Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
NURHIDAYATI XI IA 3
HALAMAN PENGESAHAN
PEMBIMBING
WALI KELAS
KEPALA SEKOLAH
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT,yang telah melimpah kan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis,sehingga penulis dapat menyelesai kan penyusunan karya tulis yang berjudul MANFAAT MEMINUM TEH BAGI KESEHATAN DAN CARA PENGELOLAAN NYA, Tujuan penulis membuat karya tulis ini adalah untuk melengkapi tugas Bahasa Indonesia, sekaligus menambah wawasan penulis mengenai manfaat teh,dan juga untuk memberi informasi kepada para siswa dan juga pembaca maklah ini mengetahui cara pengelolan teh. Melalui karya tulis ini perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih terhadap pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalh ini,yaitu: 1. Ibu Wellita ,S.Pd selaku ibu pembimbing bidang studi Bahasa Indonesia 2. Orang tua penulis yang telah memberi semangat dalam menyelesaikan karya tulis ini. 3. Temanteman yang tidak bias disebut satu persatu Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan penulis,baik dari segi pengetahuan maupun sumber-sumber informasi yang penulis dapatkan. Oleh karena itu , penulis sangat mengharapkan dari pembaca berupa kritikan dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaaan karya tulis ini. Sebagaimana kata pepatah, tiada gading yang tak retak, tiada manusia yang sempurna, begitu pula dengan karya tulis ini. Maka dari itu, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam karya tulis ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan meskipun penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk memuaskan pembaca.Akhir kata, semoga segala sesuatu yang diharapkan penulis dari penyusunan karya tulis ini dapat tercapai. Amin Ya Rabbal Alamin... . Cupak, 13 maret 2010
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................. KATA PENGANTAR ......................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ........................................................ 1.2 Batasan Masalah ........................................................ 1.3 Tujuan Masalah ........................................................ 1.4 Metode Penulisan ........................................................ BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Teh ........................................................ 2.2 Jenis-jenis Teh ........................................................ 2.3 Zat dalam Secangkir Teh yang Bermannfaat 2.4 Manfaat Meminum Teh 2.5 Cara Pengelolaan Teh PENUTUP 3.1 Simpulan 3.2 Saran
i ii iii 1 2 2 2 3 3 5 6 7 10 10 12
BAB III
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hingga saat ini persentase pengetahuan masyarakat akan khasiat teh dalam dunia kesehatan masih tergolong rendah. Banyak masyarakat yang suka meminum teh hanya karena merasa senang dan gemar terhadap minuman ini. Di era yang semakin maju seperti saat ini, terdapat berbagai jenis minuman yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Namun sebagian besar dari minuman-minuman tersebut tidak memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh kita, bahkan tidak sedikit yang bisa menimbulkan penyakit. Hal ini disebabkan oleh zat-zat kimia yang terkandung dalam minuman tersebut.Sangat sedikit orang yang menyadari akan dampak yang dihasilkan oleh minuman yang dikonsumsinya. Terlebih lagi banyak minuman yang menggunakan bahan pewarna dan bahan pengawet yang bisa membahayakan kesehatan kita. Oleh karenanya, kita harus bisa membiasakan diri untuk meminum minuman yang diolah dari alam serta aman dan sehat untuk dikonsumsi. Salah satu di antara minuman tersebut ialah teh. Teh telah menjadi bahan minuman yang paling terkenal di dunia setelah air. Di samping itu, tak bisa kita pungkiri bahwa jumlah masyarakat yang gemar mengonsumsi teh masih tergolong sedikit, khususnya di Indonesia. Berdasarkan kondisi-kondisi tersebut, tercetuslah sebuah ide untuk menyusun karya tulis ini agar dapat memberikan informasi mengenai manfaat teh bagi kesehatan tubuh kita dan juga cara pngelolaannya. Maka dalam penulisan karya tulis ini penulis mengangkat judul penulisan yakni Manfaat Meminum Teh Bagi Kesehatan dan Cara Pengelolaannya. Menurut penulis pembahasan ini menarik untuk diangkat,supaya masyarakat mengetahui manfaat teh,terutama untuk kesehatan mereka dan mereka biasa hidup lebih sehat lagi.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teh
Teh merupakan salah satu bahan minuman yang terkenal di dunia setelah air. Bahan minuman ini diperoleh dari hasil pengolahan daun teh yang tumbuh di daerah dataran tinggi. Bila dibandingkan dengan jenis minuman lain, teh ternyata lebih banyak manfaatnya. Minuman ini bisa mencegah atau membantu penyembuhan penyakit ringan sejenis influenza hingga yang berat macam kanker,dan sebagai pelepas dahaga. Di samping itu beberapa penelitian telah membuktikan bahwa teh memiliki banyak khasiat dalam dunia kesehatan.Teh hijau dipercaya mampu mengatasi berbagai masalah kesehatan. Hal ini disebabkan teh hijau memiliki kandungan katekin paling tinggi dibandingkan jenis teh lainnya.Di antara banyaknya senyawa kimia yang terdapat di dalam daun teh, katekin merupakan senyawa paling penting. Sebab, selain berfungsi sebagai pemberi rasa, warna, dan aroma pada teh, katekin juga berfungsi sebagai antioksidan serta pencegah berbagai jenis penyakit.Di tengahtengah perkembangan industri yang meningkat pesat saat ini, ancaman terserang berbagai penyakit pun semakin besar. Oleh karena itu, dibutuhkan senyawa yang mampu mencegah penyakit-penyakit tersebut. Salah satu senyawa yang memberikan harapan besar bagi dunia kesehatan ialah senyawa katekin (polifenol) yang terdapat pada teh.
