You are on page 1of 21

MAKALAH Tata Tulis dalam Karya Ilmiah

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia PKTI Dosen pengampu Ibu Isminatun

Disusun Oleh : Ita Indriana Sari Zaid Wisnu Abdullah Roro Fitri Handayani Esti Septyarina Intan Dina Pratiwi (A420110099) (A420110101) (A420110102) (A420110103) (A420110104)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas kehadirat Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Tata Tulis dalam Karya Ilmiah tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini merupakan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia PKTI dan bertujuan untuk mempelajari Tata Tulis dalam Karya Ilmiah. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam menyusun makalah ini, antara lain: 1. Ibu Isminatun, selaku Dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia PKTI Universitas Muhammadiyah Surakarta; dan 2. Teman-teman yang turut membantu dalam penyusunan makalah ini; Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Wassalamualaikum wr.wb.

Surakarta, 12 Maret 2013

Penulis

DAFTAR ISI
ii

Halaman Judul Kata Pengantar BAB I PENDAHULUAN .. A. Latar Belakang. C. Tujuan. D. Manfaat BAB II ISI A. Pengertian Karya Ilmiah

i ii

Daftar Isi.. iii 1 1

B. Perumusan Masalah.. 1 1 2 3 3 3

B. Sistematika Penulisan Karya Ilmiah 3 1. Bahan Untuk Menulis Karya Ilmiah. 3 2. Pola Ukuran Kertas.. 3. Pola Penulisan Karya Ilmiah. 4. Teknik Penulisan Kutipan. 5. Penulisan Daftar Pustaka.. BAB III PENUTUP. B. Saran.. DAFTAR PUSTAKA 4 5 13 16 16

A. Kesimpulan. 16

3 iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Perguruan Tinggi khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah, seperti: makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Sementara itu makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan kesimpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya ilmiah yang ditulis para pakar dalam bidang persoalan-persoalan yang terjadi. Karya ilmiah ialah laporan tertulis yang memapaparkan hasil

pengkajian atau penelitian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah kelompok dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Terdapat berbagai jenis karya ilmiah, antara lain: laporan penelitian, makalah seminar atau symposium, dan artikel jurnal, yang pada dasarnya kesemuaan itu berasal dari produk keilmuan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (refrensi) bagi ilmuan lain dalam pengkajian dan penelitian selanjutnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan karya ilmiah? 2. Bagaimana tata penulisan karya ilmiah yang baik dan benar? 3. Apa saja aturan dalam menulis karya ilmiah? dan 4. Apa manfaat yang dapat kita peroleh pada saat belajar tata tulis karya ilmiah?

C. Tujuan
1. Memahami pengertian karya ilmiah; 2. Memahami tata cara penulisan karya ilmiah yang baik dan benar;

3. Membantu kita dalam belajar menulis Makalah yang baik; dan 4. Menambah wawasan kami sebagai mahasiswa terhadap penulisan ilmiah. karya

D. Manfaat
1. Memahami pengertian karya ilmiah; 2. Memahami tata cara penulisan karya ilmiah yang baik dan benar; 3. Membantu kita dalam belajar menulis Makalah yang baik; dan 4. Menambah wawasan kami sebagai mahasiswa terhadap penulisan karya ilmiah.

BAB II ISI
A. Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan dapat dipublikasikan yang memapaparkan hasil pengkajian atau penelitian yang telah dilakukan oleh seseorang atau kelompok dengan memenuhi kaidah dan etika penulisa karya ilmiah yang dikukuhkan dan wajib ditaati oleh penulis karya ilmiah. Beberapa karya ilmiah yang perlu kita ketahui diantaranya: laporan penelitian (laporan Biologi), makalah seminar atau symposium, dan artikel jurnal, skripsi, tesis, disertasi. Makalah yaitu karya ilmiah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris dan objektif, yang digunakan untuk memenuhi tugas mata kuliah tertentu, jumlah halaman 15-25 halaman. Skripsi adalah karya ilmiah untuk memenuhi persyaratan mengakhiri studi S-1 dan mencapai gelar sarjana, jumlah halaman 30-60 halaman. Tesis adalah karya ilmiah untuk memenuhi persyaratan mengakhiri studi S-2, jumlah halaman 150-200 halaman. Disertasi adalah karya ilmiah untuk memenuhi persyaratan mengakhiri studi S-2, jumlah halaman 300 halaman atau lebih.

