You are on page 1of 15

BAB I

Sifat Fisik Mineral

1.1

Mineral Kianit

Gambar 1.1 Mineral Kianit

1.2

Rumus Kimia : Al2SiO5 Sistem kristal : Triklin. Warna : Biru karakteristik, hijau, putih, atau abu-abu. Kilap: Kaca, atau mutiara pada permukaan belahan Transparansi : transparan sampai translusen. Cerat : Putih. Belahan : {100} sempurna, dan {010} baik. Pecahan : Kekerasan : 4 - 5 paralel sumbu c, dan 6 - 7 paralel sumbu b kristalografi. Berat jenis : 3,55 - 3,66. Kemagnetan :

Mineral Andalusit

Gambar 1.2 Mineral Andalusit

Rumus Kimia : Al2SiO5

1.3

Sistem kristal : Ortorombik. Warna : Putih, abu - abu, merah - mawar, coklat, terkadang hijau (varitas viridin). Kilap : Kaca, terkadang buram/pudar Transparansi : Transparan sampai translusen. Cerat : Putih. Belahan : {110} jelas. Pecahan : Kekerasan : 7 - 7,5. Berat jenis : 3,16 - 3,24. Kemagnetan :

Mineral Staurolit

Gambar 1.3 Mineral Staurolit

Rumus Kimia : FeAl4Si2O10(OH)2 Sistem kristal : Monoklin Warna : Coklat - merah sampai hitam kesoklatan. Kilap: Kaca, terkadang resin. Transparansi : Translusen. Cerat : Abu-abu. Belahan : {010} jelas. Pecahan : Kekerasan : 7 - 7,5. Berat jenis : 3,7 - 3,8. Kemagnetan :

1.4

Mineral Epidot

Gambar 1.4 Mineral Epidot

1.5

Rumus Kimia : Ca2Al2FeAl2OSiO4SiO7OH. Sistem Kristal : Monoklin. Warna : Hijau gelap, hijau kekuningan, hitam. Kilap: Kaca. Transparansi : Transparan mendekati opaq. Cerat : Putih keabuan. Belahan : {001} Sempurna. Pecahan : Uneven. Kekerasan : 6 - 7. Berat jenis : 3,35 3,45. Kemagnetan :

Mineral Garnet

Gambar 1.5 Mineral Garnet

Rumus kimia : Al3B2(SiO4)3 Sistem kristal: Isometrik. Warna : Merah, oranye, kuning, hijau, biru, ungu, coklat, hitam, merah muda dan tidak berwarna. Tranparansi : Transparan. Cerat : Putih.

1.6

Kilap : Kaca atau Resin Belahan : Tidak Jelas. Pecahan : Conchoidal menuju uneven Kekerasan : 6,5 - 7,5. Berat jenis : 3,3 4. Kemagnetan :

Mineral Klorit

Gambar 1.6 Mineral Klorit

1.7

Rumus Kimia : (Mg,Fe)3(Si,Al)4O10 (OH)2(Mg,Fe)3(OH)6 Sistem kristal : Monoklin. Warna : Hijau. Kilap : Sutera. Transparansi : Opaque. Cerat : Hijau Belahan : Belahan sempurna 2 arah. Pecahan : Lammelar. Kekerasan : 2,5. Berat jenis : 2,2 2,6.

Mineral Tremolit

Gambar 1.7 Mineral Tremolit

1.8

Rumus Kimia : Ca2Mg5Si8O2(OH)2 Sistem kristal : Monoklin. Warna : Putih atau abu - abu tetapi dapat hijau, kuning dan ungu. Kilap: Kaca atau sutra ke guram. Transparansi : translusen sampai transparan. Cerat : Putih. Belahan : Sempurna 2 arah. Pecahan : Uneven. Kekerasan : 5 - 6. Berat jenis : 2,9 3,1.

Mineral Kardiorit

Gambar 1.8 Mineral kardiorit 1.9 Rumus Kimia : {Ca2}{Al2Fe3+}[O|OH|SiO4|Si2O7]. Sistem kristal : Orthorombik. Warna : Biru, ungu kebiruan, kehijauan, coklat kekuningan, abu-abu; tidak berwarna menjadi biru sangat pucat pada bagian tipis. Kilap: Lemak atau kaca. Transparansi : Cerat : Putih. Belahan : Baik pada {100}, buruk pada {001} dan {010}. Pecahan : Subchoncoidal. Kekerasan : 7 7,5. Berat jenis : 2,57 2,66.

