You are on page 1of 12

MAKALAH PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DAN PERMASALAHANNYA

Disusun oleh: Nama : Nur Arifta Lantiningrum NPM : 101.0302.093 PROGAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TIDAR MAGELANG 2011

1. Pendahuluan

Manusia berkomunikasi dengan bahasa. Dengan bahasa berbagai pikiran, gagasan, isi hati dan perasaan yang terpendam dapat dikemukakan melalui bahasa dari pembicara atau penulis. Bahasa merupakan alat pemersatu bangsa, maka dari itu dibutuhkan penggunaan bahasa yang baik dan benar. Salah satunya penggunaan kalimat efektif agar manusia dapat memperoleh informasi yang tepat dan lugas sesuai dengan maksud pembicara atau penulis. Orang dapat menulis dan berbicara menggunakan bahasa. Namun, bahasa yang mereka tulis atau ucapkan belum tentu baik dan efektif. Banyak pemborosan kata yang diungkapkan sehingga bersifat mubadzir digunakan. Bahasa yang diungkapkan sulit diterima maksud atau arti serta tujuannya seperti yang dimaksud penulis atau pembicara. Kalimat efektif adalah kalimat yang mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami secara tepat pula. Kalau gagasannya yang disampaikan sudah tepat, maka pendengar atau pembaca dapat memahami gagasan tersebut dengan mudah, jelas, dan tepat sasaran sesuai yang dimaksud oleh pembicara atau penulis. Sehingga tidak ada salah paham dalam menerima informasi gagasan tersebut. Kalimat efektif adalah kalimat yang lugas dan tidak bertele-tele sehingga tidak menggunakan pemborosan kata yang tidak penting bagi pendengar atau pembaca. Karena membuat gagasan yang disampaikan menjadi berputarputar tidak pada intinya dan bersifat kacau. Jika hal ini terus berlangsung informasi yang diterima pendengar atau pembaca akan berbeda dari pembicara atau penulis. Makna kalimat yang bertele-tele dan tidak efektif lebih dari satu sehingga informasi yang didapatkan berbeda bahkan bisa jauh dari gagasan sebelumnya. Supaya informasi yang disampaikan tepat sasaran dan sesuai maksudnya, dibutuhkan kalimat efektif agar mudah dipahami, lugas, jelas, dan logis. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita pahami bahwa kalimat-kalimat yang diucapkan ataupun ditulis terlalu panjang dan tidak langsung dari inti pokok gagasan atau yang ditulis maupun dibicarakan.

Bila seseorang mampu mengembangkan kalimat dengan penuh kesadaran-kesadaran akan unsur-unsurnya, pembentuknya, dan juga konstruksikonstruksinya kita cukup maju dalam penguasaan bahasa. Akan tetapi, bahasa yang kita susun mungkin kurang efektif. Banyak kalimat yang bertele-tele, tidak logis, atau kacau. Dengan adanya kenyataan seperti itu pembaca sukar mengerti maksud kalimat yang disampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif. Berdasarkan kenyataan inilah penulis tertarik untuk membahas penggunaan kalimaf efektif dalam kehidupan sehari-hari dan segala permasalahanya.

2. Pembahasan
Kalimat efektif adalah kalimat yang mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan mudah dipahami secara tepat pula. Kalimat efektif bersifat logis, tidak bertele-tele, tidak ada penghilangan kata, dan mudah dipahami. Apakah yang dimaksud kalimat efektif? Menurut Gorys Keraf, kalimat yang efektif adalah kalimat yang memenuhi syarat-syarat berikut: 1) Secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis. 2) Sanggup menimbul kan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar ataupun pembaca seperti yang dibicarakan pembaca ataupun penulis. Bila kedua syarat dipenuhi maka tidak

