimang dengan kebid’ahan dan
penghambaan diri, keinginan, dan tujuan yang Sejati kemaksiatan di samping kesyirikan. “Sesungguhnya orang-orang yang berhati-
menghadap kepada selain Allah. Sehingga Allah berfirman dalam Al-Quranul Karim Seluruh keterangan yang lalu disampaikan hati karena takut akan (azab) Tuhan mereka,
dirinya tidak menghadap, berkeinginan
dan bertujuan untuk selain Allah sedikit ‫ﭥﭦ ﭧ ﭨﭩﭪﭫﭬﭭ‬ oleh Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz Alus Syaikh
di kaset Kitabut Tauhid.
Dan orang-orang yang beriman dengan
ayat-ayat Tuhan mereka, Dan orang-orang
pun dan sekecil apapun. Maka hawa nafsu ‫ﭮﭯ ﭰ‬ Pada ayat di atas dinyatakan bahwa yang tidak mempersekutukan dengan Tuhan
menjadi budaknya, sedangkan dirinya Nabi Ibrohim p disebut sebagai satu umat mereka (sesuatu apapun), Dan orang-orang
menjadi hamba Allah secara total dan utuh. “Sesungguhnya Ibrohim adalah seorang padahal beliau sendirian. Maksudnya agar yang memberikan apa yang telah mereka
Dengan demikian, seorang yang menempati imam yang dapat dijadikan teladan lagi orang-orang yang menempuh jalan tauhid berikan, dengan hati yang takut, (karena
tingkat ini tidak hanya meninggalkan patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali- tidak merasa ngeri karena jumlah penganutnya mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka
berbagai jenis kesyirikan, kebid’ahan dan kali bukanlah dia termasuk orang-orang sedikit. Selanjutnya beliau p dinobatkan akan kembali kepada Tuhan mereka, mereka
kemaksiatan. Namun dia juga meninggalkan yang berbuat syirik.” (QS. An-Nahl: 120) oleh Allah sebagai seorang yang tunduk dan itu bersegera untuk mendapat kebaikan-
perkara-perkara yang makruh, bahkan Di sini Allah memberitakan tentang patuh kepada-Nya. Berarti beliau p bukan kebaikan, dan merekalah orang-orang yang
sebagian perkara mubah yang dikhawatirkan profil Nabi Ibrohim p yang merealisasikan seorang yang tunduk kepada penguasa atau segera memperolehnya.” (Al-Mu’minun:57-
menggiring kepada perkara haram. Inilah tauhidnya secara sempurna. Beliau adalah orang kaya yang punya harta dan yang selain 61)
yang diungkapkan oleh sebagian ulama seorang pemimpin dan teladan dalam mereka. Maka tidak ada yang selain mereka. Ayat-ayat di atas menyebutkan
dengan pernyataan kebaikan-kebaikan terutama perkara tauhid. Maka tidak ada yang bisa menguasai beliau kriteria orang-orang yang beriman dan
‫س َخ ْوًفا ِم ْن أَ ْن يَ ُك ْو َن‬
ٌ ْ‫س ِبِه َبأ‬
َ ْ‫ت ُك ْو َن َما َلي‬
ُْ‫يَر‬ Beliau adalah seorang yang tunduk dan patuh
kepada Allah dengan terus-menerus dalam
p selain Allah, baik dari golongan para
penguasa maupun para orang kaya yang
bertauhid dengan baik.
‫س‬ ْ
ٌ ‫ِفيِْه َبأ‬ punya harta dan yang selain mereka. Beliau
Tentang firman Allah:
seluruh situasi, kondisi dan tempat. Sifat
lain yang beliau miliki yaitu menghadapkan p tidak bisa dibelai dengan kekuasaan, ‫ﯺﯻﯼﯽﯾﯿﰀ‬
“Mereka meninggalkan perkara yang tidak diri kepada Allah dengan sepenuhnya tanpa harta atau yang selainnya. Karena pendirian
mengandung dosa karena khawatir terdapat berpaling sedikit pun kepada yang selain- beliau ini Allah menyebutnya sebagai seorang “Sesungguhnya orang-orang yang berhati-
dosa di dalamnya”. Nya. Seluruh sifat beliau ini merupakan yang patuh dan tunduk kepada-Nya. hati karena takut akan (azab) Tuhan
Tingkatan kedua ini adalah wujud hakikat penerapan tauhid yang sempurna Berikutnya beliau p disifatkan mereka”
maksimal untuk merealisasikan tauhid secara kepada Allah l. sebagai seorang yang hanif. Maksudnya Ibnu Katsir t berkata, “Mereka
sempurna dalam meraih derajat yang setingi- Pada ayat di atas diterangkan bahwa beliau p seorang yang hanya menghadap berbuat baik dan beramal sholih karena takut
tingginya ketika masuk surga. Sedangkan kepada Allah dan berpaling dari yang selain- terhadap Robb mereka dan khowatir ditimpa
2 Nabi Ibrohim p tidak termasuk dari
3

You might also like