You are on page 1of 4

Salah satu struktur tradisional adalah struktur kabel, seperti contohnya pada tali yang digunakan untuk mengikat

objek yang tidak dapat disatukan. Kabel juga biasa digunakan dalam pembuatan bangunan skala kecil seperti tenda dan jembatan. Dengan sistem konstruksi kabel berbagai bentuk semipermanen dapat diciptakan dengan mudah dan cepat. Penggunaan struktur kabel sebagai elemen structural didukung dengan ditemukannya struktur rantai yang dibuat dari besi tempa. Tapi keterbatasan ilmu analisa struktur pada zaman dulu struktur kabel hanya dapat digunakan sebagai elemen penguat dalam konstruksi, karena belum dapat mengatasi faktor beban dan angin. Pada abad ke-19 Vladimir Shukov, seorang teknisi Rusia menciptakan ilmu pengetahuan tegangan dan deformasi pada struktur tensil dan diaplikasi dalam konstruksi bangunan bentang menengah dan lebar. Dari penemuan inilah struktur kabel terus berkembang hingga masa kini. Dengan struktur kabel arsitek dapat menciptakan ruang dalam yang sangat luas tanpa kolom, dengan massa bangunan yang sangat ringan dan transparan. Keuntungan struktur kabel terletak pada fleksibilitas pemakaian dan pra-pabrikasi pembuatannya, sehingga siap untuk dipasang di tempat konstruksi dan dapat dikerjakan dalam waktu yang singkat. Aspek penting dalam proses pembangunan struktur kabel: Form finding, bentuk geometri struktur kabel Hitungan dan sistem pemberian gaya prategang Penentuan tipe dan jenis bahan kabel Penetuan panjang terpotong kabel dengan tepat Perancangan bentuk dan detil pemegang kabel Pemilihan pelindung terhadap bahaya korosi Proses pabrikasi dan pemasangan

Melalui teknik prategang, kabel sebagai elemen struktur yang tadinya hanya mampu memikul aksial tarik menjadi elemen struktur yang mampu memikul aksial tekan dan mempunyai kekakuan lentur. bila seluruh sistem jaringan kabel tersebut diberi gaya prategang, maka jaringan kabel mampu memikul berbagai kombinasi pembebanan luar. Besarnya gaya prategang yang diberikan, harus diberikan sedemikian besarnya sehingga kita dapat menghindari adanya kabel dalam keadaan tanpa tegangan tarik (pasif). Hal ini untuk menghindari terjadinya penurunan kekakuan struktur, yang menyebabkan membesarnya deformasi. Transfer gaya prategang pada jaringan kabel, dilakukan dengan memasang kabel utama pada tepi jaringan, dimana kabel utamanya harus dipasang dengan bentuk lengkung. Dengan cara menarik kabel utama ini, maka gaya prategang akan ditransfer pada seluruh jaringan kabel. Berbeda dengan perencanaan bangunan yang mempunyai bentuk standar seperti lingkaran, persegi dan lain-lain, maka untuk struktur kabel yang digunakan untuk atap stadion ataupun lainnya dengan bentang sangat lebar, maka proses perencanaannya dimulai dengan pencarian bentuk geometrinya, dikenal

sebagai metoda form finding. Proses ini diperlukan agar diperoleh bentuk atap yang unik dan estetis, tapi bentuk ini justru merupakan bentuk yang optimal ditinjau dari segi struktur. Struktur kabel ruang membagi pembebanannya melalui elemen tarik seperti halnya pada sistem rangka batang, dimana resultan gayanya bisa bertemu pada satu titik ataupun dari titik pertemuan ini garis resultan gayanya harus berubah atau berbelok. Yang penting untuk diperhatikan, adalah bahwa pada perancangan struktur kabel untuk semua kombinasi pembebanan seluruh kabel berada dalam keadaan tarik. Dudukan untuk pelengkung kabel Pengangkuran 3 tipe penampang kabel, spiral strands, full locked coil cables dan structural wire ropes Struktur kabel paling banyak digunakan untuk atap stadion olah raga, karena stadion olah raga memang memerlukan ruang yang bebas kolom pada bagian dalamnya. Kombinasi struktur kabel dan tekstil merupakan solusi bagi keperluan untuk perancangan atap stadion olah raga yang dapat digerakan tutup buka