mungkin tidak ada salah paham antara mereka yang terlibat dalam komunikasi. Informasi yang didapat tepat sasaran sama seperti gagasan yang diberikan pembicara atau penulis dan gagasannya sama tepatnya. Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu menyampaikan pikiran dan perasaan penulis atau pembicara dengan jelas kepada pembaca atau pendengar.(Neutron, 2009:28). Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pikiran, dan perasaan dengan tepat ditinjau segi sruktur, diksi, dan logikanya. Dengan kata lain kalimat efektif selalu diterima secara tata bahasa dalam bahasa dan makna. (Rustamaji, 2004:113) Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kalimat efektif merupakan kalimat yang lugas sehingga informasi yang didapatkan sesuai dengan pemberi gagasan. Kalimat efektif harus unsur-unsur yang lengkap, singkat, padat dan jelas. Minimal memiliki subyek dan predikat. Jika salah satu unsurnya tidak ada, maka jelas kalimat tersebut tidak efektif.

Unsur-unsur pendukung kalimat efektif: 1) Kesepadanan struktur bahasa dengan cara atau jalan pikiran yang logis. 2) Keparalelan bentuk bahasa yang dipakai untuk tujuan tertentu. 3) Ketegasan dalam penghimpunan pikiran utama. 4) Kehematan dalam pemilihan kata. 5) Kevariasian dalam penyusunan kalimat (kalimat panjang-kalimat pendek). 6) Kesejajaran klausa dalam strukturmasi kalimat.

Ketika kalimat tidak dianggap sebagai kalimat yang baik dan logis. Kalimat tersebut mengandung kata-kata yang tidak perlu digunakan. Sehingga disebut kalimat tidak efektif. Ketidakefektifan suatu kalimat dapat disebabkan berbagai hal, antara lain: 1) Kontaminasi 2) Pleonasme 3) Ambiguitas 4) Tidak jelas unsur subyek 5) Kemubadziran preposisi 6) Kesalahan logika 7) Ketidaktepatan bentuk kata 8) Ketidaktepatan makna kata 9) Pengaruh bahasa daerah 10) Pengaruh bahasa asing

Kalimat efektif memerlukan penekanan, dengan cara: a. Menempatkan bagian kalimat yang penting atau yang diutamakan di depan kalimat. b. Menyusun peristiwa atau kejadian secara kronologis agar urutannya tergambar dengan logis. c. Mengulang kata yang dianggap dapat membuat maksud kalimat menjadi jelas.

2.1 Kalimat Efektif Mengandung Kesatuan Gagasan Untuk menjaga kesatuan gagasan, hendaknya dicamkan asas Tiap kalimat harus mengandung satu ide pokok. Selanjutnya, penulis hendaknya selalu mengupayakan:

1. Subyek atau predikat kalimat ekplisit Kalimat yang baik dan efektif hendaknya memiliki subyek dan predikat yang jelas sehingga mudah dipahami dan dimengerti. Kalimat yang memiliki subyek atau predikat memiliki kesatuan yang bertujuan memerjelas maksud penulis atau pembicara. Diapat dilihat dari contoh berikut:

Tidak efektif

: Berhubung itu, mengemukakannya juga minat baca kaum remaja makin menurun.

Efektif

: Sehubungan dengan itu, dikemukakannuya juga bahwa kaum remaja makin menurun.

Tidak efektif

: Dari peristiwa itu perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak, sehingga pada masa datang tidak seorang pun menuntut ganti rugi.

Efektif

: Peristiwa itu perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak, pada masa datang tidak seorangpun menuntut rugi.

Tidak efektif

: Di dalam keputusan itu adalah kebijaksanaan yang dapat menguntungkan umum.

Efektif

: -Keputusan itu adalah kebijaksanaan yang dapat menguntungkan umum.

-Dalam keputusan itu terungkap kebijaksanaan yang dapat menguntungkan umum.

Tidak efektif

: Dengan menekuni teori saja belum akan melahirkan seorang pengarang.

Efektif

: Menekuni teori saja belum akan melahirkan seorang pengarang.

Tidak efektif

: Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan iman.

Efektif

: Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan iman.