Mineral Silimanit

Gambar 1.8 Mineral Silimanit

Rumus Kimia : Al2SiO5. Sistem kristal : Orthorombik. Warna : Tidak berwarna atau putih ke abu-abu, juga cokelat, kuning, kuning - hijau, abu-abu - hijau, biru - hijau, biru, tak berwarna pada bagian tipis.

1.10

Kilap: Sutera, kaca menuju intan. Transparansi : Transparan menuju translucent. Cerat : Putih. Belahan : {010} sempurna. Pecahan : Splintery. Kekerasan : 7. Berat jenis : 3,24.

Mineral Aktinolit

Gambar 1.10 Mineral Aktinolit Rumus Kimia : Ca2(Mg,Fe)5Si8O22(OH)2 Sistem kristal : Monoklin Warna : pucat sampai hijau tua hijau, kekuning-kuningan dan hitam, putih atau abu-abu ketika dalam bentuk asbes Kilap: Kaca Transparansi : Tranparan menuju translucent

1.11

Cerat : Putih Belahan : Sempurna sepanjang {110}. Pecahan : Uneven Kekerasan :5 - 6 Berat jenis : 3

Mineral Serpentin

Mineral 1.11 Mineral Serpentin

Rumus Kimia : (Mg,Fe)3Si2O5(OH)4 Sistem kristal : Antigorite; (Mg,Fe)3Si2O5(OH)4; monoclinic. Clinochrysotile; Mg3Si2O5(OH)4; monoclinic. Lizardite; Mg3Si2O5(OH)4; trigonal and hexagonal. Orthochrysotile; Mg3Si2O5(OH)4; orthorhombic. Parachrysotile; (Mg,Fe)3Si2O5(OH)4; orthorhombic.

Warna : Hijau olive, kuning atau keemasan, coklat, atau hitam Kilap: Kaca, lilin, atau sutera Transparansi : Kristalnya adalah translucent dan massanya adalah opaq Cerat : Putih Belahan : Lizardite dan antigoraite belahan baik satu arah. Pecahan : conchoidal pada antigorite dan lizardite, splintery pada crysotile Kekerasan : 3 4,5 Berat jenis : 2,2 2,6

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Mineral Kianit Mineral kianit termasuk ke dalam sistem kristal triklin dimana kristalnya berbentuk tabular memanjang serta berupa massa yang terbilah. Mineral ini memiliki kilap kaca dimana saat mineral terkena cahaya memberikan kesan seperti kaca atau gelas dan juga ada yang menunjukkan kilap mutiara dimana saat terkena cahaya memberikan kesan seperti mutiara atau seperti bagaian dalam dari kulit kerang. Biasanya kilap mutiara ditimbulkan oleh mineral transparan yang berbentuk lembaran. Mineral kianit memiliki cerat berwarna putih yang berbeda dengan warna asli yang ditampilkan mineral tersebut. Mineral Kianit merupakan mineral yang terbentuk melalui proses metamorfisme regional berderajat menengah. Metamorfisme regional merupakan metamorfosa yang terjadi pada daerah yang luas. Mineral kianit terbentuk pada daerah yang kaya akan unsur Al sehingga memiliki rumurs kimia Al2SiO5. Mineral ini biasanya banyak ditemukan pada batuan metamorf sekis dan genes serta seringkali ditemukan juga dalam urat urat kuarsa dan pegmatit yang meotong batuan tersebut. Asal dari mineral ini adalah dari Amerika. Mineral ini juga memiliki manfaat diantaranya adalah untuk dibuat batu permata dan bermanfaat dalam pembuatan busi. 2.2 Mineral Andalusit Mineral andalusit berasal dari Australia. Mineral andalusit termasuk ke dalam sistem kristal ortorombik dimana kristalnya bebentuk prismatik kasar. Mineral ini memiliki kilap kaca dimana saat mineral terkena cahaya memberikan kesan seperti kaca atau gelas. Mineral andalusit memiliki memiliki warna yang beragam yaitu putih, abu-abu, merah-mawar, coklat,