Olympiastadion Munich, Jerman. Dibangun tahun 1972 Kapasitas 80.000 orang (sekarang hanya 69.250 orang) Fungsi sebagai tempat utama perayaan Summer Olympics tahun 1972, pertandingan sepak bola dan sekarang digunakan untuk public use sebagai taman dengan olah raga sebagai fokus utama. Yang berperan dalam pembangunan: Frei Otto, Fritz Leonhardt, Wolfhardt Andra (structural engineering) Gunter Behnisch (architect) Gunther Grzimek (landscape design)

Konsep Olympiastadion dianggap revolusioner pada masanya, hal ini dikarenakan rancangan membran kanopi dengan bahan akliriknya yang besar dan lebar yang distabilisasi dengan sambungan kabel baja yang disambungkan lagi dengan kabel baja yang lebih besar sepanjang bentangnya yang berakhir pada pijakan beton disisi-sisinya.

Rancangan atap jaring dengan struktur kabel harus memikirkan dua faktor utama: angin, salju dan hujan es. Salju dan es yang berkumpul di atas atap dapat menimbulkan bahaya pada strukturnya. Masalah ini dapat diselesaikan dengan cara memberi kipas di bawah kanopi untuk mencairkan salju di atasnya.

Grid dari atap stadium ini terdiri dari Sembilan kolom utama yang membentuk gubahan jaring-jaring dengan kabel baja setebal 25mm yang membentuk grid selebar 762 mm. Mulanya, penutup atap bangunan ini ditentukan berupa kanvas yang digantung dibawah kabel, namun diganti menjadi bahan panel aklirik dengan ukuran 2.9 m x 2.9 m yang dipasang di atas kabel. Jarak antara as kolom: 65 m Tinggi maksimal kolom: 50-70 m

Kabel tarik yang menarik atap jaring merupakan kabel doubly curved (dua kabel yang disatukan). Kabelkabel ini untuk menahan kanopi dari terpaan angin ke atas. Total kabel baja yang dipakai pada bangunan ini termasuk stadium utama dan fasilitas lainnya mencapai 408 km dan total gaya tarik yang dapat diterima adalah sebesar 5000 ton.

Awalnya fondasi yang akan dipakai adalah berupa pondasi dalam prestress. Namun, peraturan setempat mengharuskan pondasi lajur untuk menghasilkan stabilitas. Pondasi lajur ini memiliki kedalaman 18 m dan lebar 6 m. Ukuran pondasi yang besar ini diperlukan untuk menahan gaya tarik yang sangat kuat yang dihasilkan oleh angin serta menahan bangunan agar tidak berkembang

Struktur atap dan tribun merupakan struktur yang terpisah dengan struktur atap. Kolom utama di tengah sebagai struktur tekan menopang kabel yang menarik struktur panel atap. Sambungan yang terjadi antara kolom tekan dengan kabel, panel atap dengan kabel dan kabel dengan pedestal adalah sendi. Efek fluttering diatasi dengan menarik kebawah struktur yang menahan panel atap menggunakan kabel.

Sambungan struktur kabel pada struktur atap bangunan ini seluruhnya adalah sambungan sendi karena panel aklirik dengan lis perunggu reflektif yang ringan. Sendi dipakai untuk memfleksibelkan struktur namun tetap kaku dan seimbang dengan cara penarikan struktur kebawah untuk mengkakukan struktur.

Penyaluran beban Kabel yang berfungsi sebagai struktur tarik utama yang menopang atap, tiang berdiameter 9 ft yang berperan sebagai struktur tekan utama yang menopang atap melalui kabel. Material atap yang digunakan adalah perunggu reflektif dengan panel aklirik. Beban atap yang menaungi sebagian bangku penonton yang condong ke bawah ditopang oleh kabel baja yang menarik, kemudian diteruskan ke tiang utama yang menopang ke tanah. Agar tiang tersebut tidak jatuh ke depan, maka tiang itu sendiri ditarik oleh kabel yang diteruskan ke pedestial di tanah. Selain oleh kabel, atap (bagian luar) juga ditopang oleh masing-masing dua kabel sekunder pada tiap modulnya. Sepanjang atap bagian dalam diikat oleh pipa baja yang diteruskan ke tanah, menahan agar atap bagian dalam tidak terangkat ke atas (uplift) yang disebabkan oleh angin.

Dibutuhkan struktur tambahan untuk menopang kabel (kabel tidak bisa berdiri sendiri). Pada bangunan ini, digunakan kolom utama yang menopang kabel yang menarik atap tersebut.

You might also like