2. Subyek dan predikat kalimat hendaknya tidak terpisah terlalu jauh agar kesatuan gagasan tetap terjamin.

Kalimat hendaknya minimal memiliki subyek dan predikat. Karena menjelaskan suatu gagasan secara lengkap dan mudah dipahami oleh orang lain. Agar kesatuan gagasan tetap terjamin, subyek predikat suatu kalimat tidak terpisah terlalu jauh. Contoh :

Bencana alam belum berakhir sesudah letusan Merapi. Lahar dingin masih mengancam lingkungan sekitar sungai aliran dari Merapi. Banjir lahar dingin membuat berbagai dampak negatif bagi masyarakat sekitar bantaran sungai. Banjir lahar dingin membawa material vulkanik membuat rumah terpendam oleh material tersebut. Jadi sebuah kalimat hendaknya memiliki unsur subyek dan predikat yang berjarak tidak jauh dari unsur tersebut. Sehingga kalimat lugas dan mudah dipahami.

2.2 Penghilangan Kata

Kalimat efektif dibawah ini merupakan contoh kalimat yang kurang jelas maksudnya. Jika bus ini mengambil penumpang di luar agen supaya melaporkan kepada kami.

Kalimat tersebut kurang jelas maksudnya karena ada bagian yang dihilangkan atau tidak sejajar. Siapakah yang diminta supaya melaporkan kepada kami? ternyata imbauan ini untuk para penumpang yang membeli tiket di agen. Jika demikian, kalimat itu perlu diubah menjadi: (1a)Jika bus ini mengambil penumpang di luar agen, Anda diharap melaporkan kepada kami. Kalimat di atas tidak ada penghilangan kata. Maka informasi yang didapatkan oleh pendengar atau pembaca sesuai dengan pembicara atau penulis. Kalimat yang baik adalah kalimat yang tidak terjadi pengurangan kata walaupun itu bermaksud menghemat kata atau kalimat. Karena membuat kalimat tersebut kurang baik dan sulit dicerna maksudnya. Penghilangan kata sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Tidak tahu persis maksud utama penghilangan kata tersebut. Hal tersebut sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia. Contoh penghilangan kata: 1) Bulan yang lalu dihilangkan menjadi bulan lalu. 2) Sesuai dengan rencana dihilangkan menjadi sesuai rencana. 3) Yang merupakan pembicara dihilangkan menjadi merupakan pembicara. 4) Yang hadir dalam rapat dihilangkan menjadi hadir dalam rapat

2.3 Kesepadanan Sruktur Bahasa

Kalimat efektif harus memiliki unsur kesepadanan struktur bahasa dengan cara jalan pikiran yang logis. Dalam menyusun kalimat efektif adanya keseimbangan antara pikiran dan struktur bahasa yang digunakan. Dengan kata lain kesepadanan struktur bahasa sinergis satu sama lain. Kalimat efektif bersifat logis dan saling berhubungan satu sama lain. Gagasan yang diberikan sepadan dengan pikiran yang diterima. Mereka memiliki struktur yang jelas baik subyek dan predikanya dan tidak ada subyek ganda yang membuat binggung pembaca atau pendengarnya.

Contoh :

1. Memiliki subyek dan predikat yang jelas

Adi sedang membaca koran pagi Suara Merdeka.

Kalimat tersebut sepadan struktur bahasa dengan cara memiliki subyek dan predikat yang jelas. Adi sebagai subyek dan membaca sebagai predikat. Kalimat yang jelas struktur bahasanya membuat pembaca atau pendengar dapat memahami dengan mudah karena dengan cara tersebut.

2. Tidak ada subyek ganda

Pak Andi kebingungan mencari kunci motornya.

Subyek kalimat tersebut tunggal, tidak ada subyek ganda subyek ganda sehingga informasi yang didapatkan jelas dan tidak bermakna lebih dari satu.

