You are on page 1of 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan Peta Peta pertama kali dibuat sekitar tahun 2500 SM yang dibuat dari tanah liat.Kemudia tahun 1292-1225 SM pada pemerintahan Ramses II peta sudah dibuat diatas kertas yang dibuat dari kulit. Kemudian 300 tahun SM, Erathostenes menyatakan bahwa bumi tidak datar akan tetapi bulat. Selanjutnya peta yang dibuat berdasarkan ilmu dari Erasthotenes adalah peta dunia pertama yang dibuat oleh Claudiusdan Ptolomeus di Alexandria. Peta menjadi penting dan umum bersamaan dengan pesatnya kemajuan dunia perencanaan.Pada akhir abad 19 di Eropa memetakan persil-persil tanah untuk menertibkan masalah pertanahan dan mencegah bentrokan antar penduduk.Penggunaaan foto udara mempercepat kemajuan peta.Foto udara yang pertamatelah digunakan untuk pembuatan peta ini, dan instrument pertama yang digunakan untuk pembuatan peta telah ditemukan pada tahun 1909. Peta merupakan sumber informasi.Sehingga dengan adanya peta seharusnya orang menjadi mengerti atau lebih mengerti dari sebelum mendapatkan peta, tetapi kalau dengan keberadaan peta malah membuat orang menjadi tidak mengerti dan bingung, maka peta tersebut dapat dikatakan peta yang tidak atau kurang baik. Kurang baik disini diartikan sebagai kurang komunikatif, kurang teliti, kurang penjelasan dan sejenisnya (Yuwono, 2004) Fungsi peta secara umum dikelompokkan menjadi 4 (empat) bagian utama yaitu: Memperlihatkan posisi (baik posisi horisontal maupun posisi vertikal dari suatu tempat) Memperlihatkan ukuran Memperlihatkan bentuk Menghimpun dan menseleksi. Sedangkan kegunaan peta antara lain untuk : Perencanaan peletakan bangunan-bangunan fisik (jalan, gedung, jembatan, dam, pelabuhan) Perencanaan peletakan mesin-mesin berat Perencanaan pematokan (staking out) yaitu merealisasikan gambar di peta untuk diukur di lapangan, hitungan volume dan luas, perencanaan tata ruang (RTRW, RDTRK, RTRK) dll. Secara garis besar, peta dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok berdasarkan :

peta

sifat

macam

skala

topografi

tematik

peta garis

peta foto

skala besar

skala sedang

skala kecil

2.2 Peta Topografi dan Peta Tematik 2.2.1 Peta Topografi Peta topografi dimaksudkan sebagai gambaran yang merupakan sebagian atau seluruh permukaan bumi yang digambar pada bidang datar dengan cara tertentu dan skala tertentu yang mencakup unsur-unsur alam saja, unsur buatan manusia saja atau keduanya, artinya peta tersebut dapat berisi hanya unsur-unsur alam saja atau hanya berisi unsur-unsur buatan manusia saja dan bahkan peta tersebut dapat berisi unsur alam dan unsur buatan manusia.(Yuwono, 2004) Contoh unsur-unsur alam adalah : Gunung Sungai Danau Laut Vegetasi dan sebagainya. Sedangkan contoh unsur-unsur buatan manusia adalah: Rumah, Jembatan, Gardu listrik, Gudang, Pelabuhan dan sebagainya. 2.2.2 Peta Tematik Peta tematik Peta tematik dimaksudkan sebagai peta yang memuat atau menonjolkan tema (unsur) tertentu.Walaupun temanya tertentu, tetapi sering peta tersebut membutuhkan "tempat" untuk wadah peta ini yaitu peta topografi.Oleh karena itu terkadang dalam peta tematik masih ada beberapa unsur pada peta topografi yang ikut pada lembar peta tersebut. Contoh peta tematik: peta jaringan (jaringan pipa air minum, peta jaringan jalan, jaringan telekomunikasi, jaringan listrik, jaringan irigasi dll) peta ketinggian (kontur, Digital Terrain Model / Digital Elevation Model) si peta tata guna lahan (land use) seperti sawah, hutan, kebun, ladang peta penyebaran penduduk peta batas administrasi, dll. Peta tematik menggambarkan tema tertentu untuk landasan pengambilan keputusan. Peta tematik digital bisa dihasilkan melalui beberapa cara antara lain: Digitasi peta analog (hardcopy) yang sudah ada. Cara ini hanya seakurat dan se-update peta tematik kertas yang dipakai sebagai sumber data Penyederhanaan penampilan peta dasar digital, misalnya dengan menampilkan peta dasar digital, misalnya dengan menampilkan hanya layer sawah dan nama-nama tempat, akan menghasilkan peta sawah. Proses ini belum analisis Integrasi peta dasar digital dengan data eksternal, misalnya data demografi untuk menghasilkan peta pasar. Analisis antar layer peta digital. Misalnya dengan memotongkan relief dengan jaringan jalan bisa dihasilkan peta jalan curam yang berpotensi rawan kecelakaan (Khomsin, 2004) 2.3 Konversi Data dari Hardcopy ke Softcopy Peta analog yang akan di buat menjadi peta digital harus di scan terlebih dahulu untuk mendapatkan gambar peta yang akan di masukkan ke dalam program CAD dengan menggunakan scan lebih memudahkan untuk mendapatkan gamabra peta, hasil scan peta bisa berwarna ataupun hitam putuh sesuai keinginana masing masing pembuatanya.