B. Sistematika Penulisan Karya Ilmiah


Penulisan karya ilmiah perlu memperhatikan sistematika yang baik dan benar, diantaranya:

1. Bahan Untuk Menulis Karya Ilmiah


Menggunakan ukuran kertas kuarto (21,5cm x28cm), jumlah halaman makalah15-25 halaman, skripsi 30-60 halaman, tesis 150-200 halaman, disertasi 300 halaman atau lebih.

2. Pola Ukuran Kertas


Pola ukuran kertas dengan garis pembatas kertas bersifat standar margin atas 4cm, bawah 3cm, kiri 4cm, kanan 3cm.

3. Pola Penulisan Karya Ilmiah


Dalam menulis karya ilmiah mengunakan aturan dengan tipe Times New Roman atau Arial dengan font 12 dan spasi 1,5. a. Penulisan Judul Bab, Subbab, dan Anak Subbab Judul bab diketik dengan huruf kapital semua dan diletakkan pada tengah halaman kertas dengan huruf Times New Roman atau Arial yang ditebalkan. Jarak pengetikan, Bab, Subbab dan perinciannya sebagai berikut: jarak pengetikan antara Bab dan Subbab 3 spasi, Subbab dan kalimat di bawahnya 1,5 spasi. Judul Bab diketik di tengah-tengah dengan huruf besar dan dengan jarak 4 cm dari tepi atas tanpa digarisbawahi. Judul Subbab ditulis mulai dari sebelah kiri, huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf besar (huruf kapital), kecuali kata-kata tugas, seperti yang, dari, dan. Judul anak Sub bab ditulis mulai dari sebelah kiri dengan indensi 1 (satu) cm yang diberi garis bawah. Huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf besar (huruf kapital), kecuali kata-kata tugas, seperti yang, dari, dan. Jika masih ada subjudul dalam tingkatan yang lebih rendah, ditulis seperti pada butir (3) di atas, lalu diikuti oleh kalimat berikutnya.

BAB I PERISTIWA OSMOSIS


A. Latar Belakang
Semua zat yang diperlukan tumbuhan seperti CO2, O2, air dan zat hara diperoleh dari lingkungannya, kecuali gas O2 dan CO2. Umumnya zat tersebut di atas diserap dalam bentuk larutan ion. Pada tumbuhan bersel satu penyerapan dilakukan oleh seluruh permukaan tubuh. Mekanisme penyerapan dapat ditunjang oleh berbagai faktor seperti difusi, osmosis, imbibisi, dan transpor aktif.

1. Osmosis
Osmosis adalah perpindahan zat pelarut dari larutan berkonsentrasi rendah ke larutan berkonsentrasi tinggi melalui selaput semipermeabel.

Sumber: Pengarang: Aminah Asngat dan Nunik Kristianingsih, Judul Modul Praktikum Fisiologi Tumbuhan, Tahun terbit: 2013, Penerbit: UMS, Kota terbit: Surakarta Halaman 23.

b. Penulisan Kalimat Penulisan kalimat dalam alinea baru diketik sebaris dengan baris di atasnya dengan jarak 2 spasi. Pengetikan kutipan langsung yang lebih dari 3 baris diketik 1 spasi menjorok ke dalam dan semuanya tanpa diberi tanda petik. c. Penomoran Halaman Bagian pendahuluan yang meliputi halaman judul, nama atau daftar anggota kelompok, kata pengantar dan daftar isi memakai angka romawi dan diketik sebelah kanan bawah (i, ii dan seterusnya). Bagian tubuh atau pokok sampai dengan bagian penutup memakai angka arab dan diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas (1, 2, 3 dan seterusnya). Nomor halaman pertama dari tiap Bab tidak ditulis tetapi tetap diperhitungkan.

4. Teknik Penulisan Kutipan


Tindakan mengutip dalam penulisan karya ilmiah dibenarkan. Tujuan dari tindakan mengutip untuk memberikan kejelasan tentang topik yang sedang dikerjakan, bahkan memberikan penanda penulis menguasai informasi yang sudah ada, bahkan penulis bisaa mengaitkan dengan informasi yang ada tersebut dengan topik yang sedang dikerjakan. Bentuk pengutipan dapat digunakan sebagai bentuk landasan teori untuk memperjelas topik penjelasan dalam laporan dan karya ilmiah yang lain. Pengutipan dalam proses peminjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang atau berupa ucapan seseorang yang ahli dalam bidang yang sedang ditulis. Penulis telah melakukan tindakan baik, sebab penulis telah meneliti informasi yang ada dan telah ditulis oleh orang lain. Tindakan pengutipan ini bukan semata-mata meniru teks oranng lain dan bukan merupakan kesombonngan penulis memajang sejumlah pustaka yang telah dikuasai oleh penulis. Tindakan mengutip ini berbeda dengan

plagiatisme yang bertujuan untuk meniru dan mengakui karya orang lain menjadi karya sendiri.

