You are on page 1of 2

TINEA NIGRA

A. Pengertian Tinea nigra adalah infeksi jamur kulit asimptomatik, superfisial, biasanya menyerang kulit palmar (telapak tangan) disebabkan karena Hortae werneckii (dulu namanya PhaeoanneIlomyces werneckii dan Exophiala werneckii). Umumnya disebabkan oleh Hortae werneckii (PhaeoanneIlomyces werneckii Exophiala werneckii, Cladosporium werneckii) yang merupakan jamur

dematiaceous seperti ragi. Arti dematiaceous adalah jamur kapang (mould/mold) berwarna coklat. Dapat juga disebabkan oleh jamur dematiaceous yang lainnya yaitu Stenella araguata.

B. Epidemiologi Penyakit ini jarang terjadi. Kasus tinea nigra terjadi secara sporadik dibeberapa bagian belahan dunia terutama didaerah pantai negara-negara tropis dan subtropics seperti misalnya: Kepulauan Karibia, Amerika Tengah dan Selatan, Asia, Afrika dan Australia. Penyakit ini paling sering menyerang anakanak dan dewasa muda, berumur kurang dari 19 tahun, pada wanita 3 kali lebih sering dibandingkan pada pria dan hampir sebagian besar infeksi dilaporkan terjadi pada individu imunokompeten.

C. Siklus Hidup Jamur penyebab berada saprofit di tanah, limbah, sampah/tumbuhtumbuhan busuk dan humus. Juga tumbuh di kayu dan cat pada lingkungan lembab dan tirai kamar mandi. Lesi diduga terjadi melalui inokulasi langsung pada kulit yang sebelumnya mengalami trauma minor. Dapat terjadi

autoinokulasi. Dicurigai dapat penularan dari manusia ke manusia, yang biasanya jarang terjadi tapi ada yang menyanggahnya.

D. Gejala Klinis Masa inkubasi 10-15 hari hingga 7 minggu, dapat beberapa tahun sampai 20 tahun. Lesi khas berupa satu makula berbatas jelas, berwarna coklat kehitaman, tidak berskuama dan asimptomatik (tidak gatal, tidak nyeri). Lesi

mula-mula kecil kemudian dapat melebar secara sentrifugal atau bersatu dengan lesi lainnya membentuk tepi yang tidak beraturan atau polisikllis. Pigmentasi tidak merata, paling gelap didapatkan pada bagian tepi. Tidak didapatkan eritema atau tanda-tanda inflamasi lain. Karena asimtomatis menyebabkan tidak terdiagnosis dalam waktu yang lama. Lesi umumnya terbatas pada satu telapak tangan, namun dapat mengenai jari tangan, telapak kaki, pergelangan tangan, dada dan leher, wajah tidak pernah terkena.

E. Pencegahan dan Pengobatan Tidak ada pencegahan yang khusus. Pengobatan terhadap penyakit ini dapat dilakukan dengan cara: Obat topikal 1. Obat keratolitik : Salep Whitfield(=AAV II, berisi asidum salisilikum 6%, asidum 2. benzoikum 12% dalam vaselin album ) dioleskan pagi dan malam. 3. Salep AAV I (half strengh Whitfield ointment) tidak efektif. 4. Krim asam Undesilenik 2-3 minggu 5. Krim Imidazol : mikonazol, klotrimazol, ketokonazol dioleskan 2 x sehari. 6. Krim Terbinafin 7. Asam Retinoid 8. Ciclopirox Obat topikal dilanjutkan selama 2-4 minggu sesudah sembuh klinis untuk mencegah kambuh, minimal 3 minggu pengobatan. Dianjurkan dikerok / dikupas dengan penempelan cellophane tape (selotip) terlebih dahulu, baru diolesi obat topikal. Obat oral Indikasi obat oral adalah bila setelah pengobatan topikal yang adekuat tidak sembuh. Obat yang dapat diberikan : 1. Ketokonazol 200 mg/ hari selama 3 minggu. 2. Itrakonazol Pengobatan dengan oral Griseofulvin tidak efektif.

You might also like