Scan yaitu proses percetakan gambar dari manula menjadi softcopy ataupun percetakan deengan menggunakan scanner. Langkah langkah Scnanning : 1. Pilih start pada taskbar 2. Buka program alat scanner dengan scan yang digunakan 3. Masukkan peta yang akan di scann ke dalam scanner 4. Tekan menu pilih program scan tunggu 5 menit 5. Setelah peta di scan simpan data pada sebuah folder 6. Untuk warming up di butuhklan waktu 15 menit. Hasil scanning peta berupa berupa gambar berformat JPEG image (.JPG). Proses Digitasi dimulai dengan memasukkan data hasil scanning peta ke dalam program Autocad yang sudah di sediakan : 1.Buka Program Auto CAD 2.Klik menubar insert, kemudia pilih raster image 3.Pilih file berupa peta yang akan di digitasi 4.Pilih koordinat yang akan digunakan untuk digitasi peta. Namun yang digunakan dalam digitasi kelompok kami adalah koordinat ( X, Y, Z ) = ( 0, 0, 0 ). 5.Setelah selesai klik OK. Yang perlu diperhatikan sebelum melakukan digitasi adalah ketegakan peta, karena pada saat scanning bisa sumbu yang semula benar akan berubah dan agak melenceng dari sumbu koordinat yang di gunakan,maka untuk membuat peta sesuai dengan skalanya dan tidak miring maka peta di buat tegak lurus terhadap sumbu koordinat, adapun langkah yang digunakan yaitu : 1. Buat garis bantu ( conctruction line ) ambil garis dari ujung peta sebelah kiri 2. Buat kembali garis bantu menggunakan construction sesuai dengan kemiringan peta ( klik ujung kiri peta lalu klik lagi di ujung kanan peta ) 3. Lihat berapa besar kemiringannya ( besar sudutnya ) dengan meng-klik pilihan angular dimention. 4. Klik toolbar rotate 5. Pilih gambar yang akan di putar, lalu enter. 6. Klik titik yang akan diputar dab berapa besar sudut yang du gunakan untuk memutar gambar tersebut. Setelah peta sudah tegak lurus terhadap sumbu koordinat, sesuakan dengan skala yang digunakan. Adapun langkah langkah yang di lakukan yaitu : 1. Gambar peta yang digunakan d skala terlebih dahulu dengan ukuran peta pada titik A ke titik B dengan linier dimention, misalnya dituliskan ukuran tersebut 1005.8920 yang seharusnya adalah 1000. 2. Klik scale pada menu toolbar 3. Pilh gambar peta yang akan di scalakan 4. Klik salah satu titik di sembarang pada gambar atau spesipic point 5. Lalu muncul pilihan Specify scale factor or [Copy/Reference] <1.0000>: pilih R enter 6. Tulisan pada commen ukuran yang ditulis 1005.8920 7. Dan tulis pada comman ukuran yang sebenarnya Specify reference length <1.0000>: 1000 enter 8. Maka skala akan berubah ke dalam skala yang sebenarnya yaitu 1: 1000 2.4 Computer Aided Design
AutoCAD merupakan sebuah program CAD yang sangat terkenal danfamilier dewasa ini, karena menawarkan berbagai kemudahan dan keunggulanyang bisa mempermudah kerja designer dan drafter dalam memvisualisasikan idedan gagasannya. Sejak diciptakan pada tahun 1982 oleh Autodesk Corporationhingga keluarnya release yang terbaru, AutoCAD mengalami perkembangan yangsangatberarti serta mempunyai peran yang sangat besar bagi perkembanganindustri manufacturing

saat ini.AutoCAD adalah sebuah program aplikasi ( software ) yang digunakanuntuk menggambar danmendisain gambar, seperti gambar arsitektur, mesin, sipil,elektro dan lain-lain, di mana program AutoCAD mempunyai kemudahan dankeunggulan untuk membuat gambar dengan cepat dan akurat serta bisa digunakanuntuk memodifikasi gambar dengan cepat pula.