terkadang hijau. Walaupun memiliki warna mineral yang beragam namun cerat yang dihasilkannya adalah hanya warna putih. Mineral ini dapat terbentuk pada serpih yang termetamorfisme kontak serta dapat juga terbentuk pada metamorfisme regional. Apabila pada metamorfisme kontak berasosiasi dengan mineral kordierit dan pada metamorfisme regional berasosiasi dengan mineral kianit atau silimanit. Mineral ini juga dapat ditemukan pada pegmatit. 2.3 Mineral Staurolit Mineral staurolit termasuk ke dalam sistem kristal Sistem Monoklin dimana kristalnya prismatic dengan bentuk umum {110}, {010}, {001}, dan {101} serta umumnya kembar bersilang pada bidang {031} dengan sudut hampir 90 , atau {231} dengan sudut hampir 60. Mineral ini memiliki kilap kaca dimana saat mineral terkena cahaya memberikan kesan seperti kaca atau gelas. Mineral Staurolit berwarna coklat-merah sampai hitam kecoklatan namun memiliki warna cerat yang berbeda dengan warna tampilan mineralnya yaitu abu abu. Mineral ini berasal dari Amerika. Mineral staurolit terbentuk pada batuan metamorfik berderajat menengah serta dijumpai pada sekis dan genes yang kaya akan kandungan unsur Al. 2.4 Mineral Epidot Mineral kianit termasuk ke dalam sistem kristal monoklin. Mineral ini memiliki kilap kaca dimana saat mineral terkena cahaya memberikan kesan seperti kaca atau gelas. Mineral ini bemiliki belahan sempurna yaitu bidang belahan sangat rata dan agak sukar bila pecah tidak melalui bidang belahan. Epidot terjadi di dalam batuan metamorfosa, hasil alterasi dari mineral feldspar, piroksen, amphibol, dan biotit. Sering berasosiasi dengan klorit, epidot juga terbentuk selama proses metamorfosa pada batu gamping yang murni dan khusus kharakteristiknya untuk endapan endapan metamorfosa kontak.

2.5

Mineral Garnet Garnet adalah jenis kelompok mineral yang semuanya pada dasarnya memiliki struktur kristal yang sama isometrik tetapi bervariasi dalam komposisi kimia dan sifat-sifat fisik mereka. Spesies Garnet ditemukan dalam berbagai warna termasuk merah, oranye, kuning, hijau, biru, ungu, coklat, hitam, merah muda dan tidak berwarna. Namun yang paling langka adalah garnet biru. Garnet adalah nesosilicates memiliki rumus X3Y2 umum (SiO4) 3. Situs X biasanya ditempati oleh kation divalen (Ca2+, Mg2+, Fe2+) dan situs Y dengan kation trivalen(Al3+, Fe3+, Cr3+) dalam kerangka oktahedral / tetrahedral dengan [SiO4]4- menduduki tetrahedral. Garnet yang paling sering ditemukan dalam kebiasaan kristaldodecahedral, tetapi juga sering ditemukan dalam kebiasaan trapezohedron. Mereka mengkristal dalam sistem kubik, memiliki tiga sumbu yang semuanya dengan panjang yang sama dan tegak lurus satu sama lain. Karena komposisi kimia garnet bervariasi, obligasi atom dalam beberapa spesies lebih kuat daripada yang lain. Akibatnya, kelompok mineral ini menunjukkan berbagai kekerasan pada Skala Mohs sekitar 6,5-7,5. Terbentuk secara malihan (metamorfik) yaitu endapan mineral yang terbentuk akibat proses malihan pada kondisi temperatur dan tekanan tinggi. Batuan metamorf mengkristal dalam sistem kubik dengan bentuk

rhombdodecahedral atau trapezohedral atau kombinasi dari keduanya. Karena garnet cenderung mempunyai pemecahan yang rendah sehingga jika terjadi pecahan akan menjadi potongan-potongan kecil dengan bentuk sudut tajam dan tidak merata yang dianggap sebagai fitur karakteristik dari abrasif yang baik dan dinilai sebagai abrasif alami. Garnet adalah mineral umum dari batuan metamorf seperti gneiss dan sekis dari yang bersifat basa sampai asam, kapur kristal dan pegmatites. Garnet banyak ditemukan di sekis mika dan batuan metamorf yang mengandung alumina dan besi. Varietas yang berbeda dari garnet memiliki ion logam yang berbeda, seperti besi, magnesium aluminium, dan kromium.