2.4 Keparalelan bentuk bahasa yang dipakai untuk tujuan tertentu

Kesamaan atau kesejajaran bentuk kata atau frasa yang digunakan dalam sebuah kalimat, sehingga membuat kalimat tersebut saling berhubungan dan tidak menyimpang jauh dari kalimat sebelumnya. Keparalelan bentuk bahasa yang dipakai untuk tujuan tertentu menerangkan kalimat yang membuat kalimat tersebut menjadi logis dan mudah dipahami arti dan maksud kata atau frasa tersebut. Contoh: Semakin bertambah umur seharusnya manusia semakin baik, dewasa, bijaksana, dan tanggung jawab.

2.5 Kalimat Efektif Merupakan Komunikasi yang Berharkat

Harkat berarti daya, tenaga, dan kekuatan. Bila penulis ingin agar komunikasinya dapat diterima dan berkesan, kalimat yang ditulisnya harus berharkat, bertenaga. Cara-cara untuk mengharkatkan kalimat antara lain:

Tidak efektif Efektif

: Kehidupan anak muda itu tragis, susah dan sulit. : Kehidupan anak muda itu sulit, susah, dan tragis.

Kalimat tersebut merupakan urutan klimaks sehingga memiliki harkat.

2.6 Kecermatan Pemilihan Kata

Dalam pembangunan kalimat diperlukan kecermatan dalam pemilihan dan penggunaan kata-kata. Karena penting untuk membuat pemahaman secara jelas dalam kalimat tersebut. Kecermatan pemilihan kata diperlukan untuk membedakan fungsi kata dalam susana tertentu.

Misalnya: Ibu menjenguk orak sakit, bukan melihat atau menengok.

Kecermatan pemilihan kata sangat penting. Kata menjenguklebih sopan dan pantas dari pada menengok atau melihat.

3. Kesimpulan

Di dalam makalah ini menyangkut kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan mudah dipahami secara tepat pula. Kalimat efektif bersifat logis, tidak bertele-tele, dan mudah dipahami. Kalimat efektif harus memiliki unsur-unsur pendukung yaitu kesepadanan struktur bahasa dengan cara atau jalan pikiran yang logis, keparalelan bentuk bahasa yang dipakai untuk tujuan tertentu, ketegasan dalam penghimpunan pikiran utama, kehematan dalam pemilihan kata, kevariasian dalam penyusunan kalimat (kalimat panjang-kalimat pendek), Kecermatan pemilihan kata, dan kesejajaran klausa dalam strukturmasi kalimat.

4. Saran
Untuk dapat membentuk kalimat efektif yang mampu menyampaikan pikiran dan perasaan, penulis atau pembicara dengan jelas kepada pembaca atau pendengar. Maka penulis atau pembicara memberian saran-saran sebagai berikut: a. Dalam kalimat efektif kita sebagai mahasiswa harus

memahami atau membedakan kalimat efektif yang baik dan intensif. b. Para mahasiswa atau dosen hendaknya lebih meningkatkan mutu pengkajiannya dalam kalimat efektif. c. Kalimat efektif sangat penting untuk dipelajari oleh setiap mahasiswa baik yang tampak melakukan kemampuan struktur atau unsur-unsur penting dalam sebuah kalimat efektif.

Daftar Pustaka
Pringgawidagda, Suwarna. 2002. Strategi Penguasaan Bahasa. Yogyakarta: Mitra Gama Widya/Adicita.

Suryaman, Ukun.1998. Dasar-dasar Bahasa Indonesia Baku. Bandung: Alumni. Zakaria, Sofyan.1997. Wisata Bahasa Kapita Selekta Bahasa Indonesia. Bandung: HUD.

Widyamartaya, A. 2006. Seni mengayakan Kalimat. Yogyakarta: Kanisius. Neutron. 2009. Paket Teori Lengkap Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Biologi SMA. Yogyakarta:Neutron.

Rustamaji. 2004. Bahasa Indonesia Strategi Tembus Perguruan Tinggi aforot. Yogyakarta: Andi publisher(primagama).

You might also like