2.2 Jenis Jenis Teh Teh secara tradisional dikelompokkan berdasarkan derajat periode "fermentasi" daun nya,diantaranya : 1. Teh Putih Teh putih diproduksi hanya sedikit dibandingkan jenis teh lain, dan akibatnya teh ini menjadi lebih mahal dibandingkan teh yang diambil dari yang sama dengan proses yang berbeda. Teh ini jarang ditemui di luar Cina, meskipun di dunia barat mulai menyukai teh organik dan bermutu prima. Pucuk daun muda (kuntum daun yang baru tumbuh) tidaklah dioksidasi; pucukpucuk ini dihindarkan dari sinar matahari demi mencegah pembentukan klorofil.
2. Teh hijau Proses oksidasi dihentikan setelah sedikit oksidasi dengan penerapan panasa, apakah itu degan pengukusan, atau dengan penggongsengan, metode tradisional Cina. Daun teh dapat dikeringkan sebagai daun terpisah atau digulungkan membentuk pelet kecil untuk menghasilkan Teh bubuk. Proses ini memakan waktu dan biasanya dilakukan pekoe untuk mutu terbaik. Teh diolah sehari atau dua hari setelah panen. 3. Teh oolong (Wulong) Oksidasi dihentikan pada waktu standar teh hijau dan teh hitam. Proses oksidasi memelukan waktu dua atau tiga hari. Di dalam bahasa Cina, teh semi-oksidasi digolongkan sebagai teh biru ( , harfiahnya: teh biru-hijau), sedangkan istilah "oolong" digunakan secara khusus sebagai nama untuk teh semi-oksidasi tertentu. 4. Teh sekunder Teh yang diberi perlakuan oksidasi kedua, seperti teh pu-erh, teh liu'an, dan teh liubao,semuanya disebut teh sekunder atau teh pasca fermentasi. Di dalam bahasa Cina mereka dikelompokkan sebagai Teh gelap atau teh hitam. Ini tidak boleh dikaburkan dengan istilah Indonesia teh hitam, yang di dalam bahasa Cina disebut teh merah. Pu-erh, juga disebut Pu li (Polee) di dalam bahasa Kanton adalah jenis teh sekunder yang paling lazim di pasaran.
2.3 Zat dalam Secangkir Teh yang Bermanfaat Karena selain sebagai minuman ringan, teh juga dapat digunakan sebagai terapi untuk kesehatan. Jika kita meminum secangkir teh, maka kita setidaknya tahu apa saja zat terbaik yang ada di dalam secangkir teh yang kita minum. Zat apa saja yang terdapat dalam teh sehingga membuatnya dikenal sebagai minuman kaya manfaat? Berikut ini beberapa zat utama yang bermanfaat yang terdapat di dalam secangkir teh. Polifenol Polifenol pada teh berupa katekin dan flavanol. Senyawa ini berfungsi sebagai antioksidan untuk menangkap radikal bebas dalam tubuh juga ampuh mencegah berkembangnya sel kanker dalam tubuh.Radikal bebas ada di tubuh kita karena lingkungan udara yang tercemar polusi dan juga dari makanan yang kita makan.
Vitamin E Dalam satu cangkir teh mengandung vitamin E sebanyak sekitar 100-200 IU yang merupakan kebutuhan satu hari bagi tubuh manusia. Jumlah ini berfungsi menjaga kesehatan jantung dan membuat kulit menjadi halus. Vitamin C Vitamin ini berfungsi sebagai imunitas atau daya tahan bagi tubuh manusia. Selain itu vitamin C juga berfungsi sebagai antioksidan yang diperlukan untuk ketahanan tubuh manusia terhadap penyakit. Vitamin A Vitamin A yang ada pada teh berbentuk betakaroten merupakan vitamin yang diperlukan tubuh dapat tercukupi.
Kandungan teh bisa memperkuat sistem kekebalan dan menangkal serangan infeksi. 7. Atasi kanker. Zat antioksidan bernama polyphenols yang ada dalam teh dapat memerangi kanker. 8. Bebas kalori. Tanpa tambahan pemanis, gula atau susu, teh tetap bebas kalori. Dengan begitu, teh bagus dikonsumsi bagi orang yang berdiet atau yang ingin mempertahankan berat badan. Coba konsumsi teh hijau sekitar 4 cangkir per hari. Itu dapat membakar lebih dari 80 kalori yang tertimbun di tubuh.