a. Kutipan
Tindakan pengutipan ini diperbolehkan dengan tujuan yang baik dan tetap mencantumkan nama penulis karya ilmiah yang dikutip. Beberapa tujuan dari pengutipan ini adalah memperkuat pendapat penulis terhadap karya ilmiah yang ditulisnya, membandingkan dengan pendapat penulis, membedakan dengan pendapat penulis tentang apa yang ditulis dalam karya ilmiah, dan alasan lain pengutipan adalah untuk menyanggah pendapat dari seorang penulis. Dalam menulis karya ilmiah pasti kita akan memerlukan pustaka sebagai referensi yang baik, oleh karena itu maka kita perlu mengerti jenisjenis kutipan. Jenis kutipan ada dua, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung, yaitu penulis menulis apa adanya teks yang dikutip. Penulis tidak perlu mengubah baik kata-kata atau ejaan yang digunakan dalam teks yang dikutip. Kutipan langsung dengan cara meminjam sepenuhnya dari penulis.Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengutip: 1) Semua kutipan harus tunduk kepada UU HAKI di Indonesia dan US Copyright Act of 1976. 2) Plagiasi Kutipan kata-kata dan idea seseorang harus diakui secara tertulis. Kelalaian untuk mengakuinya adalah suatu jiplakan (plagiasi). 3) Kutipan prosa Kutipan pendek dan langsung sebaiknya dimasukkan dalam teks di antara tanda kutip awal dan akhir. Kalau panjangnya sampai dua kalimat dan mencapai 8 baris atau lebih, dibuat dalam kutipan blok. Kutipan blok adalah kutipan yang dibuat dalam alinea tersendiri yang dimulai dengan empat ketikan dari batas kiri halaman dan dibuat satu spasi.

4) Epigraf Epigraf yang di tempatkan pada awal suatu tulisan tidak termasuk dalam kutipan. Nama pengarang dan karya disebutkan di bawah kanan tulisan. 5) Kutipan dalam Catatan Berapapun panjang kutipan dalam catatan (catatan kaki atau catatan akhir) harus diawali dan diakhiri dengan tanda kutip.

b.

Cara Mengutip pada Karya Ilmiah

1) Huruf Besar Dalam semua bahasa yang menggunakan huruf Latin, nama orang dan tempat pakai huruf besar: Suharto, Bambang Widoyo, hotel Kaloka, Gereja Immanuel. Tetapi kalau suatu nama menjadi kata jadian dan sudah sudah hilang makna aslinya huruf kecil: masakan india, kunci inggris. Judul buku selain artikel dalam ilmu-ilmu sosial, semua pakai huruf besar kecuali kata penghubung atau kata sandang: Sejarah Nasional Indonesia; Menggunting dalam Selimut; Sasaran Antara Program Pengentasan Kemiskinan; Sasaran Jangka Panjang Program Kemiskinan: Antara Harapan dan Kenyataan; 2) Huruf Miring dan Tanda-Tanda Kutip Huruf-miringkan semua judul buku, buletin, terbitan berkala (majalah, jurnal, surat kabar dan lain-lain). Judul bab atau bagian lain dari buku, dan judul cerpen, essays, dan artikel dalam terbitan berkala menggunakan tanda kutip: Konsep Keadilan Dalam Pancasila, Bab II Konsep Keadilan Barat Tuntut Ganti Rugi Rp150 Juta: Anak Terjatuh dari Lantai 2 Toko,Suara Merdeka Keadilan Timur-Barat: Suatu Perbandingan Jurnal Kritis