Dikarenakan garnet mempunyai fraktur yang terbentuk secara alami dan membentuk bentuk dan warna yang unik dan indah serta dianggap mempunyai nilai ekonomis tinggi, garnet kebanyakan dimanfaatkan sebagai perhiasan. 2.6 Mineral Klorit Mineral Klorit memiliki bentuk kristal Monoklin dan tergolong dalam golongan mineral silikat. Pada peraga batu ini didapatkan kenampakan warna hijau. Dan setelah dicerat yakni digores, warna goresannya adalah hijau. Tingkat kekerasan yang dimiliki oleh mineral ini adalah sebesar 2,5 skala Mohs, dapat dibuktikan dengan menggoreskan mineral ini dengan uang logam cukup mudah. Mineral ini tidak dapat ditembus cahaya (tidak tembus cahaya/ opaque) dan memilikki kilap sutera. Mineral peraga memiliki berat jenis 2,2 2,6 g/ dan memiliki belahan sempurna (dua arah), dimana mineral ini memiliki belahan mudah untuk dibelah. Serta mempunyai pecahan even. Yang dimaksud dengan even adalah mineral ini menampakan permukaan yang rata dan halus. Jika dilihat dari luar, mineral ini terliaht kokoh, akan tetapi ternyata sifat dalam mineralnya rapuh. Berdasarkan uji magnet, tergolong dalam paramagnetik (sedikit tertarik oleh medan magnet). Mineral ini terbentuk melalui proses metamorfisme oleh tekanan. Di alam, biasanya klorit berasosiasi dengan mineral-mineral kritobalit, granit dan lain-lain. 2.7 Mineral Tremolit Mineral ini memiliki rumus kimia Ca2Mg5Si8O2(OH)2 sehingga termasuk kedalam kelas silikat. Mineral tremolit termasuk ke dalam kelompok amphibol. Tremolit ditemukan dalam warna yang beragam yaitu putih, abu abu, hijau, kuning dan ungu namun ceratnya hanya satu warna yaitu putih. Tremolit sistem kristalnya adalah monoklin dengan simbol Herman Mauguin 2/m. Pecahan dari mineral ini adalah uneven. Uneven adalah permukaan pecahannya kasar dan tidak beraturan.

Tremolite adalah mineral yang relatif umum di beberapa batuan metamorf. Tremolite merupakan indikator kelas metamorf karena pada suhu tinggi itu mengkonversi ke diopside. Tremolite terjadi sebagai hasil metamorfosis kontak kalsium dan magnesium yang kaya akan batuan sedimen yang mengandung silika dan dalam fasies greenschist batuan metamorf berasal dari batuan ultramafik atau magnesium karbonat bantalan. Mineral asosiasinya adalah kalsit, dolomit, grossular, wollastonite, talk, diopside, forsterit, cummingtonite, riebeckite dan winchite. Tremolite pertama kali dijelaskan pada 1789 untuk kejadian yang di Campolungo, Piumogna Valley, Leventina, Ticino (Tessin), Swiss. 2.8 Mineral Kardiorit Mineral kardiorit memiliki rumus kimia

{Ca2}{Al2Fe3+}[O|OH|SiO4|Si2O7] sehinga termasuk ke dalam mineral silikat. Sistem Kristal dari mineral ini adalah orthorombik dengan simbol Herman Mauguin 2/m 2/m 2/m, sehingga termasuk ke dalam kelas Kristal dypiramial. Meskipun mineral ini ditemukan dalam berbagai warna yaitu Biru, ungu kebiruan, kehijauan, coklat kekuningan, abu-abu, tidak berwarna menjadi biru sangat pucat pada bagian tipis namun memiliki satu warna cerat yaitu putih. Kilap dari mineral ini adalah lemak dan kaca. Kilap lemak adalah kilap yang seakan akan terlapisi oleh lemak sedangkan kilap kaca adalah saat mineral terkena cahaya memberikan kesan seperti kaca atau gelas. Mineral ini memiliki pechan subconchoidal, dimana pecahan subconchoidal mirip dengan conchoidal tetapi tidak melengkung. Kordierit biasanya terjadi pada kontak atau metamorfosis batuan daerah berlempung. Hal ini sering terjadi pada hornfels yang diproduksi oleh metamorfisme kontak batuan pelitic. Kordierit juga terjadi di beberapa granit, pegmatit, dan norites dalam magma gabbroic. Kordierit terjadi pada zona kontak granit di Tambang Timah Geevor di Cornwall. 2.9 Mineral Silimanit