2.5 On Screen Digitizing Pada layar digitalisasi adalah proses interaktif di mana peta yang dibuat menggunakan sebelumnya didigitalkan informasi dipindai. Metode geocoding umumnya disebut "head-up" digitalisasi karena perhatian pengguna difokuskan di layar, dan bukan pada tablet digitalisasi. Teknik ini dapat digunakan untuk melacak fitur dari peta hasil scan atau gambar untuk membuat tema. Pada layar digitalisasi juga dapat digunakan dalam sesi editing, dimana ada informasi yang cukup pada layar secara akurat untuk menambahkan fitur baru tanpa gambar referensi atau peta. Proses digitalisasi di layar mirip dengan digitalisasi konvensional. Daripada menggunakan digitizer dan kursor, pengguna dapat menciptakan lapisan peta di layar dengan mouse dan biasanya dengan informasi direferensikan sebagai latar belakang. (http://www.ncgia.ucsb.edu/cctp/units/unit14/14.html)

BAB III METODOLOGI 3.1 Alat dan Bahan Dalam proses digitasi peta ini adapun alat yang digunakan adalah sebagai berikut : Peta RBI kota Bondowoso lembar 1608-321, skala 1:25.000 Laptop AutoCAD Land Desktop 2004 AutoCAD Map 3D 2013 3.2 Diagram Alir Adapun proses digitasi peta adalah berikut :

Konversi Peta HardCopy kedalam bentuk Peta SoftCopy (Scanning Peta)

Proses digitasi pada peta softcopy

Hasil (berupa peta hasil digitasi dari data raster menjadi data vektor)
Konversi Peta Hard Copy ke Soft Copy(Scanning Peta) Konversi peta hard copy ke soft copy melalui proses scanning merupakan langkah awal sebelum memulai proses digitasi dari data raster ke data vektor. Proses scanning adalah sebagai berikut: 1. Pilih start pada taskbar 2. Buka program alat scanner dengan scan yang digunakan 3. Masukkan peta yang akan di scann ke dalam scanner 4. Tekan menu pilih program scan tunggu 5 menit 5. Setelah peta di scan simpan data pada sebuah folder 6. Untuk warming up di butuhkan waktu 15 menit. Hasil scanning peta berupa berupa gambar berformat JPEG image (.JPG). Proses Digitasi dimulai dengan memasukkan data hasil scanning peta ke dalam program Autocad yang sudah di sediakan : 1.Buka Program Auto CAD 2.Klik menubar insert, kemudia pilih raster image 3.Pilih file berupa peta yang akan di digitasi 4.Pilih koordinat yang akan digunakan untuk digitasi peta. Namun yang digunakan dalam digitasi kelompok kami adalah koordinat ( X, Y, Z ) = ( 0, 0, 0 ). 5.Setelah selesai klik OK.

Proses digitasi pada peta softcopy Proses digitasi melalui beberapa tahapan yaitu : a) Buka data yang akan di digitasi dengan mengklik Map, lalu pilih Image, lalu klik Insert, pilih data yang telah anda simpan sebelumnya, lalu klik Open. b) Buat layer-layernya dahulu, yaitu dengan cara klik Layer Properties Manager (ada pada pojok kiri atas ), setela itu klik New Layer, lalu tulis data apa saja yang akan di digitasi (misal : gedung, as jalan, pohon, taman, dll), kemudian atur warnanya sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan. c) Kemudian lakukan digitasi sesuai dengan layer-layernya (pada layer gedung kita digit gedung, pada layer jalan kita digit jalanny, dst) d) Setelah itu, kita analisis, agar tiap digitasi pada masing-masing layer tidak ada kesalahan, yaitu dangan cara klik Map, pilih Topology, lalu klik Create, maka akan muncul Table Create Polygon Topology (bila layer yang akan dianalisis adalah pohon, maka file type yg digunakan adalah node, bila as jalan yaitu network, sedangkan gedung yaitu polygon), lalu Next, kemudian klik Select Manually, lalu block semua digitasi, lalu Enter, Next sampai selesai. (lakukan pada tiap layer) e) Setelah semuanya telah selesai dianalisis, kita simpan ditempat yang anda inginkan, dengan meng-klik Map, pilih Tool, klik Export, dan formatnya harus bertype shp (tujuannya agar dapat dibuka di Arcgis), lalu Ok. f) Pada saat melakukan penyimpanan, kita tidak bisa menyimpan semua layer sekaligus, harus satu-persatu. Hasil (berupa peta hasil digitasi dari data raster menjadi data vektor)

You might also like