Bagian Kedua Konsep Keadilan Dalam Pancasila, Berbagai Konsep Keadilan; 3) Judul disertasi dan karya yang tidak dipublikasikan dibuat dalam tanda kutip: Thoby, A. Mesakh, Konsep Keadilan dalam Pancasila (Ph.D .diss., Satya Wacana Christian University, 2007). Konsep Keadilan dalam Pancasila (Dis. Dr. Universitas Kristen Satya Wacana, 2007) Masalah Agama dan Masyarakat, makalah dalam Seminar Nasional Pluralisme Agama dan Kebangsaan Indonesia; 4) Kitab Suci Judul Kitab Suci (Alkitab, Quran, Talmud, cs) dan nama-nama buku dalam Kitab Suci dan Apokrifa ditulis biasa tanpa miring dan tanda kutip: Bagian ini diambil dari Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari; Kitab Wahyu adalah bagian dari sastra apokaliptik dalam Alkitab; 5) Kata dan Ungkapan Asing Kutipan yang seluruhnya dalam bahasa asing, tidak dihurufmiringkan: Kebingungan yang ditimbulkan oleh tulisan The Jesus Family Tomb adalah ketika ditulis the tomb of Jesus, son of Joseph and five members of his family, including his wife and son, has been discovered. Kata-kata asing yang sudah dapat ditemukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetap ditulis biasa tanpa perlu dihuruf-miringkan; 6) Tanda Kutip Semua kutipan langsung kecuali kutipan blok, dimulai dan diakhiri dengan tanda kutip ganda (. . .). Kalau dalam teks yang dikutip itu terdapat kutipan, maka tanda kutip dari teks yang dikutip itu menggunakan tanda kutip tunggal (. . .). Tanda kutip ganda juga

digunakan untuk menetapkan judul dan kata-kata tunggal, huruf-huruf, nomor-nomor dan konsep-konsep. Sebanyak 21 makalah disiapkan di bawah judul Latar Belakang, Hubungan dengan Kartu Katalog, Teknik-Teknik, dan sebagainya. Penomorannya menjadi 1, seterusnya; 7) Tanda-tanda baca dan Tanda Kutip Titik dan koma, selalu diletakkan di dalam tanda kutip, kecuali titik-dua dan titik-koma di luarnya. Tanda-tanya dan tanda seru diletakkan di luar tanda kutip kecuali kalau menjadi bagian dari kutipan. Bagaimana ia mengatakan kejahatan bisa membawa kebaikan? Seseorang bertanya, Bisakah kambing melahirkan kuda? Teriakan Hidup Pak Lurah! menggema di seluruh desa itu. Anda berbicara dengan dialek asing, kata si kakek. Dalam novel Ashadi Siregar Kampus Biru, si Joko berkata kepada kekasihnya, Benar katamu, sayang. Hawa menjawab, Apakah ular itu berkata Yang hidup tidak akan mati? Saya tidak yakin, bisnis. Kemudian, kata Rosa, bisnis yang dimaksud hanyalah kejujuran. Jawab Tony, Ternyata Apakah bisnis putih? itu menggemparkan juga.?; 8) Penghapusan beberapa kata dalam kalimat, biasanya digantikan dengan tanda tiga titik dengan spasi. Tanda-tanda baca dapat diletakkan sebelum atau sesudah tiga titik tersebut. Keinginannya . . . menjalankan Apa yang selalu menjadi kemauannya sendiri. kata Tony, bahwa yang ia maksudkan adalah 2, dstnya. Atau A, B, dan

c.

Bentuk Kutipan

10

1) Kutipan Langsung Kutipan Langsung harus memperhatikan beberapa aturan agar kutipan dianggap sah oleh penulis. Tata cara penulisan kutipan langsung kurang dari empat baris: a) diintegrasikan (disatukan) dengan teks penulis; b) jarak antarbaris spasi ganda (dua spasi); c) kutipan diapit dengan tanda kutip ; dan d) akhir kutipan diikuti dengan tanda kurung buka, nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan, diakhiri dengan tanda kurung tutup. Tata cara penulisan kutipan langsung lebih dari empat baris: a) kutipan dipisahkan dari teks dengan jarak 2,5 spasi; b) jarak antarbaris satu spasi; c) kutipan boleh diapit dengan tanda kutip; d) akhir kutipan diikuti dengan tanda kurung buka, nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan, diakhiri dengan tanda kurung tutup; dan e) seluruh kutipan menjorok ke dalam 5-7 huruf atau karakter, bila alinea baru yang dikutip, baris pertama ditulis 5-7 huruf atau karakter. 2) Kutipan Tidak Langsung Gagasan yang dikutip diintegrasikan dengan teks; jarak antarbaris dua spasi; tanpa penggunaan tanda kutip; dan diakhiri dengan tanda kurung buka, nama singkat, tahun terbit, dan nomor halaman, diakhiri dengan tanda kurung tutup.

11

d.