Mineral silimanit memiliki rumus kimia Si2O5 sehingga termasuk kedalam golongan silikat. Sistem Kristal dari mineral ini adalah orthorombik dan memiliki simbol Herman Mauguin 2/m 2/m 2/m dengan kelas Kristal dypiramidal. Mineral ini ditemukan dalam warna yng beragam yaitu Tidak berwarna atau putih ke abu-abu, juga cokelat, kuning, kuning - hijau, abu-abu - hijau, biru - hijau, biru, tak berwarna pada bagian tipis tetapi warna dari ceratnya adalh hanya putih. Kilap dari minerl ini adalah sutera, kilap sutera adalah kilapnya seperti sutera dan biasanya ditemukan pada mineral yang berserat. Mineral ini juga menunjukkan kilap kaca menuju intan. Pecahan dari mineral ini adalah splintery, yaitu memanjang tajam. Sillimanit adalah satu dari tiga alumino-silikat polimorf, dua lainnya adalah andalusit dan kianit. Berbagai umum sillimanit dikenal sebagai fibrolite, dinamakan demikian karena mineral ini muncul seperti sekumpulan serat memutar bersama-sama bila dilihat dalam bagian tipis atau bahkan oleh mata telanjang. Kedua bentuk berserat dan sillimanite biasa ditemukan pada batuan sedimen bermetamorfosa. Ini merupakan mineral indeks yang menunjukkan suhu tinggi. Mineral ini biasanya terdapat dalam gneiss dan granulite. Sillimanite ditemukan di Brandywine Springs, New Castle County, Delaware, Amerika Serikat. 2.10 Mineral Aktinolit Mineral kardiorit memiliki rumus kimia Ca2(Mg,Fe)5Si8O22(OH)2]. Sistem Kristal dari mineral ini adalah orthorombik dengan simbol Herman Mauguin 2/m dengan bentuk prismatic. Pecahan dari Mineral ini adalah uneven, yaitu pecahannya kasar dan tidak beraturan. Kilapnya adalah kaca mendekati guram, yaitu kilap kaca yang sedikit mendekati kilap guram. Aktinolit umumnya ditemukan dalam batuan metamorf, seperti kontak aureoles sekitar batuan beku intrusif didinginkan. Hal ini juga terjadi sebagai produk dari metamorfosis kaya magnesium batugamping.

Aktinolit berserat adalah salah satu dari enam jenis yang diakui asbes, serat-serat yang sangat kecil sehingga mereka bisa masuk paru-paru dan merusak alveoli. Asbes aktinolit pernah ditambang sepanjang Jones Creek di Gundagai, Australia. 2.11 Mineral Serpentin Mineral ini memiliki rumus kimia (Mg,Fe)3Si2O5(OH)4, sehingga termasuk ke dalam kelas silikat. Mineral ini ditemukan dalam beragam warna yaitu Hijau olive, kuning atau keemasan, coklat, atau hitam, namun cerat yang dihasilkannya adalah hanya warna putih. Serpentine sebenarnya adalah nama yang umum diterapkan pada beberapa anggota kelompok polimorfik. Mineral ini memiliki dasarnya kimia yang sama tetapi struktur yang berbeda. Berikut ini adalah daftar mineral ini, formula dan kelas simetri: 1. Antigorite; (Mg,Fe)3Si2O5(OH)4; monoclinic. 2. Clinochrysotile; Mg3Si2O5(OH)4; monoclinic. 3. Lizardite; Mg3Si2O5(OH)4; trigonal and hexagonal. 4. Orthochrysotile; Mg3Si2O5(OH)4; orthorhombic. 5. Parachrysotile; (Mg,Fe)3Si2O5(OH)4; orthorhombic. Kelompok serpentin (antigorit krisotil), umumnya terbentuk dari hasil ubahan mineral mafic (terutama kelompok olivin dan piroksen). Biasanya Serpentin terkena proses altrasi akibat hidrasi metamorfik. Krisotil merupakan salah satu anggota kelompok mineral serpentin, sedangkan anggota lainnya adalah lizardit dan antigorit Di antara ketiga mineral ini, lizardit yang paling banyak dijumpai dan yang paling sedikit adalah krisotil, namun yang paling terkenal adalah krisotil, karena mineral ini umumnya dijumpai dalam bentuk serat berkilap mutiara yang merupakan sumber utama pembuatan asbes. Transformasi mineral penyusun batuan ultramafik ke serpentinit akan menghasilkan mineral ekonomis berupa FeNi-alloy yang kemudian

tertranformasi akibat proses pelapukan/oksidasi menjadi endapan nikel laterit dan krisotil. Namun, kehadiran krisotil pada endapan nikel laterit biasanya

dihindari. Hal ini karena berpengaruh pada kesehatan para pekerja tambang. Menghirup debu asbes yang berasal dari krisotil diketahui sebagai suatu bencana kesehatan yang serius, seperti asbestosis (semacam kanker paru-paru) dan pleural mesothelioma.

You might also like