10
Untuk mengajukan dan mempercepat oksidasi, daun boleh dimemarkan dengan memberinya sedikit tumbukan pada keranjang atau dengan digelindingkan dengan roda berat. Ini juga menghasilkan sedikit jus, yang membantu oksidasi dan memperbaiki cita rasa teh. 4. Oksidasi: Untuk teh yang memerlukan oksidasi, daun dibiarkan semula di ruangan tertutup di mana segera mereka menjadi lebih gelap. Di dalam tahap ini klorofil pada daun dipecah secara enzimatik, dan tanninnya dikeluarkan dan dialih bentukkan. Di industri teh, proses ini disebut fermentasi, meski sebenarnya tidak terjadi fermentasi karena proses oksidatif ini tidak membangkitkan energi (langkah ini tidak juga dipicu oleh mikroorganisme; di dalam langkah pengolahan teh lainnya--misalnya penyimpanan--mikroorganisme dapat digunakan untuk fermentasi). Penghasil teh dapat memilih ketika oksidasi harus dihentikan. Untuk teh oolong oksidasi harus terjadi 5-40%, pada teh oolong yang lebih cerah 60-70%, dan pada teh hitam 100%. 5. Penghilangan-warna-hijau: Istilah lainnya shqng ( ) dilakukan untuk menghentikan oksidasi daun teh pada jenjang yang diharapkan. Tahapan ini dipunahkan dengan pemanasan sedang, enzim oksidatif dihambat, tanpa merusak rasa teh. Tradisionalnya, daun teh digongseng atau dikukus, tetapi seiring majunya teknologi, tahapan ini dilakukan dengan pemanggangan di dalam drum yang diputar. Untuk teh hitam, tahap ini dilakukan bersama pengeringan. 6. Penguningan: Khusus untuk teh kuning, dilanjutkan dengan pemanasan ringan di dalam kontainer mini, warna teh berubah menguning. 7. Pembentukan: Tahap berikutnya adalah penggulungan untuk mendapatkan bentuk lajur yang ergonomik. Biasanya dilakukan dengan menempatkannya di dalam tas pakaian yang besar, yang kemudian ditekan-tekan oleh tangan atau mesin untuk membentuk lajur. Tindakan penggulungan ini juga menyebabkan beberapa pati dan jus dari dalam daun keluar, ini akan memperkaya rasa teh. Lajur teh dapat dibentuk menjadi bentuk lain, misalnya membentuk pola keriting, membentuk pelet, atau digulung serupa bola dan bentuk lain yang diharapkan. 8. Pengeringan: Pengeringan dilakukan sebagai "tahap akhir" menjelang penjualan. Ini dapat dilakukan dengan banyak cara, misalnya dengan menggongseng, menjemur, menghembuskan udara panas, atau memanggangnya. Namun, pemanggangan adalah
11
yang paling lazim. Pemeliharaan yang saksama mestilah dilakukan supaya pucuk daun teh tidak terlampau kering, atau bahkan hangus. 9. Pemeliharaan: Meski tidak selalu dilakukan, beberapa teh memerlukan penyimpanan ekstra, fermentasi tahap kedua, atau pemanggangan untuk mencapai potensial minumannya. Juga, teh yang diberi perisa dipabrikasi dengan menyemprotkan aroma dan rasa atau dengan menyimpannya di lingkungan perisa.
12
3.2 Saran
Setelah mengetahui manfaat yang dapat diberikan teh bagi kesehatan tubuh, kita diharapkan agar tingkat konsumsi masyarakat terhadap teh bertambah, sehingga dapat mengurangi risiko terserangnya masyarakat oleh berbagai penyakit berbahaya yang rawan bagi tubuh .Untuk memperoleh manfaat kesehatan teh secara optimal, sebaiknya seseorang meminum teh sekitar 4-5 gelas sehari. Namun, hal ini perlu didukung oleh upaya mewaspadai faktor risiko penyebab timbulnya suatu penyakit dan membiasakan pola hidup sehat, diantaranya menghindari merokok dan minum alkohol, olah raga secara teratur, serta mengonsumsi makanan dan minuman lain yang kaya akan vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh. Di samping itu, hendaknya masyarakat mengonsumsi teh tidak bersamaan dengan waktu makan, sebab dapat mengganggu proses penyerapan zat besi oleh tubuh. Akan lebih baik bila ditambahkan dengan mengonsumsi susu dan vitamin C.
13
DAFTAR PUSTAKA
Amran,Rusli, Cara Perkebun Teh, Penerbit Sinar Harapan, Bandung, 2000 Arsono dkk. Manfaat Teh Buat Kehidupan, Menara Kudus, Banten, 2002
14
15