Contoh Pengutipan . Generasi muda (mahasiswa) dan hari depan adalah sama-sama merupakan harapan bangsa. Keduanya terlalu erat kaitannya dan terlalu sulit dipisahkan. Hari depan yang dicita-citakan merupakan

tanggungjawab generasi muda atau mahasiswa di kemudian hari. Mahasiswa sebagai bagian generasi muda dan hari depan merupakan dua kesatuan yang sangat erat. Dalam hubungannya dengan tugas dan kewajiban mahasiswa sebagai generasi penerus cita-cita bangsa, maka kedudukan mahasiswa akan semakin penting perannya, terutama posisi mahasiswa yang dipersiapkan sebagai intelektual atau cendikiawan dan pemimpin di hari depan (Leader Off The Future). Dalam kenyataannya opini masyarakat menaruh harapan-harapan terutama kepada mahasiswa untuk memajukan bangsa. Sebagai calon pemimpin, di samping mahasiswa harus memiliki dan mendalami ilmu di Perguruan Tinggi, yakni sebagai calon kelompok intelektual, diharapkan mempersiapkan dirinya, terutama tentang hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan pribadi dan karakternya. Di sisi lain hendaknya mahasiswa mampu bersifat terbuka, berpikir dan berperilaku demokratis, berpandangan luas,

mengembangkan kreatifitas dan inisiatif, peka dan tanggap terhadap permasalahan hidup dan menyadari bahwa kesempatan menjadi mahasiswa, merupakan kesempatan yang sangat berharga. Sumber: Pengarang: M. Furqon Hidayatullah, Judul Pendidikan Karakter: Membangun Peradaban Bangsa, Tahun terbit: 2010, Penerbit: Yuma Pustaka, Kota terbit: Surakarta Halaman 117.

12

Dari contoh kutipan di atas dapat dibentuk Kutipan langsung dan Kutipan tidak langsung sebagai berikut: 1) Kutipan langsung a) kurang dari empat baris Furqon mengatakan, Generasi muda (mahasiswa) dan hari depan adalah sama-sama merupakan harapan bangsa. Keduanya terlalu erat kaitannya dan terlalu sulit dipisahkan. (2010: 117). . b) lebih dari empat baris Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Furqon berikut: Mahasiswa sebagai bagian generasi muda dan hari depan merupakan dua kesatuan yang sangat erat. Dalam hubungannya dengan tugas dan kewajiban mahasiswa sebagai generasi penerus cita-cita bangsa, maka kedudukan mahasiswa akan semakin penting perannya, terutama posisi mahasiswa yang dipersiapkan sebagai intelektual atau cendikiawan dan pemimpin di hari depan (Leader Of The Future). Dalam kenyataannya opini masyarakat menaruh harapan-harapan terutama kepada mahasiswa untuk memajukan bangsa (Furqon, 2010: 117). . 2) Kutipan tidak langsung Furqon Hidayatullah (2010: 117) menyatakan bahwa seorang mahasiswa sebagai bagian generasi muda di masa depan adalah sebagai calon pemimpin yang harus memiliki dan mendalami ilmu Perguruan Tinggi, yang mampu bersikap tebuka, berpikir, dan berperilaku demokratis, kreatif dan inisiatif terhadap kesempatan yang sangat berharga atau

13

.mahasiswa sebagai bagian generasi muda di masa depan adalah sebagai calon pemimpin yang harus memiliki dan mendalami ilmu Perguruan Tinggi, yang mampu bersikap tebuka, berpikir, dan berperilaku demokratis, kreatif dan inisiatif terhadap kesempatan yang sangat berharga (Furqon Hidayatullah, 2010: 117).

5. Penulisan Daftar Pustaka


1. Cara Menulis Daftar Pustaka berupa Buku Ditulis berurutan mulai dari nama penulis, tahun penerbitan buku, judul buku (dengan huruf miring), tempat penerbitan, dan nama penerbit. Misalnya adalah sebagai berikut. Keraf, Gorys. 2005. Komposisi. Flores: Nusa Indah. 2. Cara Menulis Daftar Pustaka yang Berasal dari Buku Kumpulan Artikel Penulisannya sama dengan cara di atas, hanya ditambah dengan( Ed.) diantara nama penulis dan tahun penerbitan. Misal: Dick, Hartoko (ed.). 2004. Golongan Cendekiawan: Mereka yang Berumah di Angin. Jakarta: Gramedia. 3. Cara Menulis Daftar Pustaka dengan Mengambil Satu Artikel dari Buku Kumpulan Artikel Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti tahun penerbitan, judul artikel yang diapit oleh tanda kutip tanpa huruf miring. Setelah itu ditulis nama editor, judul buku, kumpulan artikel, dan nomor halaman. Misal: Geertz, Clifford. 2003. Cendekiawan di Negara Berkembang. Dalam Kemala Sartika (Ed.), Menjelajah Cakrawala: Kumpulan Karya Visioner Soedjatmoko. Jakarta: Gramedia.

14

4. Cara Menulis Daftar Pustaka yang Berasal dari Artikel dalam Jurnal Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti tahun, judul artikel, nama jurnal, tahun, dan nomor. Misal: Hanafi, A. 1989. Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi. Forum Penelitian, 1 (1): 33-47. 5. Cara Menulis Daftar Pustaka yang Berasal dari Artikel Majalah atau Koran Nama penulis ditulis terlebih dahulu dilanjutkan dengan tanggal, bulan, dan tahun (jika ada). Nama majalah atau koran dicetak miring diikuti dengan nomor halaman. Misal: Gardner, H. 1998. Do Babies Sing A Universal Song?. Psychological Today, hal. 70. 6. Cara Menulis Daftar Pustaka dari Koran Tanpa Penulis Nama koran ditulis terlebih dahulu diikuti dengan tanggal, bulan, tahun terbit, judul, dan nomor halaman. Misal: Kompas.18 Maret 2005. Rawan Pangan, Tanpa Basis Sumber Daya Lokal, hal. 41. 7. Daftar Pustaka dari Karya Terjemahan Nama penulis asli ditulis terlebih dahulu diikuti tahun terbit tulisan asli, judul terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbit dan nama penerbit terjemahan. Misalnya sebagai berikut. Eangleton, Terry. 1988. Teori Sastra: Satu Pengenalan. Terjemahan oleh Mohammad Haji Saleh. 2004. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka. 8. Daftar Pustaka dari Skripsi, Tesis, atau Disertasi Nama penulis diikuti dengan tahun yang tercantum pada sampul, judul skripsi, tesis, atau disertasi yang diapit dengan tanda kutip, diikuti jenis karya ilmiah, nama kota tempat perguruan tinggi, nama fakultas, dan nama perguruan tinggi. Misalnya sebagai berikut.

15

Paramita, Pradnya. 2007. Pengaruh Bioteknologi Pertanian terhadap Proses Pematangan Tomat. Skripsi. Surakarta: Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret. 9. Daftar Pustaka dari Internet Nama penulis diikuti dengan tahun, judul karya yang diapit tanda kutip, diakhiri alamat sumber pustaka dan tanggal akses. Misal: Herusatoto. 2002. Bioteknologi Pertanian (online),

(http://www.change.jayaHeru.com/Biotekpertan04.htm, diakses tanggal 12 Desember 2002).

16

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan dapat dipublikasikan yang memapaparkan hasil pengkajian atau penelitian yang telah dilakukan oleh seseorang atau kelompok dengan memenuhi kaidah dan etika penulisan karya ilmiah yang dikukuhkan dan wajib ditaati oleh penulis karya ilmiah. Penulisan karya ilmiah menggunakan kertas HVS dengan huruf Times New Roman atau Arial 12 point, kecuali judul 14 atau 16 point. Garis pembatas standart. Sistem penomoran angka romawi kecil, angka romawi besar, dan angka arab. Pengutipan tunduk kepada UU HAKI di Indonesia dan US Copyright Act of 1976. Sedangkan daftar pustaka sesuai dengan kaidah penulisan yang berlaku.

B. Saran
Kami selaku penulis menyadari bahwa makalah yang berjudul TATA TULIS PENULISAN KARYA ILMIAH masih banyak kesalahan atau sangat jauh dari hasil yang diharapkan, oleh karena itu kami mohon saran dan masukan yang positif agar kami bisa membuat makalah yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi mahasiswa dan masyarakat.

17

DAFTAR PUSTAKA

Asngat, Aminah. Nunik Kristianingsih. 2013. Modul Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Surakarta: UMS. Herusatoto. 2002. Bioteknologi Pertanian (online), (http://www.chang.jayaheru.com/biotenologipertan04.htm), diakses tanggal 9 Maret 2013. Hidayatullah, Furgon. 2010. Pendidikan Karakter: Membangun Peradaban Bangsa. Surakarta: Yuma Pustaka. Nasucha, Yakub, dkk. 2011. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta: Media Perkasa.

18

You might also like